Semua Bab Mengandung Benih Bayaran Om Evan: Bab 31 - Bab 40

62 Bab

Menolongku Sekali Ini Saja!

Melihat Evan datang menghampiri kamar Susan, dengan cepat mbok Minah undur diri dan pergi dari sana. Sebagai orang tua, dia tahu banyak hal yang akan dibicarakan oleh Evan dan Susan. Terlebih lagi, yang saat ini mereka hadapi bukan masalah sepele dan biasa saja.“Aku mau bicara sama kamu. Cepat ganti baju dan susul aku ke mobil,” titah Evan pada Susan dengan suara yang lantang.“Bicaranya di mana, Mas? Nggak bisa di rumah aja?” tanya Susan yang merasa khawatir dengan titah Evan itu.Walaupun dia sadar dan tahu bahwa Evan adalah pria yang baik, tetap saja Susan tidak bisa menebak apa yang ada dalam pikiran seseorang. Banyak berita yang sudah merujuk pada dibunuhnya seorang wanita dengan masalah dan kasus berbeda oleh orang yang dianggapnya paling bisa melindungi. Apalagi, saat ini Susan hanya sebatang kara di kota sebesar itu dan tidak mungkin ada yang merasa kehilangan dirinya nanti saat dia benar-benar dilenyapkan oleh Evan.Pikiran buruk itu tentu saja dengan mudah masuk ke dalam pi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-15
Baca selengkapnya

Mungkin ... Tidak Semua!

Susan tercengang saat mendengar ucapan dan ungkapan yang disampaikan oleh Evan kepadanya saat ini. Dia tertawa dengan getir dan kemudian membuang jauh pandangannya ke luar jendela kaca mobil. Hatinya terasa sakit, tapi tidak tahu sakit karena apa dan mengapa bisa merasakan hal itu.“Aku nggak bisa, Mas! Aku benar-benar nggak bisa,” ucap Susan menolak permintaan Evan tanpa memandang pada wajah pria itu.“Aku mohon sama kamu, Susan. Aku nggak punya pilihan lagi dan aku mencintai Renata. Sampai aku tidak ingin kehilangan dia.” Baru sekali ini Evan merendahkan dirinya dengan memohon pada orang lain, apalagi itu adalah seorang wanita yang pernah ditolongnya.“Harusnya kamu paham tentang hal ini, Mas! Meskipun aku wanita kotor yang tidak layak mendapatkan pria baik-baik, bukan berarti hidupku bisa dibeli!”“Aku nggak membeli hidup kamu, Susan. Tolong jangan salah paham, dan aku nggak pernah menganggap kamu sebagai wanita kotor.”“Aku yakin, kamu udah kasih tau sama istrimu siapa aku dan ken
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-15
Baca selengkapnya

Setuju Menikah.

Susan tertegun mendengar pernyataan dari Evan yang menurutnya terlalu serius saat ini. Dia tidak pernah berpikir kalau Evan akan berkata dengan kalimat yang begitu serius seperti sedang menjanjikan sesuatu hal yang besar padanya. Sebagian besar itu bukan hal yang kecil dan mudah untuk dipenuhi oleh Evan.“Kamu sadar dengan yang baru aja kamu katakan itu, Mas?” tanya Susan yang mencoba untuk menyadarkan dan meyakinkan Evan sekali lagi.“Aku mengatakan semua itu dengan kesadaran penuh dan juga yakin.” Evan menjawab pertanyaan Susan dengan tatapan mata yang lekat pada wanita yang kini masih menatapnya dengan serius pula.“Mas! Semua yang aku inginkan itu nggak mudah dan nggak bisa kamu penuhi! Aku yakin itu!” tegas Susan sekali lagi kepada Evan.“Kenapa kamu bisa ngomong seperti itu? Aku bisa memenuhi yang kamu inginkan, meski nggak semua dan nggak langsung satu waktu. Tentu ... semuanya butuh waktu dan harus bertahap!” terang Evan yang masih bersikeras ingin meyakinkan Susan bahwa dia b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-16
Baca selengkapnya

Mengambil Suami Renata?

“Iya, Mba! Aku setuju tapi tentu aja semua ada syaratnya!” jawab Susan dengan berani menantang wajah Renata.“Syarat? Syarat apa yang sedang kamu bicarakan? Seharusnya, kamu menerima semuanya dengan lapang dada dan nggak ada lagi persyaratan lain,” ungkap Renata jelas tidak senang dengan jawaban yang dilontarkan oleh Susan barusan.“Itu adalah hal yang udah aku dan mas Evan tetapkan tadi. Jadi, Mba Renata nggak bisa ganggu gugat lagi. Itu cukup aku dan mas Evan aja yang tau!” terang Susan lagi kepada Renata.“Apa lagi ini maksudnya? Hanya antara kamu dan mas Evan? Kalian merahasiakan hal besar dariku?”“Aku hanya ingin tetap menjaga perasaan Mba Renata aja. Aku nggak mau nanti Mba malah stress sendiri dan mungkin bisa depersi kalau tau semua yang aku bicaraka sama mas Evan tadi.”“Kurang ajar! Lancang banget kamu bicara sama aku seperti itu, Susan! Kamu nggak tau diri, nggak tau terima kasih! Aku ini sedang berusaha menyelematkan harga diri dan hidup kamu, Susan!” pekik Renata tak ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-18
Baca selengkapnya

Cantik

“Ya Tuhan. Apakah keputusanku ini udah benar? Apakah nantinya ini nggak akan membuat kami semua saling tersakiti?” tanya Susan seorang diri di dalam kamarnya.Meski tidak pernah menjalankan ibadahnya, tapi Susan masih percaya dengan Kuasa Tuhannya. Namun, semua itu tidak membuatnya lantas menjadi wanita yang sholehah dan mengikuti semua ajaran dalam agamanya. Susan merasa sudah sangat jauh tertinggal dan berdosa, sehingga dia merasa malu untuk menghadap pada Tuhan.Kali ini, semuanya tidak lagi sama dan Susan sendiri tidak lagi punya tempat mengadu. Selain Tuhan yang selalu dipercayanya, Susan tidak tahu lagi kepada siapa harus mengeluh dan mengadu. Situasi yang begitu rumit dan tidak mudah untuk dilewatinya sedang berada di depan mata.“Apa yang nanti akan terjadi kepadaku? Bagaimana hidupku setelah ini?” tanyanya lagi dengan rasa tak berdaya.Susan sudah pasrah dengan semua yang akan terjadi esok karena saat ini dia benar-benar tidak lagi punya pilihan lain. Apapun yang dia jalani s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-19
Baca selengkapnya

Kedudukan yang Sama!

“Tatapan mas Evan itu untuk siapa? Akukah? Atau untuk Susan?” tanya Renata dalam hatinya dengan tidak tenang.Dia melihat tatapan penuh kekaguman dan juga tak ingin melepaskan dari sorot mata Evan saat ini. Namun, karena jarak yang jauh dia tidak bisa memastikan ke mana arah tatapan suaminya itu. Renata tidak pernah melihat tatapan Evan yang seperti itu pada wanita lain selain dirinya.Renata mengiringi Susan hingga ke lantai dasar dan duduk berdampingan dengan Evan di depan penghulu. Kedua orang itu bertemu setelah semalaman tidak saling bertemu dan juga tidak saling bertegur sapa. Semua persiapan dan perlengkapan dilakukan oleh Renata seorang diri.“Sekarang kalian udah resmi sebagai suami dan istri. Silakan tanda tangan kertas sebagai bukti hubungan kalian ini. Nanti, kalau semua berkas yang dibutuhkan udah selesai dan bisa diurus, segera diganti dengan buku nikah. Ini hanya sementara agar tidak terjadi fitnah seperti yang dikatakan oleh mba Renata kepada saya kemarin,” ungkap pak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-20
Baca selengkapnya

Kesuburan Evan

Renata sungguh tidak bisa berkata-kata mendengar ucapan Susan itu. Baginya, semua yang dikatakan Susan itu masuk akal. Namun, tidak seperti itu yang dia harapkan dan bayangkan sejak awal. Bagaimana Susan bisa dengan penuh rasa percaya diri mengambil posisinya saat ini? Lalu, Evan juga tidak terlihat seperti akan berpihak kepadanya.“Mas!” panggil Renata seperti sedang meminta pembelaan pada lelaki yang selalu mencintainya itu.“Maaf, Sayang. Kamu menginginkan pernikahan ini sejak awal dan semua udah terjadi sekarang. Apa yang dibilang Susan itu benar,” ungkap Evan dan semakin membuat Renata tidak berkutik lagi.“Jangan panggil mba Renata dengan sebutan sayang dong, Mas. Di sini aku yang istri kamu, bukan mba Renata!” ucap Susan yang langsung meralat perkataan Evan tadi dan melirik ke arah tamu yang masih menyantap hidangan di sekitar mereka bertiga.Evan langsung mendehem salah tingkah, begitu pula dengan Renata yang sedikit menjaga jarak dari Evan. Hatinya terasa hancur dengan peruba
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-20
Baca selengkapnya

Istriku Menunggu!

“Apa maksud kamu, Mas? ““Maksud gimana? Kamu kalau nanya yang jelas, dong.”“Kamu sengaja ngomong gitu di depan penghulu tadi supaya aku sakit hati kan?”“Ngomong seperti apa, Rena? Kamu datang-datang langsung ngamuk nggak jelas. Apa lagi yang nggak kamu dapatkan dari yang udah kamu rencanakan? Lakukan semuanya sepuas kamu!” jawab Evan dengan suara tinggi dan wajah memerah menahan amarah.Sejak tadi dia sudah sebisa mungkin menahan rasa kesal dan marahnya. Namun, tetap saja semua itu terkalahkan oleh rasa cinta dan sayangnya kepada Renata. Tidak bisa dipungkiri kalau Evan mencintai Renata sangat dalam sehingga dia rela melakukan semua yang diinginkan oleh wanita itu sekarang. Dia menikahi Susan demi membuat Renata merasa puas dan senang dengan ambisinya.Meski di depan Susan, dia tetap harus berpura-pura bersikap tenang dan santai. Agar wanita itu juga tidak curiga pada sikapnya. Semua memang demi anak dan semua itu adalah keinginan yang Renata utarakan sejak lama padanya.“Mas! Kamu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-21
Baca selengkapnya

Menahan Diri

Renata tidak bisa menghentikan tangisnya karena merasa bahwa semua ini adalah resiko dari keputusannya. Seharusnya, sejak awal dia sudah bisa memprediksi semua hal yang mungkin saja terjadi seperti saat ini.[Awalnya aku pikir semua mudah dan pasti bisa aku lalui dengan lapang dada. Tapi, ternyata aku salah dan semua terlalu menyakitkan untuk aku rasakan saat ini. Meski begitu, bukan kah semua adalah pilihanku dan aku harus bisa melewatinya. Semangat, Renata! Kamu hebat dan kamu bisa!]Renata baru saja mengunggah sebuah status di salah satu media sosialnya. Di sana tempat Renata berkeluh kesah dan meluapkan perasaannya. Tidak banyak orang yang tahu akun barunya itu karena memang Renata memprivasikan akun itu dari keluarga serta dari teman-teman dekat.Hanya satu orang teman lamanya yang tahu akun itu karena memang Renata tidak ingin dia tahu akun asli Renata. Orang itu adalah Rizal – mantan suaminya yang baru bertemu dengannya kemarin di Bali. Mereka sudah bertukar akun media sosial d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-22
Baca selengkapnya

Mengubah Alur Cerita

“Mau ngambil air, Nak?”“Iya, Mbok Nah. Air di kamar habis.”“Ya udah, sini biar Mbok Nah bantu isiin.”“Nggak usah, Mbok Nah. Biar aku aja isi sendiri, aku bisa kok.” Susan berkata dengan sangat lembut dan senyuman yang tulus.Mana bisa dia marah dan bersikap buruk kepada wanita tua yang diyakininya sangat baik itu. Susan mengerti apapun yang dilakukan oleh mbok Minah hanyalah karena dasar rasa sayangnya kepada Renata dan Evan. Selain itu, mbok Minah pasti juga terpaksa menuruti semua yang dikatakan Renata.Mbok Minah memang tampak sangat kaku dan juga serba salah di depan Susan saat ini. Mungkin karena semua yang terjadi tidak terlepas dari tanggung jawab dan juga ulahnya. Namun, bagi Susan sendiri semua itu sudah berlalu dan dia tidak lagi menyalahkan mbok Minah.“Mbok Nah udah makan belum?” tanya Susan yang melihat wajah wanita tua itu sedikit pucat.“Belum, Nak. Mbok Nah nggak selera makan dan lagi pula makanan semuanya catering, nggak baik untuk orang tua seperti Mbok Nah mengko
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status