Home / Urban / Tinggal Bersama Bos Cantikku / Chapter 441 - Chapter 450

All Chapters of Tinggal Bersama Bos Cantikku: Chapter 441 - Chapter 450

2906 Chapters

Bab 442

Gian memeluk Surya erat-erat, tak mampu menahan tangisnya.Surya menepuk punggung Gian sambil berkata, "Sudahlah. Kamu adalah pria yang tangguh, kenapa menangis sampai seperti ini? Ayo kita kembali dulu baru berbincang-bincang.""Ya." Gian mengangguk. Mereka bertiga masuk ke dalam mobil, lalu kembali ke hotel tempat Surya menginap.Mereka bertiga duduk di sofa. Surya memberi tahu Gian tentang situasinya. Sementara itu, Lukas merasa ketakutan dan gelisah mendengar semua ini.Setelah Surya selesai bicara, Gian menggertakkan giginya, lalu berkata, "Aku nggak akan bisa membalas kebaikan Bos. Nyawaku ini adalah milik Bos. Kapan pun kamu menginginkannya, aku akan mengembalikannya padamu, Bos.""Apa yang kamu katakan? Hidup dengan baik lebih baik dari apa pun. Jangan lupa, kamu masih punya adik yang harus diurus," kata Surya.Gian mengangguk dengan mantap. Mereka sudah pernah melewati hidup dan mati bersama, jadi tidak perlu mengatakan kata-kata sungkan seperti itu lagi.Saat ini, Surya berta
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 443

Surya tersenyum, lalu berujar, "Oke, ini juga sudah waktunya aku kembali. Urusan di sini akan kuserahkan pada Lukas.""Oke."Setelah itu, mereka berdua berdiskusi sebentar dengan Lukas sebelum Lukas mulai menangani semuanya. Surya dan Gian membeli sejumlah uang kertas, memberi penghormatan pada orang tua Gian, kemudian pergi ke Kota Juwana....Keesokan paginya, keduanya tiba di Kota Juwana, lalu langsung menuju ke Universitas Pelita.Gian sedang duduk di dalam mobil sambil berkata dengan ekspresi sedih di wajahnya, "Bagaimana aku harus memberi tahu hal ini pada adikku? Dia nggak akan pernah bisa menerima pukulan seperti itu."Surya pun menghela napas. Tidak ada orang yang bisa menerima kabar tentang kematian orang tua mereka secara tiba-tiba, jangankan lagi karena mereka dibunuh.Mengingat Reina masih berada di tahun ketiga kuliahnya, Surya mengerutkan kening, lalu berkata, "Mungkin lebih baik kita merahasiakannya dulu untuk saat ini. Kita tunggu sampai dia lulus dari perguruan tinggi
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 444

"Tentu saja boleh," jawab Gian sambil tersenyum.Reina segera menelepon teman sekamarnya sebelum bertanya, "Kak, Ayah dan Ibu baik-baik saja, 'kan? Aku mencoba menelepon mereka baru-baru ini, tapi mereka nggak jawab."Kilat kesedihan melintas di mata Gian, tapi dengan cepat ditutupi oleh senyuman."Akhir-akhir ini Kakak sibuk dengan pekerjaan konstruksi dan menghasilkan cukup banyak uang. Kakak pun menyuruh mereka untuk bepergian ke luar negeri. Wajar kalau mereka susah dihubungi," kata Gian.Reina langsung tertawa, lalu berkata, "Kakak, kamu benar-benar hebat. Tunggu sampai aku bisa menghasilkan uang, keluarga kita bisa bepergian bersama. Aku yang akan bayar.""Oke, oke." Gian menyentuh kepala adiknya dengan penuh kasih.Saat keduanya sedang mengobrol, tiga gadis berjalan keluar dari gerbang kampus.Ketiga gadis itu semuanya memiliki postur yang baik, juga berpenampilan menarik. Mereka memancarkan aura muda penuh keceriaan.Namun, karena kulitnya yang sangat putih, Reina tampak lebih
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 445

"Empat Harimau Ganas?" Betran tertawa, lalu berkata, "Kenapa aku belum pernah mendengarnya?""Haha." Pria bertato itu berkata sambil tersenyum menghina, "Kamu bisa bertanya di sekitar sini, siapa yang nggak tahu tentang kami? Cepat menyingkirlah dari sini."Wajah Betran menjadi muram. Dia menyentuh cangkir teh dengan tangan kanannya.Dengan sedikit suara dentingan, cangkir teh itu pecah menjadi dua sebelum jatuh ke atas meja.Pria bertato itu langsung tercengang. Tiga orang lainnya juga merasa terkejut. Mereka menatap Betran dengan tatapan tidak percaya.Betran mendengus dingin, lalu bertanya, "Masih belum pergi juga?"Keempat orang itu gemetaran. Mereka segera bangkit, lalu kabur dengan ketakutan.Saat ini, Betran kembali duduk di meja Surya. Reina bertanya dengan heran, "Apa yang kamu lakukan?"Karena tadi Betran membelakangi mereka, Reina dan yang lainnya tidak tahu apa yang terjadi.Betran terkekeh sambil berkata, "Memberi nasihat yang baik. Mereka ternyata mau mendengarkan juga."
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 446

Tak lama kemudian, mobil sampai di lantai bawah Konsorsium Pelita. Surya dan Betran langsung masuk, lalu naik lift menuju kantor Linda.Kali ini adalah pertama kalinya Betran berada di sini. Dia melihat sekeliling dengan rasa ingin tahu.Ketika mereka sampai di depan pintu, sekretaris segera mempersilakan Surya dan Betran untuk masuk.Mereka melihat Linda duduk di belakang meja dengan dokumen-dokumen yang menumpuk di depannya seperti gunung. Wanita itu sedang memeriksa dokumen-dokumen itu satu per satu.Melihat Surya dan Betran tiba, Linda bangkit, lalu ketiga orang itu duduk di sofa. Sekretaris membawakan teh untuk mereka sebelum keluar sembari menutup pintu."Apa yang terjadi?" tanya Surya.Linda mengerutkan kening sambil berkata, "Ada masalah dengan sumbangan 200 miliar itu.""Ada masalah apa?" tanya Surya.Linda menjelaskan, "Bukankah kamu bilang uang 200 miliar yang diambil kembali dari Rio akan disumbangkan atas nama perusahaan?""Ya.""Aku mengirim dua orang untuk memeriksa daer
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 447

Surya mengerutkan kening, lalu bertanya, "Kalian nggak melapor ke polisi?""Sudah melapor." Josef menggelengkan kepala sambil melanjutkan, "Setelah polisi datang, orang-orang itu melarikan diri. Polisi hanya mengatakan akan menyelidiki hal ini, lalu mereka pergi."Betran terkekeh, lalu berkata, "Tempat ini rumit juga.""Apa maksudmu?" tanya Surya.Betran terkekeh sebelum menjelaskan, "Bukannya ini sudah jelas? Pemerintah daerah setempat sudah berkolusi dengan preman setempat. Kemungkinan uang 100 miliar itu sudah terbuang percuma."Surya berkata dengan tenang, "Nggak sembarangan orang bisa mencuri uangku.""Aku sangat percaya dengan kata-katamu, tapi apa yang akan kita lakukan?" tanya Betran dengan penuh semangat.Surya merenung sejenak sebelum perlahan berkata, "Kita akan pergi ke kota besok untuk bicara dengan penanggung jawab di sini. Kita perlu mengetahui bagaimana sikapnya. Omong-omong, kalian nggak mencari tahu siapa orang yang memukul kalian?""Kami sudah bertanya. Tapi semua or
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 448

"Baik, sedang membandingkan dengan database sekarang."Semenit kemudian, Nadya bersuara kembali."Halo, Pak Surya. Setelah perbandingan dan pencarian, nama orang ini adalah Hadi Karto. Dia adalah seorang penduduk di Kota Kastanya, Kabupaten Panjar, Provinsi Andaru. Tahun ini dia berusia 43 tahun. Saat dia berusia antara 20 sampai 35 tahun, dia sudah dipenjara berkali-kali karena perkelahian, pencurian dan lainnya. Setelah usia 35 tahun, nggak ada catatan lagi.""Terima kasih, Nadya.""Sama-sama, Pak Surya. Ini adalah tanggung jawabku.""Sampai jumpa, Nadya.""Aku menantikan untuk bicara denganmu lagi lain kali. Sampai jumpa, Pak Surya."Setelah Surya menutup telepon, Betran bertanya dengan rasa ingin tahu, "Siapa yang kamu hubungi?""Kontak eksklusif, sangat luar biasa," kata Surya.Mendengar itu, Betran memutar bola matanya. Surya berkata, "Pria berkumis itu namanya Hadi Karto. Sejak awal dia adalah preman di sini. Sepertinya tebakanmu benar.""Luar biasa, kamu sudah tahu namanya seka
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 449

Betran mencibir dan berkata, "Seharusnya begitu. Di sini tempatnya terpencil. Yang satu kaya, yang satu berkuasa. Mereka menutupi kebohongan dengan menipu yang di atas juga yang di bawah, lalu berkolusi bersama-sama. Jahat sekali."Surya melemparkan sendoknya, lalu menyahut, "Josef, setelah makan, kalian kembali dan istirahatlah. Kami mau mengurus urusan dulu.""Kalau begitu, kalian berhati-hatilah," saran Josef dengan cemas.Surya mengangguk, kemudian menjawab, "Jangan khawatir."Setelah berkata demikian, Surya dan Betran bangkit, lalu pergi menuju kantor pemerintahan kota.Tidak lama kemudian, keduanya tiba di balai kota dan melihat foto-foto di dinding.Penanggung jawab kota itu bernama Norman Majaya. Surya langsung memperkenalkan identitasnya. Resepsionis meminta mereka untuk menunggu di meja resepsionis, sementara dia pergi untuk melaporkan.Tak lama kemudian, resepsionis membawa mereka ke ruang rapat. Norman yang berperut buncit, muncul sambil membawa secangkir teh."Apakah kalia
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 450

Keduanya masuk ke ruang tamu vila yang di dalamnya memang sangat unik.Belum lagi dekorasinya yang mewah, terdapat juga meja teh yang sangat luas. Ada dua wanita cantik bergaun yang sedang membuat teh, sementara dua wanita cantik lainnya berdiri di depan pintu untuk menjadi pelayan.Norman dan Hadi duduk di tepi meja teh, sementara wanita cantik itu segera menyajikan teh berkualitas tinggi yang sudah diseduh kepada mereka.Hadi bertanya dengan penuh perhatian, "Pak, apa ada perintah?""Hari ini, dua orang dari Konsorsium Pelita datang lagi," jawab Norman sambil menyesap teh dan mengerutkan kening.Hadi menyahut dengan acuh tak acuh, "Biarkan saja mereka datang. Di tanah yang kecil ini, siapa yang kita takuti?""Lebih baik berhati-hati. Menurutku kedua pendatang baru ini nggak sederhana. ​​​​Kita harus bersikap kejam," kata Norman.Hadi tertegun, lalu menyahut, "Buat mereka menghilang?""Nggak bisa begitu. Kalau mereka menghilang, Konsorsium Pelita pasti akan mengirim seseorang kembali.
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 451

Surya berdiri, berjalan mengitari ruangan kecil itu, lalu berkata perlahan, "Berantas mereka sepenuhnya.""Baiklah, aku akan membunuh Hadi sekarang juga, tapi Norman adalah seorang pejabat, jadi aku nggak pantas untuk membunuhnya, 'kan?" tanya Betran.Surya melirik Hadi sambil menjawab, "Kita adalah negara yang diatur oleh hukum."Betran tidak bisa berkata-kata, sementara Surya mengeluarkan ponselnya untuk menelepon seseorang.Setelah beberapa saat, suara Raka terdengar dari seberang, "Kak, kenapa kamu nggak mengajakku pergi juga?""Berhenti bicara omong kosong, aku punya tugas untukmu.""Cepat katakan, cepat katakan," sahut Raka dengan tidak sabar."Orang yang bertanggung jawab di Kota Kastanya ini benar-benar nggak berguna. Dia bukan hanya menahan uang 100 miliar yang kita sumbangkan, bahkan juga menjadi payung pelindung orang-orang jahat setempat. Bicaralah kepada tim penyelidik dan minta mereka untuk mengirim kelompok mereka kemari. Lebih baik lagi, minta Yenny mengirim Pasukan Lay
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more
PREV
1
...
4344454647
...
291
DMCA.com Protection Status