Semua Bab Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru: Bab 71 - Bab 80

465 Bab

Bab 71

Begitu kembali ke hotel, Nova menerima sebuah pesan pemberitahuan transfer uang dari ponselnya.Uang sebanyak satu miliar.Setelah membaca pesan itu, Nova membuka laman penelusuran hangat di internet.Benar saja, topik hangat barusan sudah berubah.Berita di mana Yasmin berkencan dengan pria misterius di malam hari diganti menjadi berita bahwa Yasmin adalah pacar pertama Brian.Para netizen mengirim komentar heboh di artikel tersebut.Ada yang memberi ucapan selamat, ada juga yang iri.Bahkan ada yang bertanya apakah mereka sudah berbaikan.Tangan Nova yang memegang ponsel menjadi kaku.Sesaat kemudian, Nova tersenyum.Itulah yang dimaksud dengan harapan menjadi kenyataan.Itulah yang diinginkan oleh Yasmin.Itulah sebabnya Brian mengumumkan hubungan mereka kepada khalayak umum.Sementara itu, dia memilih untuk bersama Brian demi uang.Jadi, Brian menggunakan uang untuk mendiamkan Nova.Itu memang Brian.Brian begitu cuek dan cermat.Saat hendak menyimpan ponsel, Nova ditelepon oleh se
Baca selengkapnya

Bab 72

"Nggak," jawab Nova sambil menatap Brian. Kapan dia berani bertindak sesuka hati?"Aku nggak pernah berpikir seperti itu, aku hanya ...."Pada akhirnya, Nova tidak mengatakan bahwa dirinya sedih.Di mata pria yang tidak mencintainya, sedih juga adalah mengambek.Nova tidak punya hak untuk merasa sedih.Nova menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, lalu menoleh pada Brian."Aku hanya ... nggak mengerti. Sudah sekian lama Nona Yasmin pulang, kenapa Pak Brian nggak berbaikan dengan Nona Yasmin?Ekspresi Brian menjadi suram. "Bu Nova, itu bukan urusanmu.""Aku benaran nggak nyaman kalau terus terapit di tengah-tengah kalian.""Bu Nova." Tatapan Brian menyiratkan kemarahan saat menoleh pada Nova. "Ketahuilah apa status dan kedudukanmu. Masalahku dengan Yasmin bukan urusanmu."Seketika, Nova terdiam.Benar.Dari awal, Nova hanyalah wanita simpanan.Sama sekali tidak akan berpengaruh pada mereka.Nova-lah yang berpikir terlalu banyak.Sampai berpikir dirinya terapit di tengah-tengah
Baca selengkapnya

Bab 73

Hati Nova perih saat membaca isi pesan yang menghina itu.Nova sangat ingin mengembalikan uang itu.Kemudian, memberikan ratusan ribu pada Brian dan mengatakan itu adalah bayaran.Akan tetapi, Nova tidak berani.Nova melihat pesan itu selama sesaat, lalu membalas pesan itu."Terima kasih, Pak Brian."Tidak ada gunanya untuk mengambek.Terutama pada Brian yang tidak mencintainya.Sesaat setelah pesan terkirim, pintu kamar Nova dibuka.Brian berdiri di depan pintu dengan ekspresi sinis.Brian mencibir."Terima kasih untuk apa?"Nova menatap lurus pada Brian seraya menjawab, "Terima kasih sudah atas uang dan pelayanan Pak Brian."Brian mengangkat alis dan bersandar di pintu. Tatapannya penuh dengan ejekan. "Bu Nova sungguh berpikiran terbuka."Kemudian, Brian berjalan ke luar sembari berkata, "Ayo makan."Nova tidak ingin pergi.Nova sedang sedih dan lemas."Nggak mau.""Jangan sampai aku ulangi," ujar Brian dengan santai. Namun, Nova tidak berani membantah lagi.Nova bangun dan berpakaia
Baca selengkapnya

Bab 74

Namun, Nova tidak terlalu memikirkan hal itu karena Yasmin tidak mengambil tindakan apa pun.Tak disangka, Yasmin mengungkitkan hal itu lagi hari ini.Nova berusaha bersikap natural. "Apa ada yang salah kalau aku menemani Pak Brian dalam perjalanan bisnis?"Yasmin tertawa. "Bu Nova nggak enak badan, 'kan? Bu Nova malah melakukan perjalanan bisnis dalam keadaan sakit. Apa nggak ada orang lain di perusahaan?"Nova memalingkan tatapan. "Aku sudah lebih baik. Terima kasih atas perhatian Nona Yasmin."Kemudian, Nova langsung pergi.Baru setelah itu, Nova merasa lega.Tidak ada kejanggalan di wajah Yasmin saat keluar dari toilet. Yasmin mendatangi Brian dengan manja."Brian, aku mau duduk bersamamu nanti."Brian mengangkat alis."Kenapa dengan kursimu?"Yasmin berpura-pura marah. "'Aku mau duduk bersamamu, kamu nggak mau?"Brian tersenyum. "Tanya Bu Nova saja, itu kursinya."Brian sekali lagi mengungkit Nova.Nova tersenyum saat Yasmin menoleh padanya."Baik, aku tukar tempat duduk dengan No
Baca selengkapnya

Bab 75

Nova mengiakan dengan gugup.Untungnya, Brian tidak curiga.Setelah Nova siap, Brian langsung membawanya pergi.Nova berpikir itu hanya pesta malam seperti biasa.Tak disangka, itu adalah acara amal berskala besar.Terdapat deretan panjang mobil-mobil mewah di jalanan depan gedung acara yang dijaga dengan ketat.Nova berjalan di sebelah Brian dan terkejut.Melihat keterkejutan dalam tatapan Nova, Brian langsung tertawa."Kenapa? Bu Nova nggak pernah datang ke acara seperti ini?"Nova terdiam.Nova memang tidak pernah mendatangi acara seperti itu.Dengan latar belakang keluarganya, bagaimana mungkin Nova bisa menghadiri acara seperti itu?Nova telah menemani Brian menghadiri banyak acara pesta kelas atas, tetapi acara malam ini sangat spektakuler.Jika bukan Brian, Nova mungkin tidak akan pernah berkesempatan untuk menghadiri acara seperti itu.Brian berstatus mulia.Selama tiga tahun sejak mereka bersama, baru kali ini Nova merasakan kesenjangan mereka dengan begitu jelas.Nova merasak
Baca selengkapnya

Bab 76

Nova mengikuti arah pandangan Chelsea, ternyata Yasmin sudah datang. Yasmin sedang berdiri di sebelah Brian sambil menggandeng lengan Brian.Mereka cantik dan tampan, sungguh adalah pasangan yang serasi.Terutama setelah Yasmin mengatakan sesuatu, tatapan Brian menjadi sangat lembut.Itu adalah pertama kali mereka tampil di tempat umum sejak hubungan mereka diumumkan. Seketika, mereka menjadi pusat perhatian.Semua orang membicarakan tentang Yasmin dan Brian."Nggak nyangka Pak Brian dan Yasmin benaran adalah kekasih.""Lihat, tatapan Pak Brian pada Yasmin penuh rasa cinta.""Mereka sangat serasi. Kapan mereka akan menikah?""Mungkin sebentar lagi. Mereka sudah mengumumkan hubungan mereka secara umum, pasti akan menikah sebentar lagi."...Hati Nova makin perih saat mendengar perbincangan orang-orang.Nova pun merasa sesak napas di aula yang begitu luas."Bagaimana? Merasa kamu jadi pelakor?"Ekspresi Nova makin suram. "Aku nggak mengerti apa maksud Nona Chelsea. Maaf, aku pamit dulu."
Baca selengkapnya

Bab 77

Perasaan Nova sangat tidak keruan.Nova berpikir momen kebersamaan di masa kecil itu istimewa bagi Brian.Ternyata tidak.Di hati Brian, Yasmin adalah cahaya harapan dalam kehidupannya.Saat ini. Nova merasa dirinya sangat konyol.Hanya Nova sendiri yang mementingkan kenangan itu."Lelang akan segera dimulai, ayo masuk," kata Simon.Nova tersadarkan, lalu menyahut, "Baik."Nova dan Simon memasuki aula lelang.Begitu masuk, Nova dipanggil oleh seorang pelayan."Bu Nova, Pak Brian minta Anda ke sana."Nova menoleh pada Simon dan berkata, "Aku ke sana dulu.""Oke."Nova dituntun menuju Brian.Brian duduk bersebelahan dengan Yasmin di baris pertama.Yasmin tersenyum saat melihat Nova."Bu Nova juga datang?"Nova mengangguk, tidak basa-basi dengan Yasmin.Brian menatap Nova seraya bertanya, "Masih kuat?"Nova mengangguk. "Ya.""Ke mana kamu tadi?"Nova menjawab, "Berdiri sebentar di luar, lalu ketemu Simon."Brian mengangguk dan tidak bertanya lebih lanjut. Kemudian, Brian memberikan katalo
Baca selengkapnya

Bab 78

Nova terdiam sejenak. "Antar Yasmin pulang."Simon membuka mulut, tetapi tidak bisa berkata-kata.Kemudian, Simon mengemudikan mobil dan membawa Nova pergi.Simon melaju sekencang-kencangnya.Dia langsung menuju rumah sakit terdekat dari gedung acara.Di rumah sakit, Nova mengikuti dokter untuk menangani luka."Boleh nggak minum obat?" tanya Nova dengan suara rendah.Dokter menatap Nova dengan kaget. "Lukamu cukup lebar, harus minum obat."Nova merapatkan bibir, lalu berujar, "Aku hamil, aku takut obat akan menyakiti janin."Dokter tertegun sejenak. "Kalau begitu, aku akan memberimu obat yang aman untuk janin. Bisa infeksi kalau nggak minum obat."Nova mengangguk. "Terima kasih."Dokter tersenyum. "Sama-sama. Karena kamu hamil, coba lakukan pemeriksaan USG untuk lihat apakah janin baik-baik saja.""Baik."Setelah melakukan pemeriksaan USG dan memastikan janin baik-baik saja, Nova merasa lega.Saat Nova keluar dari ruang pemeriksaan USG, Brian dan Yasmin sudah datang bersama Jania.Bria
Baca selengkapnya

Bab 79

Simon tidak dapat membantah.Yasmin tidak memiliki keharusan untuk melakukan hal tersebut.Di mata orang lain, hubungan Brian dan Nova tidak akan berpengaruh pada Yasmin."Mungkinkah itu perbuatan penggemar itu sendiri? Tapi seperti yang Bu Nova katakan, hanya segelintir orang yang tahu tentang hubungan kalian. Bagaimana bisa penggemar itu tahu?"Simon sungguh merasa heran.Brian mengernyit seraya menatap hujan di luar jendela. Setelah hening sejenak, Brian berpesan, "Pantau kemajuan aparat polisi, langsung kabari aku kalau sudah ada hasil. Selain itu, kontrol opini publik di internet. Aku nggak mau ada gosip lagi."Simon menjawab, "Oke, aku mengerti."Saat Brian kembali ke mobil, Nova sedang duduk dengan mata terpejam."Sakit nggak?"Brian bertanya.Nova membuka mata dan menoleh ke luar jendela. "Menurut Pak Brian?"Ekspresi Brian menjadi kesal. "Nova, memangnya aku yang melukaimu?"Nova terdiam sejenak, lalu menjawab, "Maaf, suasana hatiku sedang buruk."Brian menatap Nova seraya ber
Baca selengkapnya

Bab 80

"Aparat polisi menyuruhku datang untuk membuat laporan identifikasi luka dan pengakuan lisan."Walau berekspresi masam, Brian berkata, "Aku antar."Nova ingin menolak.Keberpihakan Brian membuat Nova sedih.Jika Nova dan Yasmin bertukar posisi dalam kejadian hari ini, Brian pasti akan menyelidiki masalah itu hingga tuntas, bukan membela Yasmin seperti sekarang.Seolah-olah takut Nova akan menyakiti Yasmin.Nova telah menyadari kenyataan tersebut selama ini.Namun, Nova tetap merasa sedih.Terkadang, Nova sangat iri pada Yasmin.Sejak kecil, Yasmin dibela oleh orang-orang.Colton dan Zelda sangat menyayangi Yasmin.Begitu pula teman-teman Yasmin.Sejak kecil, Yasmin diperlakukan oleh orang-orang layaknya seorang putri kerajaan.Apalagi Brian yang enggan membiarkan Yasmin dianiaya sedikit pun.Tiba-tiba, Nova merasa dirinya kasihan.Apa yang dimiliki oleh Nova?Nova hanya memiliki sepotong kenangan yang enggan dilupakan.Serta ibu yang mungkin tidak akan pernah siuman lagi."Terima kasih
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
47
DMCA.com Protection Status