All Chapters of Terpaksa Jadi Istri Ketiga Juragan Empang: Chapter 51 - Chapter 60

108 Chapters

Bab 51

Akhirnya acara inti pemberian nama untuk anak Gendis dan Karta telah selesai.Gendis memilih nama Yasmine yang berarti bunga melati untuk putrinya. Gendis berharap bahwa suatu saat putrinya bisa mengharumkan nama keluarga dan juga bangsa hingga membuat Karta bangga dan menyesal telah tak mengakuinya selama ini.Gendis kembali masuk ke dalam kamar dengan perasaan yang begitu gembira. Kini bayi di dalam dekapannya telah memiliki nama."Yasmine belum ngantuk, Nak? Ini sudah malam loh," ucap Gendis pada putrinya sembari tersenyum manis.Perlahan Gendis menurunkan Yasmine ke atas ranjang dan mulai ikut rebahan di sebelahnya. Senyum di bibir Gendis tak dapat tertahankan lagi saat melihat putrinya menggeliat dan menatap dirinya.Saat Gendis sedang asyik bermain dengan Yasmine tiba-tiba saja Karta masuk ke dalam kamarnya tanpa mengetuk pintu sehingga membuat Gendis terkejut."M-mas," ucap Gendis lirih. Ia pun bangkit dari posisinya dan duduk di pinggir ranjang menara Karta yang perlahan mend
Read more

Bab 52

"A-aku tidak sengaja," ucap Karta sekenanya."Nggak sengaja gimana sih, Mas. Jelas-jelas kamu melakukan hal itu dengan sadar." Kali ini Ayu ikut terpancing emosi akan perbuatan Karta yang sangat keterlaluan."Sudah, sudah. Lebih baik sekarang kita bawa Gendis ke rumah sakit sekarang," ucap Indah."Tapi kita tidak bisa membawa Yasmine. Dia pasti akan sangat rewel nanti di sana karena waktunya dia tidur tapi tidak bisa tidur dengan nyaman. Lebih baik kamu di rumah saja jaga Yasmine dan Raya. Biar ibu dan Ayu yang menemani Karta ke rumah sakit," ucap Anjarwati yang menahan tangan Indah saat akan menuju ke kamar Gendis.Indah sedikit termenung. Ia sangat ingin ikut pergi ke rumah sakit tapi menurutnya apa yang dikatakan oleh Anjarwati saat itu ada benarnya juga. Tak mungkin jika mereka membawa Yasmine dan lebih tidak mungkin lagi kalau Yasmine ditinggalkan bersama Ayu karena Ayu sangat membenci Gendis. Tentu Indah akan sangat khawatir jika harus menitipkan Yasmine pada Ayu."Ya sudah kalau
Read more

Bab 53

Karta berjalan menghampiri Anjarwati yang tengah duduk bersandar di kursi tunggu sembari memainkan ponselnya.Anjarwati segera menoleh ke arah Karta yang kemudian duduk di sampingnya sembari memainkan resep obat dari dokter yang harus ia beli."Bagaimana? Apa kata dokter?" tanya Anjarwati."Keadaan Gendis tidak baik-baik saja, Bu. Dia hampir saja mati karena perbuatan ku. Andai saja aku tidak menuruti ucapan ibu mungkin dia tidak akan terbaring di sana sekarang," ucao Karta.Sontak saja ucapan Karta barusan membuat Anjarwati terbelalak. Ia menarik napas dalam sebelum mengucapkan kalimat yang sudah tak sabar keluar dari mulutnya saat itu."Apa maksudmu, hah! Apa kamu menyalahkan aku?" tanya Anjarwati.Karta yang selalu tunduk pada Anjarwati dan takut padanya pun segera memberikan penjelasan agar Anjarwati tak marah padanya."Oh emmm b-bukan begitu, Bu. Maksud ku, harusnya aku bisa menahan ha*ratku meskipun. Meskipun ibu menyuruhku melakukannya, jika aku bisa menahan nafsuku saat itu pa
Read more

Bab 54

Keesokannya, Karta dan Ayu pun pergi ke rumah Hartono. Sementara Gendis masih terbaring di rumah sakit tak sadarkan diri.Tatapan masam Karta tampak jelas saat menatap Rehan yang saat itu tengah bertamu ke rumah Hartono.Ada rasa tak suka menatap pria muda dan tampan yang sedang duduk di sebelah Hartono. Apalagi saat Karta melihat kedekatan keduanya."Siapa ya laki-laki itu. Kenapa dia terlihat dekat dengan orang tua Gendis?" batin Karta bertanya-tanya."Ada apa Juragan Karta ke sini? Kenapa tidak bersama dengan Gendis?" tanya Hartono menatapnya nanar. Setelah duduk beberapa lama di kursi milih Hartono. Karta dan Ayu masih belum juga mengatakan maksud kedatangan mereka saat itu.Sesekali Ayu dan Karta menoleh dan saling melempar tatap. Karta bingung harus menjawab pertanyaan dari Hartono saat itu.Namun, seolah mengerti kebingungan Karta saat itu, Ayu dengan cepat menjawab pertanyaan dari Hartono."Emmm begini, Pak. Jadi kedatangan kami ke sini untuk bertanya pada bapak apakah golong
Read more

Bab 55

Akhirnya setelah dibujuk oleh Rehan dan Hartono. Indri memutuskan untuk tetap tinggal di rumah bersama Hartono."Apa kamu sungguh yakin ingin mendonorkan darahmu untuk Gendis?" tanya Karta sebelum melakukan tes darah.Keduanya berjalan di lorong rumah sakit menuju ke sebuah ruangan tes darah.Dengan wajah penuh keyakinan Rehan pun menjawab. "Iya saya yakin, pak," jawab Rehan tegas.Tanpa ragu, akhirnya mereka pun masuk ke dalam ruangan tes. Namun, tak lama Karta kembali keluar dan menghampiri Ayu yang tengah menunggu di depan ruangan Gendis."Yu, apa Gendis masih belum sadar?" tanya Karta."Belum, Mas," jawab Ayu."Tadi kenapa kamu bilang keadaan Gendis baik-baik saja padahal jelas-jelas sekarang keadaannya sedang buruk sampai-sampai dia buyuh donor darah," ucap Karta."Ya kita nggak mungkin jujur pada mereka tentang semuanya ini, Mas. Sebab Gendis sampai terbaring di rumah sakit." Ayu menatap lekat Karta."Memangnya kamu mau kalau sampai kamu dituntut oleh keluarga Gendis karena suda
Read more

Bab 56

"Alhamdulillah keadaan ibu Gendis sudah membaik setelah menerima donor darah."Mendengar ucapan sang dokter membuat Karta dan Ayu akhirnya bisa bernaoas lega. Meskipun di dalam hati Ayu merasa tak suka jika Gendis bisa sehat seperti semula lagi."Terima kasih, ya, dok. Terima kasih karena sudah menolong istri saya," ucap Karta dengan perasaan bungah."Bapak tidak perlu berterima kasih pada saya. Ini semua kan berkat usaha bapak dan keluarga yang sudah berhasil mendapatkan darah yang cocok untuk ibu Gendis." Dokter itu tersenyum tipis pada Karta."Hanya saja saya minta agar lain kali bapak lebih menahan nafsu bapak. Setidaknya tunggu sampai ibu Gendis selesai masa nifas. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi," terang sang dokter mengingatkan.Sontak saja Rehan yang mendengar ucapan sang dokter pun terbelalak. Tak terkecuali Karta dan Ayu yang terkejut mendengar ucapan sang dokter."Akh sial! Kenapa dokter harus bilang seperti itu segala sih," batin Ayu kesal."T-tunggu, dok.
Read more

Bab 57

"Loh kok mbak Indah yang jagain Yasmine?" tanya Ayu yang tiba-tiba saja menerobos masuk ke dalam kamar Gendis.Indah dan Raya pun lantas menoleh ke arah datangnya Ayu. Indah sedikit gugup melihat Ayu masuk ke dalam kamar Gendis."Duh, kok Ayu ke sini, sih. Kira-kira dia lihat Gendis pergi nggak, ya," batin Indah yang gelisah jika Ayu sampai melihat Gendis pergi."Mbak! Ditanya kok malah diam saja, sih! Gendis kemana kok malah mbak Indah dan Raya yang di sini jagain Yasmine?" tanya Ayu sekali lagi.Ayu yang belum mendapatkan jawaban atas pertanyaannya, masih belum merasa puas."Oh emmm i-itu, Gendis sedang ke kamar mandi," jawab Indah yang mengira bahwa Ayu tak melihat kepergian Gendis.Indah mencoba membohongi Ayu agar dia tak membuat ulah dengan melaporkan kepergian Gendis yang tanpa izin. Indah tahu benar bahwa Ayu tak menyukai Gendis sehingga kemungkinan seperti itu bukannya tidak mungkin."Halah nggak usah bohong deh, Mbak. Mana ada Gendis ke kamar mandi. Jelas-jelas tadi aku liha
Read more

Bab 58

Gendis menghembuskan napas lega saat melihat parkiran mobil yang masih kosong."Huh, syukurlah mas Karta belum pulang," ucap Gendis lirih.Ia pun segera masuk sembati menoleh ke kanan dan ke kiri mengamati situasi saat itu. Setelah melihat keadaan rumah aman dan sepi, Gendis pun langsung masuk ke dalam kamarnya."Loh mbak Indah dimana ya. Apa ada di kamarnya," batin Gendis saat melihat kamarnya yang kosong dan tak ada siapapun.Gendis pun segera mengganti pakaiannya dengan daster biasa lalu menuju ke kamar Indah.Namun, belum sempat Gendis membuka pintu kamar Indah, Karta sudah lebih dulu pulang bersama dengan Anjarwati."Mas, kamu sudah pulang?" tanya Gendis sembari mengulurkan tangannya untuk bersalaman."Mana Indah dan juga Ayu?" tanya Karta."Aku di sini, Mas," ucap Ayu tiba-tiba dengan senyum misterius di bibirnya.Tak lama Indah pun kekuar sembari menggendong Yasmine. Tak lupa Indah pun ikut bersalaman seperti istri Karta yang lainnya."Makan malamnya sudah siap, kan?" tanya Kar
Read more

Bab 59

Melihat keadaan Gendis yang tidak baik-baik saja karena ulah Ayu membuat Indah merasa sangat kesal.Saat Ayu hendak masuk ke dalam kamarnya tiba-tiba tangan Indah menahan pintu kamar membuat Ayu seketika itu juga menoleh."Mbak Indah," ucap Ayu bingung.Tanpa basa-basi Indah langsung menarik Ayu masuk ke dalam kamar dan mendorong tubuhnya hingga mentok ke dinding.Jari-jemari Indah yang lentik mencoba mencengkram leher Ayu hingga membuatnya sesak napas."Kurang ajar kamu ya, Yu! Bisa-bisanya kamu mengkhianati aku. Bukannya tadi kamu bilang tidak akan mengadukan kepergian Gendis pada mas Karta jika aku memberimu 15 juta. Tapi ternyata apa? Dasar pembohong!" umpat Indah kesal.Ayu yang kesulitan bernapas mencoba melepaskan tangan Indah tapi terasa begitu sulit."T-tolong l-lepaskan aku d-dulu Mbak," pinta Ayu terbata-bata.Napas Ayu mulai melemah dan tenaganya yang sempat memberontak pun mulai tak bergerak lagi.Dengan cepat Indah melepaskan cengkraman tangannya di leher Ayu dan membiar
Read more

Bab 60

Hingga menjelang pagi, Gendis tak bisa memejamkan kedua matanya untuk tidur. Ia terus saja kepikiran tentang ucapan Indri."Ya Allah bagaimana ini. Indri sedang butuh uang untuk membayar sekolah tapi aku sama sekali nggak pegang uang. Rekening ku juga kosong." Gendis mengecek isi rekeningnya dari telepon genggam miliknya."Aku benar-benar seorang kakak yang tidak berguna. Indri benar bahwa nggak ada gunanya aku menikah dengan pria kaya. Aku tetap saja tidak bisa diandalkan," tambahnya lagi.Waktu terus berjalan dan Gendis merasa semakin bingung tapi Ia tak berani bicara pada Indah.Gendis tak mau mengatakan kesusahannya pada Indah dan membuatnya merepotkan Indah lagi."Ya Allah, aku harus bagaimana sekarang?" tanya Gendis pada dirinya sendiri.Lama, Gendis menahan kedua matanya untuk berkedip hingga pikirannya jauh berkelana entah kemana.Gendis mencoba meminta tolong pada Ayu, Anjarwati dan Karta dengan catatan hutang tapi mereka tak memberikannya sepeserpun.Gendis merasa semakin se
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status