Matahari yang semula terik memancar tiba-tiba reduo dan berganti dengan awan mendung yang seketika memadati angkasa.Gendis yang awalnya menolak tawaran Rehan, akhirnya tak kuasa untuk menolaknya lagi."Baiklah, Mas. Saya Mau," ucap Gendis akhirnya.Dengan senyum yang manis, Rehan pun mulai menjalankan mobilnya perlahan.Sementara hujan terus turun dengan begitu derasnya, Gendis hanya bisa memeluk lebih erat bayi di pelukannya."Emmm mas, itu rumahku. Nanti berhenti di situ saja," ucap Gendis sembari menunjuk ke arah depan."Oh iya baiklah," jawab Rehan.Perlahan mobil pun mulai berhenti dan dengan sigap Rehan mengambil payung di bagasi untuk diberikan pada Gendis.Rehan keluar dari mobilnya dan menerjanv guyuran air hujan saat itu."Ayo Mbak, biar saya antar sampai ke depan rumah," ucap Rehan yang kembali dengan membawa payung di tangannya.Sayangnya payung milik Rehan hanya ada satu sehingga membuat keduanya harus berbagi."Ayo Mbak, biar saya antar. Mbak nggak mungkin bisa bawa pay
Read more