Semua Bab ONE Night Stand With CEO Tampan : Bab 41 - Bab 50

109 Bab

bab 41 -Jagoan Kecil

Akhirnya Devan memutuskan untuk pulang terlebih dahulu, setelah mempertimbangkannya berkali-kali, sesampainya di apartemen lelaki itu langsung membersihkan dirinya, Devan berjalan ke arah kamar mandi, 25 menit kemudian lelaki itu selesai membersihkan diri. Devan berjalan perlahan ke arah lemari dan memilih pakaian untuk di kenakannya.Lelaki itu sempat bingung saat memilih pakaian namun setelah beberapa saat, Devan langsung menemukan pakaian yang pas untuk dirinya.Setelah mengenakan pakaian, Devan lalu mematut dirinya di depan cermin penampilannya sungguh sangat perfect hari ini dia begitu kelihatan gagah dan tampan.Devan lalu keluar dari kamarnya berjalan menuruni anak tangga, Devan pergi ke dapur dan berpamitan dengan Bibi, asisten rumah tangga yang bekerja di rumahnya."Bi, saya pergi dulu sebentar," pamit Devan pada bibi,"Baik tuan."Devan begitu bersemangat, Devan berjalan menuju ke arah pintu namun saat ia membuka pintu, betapa terkejutnya dia, ternyata mamanya sudah berada d
Baca selengkapnya

bab 42 - Butuh Sosok Ayah

Devan dan Hana saling pandang, “Aku tinggal dulu, aku buka pintu sebentar,” ujar Hana wanita itu langsung berdiri dan berjalan ke arah pintu lalu membuka pintu tersebut. Devan melihat Hana berjalan ke arah pintu, Devan langsung melihat Kendra dan menghampirinya. Setelh pintu itu terbuka, ternyata Aline yang datang.“Aku bawakan makan malam untukmu dan Kendra,” ucap Aline sambil tersenyum kedua tangannya dia naikkan ke atas menunjukkan paper bag yang ada di tangannya. Hana tersenyum malu-malu di hadapan Aline.Aline mengerutkan kedua keningnya merasa bingung dengan sikap Hana wajah sahabatnya itu seperti malu-malu, tidak biasanya dia bersikap aneh seperti ini.“Hay kamu kenapa, ada apa dengan wajahmu itu?” Tanya Aline pada Hana. Aline terus saja menatap ke arah Hana.“Ah, ti-tidak, ayo masuk,” ujar Hana meminta Aline untuk masuk, Sebenarnya dia agak merasa malu, dan gugup karena ada Devan di dalam rumahnya.Hana langsung menutup pintu itu dan berjalan di belakang Aline mengikuti wanita
Baca selengkapnya

bab 43 - Bertemu Bu Ros.

Pagi-pagi sekali Hana sudah bangun dari tidurnya dia mempersiapkan segala sesuatu yang ia perlukan untuk melamar pekerjaan di perusahaan Devan.Tak lupa sana pun menelepon Feni kembali untuk wanita itu datang ke rumahnya menemani Kendra yang saat ini masih tertidur.Hana melihat Kendra masih begitu lelap dalam tidurnya ia tidak tega membangunkan anak lelakinya tersebut karena langsung bersiap-siap ia kemudian membersihkan diri berjalan ke arah kamar mandi.Hana tak berlama-lama hanya 25 menit dia pun sudah keluar, Hana lalu berjalan ke arah lemari memilih pakaian apa yang pantas untuk ia kenakan hari ini.Hana lalu bersiap-siap kini wanita itu tengah rapi, mengenakan kemeja putih lengan panjang dan rok hitam sebatas lutut, Hana siap untuk berangkat ke kantor Devan melamar pekerjaan disana, semalam saat sebelum pulang Aline sempat berkata padanya akan menjemput Hana.“Hana,besok pagi aku akan menjemputmu, kamu tak usah memesan taksi online, sekalian aku juga akan berangkat bekerja, kit
Baca selengkapnya

Keberan yang terkuak

Kebenaran Yang TerkuakDevan langsung masuk keruang kerjanya, lelaki itu duduk di meja kerja miliknya. Pandangan lelaki itu menerawang jauh ke depan, satu tangannya ia letakkan di dagunya. Devan saat ini tengah melamun tentang Hana dan malam itu, mengingat-ingat kembali saat mereka pertama kali bertemu.Saat di mana Hana memasuki kamar tersebut Devan mengingat kembali semuanya perkataan dia terhadap Hana bagaimana dirinya telah menyakiti Hana saat itu, merendahkannya dan berkata yang dia sendiri sebenarnya tidak tahu kenyataannya seperti apa.Apa yang membuat Hana datang pada malam itu dan menyetujui permintaannya, Devan pun menduga-duga jika Hana saat itu memang membutuhkan uang untuk berobat anaknya Kendra, pasalnya Rosita berkata demikian.Devan pun berpikir jika beberapa bulan yang lalu itu bertepatan dengan saat di mana ia bertemu dengan Hana dan melakukan hal tersebut. Terlebih lagi Rosita bilang jika anak Hana sedang di rumah sakit dalam kondisi kritis. Devan akhirnya sekarang
Baca selengkapnya

Bab 45 Kekesalan Maya

Setelah Aline pergi dari ruangan Devan, sekertaris Devan langsung meminta Hana untuk langsung masuk kedalam menemui Devan.Karena sebelumnya Devan berpesan untuk Hana langsung masuk saja. Saat urusannya dengan Aline selesai.Hana menjadi ragu, antara menatap Aline yang pergi dengan wajah sangat kesal, atau masuk kedalam ruangan Devan untuk wawancara, Hana masih saja menatap ke pergian Aline, hingga wanita itu benar-benar hilang dari pandangannya.“Hana Silakan masuk ke dalam kamu sudah ditunggu oleh Pak Devan di dalam, Pak Devan tidak memiliki banyak waktu karena sebentar lagi beliau akan meeting.” Sekretaris Devan meminta Hana untuk masuk karena wanita itu masih saja berdiri di luar.Hana pun akhirnya masuk ke dalam ruangan Devan, Hana Buka pintu itu melihat ke arah Devan yang kini tengah duduk sambil melihat ke arahnya Hana pun langsung menutup pintu itu.Hana menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara perlahan, Hana begitu grogi saat ini karena akan di interview. Walaupun i
Baca selengkapnya

bab 46 - Single Mom?

Maya terus saja menatap Hana saat Gadis itu meninggalkan ruangan Devan, hingga gadis itu hilang dari pandangannya. Setelah Hana pergi dari ruangan Devan, Maya langsung menatap ke arah anaknya dengan tajam. Devan melihat itu, namun Devan malah bersikap biasa saja.“Kenapa, kenapa mama menatap ku seperti itu?” Tanya Devan sambil berjalan ke arah kursi kerjanya dan duduk disana. Devan menyibukkan diri dengan membuka laptopnya. Maya terus saja menatap ke arah anaknya itu Maya lalu berjalan dan menarik kursi yang ada di depan meja Devan lalu duduk di hadapan anaknya.“Devan, siapa wanita itu?” Maya kembali bertanya pada Devan tentang Hana. Maya begitu penasaran ingin tahu siapa Hana sebenarnya, mengapa Devan begitu akrab saat mengobrol tadi.“Dia pegawai baru Ma, bukankah tadi sudah aku katakan, aku bahkan memperkenalkannya pada Mama, Mama saja yang tidak mau berkenalan dengannya, jangan terlalu jutek ma, bersikaplah sedikit ramah terhadap orang lain, terlebih lagi jika itu adalah karyawan
Baca selengkapnya

bab 47 - Harus Gerak Cepat

Hana merasa begitu senang dengan pekerjaan barunya, tidak dia bisa bisa di terima di perusahaan besar milik Devan dan Ravi, terlebih lagi dia satu ruangan dengan Aline.Saat sana sudah berada di ruangan khusus untuk arsitek, Aline langsung memperkenalkan Hana pada arsitek yang lainnya, Hana senang berada di lingkungan itu karena orang-orangnya begitu ramah, mereka juga terkesan menerima baik kehadiran Hana. Mereka juga saling berkenalan satu lah sama lain dan mengobrol sebentarBerhubung Hana belum mendapat bagian pekerjaannya karena para boss sedang mengadakan meeting, maka Hana membantu Aline menyelesaikan pekerjaannya. Dia hanya menyarankan beberapa ide untuk pekerjaan yang kini tengah di kerjakan oleh Aline.Aline juga merasa senang karena Hana sahabatnya akhirnya mau juga bekerja di perusahaan Devan, dia jadi memiliki teman dekat.Aline dan Hana bekerja sama, menyelesaikan proyeknya, saat mereka tengah asyik mengerjakan pekerjaannya tanpa sengaja Mereka melihat Maya dan Rosita le
Baca selengkapnya

bab 48 - Jangan bahas itu

Hana, Devan, Ravi, dan Aline kini mereka tengah berada di restauran, tak jauh dari kantor untuk makan siang bersama-sama.Saat tengah makan Ravi terus saja memperhatikan Devan, Devan tampak bahagia sekali saat ini, Devan yang pendiam dan dingin hari ini nampak ikut bercanda dan bercengkrama bersama saat makan.“Devan, kamu terlihat bahagia sekali hari ini,” celetuk Ravi pada lelaki itu. Devan melihat ke arah Ravi sedangkan Hana dan Aline melihat ke arah Devan dan Ravi secara bergantian.“Hemmm, ah tidak aku biasa saja,” ucap Devan, lelaki itu langsung melanjutkan makannya.“Wajahmu itu tak henti-hentinya tersenyum sejak tadi,” Ravi masih saja menggoda Devan.“Mengapa kamu memperhatikanku seperti itu, apa kamu tak memiliki pekerjaan lain,” Devan mulai kesal pada Ravi, namun ia tau jika Ravi hanya bercanda mengatakan hal itu.“Itu karena aku peduli padamu,” ucap Ravi sambil menaik turunkan kedua alisnya.“Kamu ini,” Devan tersenyum melihat tingkah konyol Ravi.“Hey Hana mengapa makanmu
Baca selengkapnya

bab 49 - Kedatangan Diva

Devan kini telah sampai di rumahnya, lelaki itu lalu memarkirkan mobilnya tepat di depan rumah, lalu keluar dari dalam mobilnya.Devan langsung berjalan masuk ke dalam rumah dia terlihat bahagia sekali wajahnya berseri-seri dan bubirnyantaknhenti-hentinya tersenyum.Devan berjalan ke arah dapur, “sore Bi, bi hari ini tolong masak yang enak buat ku,” ucap Devan, lelaki itu membuka lemari pendingin lalu mengambil sebotol minuman dingin lalu meminumnya.“Baik tuan,” ucap bibi mematuhi perintah tuannya, Bibi pun merasa heran karena melihat Devan saat ini tengah terlihat bahagia sekali, namun bibi pun juga ikut merasa senang karena tuannya bisa kembali tersenyum seperti dulu.Devan saat ini memang telah merasa bahagia karena Hana sudah bekerja di kantornya, mereka akan selalu bertemu setiap harinya.Deva langsung berjalan ke arah kamarnya sesamanya di kamar lelaki itu langsung masuk ke dalam kamar mandi, ia akan membersihkan dirinya.Ini Devan tengah selesai mandi lelaki itu keluar dari ka
Baca selengkapnya

bab 50 - Pendekatan

Keesokan paginya Hana berangkat pagi-pagi sekali ke kantor, sesampainya Hana di kantor Hana melihat Aline dan Devan tengah mengobrol bersama.“Sedang apa mereka berdua di sana,” batin Hana wanita itu berjalan dengan perlahan kearah ruang kerjanya.“Selamat pagi,” sapa Hana pada Aline dan Devan. Saat dirinya sudah berada di dekat mereka,“Pagi,” ujar Devan sambil tersenyum ke arah Hana. Aline tersenyum ke arah Hana, Hana langsung berjalan masuk kedalam ruang kerjanya, dan langsung duduk di meja kerjanya. Hana mulai membuka laptopnya.Nanti jika Hana ikut, saya pun akan ikut pak,” ucap Aline pada Devan. Mendengar namanya disebut Hana langsung mengalihkan pandangannya ke arah Aline dan Devan.Aline dan Devan menyadari jika Hana menatap ke arah mereka, Aline langsung melihat ke arah Devan.“Pak Devan mengundang kita, dan beberapa teman lainnya untuk ke ranch miliknya,” ucap Aline menjelaskan pada Hana. Hana hanya diam saja dan terus melihat ke arah mereka.“Kau juga bisa mengajak Kendra
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status