All Chapters of Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya: Chapter 821 - Chapter 830

905 Chapters

Bab 822

Angel juga sudah tiga puluhan. Katanya wanita tiga puluh itu seperti harimau, Peter tidak percaya Angel tidak mau.Angel menatap pria yang terus menggoda dirinya, dia merasa ada dorongan yang tak tertahankan dan sialnya, Angel sampai menelan ludah.Namun, demi harga dirinya, Angel mengalihkan tatapan dan dengan dingin berkata, “Aku nggak bersih, kamu nggak takut aku mengotorimu?”“Itu kehormatan bagiku.”Meihat Angel mulai berpikir yang tidak-tidak, Peter langsung mendorongnya ke sofa, menatapnya dengan penuh kasih.“Angel, kalau kamu mau, aku bisa membuatmu menjadi wanita paling bahagia. Kalau kamu belum siap, kita bisa … ““Siapa yang percaya pria tiga puluhan nggak pernah menyentuh wanita.”Ujar Angel memotongnya, tetapi tidak mendorongnya menjauh.Mereka sama-sama dewasa, jelas saling suka, untuk apa harus berpura-pura?Apalagi, Angel benar-benar menyukai pria ini.Benar-benar ingin tahu rasanya pria tiga puluhan yang belum pernah menyentuh wanita, apakah pria ini kuat?“Kamu bisa
Read more

Bab 823

Keesokan harinya.Angel benar-benar merasa tidak bisa bangun.Seluruh tubuhnya terasa sakit.Peter bangun dan memakai pakaian, lalu menunduk untuk mencium kening wanita itu.“Kamu istirahat saja hari ini, aku akan menjaga Joel. Nanti aku buatkan makanan enak untukmu.”Angel juga berpikir hanya bisa begitu.Siapa suruh dia begitu ganas semalam.Angel menarik selimut untuk menutupi kepalanya, terdengar suara manjanya dari bawah selimut.“Bilangkan ke joel kalau aku flu dan butuh istirahat lebih, jangan bilang yang aneh-aneh.”Peter melihat cara Angel menghindar seperti seorang gadis kecil.Dia tersenyum sambil berdiri dan berkata, “Iya iya, hanya flu saja. Aku buatkan sarapan sekarang.”“Pergi pergi.”Setelah mendengar pria itu menutup pintu, Angel baru berani mengintip keluar.Wajahnya yang cantik tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan dengan pipi yang memerah.Dia bahkan merasa sedikit bersemangat.Kegembiraan ini memberinya perasaan seperti baru jatuh cinta, tenggelam dalam manisnya ci
Read more

Bab 824

Delis tidak menyangka orang ini begitu tebal muka.Dirinya bahkan belum menyetujuinya, tetapi Yogi sudah mengambil telur dari kulkas dan mulai memasak.Dan dirinya juga tidak menolak.…Kelven kembali tepat pagi itu.Dia sangat bersemangat, karena tabib ajaib itu sudah meninggalkan pegunungan setahun yang lalu.Jadi, dugaannya sudah hampir benar.Sekarang, dirinya hanya perlu menyempatkan diri ke pulau itu untuk mencari orang tua itu dan memastikan apakah mereka adalah orang yang sama.Memikirkan bahwa putrinya sangat mungkin masih hidup dan hanya disembunyikan saja, ini membuat Kelven merasa jauh lebih lega.Sebelum pergi ke pulau itu, dirinya harus kembali untuk melihat Delis dan anaknya.Setelah itu, dirinya juga harus pulang untuk melihat orang tuanya.Karena tahu kode pintu vila, Kelven tidak menekan bel dan langsung masuk ke rumah.Baru masuk, langsung terdengar suara manis seorang anak dari arah ruang makan yang menarik perhatiannya.Kelven menoleh dan melihat ke ruang makan. Ke
Read more

Bab 825

Mata Kelven berkaca-kaca, menyingkirkan Delis dan masuk ke mobil.Delis terhuyung, melihat Kelven benar-benar ingin pergi, dia tidak lagi menghalanginya.Namun, tiba-tiba Delis merasa hatinya seperti ditusuk jarum, air mata bergenang di matanya.“Baiklah, kalau kamu memang berpikir begitu, jangan pernah muncul di hadapanku lagi seumur hidup ini.”Benar-benar marah, Delis tidak peduli padanya lagi, berbalik dan berlari masuk ke rumah.Peter keluar karena mendengar keributan.Begitu keluar, dia melihat adiknya berlari ke dalam rumah.Sementara Kelven duduk di dalam mobil sedan, wajahnya sangat muram.Peter berjalan mendekat dan bertanya, “Ada apa? Kenapa baru pulang sudah bertengkar dengannya?”Kelven tidak menoleh melihat Peter, suaranya agak serak, “Jaga dia baik-baik, aku masih ada urusan, harus pergi dulu.”Kelven menyalakan mesin mobil.Peter menghentikannya, dengan wajah muram, dia bertanya, “Kelven, jangan memancing amarahku. Kenapa semua hal harus aku yang lakukan, kalau begitu a
Read more

Bab 826

Seketika, wajah Peter menjadi dingin.Mengingat ada anak di dekatnya, Peter melihat ke arah anak itu dan berkata, “Bety, naiklah ke atas dan bermain dengan ibu angkatmu.”Bety melihat ke arah ayahnya dan setelah ayahnya mengangguk setuju, dirinya pun berbalik dan berlari pergi.Setelah anak itu pergi jauh, Peter kembali melihat pria tampan di sampingnya yang terlalu mempesona.“Aku nggak peduli kamu punya maksud atau tidak, cukup berhenti sampai di sini.”“Putrimu akan kami perlakukan dengan baik di sini, tetapi kalau kamu tetap ingin merusak hubungan orang lain, maaf, kamu tahu apa pekerjaanku sebelumnya.”Artinya, dirinya tidak akan menunjukkan belas kasihan.Namun, Yogi sama sekali tidak peduli, malah tertawa lebih lepas.“Hahaha, benar-benar orang yang tumbuh di pulau pelatihan, bicaranya selalu berbau ancaman.”“Tapi jangan khawatir, Pak Peter. Aku lebih mungkin tertarik padamu, daripada tertarik pada ankmu. Lagipula, tampang Pak Peter benar-benar sesuai dengan seleraku.”Sambil
Read more

Bab 827

Albert mengangkat tangan dan menepuk bahu sahabatnya, lalu berkata, “Iya, kalau firasatmu begitu kuat, aku akan mendukungmu. Carilah dengan tenang!”“Serahkan keluargamu padaku, ada Mudi dan Peter yang menjaga perusahaanmu, Delis juga punya orang tuanya di sana, semuanya akan baik-baik saja.”“Terima kasih.”Selain mengucapkan terima kasih pada Albert, Kelven tidak tahu lagi harus berkata apa.Memikirkan Delis yang sudah bersama orang lain, hatinya masih terasa sangat tertekan.Kelven langsung mengalihkan topik, “Bagaimana denganmu dan Angel … “Pagi tadi, Kelven melihat Peter keluar dari vila Angel, tidak tahu sejauh mana hubungan mereka, apakah sahabatnya masih punya kesempatan?Tahu bahwa Albert masih menyukai Angel, Kelven juga merasa kasihan pada sahabatnya.“Aku sudah menyerah.”Albert melanjutkan lagi, “Selama ini, aku selalu merasa aku yang terlalu berharap pada Angel. Dulu, aku selalu mengejarnya karena aku pikir ada ikatan di antara kami dan kalau aku berusaha lebih keras,
Read more

Bab 828

“Nggak apa-apa, bukannya sekarang masih sempat?”Albert menyilangkan kaki dan tersenyum padanya.“Entahlah, Kelven, jangan sampai kamu menyesal seperti aku nantinya.”Tentu saja Kelven tahu rasanya menyesal.Sekarang dia merasakan krisis, berdiri dan berkata, “Aku akan pergi sekarang, pamit dulu.”Memikirkan bahwa kepergiannya akan memberi kesempatan pada orang lain.Kelven merasa bodoh. Jelas sudah tahu bahwa Delis tidak ingat masa lalu mereka, tetapi dirinya malah mendorongnya pergi.Jika benar-benar mendorongnya ke orang lain, dirinya akan berakhir seperti Albert. Menangis pun tidak ada gunanya.Tanpa menghiraukan sahabatnya, Kelven segera keluar dan mengemudi ke perumahan Odesa.Albert yang ditinggalkan hanya bisa menggelengkan kepala dan menghela napas!Konon katanya, orang akan cenderung berkumpul dengan orang senasib.Kelven benar-benar mirip dengannya.…Saat Kelven tiba di perumahan Odesa, sudah pukul sembilan malam.Rumah tempat Delis tinggal gelap gulita, tidak ada lampu ya
Read more

Bab 829

Menyadari kesalahannya yang begitu besar, Kelven berbalik menghadap Peter dan berkata, “Kamu minggir, aku mau masuk dan minta maaf padanya.”“Kamu pikir dia akan selalu berdiri di tempat yang sama menunggumu?”Peter masih tidak memberi jalan.Kelven terdiam, wajah tampannya tampak muram dan sedih, terlihat sangat menyedihkan.Peter tidak ingin berbicara lebih banyak dengannya dan berkata, “Dia sudah kembali ke istana. Kalau kamu mau menemuinya, pergilah ke sana.”Tak ingin melihat orang ini yang membuat dirinya marah, Peter berbalik dan menutup pintu dengan keras, memutuskan jarak antara dirinya dengan Kelven.Kelven terpaksa berbalik dan pergi, menuju ke istana Alice.…Angel sedang beristirahat di rumah sepanjang hari.Baru saja turun untuk makan cemilan malam, malah melihat Kelven datang.Melihat Peter tidak membiarkannya masuk, Angel bertanya, “Kenapa kamu bersikap dingin pada Kelven? Bisa dimengerti mengapa dia bisa begitu marah.”Kelven marah karena dirinya terlalu peduli.Dala
Read more

Bab 830

…Saat Kelven tiba di istana Alice, waktu menunjukkan pukul sepuluh malam.Pelayan membawanya masuk ke dalam halaman, tetapi tidak langsung membiarkannya masuk ke dalam istana, melainkan pergi melapor terlebih dulu.Delis baru saja menidurkan putranya ketika pelayan datang melapor, “Nona Delis, Tuan Rosli datang, apakah kamu ingin menemuinya?”Delis menoleh ke arah pelayan dan bertanya, “Tuan Rosli yang mana?”Tidak mungkin Kelven Rosli, mereka baru saja bertengkar pagi ini. Bagaimana dia bisa datang dengan tanpa malu?Mungkinkah ayah angkatnya datang untuk melihat anaknya?Sementara dia menebak-nebak, pelayan itu menjawab, “Pacarmu.”Delis terdiam sejenak.Benar-benar Kelven?Bagaimana dia punya muka untuk datang.Pagi tadi masih begitu emosi, sekarang sudah tidak marah lagi?Namun, meskipun Kelven sudah tidak marah, Delis masih marah.“Nggak mau menemuinya, biarkan dia pergi.”Delis sudah bilang tidak akan menemuinya seumur hidup ini.Apakah Kelven mengira Delis adalah orang yang b
Read more

Bab 831

Delis sedang menunggu permintaan maaf dari Kelven.Namun, yang terjadi malah pria itu pingsan di depannya tiba-tiba.Karena panik, Delis berlutut dan memeluknya sambil berteriak, “Kelven, Kelven, kamu kenapa?”Pria di pelukannya tidka memberikan respon, tetapi dahinya terasa panas seperti bara api.Delis cemas dan berteriak lagi ke sekeliling, “Tolong, tolong.”Tak lama kemudian, para pengawal yang tidak jauh berlari menghampiri dan membantu membawa Kelven ke dalam rumah, lalu meletakkannya di tempat tidur yang empuk.Para pelayan segera menghubungi dokter keluarga.Mendengar kegaduhan, Nyonya Joven datang untuk memeriksa.Melihat dokter sedang memeriksa Kelven di kamar putrinya dan memasang infus, Nyonya Joven bertanya, “Apa yang terjadi? Kenapa Kelven bisa pingsan di depan pintu rumah?”Nyonya Joven cukup puas dengan menantu ini.Terutama karena Kelven adalah penyelamat putrinya dan telah menyekolahkan putrinya sejak kecil.Jika bukan karena Kelven, putrinya mungkin tidak akan kem
Read more
PREV
1
...
8182838485
...
91
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status