Home / Urban / Sistem Pewaris Terhebat / Chapter 241 - Chapter 250

All Chapters of Sistem Pewaris Terhebat: Chapter 241 - Chapter 250

683 Chapters

241

“Kau salah.” Randy mengamati jejak mobil, melemparkan batu ke pinggiran tebing. Batu itu mendarat di badan mobil. “Orang itu menyembunyikan mobilnya.”Trex tersenyum. “Kau cukup cerdas, Randy.”Beberapa mobil berdatangan dan menepi. Jack, Alan, Grace, Wilson, dan Albert segera mendekat pada Randy dan Ferdinand.“Aku akan menghabisi kalian berdua jika kalian membawaku ke tempat sampah.” Jack menarik baju Randy dan Ferdinand, mendorong mereka.Trex bergerak sesenyap mungkin di balik batu, bersiap menyergap dari belakang.“Cari sampah itu sekarang!” perintah Jack.Trex menerjang Wilson dan Albert dari belakang, melesatkan tendangan sangat kuat. Kedua pemimpin utama Black Lizard itu terdorong ke depan hingga nyaris terjatuh dari tebing.“Brengsek!” maki Wilson dan Albert.Trex bergerak cepat menuju Grace. Sebelum bisa melawan, wanita itu sudah tumbang ke tanah setelah terkena pukulan di belakang lehernya.“Sialan!” Grace meremas tanah.Randy, Ferdinand, dan Alan segera mengeluarkan pisau,
last updateLast Updated : 2024-04-02
Read more

242

Davis tersenyum lebar. “Alex, kirimkan video pertarungan Trex dan Black Lizard ke seluruh forum, terutama pada kelompok Red Hawk, Blue Turtle, dan Green Shark. Mereka harus mengetahui hal ini secepatnya.”“Aku mengerti.” Alex mengangguk.“Jika video pertarungan dan kekalahan Black Lizard tersebar luas, maka nama Black Lizard akan menjadi buruk, bahkan lebih buruk dibandingkan Dariel dan Deric. Black Lizard akan menjadi olok-olokan dari ketiga kelompok lain. Hal itu juga akan mengendurkan persatuan mereka sekaligus menanamkan rasa takut di setiap kelompok.”“Aku dan timku sudah menyebarkan video pertarungan Black Lizard,” kata Alex.“Bagus, Alex.” Davis mengacak-acak rambut Alex. “Ketika Black Lizard, Red Hawk, Blue Turtle, dan Green Shark sedang lengah karena video tersebut, kita akan menyerang mereka secara terpisah.”Sammy dan Don saling bertatapan.“Jika melakukan serangan besar-besaran ke Leaventown, maka kekacauan akan terjadi di mana-mana. Mereka juga bisa mencelakai kakek dan k
last updateLast Updated : 2024-04-02
Read more

243

Jack mendengkus kesal. “Aku tidak suka nada bicaramu, brengsek! Kau terkesan menuntut dan memerintahku.”“Kau harus membiasakan diri dengan hal itu, Jack. Kau juga harus ingat meski aku setuju dengan tawaranmu menjadi kaki tanganmu, bukan berarti aku menjadi bawahanmu. Jika kau tidak lagi menguntungkan bagiku, aku akan langsung menendangmu.”“Dasar brengsek!” Jack menghidupkan layar, menunjukkan foto Trex, Willy, dan Nathan beberapa tahun lalu. “Ini adalah foto mereka.”Tommy mengamati ketiga pria di layar saksama, tersenyum.“Kenapa kau tersenyum, brengsek? Apa mungkin kau mengenal mereka?”“Tidak, aku tidak mengenal mereka.”“Aku akan menambah bayaranmu jika kau bisa menghajar Trex untukku.”“Kata-katamu sangat merendahkanku, Jack. Apa kau berpikir bahwa aku tidak bisa mengalahkan ketiga pria itu?”Jack tertawa. “Kau hanya perlu membuktikan ucapanku salah.”“Baiklah, aku akan membuktikan ucapanku padamu.” Tommy tersenyum. “Apa kau sudah selesai merengek sekarang, Jack?”“Dasar bajin
last updateLast Updated : 2024-04-02
Read more

244

“Daisy, apa kau masih berada di dalam kamar?” tanya Dorothy.Daisy segera berdiri dari sofa, mengamati layar di dekat pintu. “Dorothy?”Daisy membuka pintu. “Apa yang tejadi, Dorothy?”“Kakek sudah siuman. Semua orang sedang menunggu di depan ruangan kakek sekarang. Kita harus segera melihat keadaan kakek.”“Aku mengerti.” Daisy mengunci pintu, berjalan bersama Dorothy.“Daisy, katakan padaku siapa pria bernama Davis.” Dorothy menyikut pelan tangan Daisy. “Aku mendengar dari Deric jika kau menyukai Davis.”Daisy mengutuk Deric dalam hati. “Deric selalu saja berbicara omong kosong. Jangan percaya dengan kata-katanya.”Daisy mengibas rambut, berusaha untuk tetap tenang. “Ayahku menginterogasiku sangat lama karena perkataan Deric mengenai Davis. Aku tidak hal yang sama kembali terulang, terlebih keadaan sedang tidak baik-baik saja sekarang.”“Tapi kau harus memberitahuku jika kau sudah memeliki kekasih.”“Kau pasti bercanda. Aku selalu sibuk dengan pekerjaanku.” Daisy memutar bola mata,
last updateLast Updated : 2024-04-03
Read more

245

[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 17 (1345/1700)][Health Point: 38/38][Kekuatan: 33 | Pertahanan: 34 | Kecerdasan: 30 | Kelincahan: 33][Money Power: $1.072.200.000]“Siapa mereka, Alex?” tanya Davis seraya menatap satu per satu foto yang ada di layar.“Aku mendapatkan informasi jika keempat orang itu adalah orang pilihan Jack, Edwin, Russel, dan Roland. Sayangnya, aku belum bisa mendapatkan foto mereka secara utuh,” jawab Alex seraya mengetik di keyboard.Davis mengamati salah satu foto. “Pria di ujung kanan itu seperti pria yang sempat bersama Jack tempo hari. Keempat pria itu tampaknya orang-orang yang disiapkan untuk menyerang Sammy dan yang lain.”“Aku dan timku sedang berusaha untuk mencari foto sekaligus identitas mereka. Jack, Edwin, Russel, dan Alex memiliki tim pengamanan yang tangguh.” Alex menekan enter.Layar seketika berganti menjadi lokasi keempat bangunan.“Jack, Edwin, Russel, dan Roland masih berada di hotel-hotel mereka saat ini. Berda
last updateLast Updated : 2024-04-03
Read more

246

“Kau justru terlihat sangat gagah sekarang, Kakek. Aku menjadi penasaran dengan keadaanmu saat kau seusiaku dulu,” ujar Davis.Sebastian tertawa. “Kau pandai bergurau sekarang. Pria tua sepertiku sangat jauh dari kesan gagah. Saat aku seusiamu, aku hanya pria lemah yang dituntut bekerja sangat keras.”Davis dan Sebastian duduk di sofa.“Kakek, aku akan pergi bersama Sammy dan yang lain ke Liantown sore ini untuk sebuah pekerjaan. Aku sudah memerintahkan para pekerjaku untuk mengawasimu dan anggota keluarga Anderson.”“Aku berdoa untuk keselamatan dan keberhasilanmu, Davis. Apa yang bisa aku lakukan untuk membantu sekarang?”“Selama kau sehat dan baik-baik saja, aku sudah sangat tertolong, Kakek. Jangan ragu untuk menghubungiku jika kau membutuhkan sesuatu.”“Tentu.” Sebastian tersenyum.Davis keluar dari ruangan Sebastian, menuruni tangga. Ia melihat Romeo, Gabriel, Joseph, dan Paul di lantai bawah.“Kau selalu saja hadir di saat aku sedang kesal, Davis,” sinis Romeo.“Apa kau akan me
last updateLast Updated : 2024-04-04
Read more

247

“Brengsek! Lukaku sangat sakit sekali.” Alan memegang perutnya, jatuh terduduk. Ponsel dalam genggamannya terjatuh ke lantai.Julian dan Julius segera menolong Alan, mendudukkannya di sofa. Toba, Lexy, dan John berdiri tidak jauh dari mereka.“Aku tidak pernah menduga jika salah satu pria bertopeng itu adalah mantan anggota Black Lizard yang dahulu terkenal sangat kuat.” Alan meringis, bersandar pada sofa.“Dia berhasil mengalahkan Jack dan seluruh pemimpin utama Black Lizard tanpa menerima satu pukulan dan tendangan pun. Jika satu orang bertopeng saja bisa mengalahkan satu pasukan, maka Davis bisa dengan mudah mengalahkan Red Hawk, Blue Turtle, dan Green Shark dengan sangat mudah,” ujar Julian.“Aku sangat heran kenapa mantan anggota Black Lizard itu mau menjadi bawahan Davis? Dia bisa saja membuat pasukan sendiri dan menguasai jalanan Fluxton, begitupun dengan orang-orang bertopeng lain.” Julius menyahut.Toba berdecak, bersandar pada dinding. Ia tidak mengira jika Davis akan melang
last updateLast Updated : 2024-04-04
Read more

248

Trex tersenyum saat melihat beberapa berandalan mengejarnya dan bawahannya. “Mereka masuk ke perangkapku dengan mudah.”“Tunggu sialan! Kalian sudah menabrak kami dan kalian bahkan tidak mengucapkan maaf sama sekali!” teriak salah satu berandalan.“Maaf, kami terburu-buru.” Trex mengeluarkan topeng dari balik jaket, melirik ke belakang sesaat.“Kami tidak membutuhkan maaf kalian sekarang. Kami membutuhkan uang kalian. Serahkan uang kalian pada kami jika kalian tidak ingin babak belur.”Trex memakai topeng. “Maaf, tapi kami harus pergi saat ini juga.”Trex dan empat bawahnnya berjalan.“Dasar brengsek! Serang mereka!” perintah pemimpin berandalan.Trex seketika berbalik, menghajar para berandalan hingga bertumbangan.“Pria bertopeng.” Berandalan berambut merah seketika ketakutan, berlari menjauh dari gang. “Aku harus segera mengabari bosku.”Empat bawahan Trex segera mengejar berandalan itu hingga ke ujung jalan, lalu kembali menemui Trex.“Kita pergi ke sungai Edel sekarang,” ucap Tre
last updateLast Updated : 2024-04-05
Read more

249

“Bukan waktunya untuk bertengkar sekarang, brengsek!” teriak Russel seraya menendang meja, “Kita harus berkonsentrasi untuk menghadapi musuh kita. Aku sangat yakin jika orang-orang bertopeng sialan itu akan menemukan tempat ini dalam waktu dekat. Mereka bisa dengan mudah mengalahkan pasukan kita.”“Menjijikan.” Roland tertawa seraya melirik Russel. “Kau berusaha bertingkah bijak untuk menyembunyikan rasa takutmu. Wajahmu sangat tegang sejak tadi!”“Tutup mulutmu, brengsek!” Russel memelotot tajam. “Kau mencibirku karena kau tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Di antara kami semua, kaulah yang paling lemah.”“Bajingan!” Roland menatap nyalang. “Katakan sekali lagi dan aku akan merobek mulut lancangmu dengan pukulanku.”“Aku yang akan lebih dahulu menutup mulutmu selamanya.”Jack dan Edwin saling berhadapan, begitupun dengan Russel dan Roland. Suasana mendadak sangat hening, dan tanpa diminta siapa pun keempat orang itu kembali ke tempat duduk masing-masing dan menutup mulut.Tommy m
last updateLast Updated : 2024-04-05
Read more

250

Pertarungan di lantai dua terus memanas. Don, Frans, dan Paula bergabung untuk menumbangkan para pemimpin utama dari Red Hawk, Bule Turtle, dan Green Shark.Paula tengah bertarung dengan Grace. Ia menghindari serangan wanita bertato itu dan dengan satu tendangan berhasil menumbangkan Grace.“Wanita itu sangat kuat,” ujar Grace seraya menarik dirinya mundur.Randy, Ferdinand, dan Alan bertarung dengan Don. Sayangnya, serangan mereka tidak berhasil mendarat satu pun di tubuh pria bertopeng itu. Mereka justru harus menerima pukulan telak hingga mereka bertumbangan. “Brengsek!” Randy mengamati Don yang berdiri gagah di depannya. “Dia adalah orang yang menghajarku dan Ferdinand tempo hari. Meski aku sudah berlatih keras, aku nyatanya tidak bisa mendaratkan satu pukulan pun.”Ferdinand meringis sambil memeluk perutnya, memandang langit-langit ruangan. “Sialan! Orang itu masih saja kuat. Tidak, akulah yang sebenarnya masih lemah.”Frans terus menghindari serangan Albert dan Wilson. Kedua
last updateLast Updated : 2024-04-06
Read more
PREV
1
...
2324252627
...
69
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status