All Chapters of Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya: Chapter 811 - Chapter 820

905 Chapters

Bab 812

Mendengar perkataan adiknya, Peter tidak tahu bagaimana cara menghiburnya.Namun, apa yang terjadi pada Kelven? Orang dewasa sepertinya malah marah sampai mematikan ponselnya dan tidak menghiraukan orang lain?Setelah berpikir sejenak, Peter berkata, “Kamu sarapan saja dulu, jangan terlalu dipikirkan. Biar aku telepon Kelven.”Peter mengambil ponsel dan berjalan pergi.Saat dia menelepon Kelven, panggilannya langsung dijawab.Dengan marah, Peter bertanya, “Apa yang terjadi padamu? Kenapa marah pada Delis sampai mematikan ponsel dan nggak menghiraukan Delis?“Kelven, aku menyerahkan adikku padamu bukan untuk diperlakukan seperti ini. Kalau kamu nggak bisa merawatnya, lebih baik jangan bertemu dengannya lagi.”Saat itu, Kelven sedang dalam perjalanan menuju pegunungan.Menyadari tidak tahu kapan bisa kembali, Kelven merasa perlu memberitahu keluarganya sebelum kehilangan sinyal.Begitu ponselnya dihidupkan, panggilan dari Peter langsung masuk.Mendengar perkataan Peter, Kelven melihat
Read more

Bab 813

“Siapa yang tahu.”Jawab Angel dengan santai tanpa melihat ke arah Peter.Peter mengernyit, sangat ingin mengulurkan tangan untuk mencubitnya.Namun melihat ada anak duduk di kursi belakang, Peter menahan diri.Mengingat hubungannya dengan Angel yang begitu datar, tidak ada kemajuan apa pun, Peter merasa sangat frustasi.Terkadang, ketika dirinya mencoba mendekatinya, Angel malah menghindar, seolah-olah sama sekali tidak memikirkan masa depan mereka.Karena takut Angel akan menolaknya, Peter tidak lagi membicarakan hubungan mereka.Peter hanya berharap dengan bekerja bersama, lambat laun perasaan Angel akan berubah.…Setelah mengantar mereka ke lokasi syuting, Peter pergi ke kantor.Saat membuka pintu ruangan kantor Kelven, dia terkejut melihat mantan suami Angel juga ada di sana.Mudi sedang membicarakan pekerjaan dengan Albert.Mendengar pergerakan di pintu, mereka berdua menolah. Melihat Peter, Mudi segera menyapa,“Pak Peter.”“Ya.”Peter berjalan mendekat dan duduk di depan Alber
Read more

Bab 814

“Sejak Luna meninggal, Joel tidak lagi suka berbicara dengan orang lain dan kepribadiannya berubah drastis.”“Alfred, adikku juga seorang psikolog. Menurutnya, autism Joel bisa berkembang menjadi depresi, ini bukan masalah yang bisa dianggap enteng.”Albert merasa terenyuh, segera berkata, “Aku tahu tentang itu. Aku sudah mencoba menemuinya beberapa kali, tapi dia selalu menolakku.”“Bukankah sekarang dia bersama ibunya di lokasi syuting? Apakah dia belum membaik?”Peter menggeleng dan menjawab, “Kondisinya hanya sedikit lebih baik saat sedang syuting, tapi begitu selesai, dia kembali menutup diri.”“Menurut adikku, Joel telah memahami banyak hal seiring pertumbuhannya. Kehilangan Luna hanyalah salah satunya, tapi pengalaman masa lalunya juga memberikan beban psikologis yang besar.”Albert tidak mengerti.“Kamu sedang menyalahkanku?” tanya Albert.“Bukan begitu, aku hanya mau kamu mencoba mendekatinya, membuka hatinya, agar dia nggak terus memikirkan masa lalunya.”Albert terdiam.Ter
Read more

Bab 815

“Tapi setelah melalui begitu banyak hal, aku mulai merasa cemas.”Angel terlalu keras kepala, Peter sulit masuk ke dalam hatinya.Sepertinya Angel memperlakukan dirinya sama seperti Albert.Bisa menjadi teman, tetapi tidak menjadi pasangan.Melihat musuhnya begitu tidak yakin, Albert merasa sedikit tenang.Jika begitu, mungkinkah dirinya masih punya kesempatan?Namun sekarang bukan saatnya memikirkan itu, dirinya harus segera menemukan putranya.Saat mobil berhenti di pemakaman, Albert dan Peter langsung menuju makam Luna.Namun, mereka tidak melihat Joel di sana.Segera, Albert berlari ke makam Adeline.Ternyata benar, Joel ada di sana.Joel duduk di lantai, dengan mata memerah menatap kosong ke arah batu nisan dengan foto gadis kecil yang tersenyum ceria.Albert tidak langsung menghampirinya, melainkan bersembunyi di dekatnya dan memperhatikannya.Peter menghindar untuk menelepon Angel, agar dia tidak khawatir.Joel tidak menyadari ada orang di dekatnya.Joel baru saja dari makam Lun
Read more

Bab 816

Kata-kata putranya seperti ribuan jarum tajam yang menusuk langsung ke hati Albert yang berdarah-darah.Rasa sakit itu membuatnya membeku di tempat, merasa malu dan tak tahu harus berbuat apa.Joel mendorongnya dan berlari.Peter mendekat, menepuk pundak Albert dan menenangkannya, “Jangan terlalu dipikirkan, dia hanya anak yang senang dalam masa pemberontakan. Aku akan pergi melihatnya.”Sungguh takut jika anak itu lari lagi, Peter mengejar ke arah yang dituju anak itu.Albert tidak mengikutinya.Dia tetap berdiri di sana, dengan kata-kata putranya yang terus terngiang di telinganya.Mungkin dirinya adalah ayah paling gagal di dunia ini.Jika tahu akan begini, bagaimana mungkin dirinya melakukan itu dulu.Putranya memperlakukannya seperti ini, semua karena kesalahannya sendiri. Dia tidak bisa menyalahkan siapa pun.Namun, hatinya sangat sakit.Lebih sakit daripada penolakan Angel berkali-kali.…Setelah berlari sebentar, melihat anak itu masih terus berlari, Peter berteriak dengan sua
Read more

Bab 817

Putranya adalah ikatan di antara mereka berdua. Selama dirinya tidak menyerah, dirinya dan Angel akan selalu memiliki hubungan.Saat ini, Albert baru menyadari bahwa obsesinya adalah putranya.Satu kalimat dari putranya, “aku nggak akan memaafkanmu,” memandamkan semua harapannya.Albert yakin Angel tidak akan pernah kembali memilihnya lagi.Dan putranya, di usia sepuluh tahun, sudah cukup dewasa untuk datang ke makam Adeline dan meminta maaf, tetapi tetap tidak memaafkan ayahnya.Ternyata kesalahannya bukan memaksa putranya untuk mendonorkan sumsum tulang untuk Adeline.Melainkan karena telah menipu mereka.Setelah menyadari ini, Albert menundukkan kepala, air mata mengaburkan pandangannya.Melihat air mata jatuh, seketika Peter merasa canggung, mengambil tisu dan memberikannya pada Albert.“Pak Albert, jangan terlalu dipikirkan.”Albert mengambil tisu dan menghapus air matanya, berusaha menahan diri, dengan suara dalam bertanya, “Peter, kamu punya begitu banyak kelebihan, bisakah kam
Read more

Bab 818

Peter mengernyit dan menoleh melihat Albert.Dirinya benar-benar tidak menyangka Albert akan mengucapkan doa untuknya dan Angel.Apakah Albert benar-benar sudah menyerah? Bahkan tidak berusaha mempertahankan anaknya?Meskipun ini adalah hasil yang Peter inginkan, melihat Albert begitu sedih dan menyesal, Peter merasa cukup iba padanya.Tanpa banyak bicara lagi, Peter mengemudikan mobil langsung ke Perumahan Odesa.Mobil berhenti di luar vila Angel. Melihat Albert tetap duduk tanpa bergerak, Peter berkata, “Turunlah, masuk dan lihat Joel.”Pandangan Albert tertuju pada rumah mewah di depannya.Jika dulu, dirinya akan langsung masuk tanpa malu.Namun sekarang, dirinya bahkan tidak punya keberanian untuk melihat Angel.Albert menarik kembali pandangannya dan menjawab dengan lemah, “Nggak perlu. Mulai sekarang, aku serahkan anakku padamu.”Melihat Albert begitu keras kepala, Peter tidak memaksanya lagi.Peter turun dari mobil, belum sempat mengucapkan apa-apa lagi, sudah melihat Albert p
Read more

Bab 819

Seluruh tubuh Peter membeku.Peter tak menyangka Angel tidak marah padanya, malah berinisiatif mendekatinya.Hati yang telah lama mendambakan ini akhirnya menemukan sedikit penghiburan. Dengan penuh emosi, Peter memeluknya erat-erat, suaranya terdengar serak di telinga Angel, “Nggak perlu mengucapkan terima kasih. Itu adalah hal yang seharusnya aku lakukan.”“Kalau kamu benar-benar ingin membalas budiku, bisakah jangan menjauh dariku?”“Angel, aku benar-benar mencintaimu.”Peter bukanlah orang yang mudah jatuh cinta, apalagi tertarik hanya karena penampilan.Bertahun-tahun ini, dirinya juga bertemu dengan wanita lain, keluarganya bahkan mengatur beberapa kencan buta untuknya, tetapi Peter tidak tertarik sama sekali.Hatinya seperti telah terkunci untuk orang ini.Meskipun Angel bercerai dan memiliki anak, bahkan pernah mencintai pria lain, Peter tidak peduli.Yang dia inginkan hanyalah Angel berada di sisinya, hidup bersamanya sepanjang sisa hidup mereka dan tidak berpisah.Angel mend
Read more

Bab 820

Delis mencari di sekitar lantai bawah, tetapi tidak menemukan siapa pun. Jadi, dia memutuskan untuk naik ke atas.Baru sampai di dekat tangga, dia melihat kakaknya turun.Delis menyipitkan matanya, penuh curiga bertanya, “Apa yang kamu lakukan di atas dengan kak Angel?”“Nggak ada apa-apa.”Peter berjalan menuruni tangga dan berdiri di depan adiknya, lalu melanjutkan, “Kamu lapar? Bia raku masak makan malam untuk kalian.”Saat menghindari tatapan adiknya, Peter tersenyum dan berjalan menuju dapur dengan perasaan gembira.Delis terdiam.Tidak berbuat apa-apa?Lalu kenapa bibirnya penuh dengan lipstik?Itu jelas warna lipstik yang sering dipakai kak Angel.Bisa-bisanya tidak membersihkannya dulu sebelum turun ke bawah.Dipikir-pikir, mereka berdua …Sudah resmi bersama?Delis tidak mengingatkan kakaknya tentang bekas lipstik itu, malah mengikutinya ke dapur dan bersandar di meja, mengawasinya memasak.“Kak, kamu mau masak apa malam ini?”Peter menoleh melihat adiknya, lalu bertanya, “Kam
Read more

Bab 821

Peter mengernyit dan bertanya, “Kamu ketawa apa?”Angel menghindari tatapannya dan mengingatkan, “Kamu pergi lihat sendiri di kamar mandi. Nggak tahu apa yang akan dipikirkan Delis di siang bolong begini.”Baru saja Delis datang dan tidak melihat mereka di lantai bawah, lalu melihat bibir kakaknya penuh dengan lipstik, pasti bakal memikirkan yang aneh-aneh.Memikirkan itu, Angel jadi malu sendiri.Peter benar-benar tidak tahu ada apa di wajahnya, sampai dia ke kamar mandi dan melihat dirinya di cermin, Peter merasa sangat malu.Pantas saja adiknya ketawa melihatnya.Sudah jelas tahu, tapi masih bertanya.Dasar adik usil, bahkan tidak mengingatkannya.Setelah cepat-cepat mencuci wajahnya, Peter kembali ke samping Angel dan berbisik, “Maaf, aku makan setengah dari lipstikmu, akan kuganti nanti.”Angel menoleh melihatnya, merasa sangat lucu dan bertanya, “Bagaimana cara menggantinya?”“Kamu mau bagaimana?”Peter menunduk mendekatinya lagi dan mau mencium pipinya lagi.Angel reflek menghi
Read more
PREV
1
...
8081828384
...
91
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status