Share

Bab 442

Gian memeluk Surya erat-erat, tak mampu menahan tangisnya.

Surya menepuk punggung Gian sambil berkata, "Sudahlah. Kamu adalah pria yang tangguh, kenapa menangis sampai seperti ini? Ayo kita kembali dulu baru berbincang-bincang."

"Ya." Gian mengangguk. Mereka bertiga masuk ke dalam mobil, lalu kembali ke hotel tempat Surya menginap.

Mereka bertiga duduk di sofa. Surya memberi tahu Gian tentang situasinya. Sementara itu, Lukas merasa ketakutan dan gelisah mendengar semua ini.

Setelah Surya selesai bicara, Gian menggertakkan giginya, lalu berkata, "Aku nggak akan bisa membalas kebaikan Bos. Nyawaku ini adalah milik Bos. Kapan pun kamu menginginkannya, aku akan mengembalikannya padamu, Bos."

"Apa yang kamu katakan? Hidup dengan baik lebih baik dari apa pun. Jangan lupa, kamu masih punya adik yang harus diurus," kata Surya.

Gian mengangguk dengan mantap. Mereka sudah pernah melewati hidup dan mati bersama, jadi tidak perlu mengatakan kata-kata sungkan seperti itu lagi.

Saat ini, Surya berta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status