Share

Bab 212

Penulis: Gunung Api
Kelven merasa tak berdaya.

Dia berjalan mendekatinya dan menariknya.

Delis menolak. “Jangan sentuh aku.”

Kelven tidak peduli ada anak kecil di sampingnya, dia membungkuk dan langsung menggendongnya.

Delis merasa sangat malu, langsung mengangkat tangannya untuk memukul Kelven. “Kelven, apa yang kamu lakukan, lepaskan aku.”

“Sudah kubilang, aku akan membawamu ke rumah sakit untuk pemeriksaan.”

Kelven menggendongnya pergi.

Delis tidak terima. “Aku bisa pergi sendiri, lepaskan aku.”

“Nggak mau.”

“Kalau nggak lepas, aku akan menggigitmu.”

“Gigit saja.”

Delis benar-benar menggigitnya.

Kelven tetap diam dan menggendongnya meninggalkan vila.

Di ruang tamu, anak kecil itu dengan tangan bertumpu di dagunya, menatap pria tua yang menggendong Tante Delis pergi, lalu melihat paman di sampingnya dengan ekspresi muram.

“Paman, kamu iri nggak?”

Owen tersenyum pahit. “Untuk apa iri?”

“Dia punya istri, kamu nggak punya.”

“Kamu juga nggak punya.”

Owen mengangkat tangannya dan mengelus kepala anak itu. “K
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 213

    Berpura-pura baik?Bagi Delis, semua kebaikan yang dilakukan padanya adalah palsu?Delis bahkan tidak meliriknya, juga tidak membiarkan Kelven menyentuhnya. Hati Kelven merasa sangat sakit.Dia hendak mengatakan sesuatu lagi, tapi ponselnya berdering.Setelah menjawab panggilan telepon, Kelven menutup pintu mobil bagian penumpang dan menyetir meninggalkan mal.Delis terus menatap keluar jendela mobil, tidak peduli kemana dirinya akan dibawa, dia tetap tidak ingin meladeni Kelven.Delis benar-benar memendam dendam, dia masih ingat betul bagaimana dia dibentak semalam.Bagaimana mungkin dia langsung melupakan semuanya hanya karena beberapa kata manis dari Kelven?Sambil menyetir mobil ke arah pemakaman, Kelven berbicara dengan serius, “Aku minta maaf atas kejadian semalam. Aku sudah menyalahkanmu tanpa mengetahui kebenarannya.”“Tapi Delis, kebaikanku padamu bukan palsu, aku nggak perlu berpura-pura di depanmu.”Sejak kapan Kelven pernah mencoba begitu keras untuk menyenangkan seseorang

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 214

    “Aku benar-benar nggak percaya dia pergi meninggalkanku begitu saja.”Membayangkan bahwa dirinya bahkan belum sempat memenuhi kewajiban seorang ayah, belum sempat membahagiakan anaknya, anaknya malah sudah pergi begitu saja.Albert merasa sangat tidak berguna.Dirinya benar-benar tidak pantas menjadi seorang ayah. Mungkin karena itulah, Tuhan menghukumnya seperti ini.Kelven menghela napas, “Orang meninggal sudah tiada, orang yang masih hidup harus tetap tegar. Mungkin ini juga merupakan sebuah pembebasan untuknya.”Bagaimanapun, bagi seorang anak yang begitu kecil, harus menerima kemoterapi berulang kali dan kemoterapi juga tidak bisa memperpanjang hidupnya.Dengan begitu, penderitaan akan terus mengikutinya terus-menerus. Mungkin kematian adalah pembebasan terbaik untuknya.Memikirkan ini, Kelven juga teringat dengan anaknya yang meninggal sebelum dilahirkan.Pandangannya jatuh pada wanita di sebelhnya.Melihat Delis menangis dengan posisi jongkok, Kelven mendekatinya dan memeluknya.

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 215

    Mendengar perkataan Delis, Albert menoleh melihatnyaAlbert membantah, “Kalau aku memberitahunya semuanya, apakah dia akan menikah denganku?”“Aku tahu menyembunyikan Joel untuk mendonorkan sumsum tulang salah, tetapi dengan cara ini, kedua anak itu bisa tetap hidup. Aku bisa membahagiakan mereka setelah itu.”Delis menjadi marah.“Coba berganti posisi, kalau Kak Angel punya anak dengan pria lain. Dia menikah denganmu hanya untuk menggunakan anakmu untuk menyelamatkan anaknya dengan pria lain, Apakah kamu bisa menerimanya?”Albert terdiam.Seketika, Albert sepertinya bisa memahami wanita itu.Namun, apa gunanya mengatakan semua ini sekarang? Anaknya sudah pergi, wanita itu juga kini membencinya.Semuanya tidak bisa dibalik lagi.Albert menundukkan kepalanya, seketika dia bingung bagaimana cara menghadapi Angel dan anaknya.“Semua pria memang selalu merasa benar.”Delis marah dan turun dari pangkuan Kelven, lalu menunjuk Kelven, “Kamu juga sama, kalian berdua memang pantas menjadi saha

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 216

    Albert juga tidak ingin bicara lagi, tidak ada gunanya berbicara dengan wanita.Kelven menarik orang di sebelahnya dan berbisik, “Delis, jangan campur tangan dengan urusan mereka.”Delis memandang pria di sampingnya dengan tajam, lalu menghempaskan tangannya.Delis tetap mengirimkan pesan pada Angel dan memberitahunya bahwa Albert akan pergi besok pagi.Setelah mendapat pesan itu, Angel langsung menelepon Albert.Albert masih duduk di mobil melihat panggilan masuk, dia menatap Delis dengan kesal, lalu menjawab panggilan itu.Di dalam telepon, Angel dengan tenang berkata, “Albert, menghindar nggak akan menyelesaikan masalah. Pulanglah, kita bicarakan baik-baik dan berpisah secara baik-baik.”Albert menekan bibirnya dengan erat, menyadari kesalahannya. Dia juga dengan tenang menjawab, “Selain bercerai, aku bersedia melakukan apapun yang kamu minta. Kalau kamu hanya mau membicarakan perceraian, aku nggak punya waktu untuk itu.”“Lalu menurutmu, apakah kita masih bisa bertahan?”“Kenapa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 217

    Delis tidak mau pulang, Kelven juga tidak bisa berbuat banyak.Jadi, hanya bisa pergi mengerjakan pekerjaannya sendiri.Namun, pada malam hari, Kelven tetap pergi menjemput Delis pulang untuk tidur.Di ruang tamu yang luas dan terang.Hanya ada Delis, Owen dan Joel.Angel tidak pulang sepanjang hari.Setelah mengetahui Albert akan pergi, Angel langsung pergi mencarinya dengan membawa surat perjanjian perceraian.Namun, pria itu terlalu licik. Angel sudah pergi ke kantor, rumah tua, di mana pun tempat Albert biasanya menghabiskan waktu, tetapi tidak menemukannya.Hingga pukul sepuluh malam, Angel akhirnya pulang ke rumah dengan kecewa.Tiga orang yang duduk di ruang tamu melihatnya kembali, langsung bangkit untuk menyambutnya.“Kak Angel, kenapa pulang begitu malam? Sudah makan?”“Ibu, kamu ke mana saja? Kenapa baru pulang sekarang?”“Kakak, semua dokumennya sudah disiapkan?”Angel tampak kelelahan, dia duduk dan menjawab, “Aku sudah makan. Joel kangen dengan ibu ya?”“Iya.”Anak kecil

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 218

    “Kapan perginya?”Kelven duduk dengan santai.“Sore tadi, dia ke sini hanya beberapa menit lalu langsung pergi.”“Oh begitu.”Kelven seolah-olah tidak peduli, lalu menatap Angel dan bertanya, “Kamu benar-benar mau bercerai dengannya?”Angel meletakkan anaknya, lalu menatap Kelven dengan dingin, menjawab, “Menurutmu aku nggak seharusnya cerai?”“Aku rasa semuanya bisa didiskusikan. Albert memang melakukan kesalahan, tapi dia hanya kasihan dan ingin menyelamatkan anaknya … ““Kelven, kalau ini terjadi padamu, kamu bisa menerimanya?”Angel memotong Kelven dengan dingin.Sekarang dia membenci Kelven sebagaimana dia membenci Albert. Penuh dengan dendam.Seketika, Kelven terdiam.Kelven menghela napas dan malas untuk ikut campur. Lalu berkata, “Ayo keluar, ikut pulang denganku.”Delis berpura-pura tidak mendengar dan tidak mau keluar.Kelven meliriknya, “Delis … ““Hehe, tante Delis bilang mau menemaniku tidur, nggak mau pulang denganmu.”Joel tiba-tiba berlari kea rah Delis.Delis tahu suda

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 219

    Melihat kepergian Kelven, Owen menarik kembali pandangannya dan mengingatkan kakaknya, “Kak, jangan dengarkan omong kosongnya. Mereka berdua satu tim. Dia sendiri bahkan sudah lupa betapa buruknya dia memperlakukan Delis sebelum Delis kehilangan ingatan.”Angel hanya menunduk dan tidak bicara.Angel sedang berpikir apakah yang dikatakan Kelven benar.Apakah Albert sudah menyukainya sejak SMA?Apakah ibu dari Adeline benar-benar mirip dengannya?Tidak!Dia tidak boleh goyah.Meskipun benar yang dikatakan Kelven, lalu kenapa? Albert sudah melampaui batasnya dan melukai hatinya.Dia tidak akan memaafkannya hanya karena hubungan mereka.Tidak mungkin.“Owen, tidurlah lebih awal.”Angel berdiri dan menggandeng anaknya ke lantai atas.Meninggalkan Owen yang duduk di sana, menggenggam tangannya dengan erat dan urat-urat di dahinya yang menonjol.Jika Albert tidak mau bercerai, jangan salahkan dia menghalalkan segala cara.…Delis berlari kembali ke rumah dan menyelinapkan dirinya di bawah se

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 220

    “Apa lihat-lihat?”Tanya Kelven sambil menatapnya.“Kalau nggak enak badan, kita pergi ke rumah untuk memeriksanya. Mungkin saja masalah lambung.”“Nggak apa, aku baik-baik saja.”Kelven berdiri dan menggandengnya keluar.Delis merasa bahwa sebagai seorang pria dewasa, tak mungkin ada sesuatu.Dia tidak perlu mengawatirkannya.Saat hampir tiba di kampus, Kelven berkata, “Aku akan pergi dinas beberapa hari ini, aku sudah menyediakan sopir untukmu. Kalau kamu mau pulang, biarkan sopir menjemputmu. Kalau nggak mau pulang, kamu bisa tinggal di asrama kampus.”Kelven sudah menyuruh pihak kampus menyiapkan kamar khusus untuknya.Delis menjawab, “Iya, aku tinggal di asrama saja. Pergi bolak-balik juga cukup merepotkan. Aku bisa tidur dua jam lebih lama di asrama.”“Boleh juga, aku akan menjemputmu setelah pulang nanti.”Delis mengangguk.Setibanya di kampus, Delis turun dari mobil dan tak lupa mengingatkan, “Kalau nggak enak badan, ingat pergi ke rumah sakit untuk diperiksa.”Meskipun dia se

Bab terbaru

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 906

    Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 905

    Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 904

    Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 903

    Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 902

    Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 901

    “Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 900

    Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, “Adik kecil, siapa namamu?”Namun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, “Kalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?”Delis yang baru berusia l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 899

    “Kalau ada masalah, panggil saja aku,” ujar Kelven.“Nggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.”Jawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, ‘kan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ …, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 898

    Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, “Aku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?”“Karena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.”“Kemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.”Delis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.“Kenapa?”Wajah Delis tampak pucat.“Jadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?”Kelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, “Bukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.”“Tapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status