All Chapters of Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya: Chapter 201 - Chapter 210

905 Chapters

Bab 201

Apalagi peristiwa antara dia dengan Wiliam juga belum lama berlalu.“Apa maksudmu, aku suka berpelukan dengan pria lain?”Kata-kata Kelven menusuk hati Delis.Dengan bantuan lampu jalan, Delis melihat wajah dinginnya, lalu menjelaskan,“Aku hanya mau menghentikannya untuk mencari Albert, kami … ““Aku buta?”Kelven memotong kata-kata Delis, dengan suara rendah dia melanjutkan, “Kamu pikir aku aku sudah tua dan mataku sudah buram, nggak bisa melihatnya dengan jelas?”“Delis, jangan pikir karena aku memanjakanmu, kamu bisa dengan bebas menusuk hatiku berulang kali. Kalau bukan karena melihatmu masih kecil, aku sungguh ingin memukulimu.”Kelven benar-benar tak ingin meladeninya, langsung berjalan melewatinya.Kelven takut tak bisa mengendalikan emosinya dan menyakitinya.Seperti sebelumnya, memukulnya hingga bokongnya memar.Delis berdiri di tempat, kata-kata pria itu bagaikan belati yang menusuk hatinya.Dia merasakan rasa sakit yang menusuk-nusuk di dadanya, membuatnya sulit bernapas.P
Read more

Bab 202

Delis tak menyangka pria tua ini akan menyuruhnya pergi.Ini membuat perasaan tidak aman Delis meningkat. Dia menjadi semakin takut ditinggalkan oleh pria ini suatu saat ini.Delis menekan bibirnya, menatapnya dengan tajam dan bertanya dengan ragu, “Benar mau aku pergi?”Asalkan Kelven mengangguk, Delis akan pergi.Bagaimanapun, Delis juga merasa tidak pantas untuknya.Sebenarnya Delis juga merasa sangat tertekan saat bersama dengannya.Kelven bukan benar-benar ingin Delis pergi, hanya ingin melepaskan sedikit rasa marah dalam hatinya.Kelven tidak berbicara, lalu berbalik pergi ke ruang ganti.Delis masih berdiri di sana, menundukkan kepalanya dengan sedih.Akhirnya saat pria itu pergi untuk mengganti pakaian, Delis pergi.Namun, Delis juga hanya pergi ke ruang tamu lantai bawah.Setelah mengganti pakaian dan keluar, Kelven tidak melihat Delis di sana. Seketika dia menjadi cemas.Takut Delis benar-benar pergi, Kelven langsung keluar dari kamar.Saat berdiri di atas tangga dan melihat
Read more

Bab 203

Delis tidak hanya tidak pergi, malah melompat ke pangkuannya dengan paksa. Lalu dengan lembut dan manja, dia berkata, “Sayang, aku bahkan sudah minta maaf denganmu, jangan marah lagi ya? Ya~~”Kelven hanya diam.Kelven tidak menyangkal bahwa dia tidak bisa menolak saat wanita ini bersikap manja padanya setiap kali.Namun, Kelven masih merasa tidak puas dalam hatinya.Jika memaafkannya terus menerus akan membuatnya mengulanginya lagi dan Delis tidak akan pernah belajar dari kesalahannya.“Delis, aku sedang dalam suasana hati nggak baik sekarang. Kamu pergi ke kamar dulu dan jangan ganggu aku.”Kelven mencoba sekuat tenaganya untuk menahan amarahnya dan tidak melampiaskan amarahnya pada Delis.Delis mengernyit, menyadari bahwa sikap manjanya tidak berfungsiDelis duduk tegak, memegang wajah tampan Kelven, lalu mencoba untuk menciumnya.Namun, tak disangka Kelven menghindar dan menarik tangan Delis. “Jangan sentuh aku, berdiri.”“Nggak mau.”Delis tetap mau menciumnya.Kelven menjadi kes
Read more

Bab 204

Delis bangun dan merapikan pakaiannya, lalu keluar dari asrama untuk bertemu dengan Vinie.Mereka berdua berhenti di sebuah tempat teduh di dekat asrama. Delis berdiri beberapa langkah dari gadis yang sedang membelakanginya.Bagi Delis, Vinie adalah orang yang pendiam.Cara berpakaiannya juga sangat tertutup.Jika bukan karena hubunganya dengan Albert, mungkin mereka masih bisa menjadi teman yang baik.Delis mendekat dan bertanya, “Apa yang mau kamu bicarakan denganku?”Vinie berbalik dan menatapnya dengan ekspresi sedih.“Aku nggak tahu apa hubunganmu dengan istri Kak Albert, tapi bisakah kamu memohon padanya untuk menolong Adeline?”Delis terdiam.Bagaimana mungkin?Kak Angel adalah korban!“Delis, kakakku meninggal tidak lama setelah melahirkan Adeline. Aku yang menjaganya sejak saat itu. Kalau bukan karena dia sakit, aku juga nggak akan cari Kak Albert.”Vinie menangis dan menundukkan kepalanya, lalu melanjutkan, “Kalau aku nggak bawa anak itu untuk mencari Kak Albert, mungkin dia
Read more

Bab 205

Kelven masih duduk di kantornya, raut wajahnya sangat muram, jelas terlihat dia dalam suasana hati yang buruk.Mudi bahkan tidak berani menatapnya langsung, hanya berdiri di sampingnya dengan kepala tertunduk.Setelah diam sejenak, Kelven berbicara, “Kalau dia begitu suka tinggal di kampus, aturkan asrama untuk dia tinggal di kampus. Kirimkan dua orang untuk mengawasinya, asalkan dia tinggal meninggalkan kampus, dia boleh bermain sepuasnya.”Kelven masih marah, tidak mungkin pergi menjemputnya sendiri.Kelven sudah menurunkan gengsinya untuk meneleponnya, Delis malah tidak mau mengangkatnya.Kelven tidak akan merendahkan dirinya lagi untuk memohon Delis.Jadi, selama beberapa hari berikutnya, Delis juga tidak lagi menerima panggilan atau pesan dari Kelven. Bahkan tidak ada sopir yang datang menjempuntya di kampus.Namun, teringat dengan Kak Angel, hari jumat, Delis pergi ke perumahannya menggunakan taksi.Namun, Delis tidak pergi ke rumah Kelven, melainkan ke rumah sebelah, rumah Kak
Read more

Bab 206

“Kak Angel … ”Delis duduk di sebelah Angel, tahu bahwa Angel sangat sedih, Delis mengangkat tanganya untuk memeluknya.Angel akhirnya tidak bisa menahan air matanya.Dia memeluk Delis dengan erat dan menangis, “Delis, apakah aku salah? Aku hanya ingin melindungi anakku. Apa haknya dia menyalahkanku?”“Apa hubungannya denganku kalau anaknya dengan wanita lain meninggal.”Delis mengusap punggungnya, menghiburnya, “Tentu saja nggak bersalah. Kak Angel tak perlu merasa bersalah. Semua salah ada padanya, dia tak punya hak untuk menyalahkan orang lain.Delis juga tahu anak bernama Adeline itu sangat malang.Namun dia terlahir di saat yang salahDelis hanya berharap dia akan terlahir kembali di keluarga yang utuh, dengan tubuh yang sehat dan bahagia. Dengan ada ayah dan ibu yang menemaninya, tidak seperti kehidupan ini, begitu menderita.“Delis, aku sangat sakit.”Suara Angel terdengar serak, dia memeluk Delis dengan lebih erat.“Dia hanya peduli dengan dirinya sendiri, dia nggak peduli de
Read more

Bab 207

Owen turun dari lantai atas dan berkata, “Delis, pulanglah. Jelaskan pada Kak Kelven, dia nggak akan berpikir macam-macam.”“ … “Pada akhirnya, Delis pulang dengan Bibi Siti.Saat mereka masuk ke dalam rumah, di ruang tamu terang benderang. Delis langsung melihat seorang pria yang duduk di sofa dengan pakaian rumahan.Melihat raut wajahnya yang lebih gelap dari dasar panci, Delis juga memperlihatkan wajah muram. Lalu diam-diam pergi ke lantai atas.Melihat bayangan Delis pergi, Kelven juga tidak bicara.Setelah duduk sebentar di ruang tamu, Kelven naik ke lantai atas. Di depan pintu kamar, Kelven ragu sesaat sebelum akhirnya masuk ke dalam kamar utama.Delis sudah tertidur.Dan dia tidur di tengah kasur yang besar,Dia tahu bahwa pria itu tidak mungkin kembali tidur di kamar utama, jadi Delis tidak menyediakan tempat tidur untuknya.Kelven berdiri di samping tempat tidur. Meskipun sangat enggan, dia akhirnya tetap naik ke kasurnya.Tidur tepat di samping Delis.Delis tidak bergeser. J
Read more

Bab 208

Wi … liam?Bukankah orang itu sudah dibunuh?Kenapa masih hidup?Tidak hanya hidup, bahkan masih berhubungan dengan Delis?Kelven meremas erat ponselnya, tatapannya menjadi dingin saat menatap wanita yang membelakanginya di kasur.Kelven tidak langsung mempertanyakannya, tapi berusaha menahan kemarahannya dan menelepon Mudi di samping.Setelah telepon terhubung, Kelven berteriak marah, “Mudi, bagaimana kamu menjalankan pekerjaanmu? Kamu mau dipecat? Jawab aku mengapa Wiliam masih hidup? Dalam waktu tiga hari, kalau kamu nggak memotong kedua tangannya dan mengirimkannya untukku, kamu juga jangan muncul lagi di depanku.”Karena suara teriakan Kelven, Delis terkejut.Dia bangkit tiba-tiba dan duduk di samping. Dia menatap pria yang sedang menelepon di depan kasur dengan tatapan kosong.Dia tidak mengerti mengapa Kelven tiba-tiba marah.Dan mengapa mau memotong tangan Wiliam?Melihat Delis akhirnya melihatnya, wajah Kelven terlihat sangat muram dan menatapnya dengan dingin.“Delis, kamu m
Read more

Bab 209

Wiliam menahan rasa sakit di wajahnya, dengan mulut penuh darah dia menjelaskan hubungannya dengan Delis kepada Kelven.Dan juga menjelaskan bagaimana anak itu keguguran.“Begitulah keadaannya. Meskipun aku menyukainya, dia selalu menolakku. Setelah itu aku tahu kalian sudah menikah, aku nggak berpikir untuk mengganggunya lagi.”“Hanya saja, aku khawatir saat dirinya pergi sendirian, jadi aku mengejarnya.”“Aku benar-benar minta maaf atas anak itu, tapi Delis nggak bersalah. Aku hanya khawatir kamu salah paham padanya, jadi aku datang ke sini untuk menjelaskan semuanya padamu, meskipun itu membahayakan hidupku.”“Kelven, semua yang aku katakan adalah benar. Kalau aku berbohong, kamu boleh berbuat apa saja padaku.”Kelven terdiam.Dia berdiri membeku, agak tidak percaya bahwa semua yang dikatakan Wiliam adalah kenyataan.Jika memang begitu, maka dirinya sudah keterlaluan.Teringat sesuatu, Kelven menatap Wiliam dan bertanya, “Aku sudah bertanya pada dokter. Dokter mengatakan bahwa anak
Read more

Bab 210

Jelas-jelas dirinya tak mengenal Wiliam, mengapa Kelven mencurigainya berselingkuh dengan orang itu?Kelven merasa sangat tidak adil.Dia tak ingin terus memikirkan hal itu lagi, jadi memaksa dirinya untuk tertidur dengan menutup matanya.Tiba-tiba, pintu dibuka.Dalam kegelapan kamar yang remang-remang, Delis melihat sosok gelap mendekat. Lalu detik berikutnya, Delis membungkus dirinya sendiri.Delis mencium aroma maskulin khas di tubuhnya.Meskipun aroma itu membuatnya merasa aman, tetapi dia tiba-tiba merasa tidak nyaman.Delis takut akan emosi Kelven yang tidak stabil. Sebelum orang tersebut menyentuhnya, Delis sudah lebih dulu mendorongnya.“Delis … “Suara Kelven bergetar, mencoba untuk memeluknya lagi.Delis mengangkat tangannya untuk menahannya, dengan nada sedikit menangis dia berkata, “Jangan sentuh aku, aku sangat takut denganmu sekarang, pergilah!”Delis perlahan-lahan menyelinap di bawah selimut, menariknya hingga menutupi kepalanya, menolak untuk melihatnya.Kelven dudu
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
91
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status