Share

Bab 814

Penulis: Gunung Api
“Sejak Luna meninggal, Joel tidak lagi suka berbicara dengan orang lain dan kepribadiannya berubah drastis.”

“Alfred, adikku juga seorang psikolog. Menurutnya, autism Joel bisa berkembang menjadi depresi, ini bukan masalah yang bisa dianggap enteng.”

Albert merasa terenyuh, segera berkata,

“Aku tahu tentang itu. Aku sudah mencoba menemuinya beberapa kali, tapi dia selalu menolakku.”

“Bukankah sekarang dia bersama ibunya di lokasi syuting? Apakah dia belum membaik?”

Peter menggeleng dan menjawab, “Kondisinya hanya sedikit lebih baik saat sedang syuting, tapi begitu selesai, dia kembali menutup diri.”

“Menurut adikku, Joel telah memahami banyak hal seiring pertumbuhannya. Kehilangan Luna hanyalah salah satunya, tapi pengalaman masa lalunya juga memberikan beban psikologis yang besar.”

Albert tidak mengerti.

“Kamu sedang menyalahkanku?” tanya Albert.

“Bukan begitu, aku hanya mau kamu mencoba mendekatinya, membuka hatinya, agar dia nggak terus memikirkan masa lalunya.”

Albert terdiam.

Ter
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 815

    “Tapi setelah melalui begitu banyak hal, aku mulai merasa cemas.”Angel terlalu keras kepala, Peter sulit masuk ke dalam hatinya.Sepertinya Angel memperlakukan dirinya sama seperti Albert.Bisa menjadi teman, tetapi tidak menjadi pasangan.Melihat musuhnya begitu tidak yakin, Albert merasa sedikit tenang.Jika begitu, mungkinkah dirinya masih punya kesempatan?Namun sekarang bukan saatnya memikirkan itu, dirinya harus segera menemukan putranya.Saat mobil berhenti di pemakaman, Albert dan Peter langsung menuju makam Luna.Namun, mereka tidak melihat Joel di sana.Segera, Albert berlari ke makam Adeline.Ternyata benar, Joel ada di sana.Joel duduk di lantai, dengan mata memerah menatap kosong ke arah batu nisan dengan foto gadis kecil yang tersenyum ceria.Albert tidak langsung menghampirinya, melainkan bersembunyi di dekatnya dan memperhatikannya.Peter menghindar untuk menelepon Angel, agar dia tidak khawatir.Joel tidak menyadari ada orang di dekatnya.Joel baru saja dari makam Lun

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 816

    Kata-kata putranya seperti ribuan jarum tajam yang menusuk langsung ke hati Albert yang berdarah-darah.Rasa sakit itu membuatnya membeku di tempat, merasa malu dan tak tahu harus berbuat apa.Joel mendorongnya dan berlari.Peter mendekat, menepuk pundak Albert dan menenangkannya, “Jangan terlalu dipikirkan, dia hanya anak yang senang dalam masa pemberontakan. Aku akan pergi melihatnya.”Sungguh takut jika anak itu lari lagi, Peter mengejar ke arah yang dituju anak itu.Albert tidak mengikutinya.Dia tetap berdiri di sana, dengan kata-kata putranya yang terus terngiang di telinganya.Mungkin dirinya adalah ayah paling gagal di dunia ini.Jika tahu akan begini, bagaimana mungkin dirinya melakukan itu dulu.Putranya memperlakukannya seperti ini, semua karena kesalahannya sendiri. Dia tidak bisa menyalahkan siapa pun.Namun, hatinya sangat sakit.Lebih sakit daripada penolakan Angel berkali-kali.…Setelah berlari sebentar, melihat anak itu masih terus berlari, Peter berteriak dengan sua

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 817

    Putranya adalah ikatan di antara mereka berdua. Selama dirinya tidak menyerah, dirinya dan Angel akan selalu memiliki hubungan.Saat ini, Albert baru menyadari bahwa obsesinya adalah putranya.Satu kalimat dari putranya, “aku nggak akan memaafkanmu,” memandamkan semua harapannya.Albert yakin Angel tidak akan pernah kembali memilihnya lagi.Dan putranya, di usia sepuluh tahun, sudah cukup dewasa untuk datang ke makam Adeline dan meminta maaf, tetapi tetap tidak memaafkan ayahnya.Ternyata kesalahannya bukan memaksa putranya untuk mendonorkan sumsum tulang untuk Adeline.Melainkan karena telah menipu mereka.Setelah menyadari ini, Albert menundukkan kepala, air mata mengaburkan pandangannya.Melihat air mata jatuh, seketika Peter merasa canggung, mengambil tisu dan memberikannya pada Albert.“Pak Albert, jangan terlalu dipikirkan.”Albert mengambil tisu dan menghapus air matanya, berusaha menahan diri, dengan suara dalam bertanya, “Peter, kamu punya begitu banyak kelebihan, bisakah kam

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 818

    Peter mengernyit dan menoleh melihat Albert.Dirinya benar-benar tidak menyangka Albert akan mengucapkan doa untuknya dan Angel.Apakah Albert benar-benar sudah menyerah? Bahkan tidak berusaha mempertahankan anaknya?Meskipun ini adalah hasil yang Peter inginkan, melihat Albert begitu sedih dan menyesal, Peter merasa cukup iba padanya.Tanpa banyak bicara lagi, Peter mengemudikan mobil langsung ke Perumahan Odesa.Mobil berhenti di luar vila Angel. Melihat Albert tetap duduk tanpa bergerak, Peter berkata, “Turunlah, masuk dan lihat Joel.”Pandangan Albert tertuju pada rumah mewah di depannya.Jika dulu, dirinya akan langsung masuk tanpa malu.Namun sekarang, dirinya bahkan tidak punya keberanian untuk melihat Angel.Albert menarik kembali pandangannya dan menjawab dengan lemah, “Nggak perlu. Mulai sekarang, aku serahkan anakku padamu.”Melihat Albert begitu keras kepala, Peter tidak memaksanya lagi.Peter turun dari mobil, belum sempat mengucapkan apa-apa lagi, sudah melihat Albert p

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 819

    Seluruh tubuh Peter membeku.Peter tak menyangka Angel tidak marah padanya, malah berinisiatif mendekatinya.Hati yang telah lama mendambakan ini akhirnya menemukan sedikit penghiburan. Dengan penuh emosi, Peter memeluknya erat-erat, suaranya terdengar serak di telinga Angel, “Nggak perlu mengucapkan terima kasih. Itu adalah hal yang seharusnya aku lakukan.”“Kalau kamu benar-benar ingin membalas budiku, bisakah jangan menjauh dariku?”“Angel, aku benar-benar mencintaimu.”Peter bukanlah orang yang mudah jatuh cinta, apalagi tertarik hanya karena penampilan.Bertahun-tahun ini, dirinya juga bertemu dengan wanita lain, keluarganya bahkan mengatur beberapa kencan buta untuknya, tetapi Peter tidak tertarik sama sekali.Hatinya seperti telah terkunci untuk orang ini.Meskipun Angel bercerai dan memiliki anak, bahkan pernah mencintai pria lain, Peter tidak peduli.Yang dia inginkan hanyalah Angel berada di sisinya, hidup bersamanya sepanjang sisa hidup mereka dan tidak berpisah.Angel mend

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 820

    Delis mencari di sekitar lantai bawah, tetapi tidak menemukan siapa pun. Jadi, dia memutuskan untuk naik ke atas.Baru sampai di dekat tangga, dia melihat kakaknya turun.Delis menyipitkan matanya, penuh curiga bertanya, “Apa yang kamu lakukan di atas dengan kak Angel?”“Nggak ada apa-apa.”Peter berjalan menuruni tangga dan berdiri di depan adiknya, lalu melanjutkan, “Kamu lapar? Bia raku masak makan malam untuk kalian.”Saat menghindari tatapan adiknya, Peter tersenyum dan berjalan menuju dapur dengan perasaan gembira.Delis terdiam.Tidak berbuat apa-apa?Lalu kenapa bibirnya penuh dengan lipstik?Itu jelas warna lipstik yang sering dipakai kak Angel.Bisa-bisanya tidak membersihkannya dulu sebelum turun ke bawah.Dipikir-pikir, mereka berdua …Sudah resmi bersama?Delis tidak mengingatkan kakaknya tentang bekas lipstik itu, malah mengikutinya ke dapur dan bersandar di meja, mengawasinya memasak.“Kak, kamu mau masak apa malam ini?”Peter menoleh melihat adiknya, lalu bertanya, “Kam

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 821

    Peter mengernyit dan bertanya, “Kamu ketawa apa?”Angel menghindari tatapannya dan mengingatkan, “Kamu pergi lihat sendiri di kamar mandi. Nggak tahu apa yang akan dipikirkan Delis di siang bolong begini.”Baru saja Delis datang dan tidak melihat mereka di lantai bawah, lalu melihat bibir kakaknya penuh dengan lipstik, pasti bakal memikirkan yang aneh-aneh.Memikirkan itu, Angel jadi malu sendiri.Peter benar-benar tidak tahu ada apa di wajahnya, sampai dia ke kamar mandi dan melihat dirinya di cermin, Peter merasa sangat malu.Pantas saja adiknya ketawa melihatnya.Sudah jelas tahu, tapi masih bertanya.Dasar adik usil, bahkan tidak mengingatkannya.Setelah cepat-cepat mencuci wajahnya, Peter kembali ke samping Angel dan berbisik, “Maaf, aku makan setengah dari lipstikmu, akan kuganti nanti.”Angel menoleh melihatnya, merasa sangat lucu dan bertanya, “Bagaimana cara menggantinya?”“Kamu mau bagaimana?”Peter menunduk mendekatinya lagi dan mau mencium pipinya lagi.Angel reflek menghi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 822

    Angel juga sudah tiga puluhan. Katanya wanita tiga puluh itu seperti harimau, Peter tidak percaya Angel tidak mau.Angel menatap pria yang terus menggoda dirinya, dia merasa ada dorongan yang tak tertahankan dan sialnya, Angel sampai menelan ludah.Namun, demi harga dirinya, Angel mengalihkan tatapan dan dengan dingin berkata, “Aku nggak bersih, kamu nggak takut aku mengotorimu?”“Itu kehormatan bagiku.”Meihat Angel mulai berpikir yang tidak-tidak, Peter langsung mendorongnya ke sofa, menatapnya dengan penuh kasih.“Angel, kalau kamu mau, aku bisa membuatmu menjadi wanita paling bahagia. Kalau kamu belum siap, kita bisa … ““Siapa yang percaya pria tiga puluhan nggak pernah menyentuh wanita.”Ujar Angel memotongnya, tetapi tidak mendorongnya menjauh.Mereka sama-sama dewasa, jelas saling suka, untuk apa harus berpura-pura?Apalagi, Angel benar-benar menyukai pria ini.Benar-benar ingin tahu rasanya pria tiga puluhan yang belum pernah menyentuh wanita, apakah pria ini kuat?“Kamu bisa

Bab terbaru

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 906

    Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 905

    Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 904

    Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 903

    Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 902

    Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 901

    “Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 900

    Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, “Adik kecil, siapa namamu?”Namun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, “Kalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?”Delis yang baru berusia l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 899

    “Kalau ada masalah, panggil saja aku,” ujar Kelven.“Nggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.”Jawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, ‘kan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ …, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 898

    Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, “Aku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?”“Karena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.”“Kemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.”Delis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.“Kenapa?”Wajah Delis tampak pucat.“Jadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?”Kelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, “Bukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.”“Tapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status