All Chapters of Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya: Chapter 221 - Chapter 230

905 Chapters

Bab 221

Memelihara … pria muda?Ketika mendengar itu, hati Kelven terasa begitu pahit.Dia menekan bibir tipisnya, lalu tidak tahan lagi menekan pipi bulatnya yang kecil. “Kamu berani?”Delis menatapnya dengan tajam. “Kalau kamu mati, apa yang aku nggak berani? Takut kamu bisa bangkit dari makammu dan menyerangku?Kelven terdiam.Benar-benar mau membuatnya marah?Kelven memeluknya dengan erat, lalu menghela napas, “Tenang saja, aku nggak akan mati. Bahkan kalau aku mati, aku akan membawa Delis mati bersamaku.”“Aku nggak mau mati bersamamu.”Delis menendangnya.Mobil melewati sebuah restoran hotpot yang terkenal, tiba-tiba Delis berkata, “Hari ini kita makan hotpot saja, restoran hotpot itu sangat terkenal, teman-temanku sering pergi ke sana.”Kelven melihat restoran hotpot di pingir jalan yang ramai dengan orang, dia berkata, “Kamu mau makan hotpot? Pulang saja dan biarkan Bibi Siti membuatnya.”“Tapi nggak seenak di restoran,” ujar Delis.“Tapi di restoran nggak bersih, semuanyak minyak se
Read more

Bab 222

Albert baru saja kehilangan seorang putri, jelas tidak ingin kehilangan putranya lagi.Jika pulang nanti bertemu dengan wanita itu, tidak apa. Dirinya akan kekeh tidak mau bercerai.Demi bertemu dengan putranya, Albert setuju.“Baiklah, aku akan pergi. Minta Bibi Siti untuk menyiapkan lebih banyak.”“Iya.”Setelah menutup telepon, Kelven melihat ke arah orang di sampingnya. “Puas sekarang?”Delis tersenyum sambil mengeluarkan ponselnya, mengirim pesan kepada Angel.Saat tiba di rumah, Delis langsung turun dari mobil dan berlari masuk ke rumah untuk menyiapkan makan malam bersama Bibi Siti.Owen tidak pergi bekerja selama beberapa hari terakhir. Dia terus berada di rumah bersama kakaknya dan keponakannya.Tahu bahwa mereka akan malam malam di sebelah malam ini, Owen sudah membawa Joel ke sana.Saat masuk ke rumah, melihat hanya Kelven yang duduk di ruang tamu, Owen memanggil, “Kak Kelven.”Joel juga dengan manisnya memanggil, “Halo Paman Kelven.”“Halo Joel. Di mana ibumu? Kenapa nggak
Read more

Bab 223

Albert menghentikan mobilnya di halaman. Lalu setelah keluar dari mobil, dia bertanya pada Delis, “Anakku ada di rumahmu?Delis sedikit gagap, lalu menjawab, “Iya, Joel ada di rumahku, masuklah dan lihat dia.”Albert juga tak berpikir panjang, langsung melangkah masuk ke vila.Delis mengikutinya dengan cepat dan mengunci pintu setelahnya.Saat masuk ke rumah, Albert langsung melihat beberapa orang duduk di sofa ruang tamu.Kelven, Owen, Angel dan juga anaknya yang berusia 5 tahun.Membeku di tempat, tiba-tiba Albert merasa ada firasat yang buruk.Dia merasa seperti telah masuk ke dalam perangkap.Dia mencoba untuk berbalik dan pergi, tetapi Delis mendekatinya sambil tersenyum. “Masuk saja Kak Albert, cuci tangan dan makan.”Tidak punya pilihan lain, Albert hanya bisa berjalan ke ruang tamu dengan terpaksa.Berdiri tidak jauh, dia pura-pura tidak melihat orang lain, hanya berbicara pada Joel, “Joel, datanglah ke sini. Ayah punya hadiah kecil untukmu.”Joel bersandar pada ibunya dan men
Read more

Bab 224

Tidak lama kemudian, Albert keluar dari kamar mandi dan duduk di sebelah Angel.Tatapannya beralih dari anaknya ke istrinya. Meskipun tidak mengucapkan sepatah kata pun, perasaannya bercampur aduk.Saat mulai makan, Albert pertama kali mengambilkan makanan untuk anaknya dan dengan suara berat berkata, “Joel, makanlah lebih banyak.”Namun, siapa sangka Joel justru menolak makanan yang diambilnya, melototinya dan berteriak, “Kamu ayah yang jahat, aku nggak mau makanan darimu. Aku membencimu, jangan bicara denganku.”Meskipun kata-kata dari seorang anak itu tidak perlu dihiraukan, setiap kata-katanya tetap saja seperti jarum yang menusuk langsung ke hati Albert.Albert menahan rasa sakit itu dan mengambilkan makanan untuk Angel di sampingnya. “Sayang, makanlah lebih banyak.”Angel menjawab dengan santai, “Terima kasih, kamu juga.”Albert sangat terkejut mendengarnya, matanya bahkan memerah.Angel tidak melihatnya, sambil tersenyum dan berbicara pada Delis.“Kak Angel, bagaimana rasa hotp
Read more

Bab 225

Malam ini terasa agak dingin.Saat keluar, Angel mengenakan pakaian yang agak tipis. Saat ini, mengikuti Albert berjalan di taman, angin dingin menerpa, membuatnya merapatkan lengannya.Albert melepaskan mantelnya dan meletakkannya di pundak Angel.Angel tidak menolak dan keduanya berjalan ebrsama. Bayangan mereka ditarik panjang oleh cahaya lampu malam yang redup.Seluruh komplek sangat sepi, ditambah tidak ada yang berbicaram membuatnya terasa sangat hening.Melihat ada pondok di dekatnya, Angel mengajukan, “Duduk ke sana saja.”“Iya.”Albert mengisyaratkannya pergi lebih dulu.Keduanya masuk ke pondok itu dan duduk.Dengan tenang, Angel berkata, “Rasanya waktu berlalu begitu cepat. Tiba-tiba kita sudah menjadi orang dewasa. Tentu saja, aku juga nggal berpikir anak laki-laki yang sering bertengkar denganku di masa kecil akan menjadi suamiku.”Albert menundukkan kepalanya, wajahnya penuh dengan kesedihan.Angel memalingkan wajahnya untuk melihatnya.Cahaya lampu agak redup, Angel tida
Read more

Bab 226

Angel yang ditinggal merasa dunianya hampir runtuh.Apa yang sebenarnya terjadi pada keluarganya?Tidak heran saat dia pulang, wajah orang tuanya terlihat sangat muram dan mereka terus mendesaknya untuk tidak bercerai dengan Albert.Dan dia juga sering melihat wartawan yang diam-diam memotret di sekitar rumah.Apakah benar orang tuanya dalam masalah?Dan benar-benar ada berita gelap tentang adiknya?Angel berdiri dan mengejar Albert, menghentikannya dan bertanya, “Katakan dengan jelas, apa yang terjadi pada keluargaku?”Albert mengeluarkan ponselnya dan memberikannya pada Angel.Saat melihat bukti kejahatan orang tuanya, Angel terkejut.Melihat adiknya bersama sekelompok pria, Angel hampir tidak percaya dengan matanya sendiri.Angel tidak bisa menahan diri, air mata menggelinding di matanya.“Ini ulahmu, ‘kan? Untuk tidak bercerai denganku, kamu menjebak keluargaku dan memaksaku untuk tinggal bersamamu.”Albert menatapnya, melihatnya dengan tidak tega. “Ini sudah terjadi sejak lama, ha
Read more

Bab 227

Owen melihat Delis dengan mata berkedip-kedip, tidak bisa menjawab pertanyaannya.Apakah masalah itu sudah tersebar?Jelas-jelas dirinya …“Owen?”Melihat bahwa Owen tidak terlihat baik-baik saja, Delis menatapnya dengan heran.Owen cepat-cepat mengalihkan pandangannya, lalu beralasan,“Apa yang bisa aku lakukan? Aku nggak melakukan apa-apa, jangan pikirkan yang aneh-aneh. Sudah larut malam, pulanglah ke rumah dan istirahat. Selamat malam.”Setelah berkata demikian, Owen bergegas naik ke lantai atas.Delis terdiam.Mengapa Owen terlihat aneh seperti itu?Namun, setidaknya tidak ada sesuatu yang terjadi padanya. Teringat dengan pria tua itu akan datang menjemputnya jika tidak melihatnya, Delis langsung bergegas kembali ke rumah.Namun, baru saja memasuki pintu, dia melihat pria itu sedang naik ke lantai atas.Pria itu melihatnya dengan wajah cemberut. “Apa yang kamu lakukan di luar malam hari begini?”“Aku makan terlalu kenyang jadi aku pergi berjalan-jalan, nggak terlalu jauh.”Delis b
Read more

Bab 228

Delis bergumam, “Ada masalah di keluarga Kak Angel, aku mau pergi bantu menjaga Joel.”“Apa yang bisa terjadi pada Keluarga Laiberto?”Kelven melihatnya.Delis menggeleng. “Aku juga nggak tahu jelas. Tapi sepertinya Albert menggunakan masalah Keluarga Laiberto sebagai ancaman agar Kak Angel nggak bercerai. Kalau Kak Angel bahkan tidak bisa berbuat apa-apa, pasti masalahnya sangat serius.”Kelven sangat ingin Delis tidak mengurusi masalah Angel, tapi bagaimanapun nyawanya juga diselamatkan oleh Owen.Dengan sifat Delis yang begitu keras kepala, Kelven tidak akan bisa membujuknya.Tidak ada cara lain selain mengikutinya saja.“Yasudah, pergilah. Tapi jangan terlalu dekat dengan Owen, boleh?”Kelven sedang berdiskusi dengannya, bukan mengancamnya seperti sebelumnya.Delis mengerucutkan bibirnya, menjelaskan, “Kami bahkan berada di bawah atap yang sama, bagaimana mungkin aku menjaga jarak dengannya? Kenapa kamu nggak percaya padaku? Aku bahkan sudah bersamamu, aku pasti nggak akan menyuka
Read more

Bab 229

Tadinya Kelven juga tidak ingin mempermasalahkannya dengan seorang anak kecil.Namun, bahkan saat makan malam, si kecil ini juga mau istrinya yang menyuapnya makan. Setelah makan malam, dia juga mau istrinya memandikannya.Ini tidak bisa ditoleransi.Dengan perasaan yang tidak nyaman, Kelven merengek di sofa, “Aduh … sakit sekali.”Delis yang bersiap membawa anak itu mandi, mendengar suara Kelven yang mengeluh dari ruang tamu. Melihat wajah pria itu yang lesu, Delis bertanya dengan penuh perhatian, “Kamu masih nggak enak badan?”Kelven berpura-pura. “Iya, hatiku sakit. Aku benar-benar nggak bisa bertahan lagi.”“Kalau begitu, ayo ke rumah sakit.”Delis meletakkan anak kecil itu di samping, lalu memegang tangan Kelven. “Ayo, aku menemanimu pergi.”“Nggak apa-apa, nggak mungkin mati sekarang. Kamu pergi dan temani anak itu saja.”Kelven berpura-pura baik hati.”“Tapi kamu sangat sakit. Ayo berdiri, aku menemanimu ke rumah sakit. Biar Bibi Siti yang membantu menjaga Joel.”“Benar-benar n
Read more

Bab 230

“Yasudah, aku membawanya tidur di kamar tamu, ya? Kalau kamu nggak mau ke rumah sakit, aku pergi ya.”Delis tak mau menghabiskan waktu dengannya, langsung naik ke lantai atas.Melihat kepergiannya, Kelven ingin mengatakan sesuatu tapi ragu-ragu.Saat larut malam, Kelven kembali ke kamarnya. Melihat tidak ada Delis di kasurnya, Kelven pergi ke kamar sebelah, anak dan wanitanya sedang tidur dengan sangat nyenyak.Kelven mendekat dengan sangat hati-hati, mengangkat selimut dan menggendong wanitanya, lalu menutupi anak itu dengan selimut sebelum kembali ke kamar tidur utama.Keesokan paginya, saat Delis bangun dan tidak melihat anak disebelahnya, dia terkejut.“Astaga!”Suara Delis membangunkan Kelven.Kelven membuka matanya dan melihatnya. “Kenapa?“Di mana Joel? Mengapa dia nggak ada di sini? Dia keluar ya? Oh tidak, bagaimana aku menjelaskannya pada Kak Angel?”Delis panik dan dengan cemasnya dia ingin bangun.Kelven menahannya, berbisik di telinganya, “Dia ada di kamar sebelah, aku men
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
91
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status