Home / CEO / ONE Night Stand With CEO Tampan / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of ONE Night Stand With CEO Tampan : Chapter 31 - Chapter 40

109 Chapters

Bab 31 - Perjodohan

Devan masih shock mendengar penuturan sang mama, bagaimana bisa mamanya memiliki pemikiran seperti itu menjodohkannya dengan orang lain."Ma Devan gak mau, kenapa mama harus melakukan itu, Devan gak mau menikah, jika nanti Devan ingin Devan bisa menemukan calon Devan sendiri ma, nggak perlu mama repot jodoh-jodohin Devan dengan orang lain Devan nggak suka dan Devan nggak mau."Devan menolak dengan tegas permintaan sang mama sang Mama pun tidak mau kalah dengan anaknya."Apa kamu bilang kamu nggak mau menikah kamu mau jadi apa lihat umur kamu sekarang kamu mau jadi Bujang Lapok hah?" Mama Devon terus saja mengomel pada anaknya ia tak habis pikir pada Devan di umurnya yang kini sudah menginjak kepala tiga namun Dirinya belum juga menikah yang seharusnya seumuran Dia sudah menikah dan memiliki anak."Mama nggak mau tahu Devan Nanti malam kamu harus datang di acara makan malam keluarga bersama keluarga perempuan yang akan Mama jodohin ke kamu dan Mama nggak mau dengar alasan apapun dari k
Read more

bab 32 - Masalalu Devan

Devan masih memandang lurus ketengah laut, sepi sunyi, hanya ada beberapa kapal nelayan dari kejauhan, lampu beberapa kapal yang bersinar dr kejauhan menjadi pemandangan di malam yang begitu gelap, dan sunyi, bulan sabit bersinar di antar gemerlapnya bintang yang selalu ada menemaninya menambah kecantikan pada langit di malam hari ini, angin pantai yang begitu sejauh berjenbus sepoy sepoy seolah menyapa Devan yang kini tengah dilanda masalah.Devan menghembuskan nafasnya sepenuh dada, lelaki itu kembali mengingat kenangannya bersama Jenna, ya Jenna wanita yang di jodohkan oleh mamanya, dengan teman sesama sosialitanya, yang membuat Devan jatuh cinta pada pandangan pertama.Namun setelah Devan melabuhkan hatinya, Jenna lantas pergi meninggalkannya beberapa tahun yang lalu, di tempat itu jugalah Devan selalu datang setiap malamnya untuk menghibur diri, sekaligus menenangkan dirinya akan rasa sakit yang dia rasakan akibat kepergian Jenna.FlashbackWaktu itu Devan baru saja pulang dari l
Read more

bab 33 - Jenna Agresif

Kini Jenna dan Devan tengah makan siang bersama di restauran yang ada di samping kantor, Jenna orang nya sangat asik sekali, dia banyak bercerita ada saja obrolan yang dia lakukan bersama Devan sehingga mereka terlihat lebih dekat dan akrab, padahal mereka baru kenal.Di sela obrolannya Jenna memegang tangan Devan lalu tersenyum, dibawah meja, Jenna pun mengarahkan satu kakinya ke arah kaki Devan, menggodanya dengan menaik turunkan kakinya di kaki Devan.Devan sempat terkejut atas ulah Jenna ini namun dia diam saja saat melihat ke arah Jenna yang tersenyum padanya, Jenna yang melihat Devan hanya diam saja pun tersenyum menyeringai saat lelaki itu tak melihat ke arahnya.Ketika jam makan siang berakhir Devan mengajak Jena untuk kembali ke kantornya Jenna pun mengikuti lelaki itu namun tak berselang lama setelah ia sampai di kantor Devan, Jenna pun berpamitan untuk pulang."Devan, aku pulang dulu ya, aku gak mau ganggu kamu kerja, oiaa ini alamat apartemen aku, jangan lupa nanti malem d
Read more

bab 34 - Sudah Dewasa

Devan belum pernah melakukan apapun sebelumnya bahkan ini adalah ciuman pertamanya bersama Jenna, Jenna yang lebih agresif dan membimbing Devan.Mereka masih saling bertukar Saliva satu sama lain, Devan hanya diam saja, Jenna menyesap melumat bahkan menghisap lidah pria itu.Jenna langsung membawa Devan masuk kedalam kamar, tanpa melepas tautan mereka, sesampainya di dekat tempat tidur, mereka masih saling berciuman, Jenna mengalungkan kedua tangannya pada leher Devan, tangan itu mulai menjalar ke atas meremas pekan rambut Devan untuk memperdalam ciumannya.Jenna melepas tautan bibir mereka, memberikan oksigen pada Devan untuk bernafas.Hosh ... Hosh ... Hosh ...Lelaki itu meraup banyak oksigen, dia hampir saja kehabisan nafas, Jenna hanya tersenyum menyeringai, dalam hatinya dia merasa senang karena Devan masih lugu.Jenna menyambar lagi bibir Devan penuh keinginan yang menggebu, menjambak rambutnya dengan lembut, tak sampai situ Jenna lalu menuntun tangan Devan untuk memegang bagia
Read more

bab 35 Selingkuh

Sudah satu bulan ini Devan dan Jenna menjalin hubungan, Devan merasa sangat bahagia, Devan merasa Jenna wanita yang sempurna wanita yang ia impi-impikan selama ini.Tidak menunggu waktu lama mereka pun bertunangan Jenna pun senang saat Devan melamarnya dan mengajaknya untuk bertunangan.Jeno menerima lamaran Devan Mereka pun akhirnya menggelar pesta pertunangan mereka dengan sangat megah.Jenn adalah wanita yang suka memberi kejutan kepada Devan ia seringkali datang ke kantor Devan untuk memberikan sesuatu kepada tunangannya Devan merasa bahagia dan merasa sangat dicintai oleh jenna.Seperti halnya kali ini Jenna datang ke kantor Devan memberi kejutan kepada lelaki itu. Jenna langsung saja masuk kedalam ruangan Devan."Sayang," sapa Jenna saat di depan pintu. Jenna lalu menutup pintu itu dan berlari ke arah depan lalu duduk di atas pangkuannya.Devan yang melihat kedatangan kekasihnya merasa sangat bahagia apa ag Jenna datang langsung duduk di pangkuannya dan memeluknya."Kau ini," uc
Read more

bab 36 Permohonan Berhenti Kerja

Ravi melihat ke arah Devan, karna sahabatnya itu tak menjawab pertanyaannya, di pandangnya lekat-lekat wajah Devan, dan matanya pun ikut mengarah ke arah Devan memandang, hamparan laut yang luas dengan beberapa gemerlap lampu dari perahu nelayan yang tengah mencari nafkah di malam hari. Pandangan Devan memandang lurus tanpa ekspresi."Dev, Devan, Devan," Ravi memanggil nama Devan namun tak ada sahutan dari lelaki itu. Ravi menjadi khawatir, karena tatapan Devan begitu dingin dan kosong."Devan," sekali lagi Ravi mencoba untuk memanggil sahabatnya, yang tengah melamun, sambil menggoyangkan lengan Devan.Panggilan Ravi akhirnya dapat membubarkan lamunan Devan terlebih lagi, dia menggoyang lengan Devan sontak saja Devan langsung menoleh ke arah Ravi. Devan hanya mendengus kesal pada Ravi, yang tentu saja tak di hiraukan oleh lelaki itu."Hey, apa kau melamun? Kau masih tak bisa lupakan Jenna, masih saja kau mengingat wanita itu?" Ravi tidak habis pikir setelah sekian lama, semenjak keja
Read more

bab 37 Demi Devan dan Hana

Dion yang tak lagi bisa memaksa Hana dan mempertahankan wanita itu di perusahaannya mau tak mau Dion pun menandatangani surat pengunduran diri Hana.Wanita itu benar-benar sulit untuk dirayu dan dibujuk, Dion tak mampu lagi menahan Hana lagi untuk tetap bekerja di perusahaannya.“Terima kasih pak,” ujar Hana, lalu mengambil berkas pengunduran dirinya yang telah di tandatangani oleh Dion.Hana langsung saja keluar dari ruangan Dion, tak ingin berlama-lama dalam ruangan itu, Hana langsung pergi menuju ke ruangan HRD, menyerahkan berkas tersebut channel langsung keluar dari ruangan HRD itu setelah urusannya selesai dan tak ingin berlama-lama di kantor itu.Setelah menyelesaikan semuanya dan langsung keluar dari kantor Dion, Hana merasa senang sekali, bibirnya tak henti-henti tersenyum saat keluar dari kantor Dion, kini Hana berada di luar, Hana ingin memesan taksi online namun ponselnya berbunyi.Hana melihat panggilan di ponselnya tertera nama Aline di sana, tak menunggu waktu lama Ha
Read more

bab 38 Punya Suami

Selesai menjawab telepon dari Aline, Hana Lalu memasukkan ponselnya kedalam tas, dia tersenyum ke arah Devan. Hana merasa sedikit canggung saat ini. "Apa itu Aline yang menelepon mu?" Tanya Devan saat Hana sudah memasukkan ponselnya. Dia terus menatap lekat wajah Hana, seolah drinya tak perna bosan memandang wajah itu."Iya, itu Aline, dia memberitahu jika tidak bisa datang kesini, karena ada kerjaan mendadak yang harus dia selesaikan siang ini juga," jawab Hana menjelaskan, dia kini bingung harus melakukan apa, tanpa Aline.Devan tersenyum sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. Dia seperti tahu maksud Aline yang berkata seperti itu."Maaf Pak Devan berhubung Aline tidak jadi datang, Saya permisi, saya pulang dulu." Hana berpamitan pada Devan sungguh dia tak enak hati, namun tak mungkin juga mereka hanya maka berdua saja di restauran itu.Raut wajah Devan seketika itu pun berubah mendengar penuturan dari Hana wanita itu kini merapikan tasnya dan berdiri dari tempat duduknya, namun sa
Read more

bab 39 - Single Mom

Devan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, hingga hanya butuh waktu 15 menit, lelaki itu sampai di kantornya.Sepanjang perjalananan Devan terus saja menduga-duga tentang Hana , peristiwa malam itu dan pernyataan Hana yang mengatakan dirinya sudah menikah selalu terbayang dalam pikiran Devan.Devan memarkirkan asal mobilnya lalu turun, Devan melemparkan kunci ke arah security yang berjaga di depan pintu perusahaannya, security itu dengan Sigap menangkap kunci yang dilempar oleh Devan. Devan langsung saja berjalan tergesa-gesa masuk ke dalam kantornya. Security itu hanya dapat memandang punggung Devan yang kini meninggalkannyaSaat dia tengah mencari keberadaan Aline, Devan berpapasan dengan Ravi, Ravii yang dari kejauhan sudah melihat Devan berjalan masuk ke kantor, langsung menghampirinya, Ravi mempercepat langkahnya karena sepertinya Devan sangat terburu-buru."Hey ada apa? Tadi kau bilang gak mau ke kantor, kenapa sekarang datang kesini?" Tanya Ravi merasa bingung, pasalnya
Read more

bab 40-Bunga Mawar Putih

Hana berjalan untuk membuka pintu rumahnya, karena sedari tadi ada orang yang mengetuk pintu rumahnya itu "Ya ada apa, pak?" Setelah Hana membuka pintu dia melihat seseorang tengah membawa buket bunga, ia menggunakan seragam, sepertinya kurir."Maaf Bu, ini ada kiriman buket bunga." Kurir menyodorkan sebuket mawar putih pada Hana, Hana bingung. Dia tak langsung menerima buket itu begitu saja, Hana malah bertanya kembali."Maaf pak, tapi saya tidak memesannya,"" Maaf Bu, Ini ada yang mengirimkannya untuk ibu.""Dari siapa pengirimnya pak?" Hana terus saja bertanya pada sang kurir. Dia Mash tidak merasa yakin akan kiriman bunga itu. Pasalnya Baru kali ini dia mendapatkan kiriman bunga di apartemennya."Saya juga kurang tau Bu, di sini tidak ada nama pengirimnya.""Loh mana mungkin bisa seperti itu pak," ujar Hana karena bunga itu tidak ada nama pengirimnya. Bagaimana bisa tempat pengiriman itu tidak mencatat siapa nama pengirimnya."Maaf Bu, Saya kurang tahu saya hanya seorang kurir y
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status