Share

248

Penulis: Ramdani Abdul
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-05 14:26:12

Trex tersenyum saat melihat beberapa berandalan mengejarnya dan bawahannya. “Mereka masuk ke perangkapku dengan mudah.”

“Tunggu sialan! Kalian sudah menabrak kami dan kalian bahkan tidak mengucapkan maaf sama sekali!” teriak salah satu berandalan.

“Maaf, kami terburu-buru.” Trex mengeluarkan topeng dari balik jaket, melirik ke belakang sesaat.

“Kami tidak membutuhkan maaf kalian sekarang. Kami membutuhkan uang kalian. Serahkan uang kalian pada kami jika kalian tidak ingin babak belur.”

Trex memakai topeng. “Maaf, tapi kami harus pergi saat ini juga.”

Trex dan empat bawahnnya berjalan.

“Dasar brengsek! Serang mereka!” perintah pemimpin berandalan.

Trex seketika berbalik, menghajar para berandalan hingga bertumbangan.

“Pria bertopeng.” Berandalan berambut merah seketika ketakutan, berlari menjauh dari gang. “Aku harus segera mengabari bosku.”

Empat bawahan Trex segera mengejar berandalan itu hingga ke ujung jalan, lalu kembali menemui Trex.

“Kita pergi ke sungai Edel sekarang,” ucap Tre
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Sistem Pewaris Terhebat   249

    “Bukan waktunya untuk bertengkar sekarang, brengsek!” teriak Russel seraya menendang meja, “Kita harus berkonsentrasi untuk menghadapi musuh kita. Aku sangat yakin jika orang-orang bertopeng sialan itu akan menemukan tempat ini dalam waktu dekat. Mereka bisa dengan mudah mengalahkan pasukan kita.”“Menjijikan.” Roland tertawa seraya melirik Russel. “Kau berusaha bertingkah bijak untuk menyembunyikan rasa takutmu. Wajahmu sangat tegang sejak tadi!”“Tutup mulutmu, brengsek!” Russel memelotot tajam. “Kau mencibirku karena kau tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Di antara kami semua, kaulah yang paling lemah.”“Bajingan!” Roland menatap nyalang. “Katakan sekali lagi dan aku akan merobek mulut lancangmu dengan pukulanku.”“Aku yang akan lebih dahulu menutup mulutmu selamanya.”Jack dan Edwin saling berhadapan, begitupun dengan Russel dan Roland. Suasana mendadak sangat hening, dan tanpa diminta siapa pun keempat orang itu kembali ke tempat duduk masing-masing dan menutup mulut.Tommy m

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Sistem Pewaris Terhebat   250

    Pertarungan di lantai dua terus memanas. Don, Frans, dan Paula bergabung untuk menumbangkan para pemimpin utama dari Red Hawk, Bule Turtle, dan Green Shark.Paula tengah bertarung dengan Grace. Ia menghindari serangan wanita bertato itu dan dengan satu tendangan berhasil menumbangkan Grace.“Wanita itu sangat kuat,” ujar Grace seraya menarik dirinya mundur.Randy, Ferdinand, dan Alan bertarung dengan Don. Sayangnya, serangan mereka tidak berhasil mendarat satu pun di tubuh pria bertopeng itu. Mereka justru harus menerima pukulan telak hingga mereka bertumbangan. “Brengsek!” Randy mengamati Don yang berdiri gagah di depannya. “Dia adalah orang yang menghajarku dan Ferdinand tempo hari. Meski aku sudah berlatih keras, aku nyatanya tidak bisa mendaratkan satu pukulan pun.”Ferdinand meringis sambil memeluk perutnya, memandang langit-langit ruangan. “Sialan! Orang itu masih saja kuat. Tidak, akulah yang sebenarnya masih lemah.”Frans terus menghindari serangan Albert dan Wilson. Kedua

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-06
  • Sistem Pewaris Terhebat   251

    Pasukan musuh terus berdatangan dari segala penjuru. Willy dan Nathan menghajar mereka dengan sangat cepat.Dari arah sekeliling gedung, pasukan Davis melempar bom asap pada musuh hingga beberapa di antara pasukan musuh terjatuh dan tidak sadarkan diri karena terlalu banyak menghirup banyak asap.“Bom asap itu membuat mereka tertidur dan tidak bisa bergerak untuk sementara waktu. Aku harus berterima kasih pada Jacob yang sudah menyiapkan hal itu untukku.” Davis tersenyum saat melihat kepulan asap di beberapa titik.Davis dan Sammy menaiki gedung melalui tangga kecil.“Aku menemukan Davis!”“Aku menukan Davis bersama seorang pria bertopeng!” teriak seorang musuh yang kemudian tumbang karena dipukul oleh Willy dari belakang.Davis dan Sammy segera bersembunyi ketika sorot lampu akan mengarah pada mereka. Beberapa anggota pasukan yang memakai pakaian yang sama dengan Davis dan Sammy mulai bergerak ke belakang gedung. Beberapa pasukan musuh mulai terkecoh.Davis dan Sammy berganti pakaian

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-06
  • Sistem Pewaris Terhebat   252

    Davis mengamati pertarungan Don dan Frans yang sedang melawan dua pria bertopeng melalui ponsel. “Pria yang menjadi bawahan Jack mampu menahan imbang Don, begitupun dengan pria bertopeng lain yang mampu mengimbangi Frans. Mereka sangat kuat.”Davis menggeser layar, mengamati beberapa titik yang berkedip-kedip. “Trex sudah berada di rooftop, sedang Willy dan Nathan berada di lantai bawah. Jack, Edwin, Russel, dan Roland sudah terkurung, tetapi anehnya mereka belum menunjukkan pergerakan apa pun. Mereka justru tampak tenang seolah-olah mereka akan menang.”“Semua pasukan mereka nyaris dikalahkan. Dua orang kepercayaan mereka sudah berhasil ditumbangkan dan hanya tersisa dua orang lagi yang sekarang sedang bertarung dengan Don dan Frans. Mereka tentu tahu jika aku masih memiliki lima orang bertopeng yang bisa mengalahkan mereka. Satu-satunya cara mereka adalah melarikan diri. Lalu bagaimana cara mereka melarikan diri jika mereka terkurung?”Davis memejamkan mata-mata erat-erat, berusaha

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-06
  • Sistem Pewaris Terhebat   253

    “Pria itu … Davis?” Jack segera mengirim pesan pada Edwin, Russel, dan Roland. “Tangkap Davis sekerang juga!”Pasukan musuh yang tersisa segera menerjang ke arah Davis.Davis segera menghajar kawanan musuh dengan cepat hingga mereka bertumbangan. Ia berlari melewati musuh yang sudah bergelimpangan di tanah dan sungai, mengejar mobil yang membawa Jack.“Pria brengsek itu memang Davis. Aku bisa mengetahui dari caranya bertarung.” Jack memendang kursi sopir. “Lebih cepat!”Sang sopir memacu mobil lebih cepat.Jack berdecak, menghubungi Tommy. “Apa yang kau lakukan di sana, Brengsek? Apa kau sedang bermain-main? Aku menunggumu di perbatasan. Aku akan menghukummu jika pasukanmu tidak datang tepat waktu.”Tommy berdeham sebagai pengganti jawaban. Ia masih sibuk menghadapi Don yang semakin memojokannya.Don melesatkan serangan-serangan mematikan pada Tommy, begitupun Frans yang terus mendesak Eslon hingga pria itu tersudut di dinding.Don menghantam pukulan kuat ke perut Tommy hingga pria it

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Sistem Pewaris Terhebat   254

    “Willy dan Nathan bisa menangani orang-orang itu, Davis. Percayalah pada mereka.” Sammy memacu mobil lebih cepat. Davis mengamati Paula yang tengah menabrak dan memepet mobil dari samping dan belakang hingga beberapa orang berjatuhan ke jalan. “Dia wanita yang gila.”“Kau akan terkejut saat tahu bagaimana kegilaan Paula saat dia masih muda, Davis.”Jack, Edwin, Russel, dan Roland terkejut ketika mendapatkan informasi mengenai bawahan mereka yang bertumbangan di belakang. Mereka melihat sebuah mobil yang menabrak mobil-mobil bawahan mereka di layar.“Salah satu pria bertopeng.” Jack terkejut, mengamati sosok yang duduk di kursi kemudi. “Tidak. Dia bukan seorang pria. Dia adalah satu-satunya wanita bertopeng di pasukan Davis.”Layar tiba-tiba mati.“Brengsek! Bawahan Davis sudah kembali meretas sistemku!” Jack mendengkus kesal, menoleh ke belakang untuk melihat keadaan. “Wanita itu bertopeng itu sangat gila. Dia tidak tidak terlihat ketakutan sama sekali meski tembakan mengarah padanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Sistem Pewaris Terhebat   255

    “Bom?” Sammy terkejut ketika melihat Davis tampak panik.Davis segera menghubungi Willy, Nathan, dan Paula. Sayangnya, panggilan tidak bisa terhubung.Sebuah ledakan cukup kuat tiba-tiba terjadi di belakang. Mobil terdorong ke depan, berputar-putar, dan nyaris menabrak pembatas jalan. Sammy berusaha mengendalikan kendaraan dengan selihai mungkin. Ledakan-ledakan susulan terjadi di sekitar mereka. Mobil kembali terdorong dan berputar-putar hingga posisi miring dan akhirnya terjatuh.Davis merasakan kepalanya sangat pening. Ia melihat semua benda dalam posisi terbalik, termasuk Sammy. Alarm terus berbunyi dan cincinnya berkedip merah.[Peringatan][Health Point Anda tersisa 27/38 dan terus menurun seiring waktu][Segera pergi ke lokasi yang aman][Sistem sudah menonaktifkan bom di sekitar Host]“Davis, kau baik-baik saja?” tanya Sammy seraya melepas sabuk pengaman. Ia terkejut ketika melihat darah menetes dari dahi Davis.Davis melepas sabuk pengaman, menyeka darah di dahi. Ia butuh beb

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Sistem Pewaris Terhebat   256

    “Brengsek! Kita terjebak! Padahal kita sudah berada cukup dekat dengan Spectatown.” Jack menatap geram pasukan bertopeng di depannya. “Di mana Trex? Aku tidak melihatnya.”Jack segera mengecek ponsel untuk mencari jalur keluar. “Satu-satunya jalan adalah melalui hutan dan sungai. Brengsek kau, Davis! Kau sudah membuatku sangat kesal!”Davis dan Sammy tiba, disusul oleh Willy, Nathan, dan Paula. Anggota pasukan Davis mulai mengelilingi mobil.Jack mengecek keberadaan Tommy. “Tommy berada cukup dekat denganku. Tapi kenapa dia tidak datang menolongku? Dia justru tidak berpindah dari lokasinya sekarang. Apa mungkin dia sedang menghadapi pasukan musuh?”“Pasukanku sudah datang. Mereka akan membuka jalan di depan untuk kalian. Bersiaplah,” ujar Joseph di layar.“Tabrak mereka!” perintah Jack tanpa ragu.Sopir seketika memacu mobil sekencang mungkin. Pasukan Davis yang berada di depan segera menghindar ke samping di mana beberapa orang berhasil menaiki mobil. Edwin, Russel, dan Roland mengik

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-08

Bab terbaru

  • Sistem Pewaris Terhebat   749

    Lucas, Liam, Levon, dan Ludwig tengah sarapan bersama di meja makan. Hujan deras menemani kesunyian. Beberapa petir menggelegar, tetapi masih tidak ada obrolan. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Lucas, Liam, Levon, dan Ludwig saling melirik sesekali, menoleh pada pintu. Mereka tidak sabar mendengar cerita dari Logan mengenai pertemuannya dengan seniornya. Levon mengutuk Levon dalam hati. Ia amat kesal pada Logan, tetapi tidak bisa melakukan apa pun selain mengalah saat ini. Levon meneguk minuman hingga habis, mengamati hujan dari jendela. “Tempat ini jauh lebih baik dibandingkan penjara, tetapi aku merasa sangat kesal”Levon mengembus napas panjang, memejamkan mata erat-erat. “Aku seharusnya berterima kasih pada Logan karena dia sudah menolongku dan keluargaku. Aku seharusnya tidak menjadikannya sasaran kebencianku karena situasi yang aku dan keluargaku hadapi sekarang.”Levon mengamati Lucas, Liam, dan Ludwig sekilas. “Dibandingkan terus merasa jengkel dan benci, aku seha

  • Sistem Pewaris Terhebat   748

    “Selamat, kau berhasil lolos dari ujian, Logan.”Aaron bertepuk tangan, tersenyum saat melihat para pengawalnya terbaring tidak sadarkan diri di lantai. “Kau memang pantas menjadi juniorku.”Logan tiba-tiba terjatuh terduduk, mengendalikan napas yang terengah-engah. Ia mengamati tetes keringatnya di lantai, menoleh pada para pengawal di sekelilingnya. “Aku berhasil lolos dari ujian.” Logan mengamati pistol di tangannya, tersenyum. “Sialan! Aku pikir aku akan gagal.”“Jadi, sampai kapan kau akan duduk di lantai, Logan? Apa kau tidak ingin mengelilingi bangunan ini sebelum kau kembali ke rumahmu? Kau tidak memiliki waktu untuk beristirahat.”Logan memaksakan berdiri, terhuyung-huyung sesaat. Ia menampar wajahnya saat penglihatannya tidak jelas. “Tentu saja, Tuan.” Logan menghadap Aaron. “Aku siap untuk berkeliling.”“Kau bebas pergi ke mana pun yang kau mau di lantai ini. Sayangnya, kau harus pergi sendiri. Aku akan kembali ke ruanganku untuk beristirahat.”“Aku mengerti, Tuan.”Aaron

  • Sistem Pewaris Terhebat   747

    Logan turun dari kapal, mengamati keadaan sekeliling.“Tempat ini adalah tempat persembunyian yang sangat menarik.” Logan tersenyum saat kakinya menyentuh pasir putih pantai.Logan dan beberapa pengawalnya berjalan memasuki kawasan hutan. Dari kejauhan, beberapa pria bertopeng sudah berbaris di depan pintu masuk.“Aku datang untuk bertemu dengan Tuan Aaron,” ujar Logan sembari menunjukkan sebuah pesan di ponsel.Seorang penjaga memindai tulisan dan kode di ponsel, mengangguk pada temannya. “Kode yang kau tunjukkan adalah asli. Tapi sebelum kau memasuki bangunan, kami harus memeriksanya dan para pengawalmu lebih dahulu.”“Aku sama sekali tidak keberatan. Aku datang dengan damai.”Para penjaga memeriksa Logan dan para pengawalnya, membuka jalan bagi mereka untuk melanjutkan perjalanan.Para penjaga kembali muncul dan melakukan pemeriksaan hingga berkali-kali hingga Logan dan para pengawalnya tiba di depan sebuah bangunan.“Siapa yang mengira ada sebuah bangunan unik di pulau terpencil s

  • Sistem Pewaris Terhebat   745

    Suara alarm membangunkan Dariel. Pria itu mengerjap beberapa kali, duduk di kasur. Tatapannya memindai sekeliling kamar.Dariel merenggangkan badan beberapa kali, menatap pantulan dirinya di cermin. Ia menyentuh dahi, leher, dan lengannya. “Aku sudah sembuh?”Dariel melompat dari kasur, tersenyum. “Aku tidak merasakan pusing.”“Tunggu, apa ini?” Dariel terdiam saat melihat tulisan di layar hologram. “Quest sudah terbuka. Aku harus berolahraga selama satu jam untuk mendapatkan EXP.”“Ini adalah quest pertamaku. Aku harus menyelesaikan quest ini dengan baik.”Dariel bergegas mencuci wajah, bersiap-siap berolahraga, keluar dari kamar.“Ke mana Anda akan pergi, Tuan Muda?” tanya Chris.Dariel menoleh pada Chris dan Adrian. “Kalian berdua datang di waktu yang tepat. Aku ingin kalian menemaniku berolahraga di halaman belakang.”“Anda masih harus beristirahat, Tuan Muda,” kata Adrian, “kondisi Anda ....”“Aku sudah sehat sekarang. Aku akan memastikan aku bertanggung jawab jika terjadi sesuat

  • Sistem Pewaris Terhebat   745

    “Aku sangat menantikan pertemuan itu, Tuan.”Logan tersenyum, mengamati ponselnya sesaat. “Tuan Aaron tampaknya sedang dalam keadaan bahagia sekarang. Kabar apa yang akan dia berikan padaku?”“Apa pun kabar itu, aku tampaknya akan mendapatkan sesuatu yang menarik.”Logan berjalan menuju ruangan utama, mengamati Lucas, Liam, Levon, dan Ludwig. “Sampah-sampah itu membuatku semakin kesal. Mereka bertingkah layaknya seorang raja.”“Siapa yang meneleponmu, Logan?” tanya Levon. “Seniorku baru saja menghubungiku. Dia ingin bertemu denganku besok.” Logan duduk di sofa, mengambil minuman di meja. “Kau harus mempertemukanku dengan seniormu, Logan. Kau sudah berjanji padaku.”“Aku tentu ingin mengenalkan kalian pada seniorku. Akan tetapi, semua tergantung seniorku. Aku tidak bisa memaksanya.”Lucas, Liam, Levon, dan Ludwig menatap Logan tajam. Logan tertawa. “Jangan berpikiran buruk tentangku. Aku akan memberikan kalian sedikit cara agar seniorku mau membantu kalian.”“Katakan,” ujar Liam. “

  • Sistem Pewaris Terhebat   744

    “Apa kau mengatakan sesuatu, Dariel?” tanya Daniel. Dariel teringat dengan pembicaraannya dengan Green. “Aku tidak boleh memberi tahu siapa pun mengenai kemampuanku dan cincin ini, termasuk pada ayah,” gumamnya. “Kau sepertinya harus segera beristirahat, Dariel. Kau tampak pucat.” Daniel melirik Donald dan Deric sekilas, berbisik di telinga Dariel. “Kau harus mengabaikan mereka, Dariel.”“Aku mengerti, Ayah.” Dariel merasakan kepalanya pusing. Dariel dan Daniel pergi menuju ruangan, mengabaikan Donald dan Deric yang masih berada di lantai atas. Dariel memejamkan mata untuk mengurangi pening. Saat akan menaiki tangga, ia mendadak ambruk dan tidak sadarkan diri. “Dariel!” teriak Daniel sembari mengguncang tubuh Dariel. Kekhawatiran dan ketakutan terlihat sangat jelas di wajahnya. “Panggilkan dokter sekarang juga!”Chris segera menghubungi dokter, memberi tanda pada Adrian. Tiga dokter datang bersama beberapa pengawal tak lama setelahnya. Mereka membawa Dariel ke sebuah ruangan.“D

  • Sistem Pewaris Terhebat   743

    Dariel tengah berjalan di lorong. Pandangannya mengabur dan telinganya berdengung kencang. Ia bersikap senormal mungkin meski ia nyaris tidak bisa mengendalikan dirinya.Dariel merasakan tubuhnya sangat kesakitan. Ia memilih untuk beristirahat di hotel dibandingkan terus melanjutkan perjalanan. Ia tidak ingin membuat ayahnya khawatir karena kondisinya yang tiba-tiba memburuk.Chris, Adrian, dan para pengawal tidak berani bertanya meski mereka melihat kondisi Dariel yang aneh.“Aku tidak diganggu sampai dua jam ke depan,” ujar Dariel saat di depan sebuah kamar.Chris, Adrian, dan para pengawal sontak mengangguk.Dariel bergegas memasuki kamar, mengunci pintu. Ia berjalan pontang-panting hingga akhirnya terjatuh ke lantai.“Tuan muda,” panggil Chris sembari mengetuk pintu. “Apa Anda baik-baik saja?”Dariel nyaris tidak bisa menggerakkan tubuhnya sekarang. Semua benda di sekelilingnya seperti berputar-

  • Sistem Pewaris Terhebat   742

    “Aku dengan senang hati akan menyerangmu.”Dariel tersenyum, menggeser layar. Ia hanya menemukan satu jenis serangan. “Pelumpuh.”“Jenis serangan akan bertambah seiring dengan levelmu, Tuan.” Green berdiri, mundur beberapa langkah, merentangkan kedua tangan. “Baiklah, serang aku sekarang, Tuan.”Dariel berdiri dari sofa, melirik Chris dan Adrian yang masih berada di tempat mereka sekilas. “Mereka sama sekali tidak bergerak dari tempat mereka.”“Jangan mengkhawatirkan keadaanku, Tuan. Aku akan baik-baik saja,” kata Green.Dariel menekan tombol serang. Aliran listrik seketika muncul dan menyerang Green.Sebuah pelindung muncul di depan Green untuk menghadang serangan.Dariel terkejut, mengamati cincin di jarinya. “Cincin ini benar-benar hebat, bahkan jauh lebih hebat dibandingkan dengan cincinku.”Dariel menatap Green lekat-lekat. “Mereka tidak mungkin memberikan cincin canggih ini padaku secara cuma-cuma. Aku tidak boleh lengah.”“Apakah sekarang kau percaya, Tuan?” Green duduk di sofa

  • Sistem Pewaris Terhebat   741

    “Serum bakat itu sudah menyebar ke seluruh tubuhmu, Tuan. Tubuhmu sedang beradaptasi dengan kemampuan itu sekarang. Kau sedang tidak sehat sejak kemarin, bukan?”Green menunjukkan layar. “Kemampuanmu akan aktif kurang dari dua jam. Semakin dekat waktu pengaktifan kemampuan itu, semakin besar rasa sakit yang akan kau rasakan. Kau hanya perlu bertahan selama proses berlangsung.”Green melanjutkan, “Jika serum bakat itu tidak cocok denganmu, kau pasti akan langsung tewas. Akan tetapi, karena serum bakat itu cocok, kau mampu bertahan hingga sekarang.”“Bakat apa yang akan aku dapatkan?” tanya Dariel.“Kau akan mendapatkan bakat untuk melihat masa depan.”Dariel sontak tertegun, menatap Green lekat-lekat. Suasana menjadi sangat hening, tetapi kesunyian mendadak lenyap saat Dariel tertawa. Dariel memelotot tajam. “Hentikan semua omong kosong ini! Aku tidak ingin mendengarkan semua penjelasan tidak masuk akalmu lagi.” “Ah!” Dariel tiba-tiba meringis, menyentuh leher belakangnya. Dariel m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status