Putranya adalah ikatan di antara mereka berdua. Selama dirinya tidak menyerah, dirinya dan Angel akan selalu memiliki hubungan.Saat ini, Albert baru menyadari bahwa obsesinya adalah putranya.Satu kalimat dari putranya, “aku nggak akan memaafkanmu,” memandamkan semua harapannya.Albert yakin Angel tidak akan pernah kembali memilihnya lagi.Dan putranya, di usia sepuluh tahun, sudah cukup dewasa untuk datang ke makam Adeline dan meminta maaf, tetapi tetap tidak memaafkan ayahnya.Ternyata kesalahannya bukan memaksa putranya untuk mendonorkan sumsum tulang untuk Adeline.Melainkan karena telah menipu mereka.Setelah menyadari ini, Albert menundukkan kepala, air mata mengaburkan pandangannya.Melihat air mata jatuh, seketika Peter merasa canggung, mengambil tisu dan memberikannya pada Albert.“Pak Albert, jangan terlalu dipikirkan.”Albert mengambil tisu dan menghapus air matanya, berusaha menahan diri, dengan suara dalam bertanya, “Peter, kamu punya begitu banyak kelebihan, bisakah kam
Read more