All Chapters of Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya: Chapter 211 - Chapter 220

905 Chapters

Bab 211

Owen bangun dan membantu Joel mengenakan pakaian. Mereka bersama-sama bersiap-siap dan pergi ke lantai bawah bersama.Di ruang makan, Delis sedang menyusun alat makan.Melihatnya, Joel tersenyum dan dengan ceria berseru, “Tante Delis … “Melihat anak itu berlari ke arahnya, Delis membuka tangan untuk menyambutnya.Anak kecil itu langsung melompat ke dalam pelukannya dan tidak lupa memberikan ciuman di pipinya. “Selamat pagi Tante Delis.”“Selamat pagi Joel.”Sambil meenyentuh wajah halus anak itu, Delis merasa dia begitu lucu.Owen berpakaian kasual yang santai, berjalan dengan gagah, melihat Delis dan berkata, “Pagi Delis.”“Pagi.”Delis berkata, “Ayo duduk dan sarapan.”Angel membawakan bubur dan menuangkannya ke dalam mangkuk sambil berkata, “Nanti aku harus pulang sebentar untuk ambil beberapa dokumen. Owen dan Delis, kalian bantu jaga Joel ya.”Owen bertanya, “Kapan kalian bercerai?”“Tunggu dia menyelesaikan masalah putrinya, beri dia waktu seminggu lagi.”Anak bernama Adeline i
Read more

Bab 212

Kelven merasa tak berdaya.Dia berjalan mendekatinya dan menariknya.Delis menolak. “Jangan sentuh aku.”Kelven tidak peduli ada anak kecil di sampingnya, dia membungkuk dan langsung menggendongnya.Delis merasa sangat malu, langsung mengangkat tangannya untuk memukul Kelven. “Kelven, apa yang kamu lakukan, lepaskan aku.”“Sudah kubilang, aku akan membawamu ke rumah sakit untuk pemeriksaan.”Kelven menggendongnya pergi.Delis tidak terima. “Aku bisa pergi sendiri, lepaskan aku.”“Nggak mau.”“Kalau nggak lepas, aku akan menggigitmu.”“Gigit saja.”Delis benar-benar menggigitnya.Kelven tetap diam dan menggendongnya meninggalkan vila.Di ruang tamu, anak kecil itu dengan tangan bertumpu di dagunya, menatap pria tua yang menggendong Tante Delis pergi, lalu melihat paman di sampingnya dengan ekspresi muram.“Paman, kamu iri nggak?”Owen tersenyum pahit. “Untuk apa iri?”“Dia punya istri, kamu nggak punya.”“Kamu juga nggak punya.”Owen mengangkat tangannya dan mengelus kepala anak itu. “K
Read more

Bab 213

Berpura-pura baik?Bagi Delis, semua kebaikan yang dilakukan padanya adalah palsu?Delis bahkan tidak meliriknya, juga tidak membiarkan Kelven menyentuhnya. Hati Kelven merasa sangat sakit.Dia hendak mengatakan sesuatu lagi, tapi ponselnya berdering.Setelah menjawab panggilan telepon, Kelven menutup pintu mobil bagian penumpang dan menyetir meninggalkan mal.Delis terus menatap keluar jendela mobil, tidak peduli kemana dirinya akan dibawa, dia tetap tidak ingin meladeni Kelven.Delis benar-benar memendam dendam, dia masih ingat betul bagaimana dia dibentak semalam.Bagaimana mungkin dia langsung melupakan semuanya hanya karena beberapa kata manis dari Kelven?Sambil menyetir mobil ke arah pemakaman, Kelven berbicara dengan serius, “Aku minta maaf atas kejadian semalam. Aku sudah menyalahkanmu tanpa mengetahui kebenarannya.”“Tapi Delis, kebaikanku padamu bukan palsu, aku nggak perlu berpura-pura di depanmu.”Sejak kapan Kelven pernah mencoba begitu keras untuk menyenangkan seseorang
Read more

Bab 214

“Aku benar-benar nggak percaya dia pergi meninggalkanku begitu saja.”Membayangkan bahwa dirinya bahkan belum sempat memenuhi kewajiban seorang ayah, belum sempat membahagiakan anaknya, anaknya malah sudah pergi begitu saja.Albert merasa sangat tidak berguna.Dirinya benar-benar tidak pantas menjadi seorang ayah. Mungkin karena itulah, Tuhan menghukumnya seperti ini.Kelven menghela napas, “Orang meninggal sudah tiada, orang yang masih hidup harus tetap tegar. Mungkin ini juga merupakan sebuah pembebasan untuknya.”Bagaimanapun, bagi seorang anak yang begitu kecil, harus menerima kemoterapi berulang kali dan kemoterapi juga tidak bisa memperpanjang hidupnya.Dengan begitu, penderitaan akan terus mengikutinya terus-menerus. Mungkin kematian adalah pembebasan terbaik untuknya.Memikirkan ini, Kelven juga teringat dengan anaknya yang meninggal sebelum dilahirkan.Pandangannya jatuh pada wanita di sebelhnya.Melihat Delis menangis dengan posisi jongkok, Kelven mendekatinya dan memeluknya.
Read more

Bab 215

Mendengar perkataan Delis, Albert menoleh melihatnyaAlbert membantah, “Kalau aku memberitahunya semuanya, apakah dia akan menikah denganku?”“Aku tahu menyembunyikan Joel untuk mendonorkan sumsum tulang salah, tetapi dengan cara ini, kedua anak itu bisa tetap hidup. Aku bisa membahagiakan mereka setelah itu.”Delis menjadi marah.“Coba berganti posisi, kalau Kak Angel punya anak dengan pria lain. Dia menikah denganmu hanya untuk menggunakan anakmu untuk menyelamatkan anaknya dengan pria lain, Apakah kamu bisa menerimanya?”Albert terdiam.Seketika, Albert sepertinya bisa memahami wanita itu.Namun, apa gunanya mengatakan semua ini sekarang? Anaknya sudah pergi, wanita itu juga kini membencinya.Semuanya tidak bisa dibalik lagi.Albert menundukkan kepalanya, seketika dia bingung bagaimana cara menghadapi Angel dan anaknya.“Semua pria memang selalu merasa benar.”Delis marah dan turun dari pangkuan Kelven, lalu menunjuk Kelven, “Kamu juga sama, kalian berdua memang pantas menjadi saha
Read more

Bab 216

Albert juga tidak ingin bicara lagi, tidak ada gunanya berbicara dengan wanita.Kelven menarik orang di sebelahnya dan berbisik, “Delis, jangan campur tangan dengan urusan mereka.”Delis memandang pria di sampingnya dengan tajam, lalu menghempaskan tangannya.Delis tetap mengirimkan pesan pada Angel dan memberitahunya bahwa Albert akan pergi besok pagi.Setelah mendapat pesan itu, Angel langsung menelepon Albert.Albert masih duduk di mobil melihat panggilan masuk, dia menatap Delis dengan kesal, lalu menjawab panggilan itu.Di dalam telepon, Angel dengan tenang berkata, “Albert, menghindar nggak akan menyelesaikan masalah. Pulanglah, kita bicarakan baik-baik dan berpisah secara baik-baik.”Albert menekan bibirnya dengan erat, menyadari kesalahannya. Dia juga dengan tenang menjawab, “Selain bercerai, aku bersedia melakukan apapun yang kamu minta. Kalau kamu hanya mau membicarakan perceraian, aku nggak punya waktu untuk itu.”“Lalu menurutmu, apakah kita masih bisa bertahan?”“Kenapa
Read more

Bab 217

Delis tidak mau pulang, Kelven juga tidak bisa berbuat banyak.Jadi, hanya bisa pergi mengerjakan pekerjaannya sendiri.Namun, pada malam hari, Kelven tetap pergi menjemput Delis pulang untuk tidur.Di ruang tamu yang luas dan terang.Hanya ada Delis, Owen dan Joel.Angel tidak pulang sepanjang hari.Setelah mengetahui Albert akan pergi, Angel langsung pergi mencarinya dengan membawa surat perjanjian perceraian.Namun, pria itu terlalu licik. Angel sudah pergi ke kantor, rumah tua, di mana pun tempat Albert biasanya menghabiskan waktu, tetapi tidak menemukannya.Hingga pukul sepuluh malam, Angel akhirnya pulang ke rumah dengan kecewa.Tiga orang yang duduk di ruang tamu melihatnya kembali, langsung bangkit untuk menyambutnya.“Kak Angel, kenapa pulang begitu malam? Sudah makan?”“Ibu, kamu ke mana saja? Kenapa baru pulang sekarang?”“Kakak, semua dokumennya sudah disiapkan?”Angel tampak kelelahan, dia duduk dan menjawab, “Aku sudah makan. Joel kangen dengan ibu ya?”“Iya.”Anak kecil
Read more

Bab 218

“Kapan perginya?”Kelven duduk dengan santai.“Sore tadi, dia ke sini hanya beberapa menit lalu langsung pergi.”“Oh begitu.”Kelven seolah-olah tidak peduli, lalu menatap Angel dan bertanya, “Kamu benar-benar mau bercerai dengannya?”Angel meletakkan anaknya, lalu menatap Kelven dengan dingin, menjawab, “Menurutmu aku nggak seharusnya cerai?”“Aku rasa semuanya bisa didiskusikan. Albert memang melakukan kesalahan, tapi dia hanya kasihan dan ingin menyelamatkan anaknya … ““Kelven, kalau ini terjadi padamu, kamu bisa menerimanya?”Angel memotong Kelven dengan dingin.Sekarang dia membenci Kelven sebagaimana dia membenci Albert. Penuh dengan dendam.Seketika, Kelven terdiam.Kelven menghela napas dan malas untuk ikut campur. Lalu berkata, “Ayo keluar, ikut pulang denganku.”Delis berpura-pura tidak mendengar dan tidak mau keluar.Kelven meliriknya, “Delis … ““Hehe, tante Delis bilang mau menemaniku tidur, nggak mau pulang denganmu.”Joel tiba-tiba berlari kea rah Delis.Delis tahu suda
Read more

Bab 219

Melihat kepergian Kelven, Owen menarik kembali pandangannya dan mengingatkan kakaknya, “Kak, jangan dengarkan omong kosongnya. Mereka berdua satu tim. Dia sendiri bahkan sudah lupa betapa buruknya dia memperlakukan Delis sebelum Delis kehilangan ingatan.”Angel hanya menunduk dan tidak bicara.Angel sedang berpikir apakah yang dikatakan Kelven benar.Apakah Albert sudah menyukainya sejak SMA?Apakah ibu dari Adeline benar-benar mirip dengannya?Tidak!Dia tidak boleh goyah.Meskipun benar yang dikatakan Kelven, lalu kenapa? Albert sudah melampaui batasnya dan melukai hatinya.Dia tidak akan memaafkannya hanya karena hubungan mereka.Tidak mungkin.“Owen, tidurlah lebih awal.”Angel berdiri dan menggandeng anaknya ke lantai atas.Meninggalkan Owen yang duduk di sana, menggenggam tangannya dengan erat dan urat-urat di dahinya yang menonjol.Jika Albert tidak mau bercerai, jangan salahkan dia menghalalkan segala cara.…Delis berlari kembali ke rumah dan menyelinapkan dirinya di bawah se
Read more

Bab 220

“Apa lihat-lihat?”Tanya Kelven sambil menatapnya.“Kalau nggak enak badan, kita pergi ke rumah untuk memeriksanya. Mungkin saja masalah lambung.”“Nggak apa, aku baik-baik saja.”Kelven berdiri dan menggandengnya keluar.Delis merasa bahwa sebagai seorang pria dewasa, tak mungkin ada sesuatu.Dia tidak perlu mengawatirkannya.Saat hampir tiba di kampus, Kelven berkata, “Aku akan pergi dinas beberapa hari ini, aku sudah menyediakan sopir untukmu. Kalau kamu mau pulang, biarkan sopir menjemputmu. Kalau nggak mau pulang, kamu bisa tinggal di asrama kampus.”Kelven sudah menyuruh pihak kampus menyiapkan kamar khusus untuknya.Delis menjawab, “Iya, aku tinggal di asrama saja. Pergi bolak-balik juga cukup merepotkan. Aku bisa tidur dua jam lebih lama di asrama.”“Boleh juga, aku akan menjemputmu setelah pulang nanti.”Delis mengangguk.Setibanya di kampus, Delis turun dari mobil dan tak lupa mengingatkan, “Kalau nggak enak badan, ingat pergi ke rumah sakit untuk diperiksa.”Meskipun dia se
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
91
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status