Semua Bab Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru: Bab 91 - Bab 100

465 Bab

Bab 91

Nova terdiam beberapa saat, kemudian tertawa. "Cukup senang."Brian memandangnya dan terdiam beberapa sejenak, baru berkata, "Masalah Yasmin sudah selesai. Jangan mengungkitnya lagi."Tidak ada penyembunyian kesalahan dalam kata-kata Brian.Nova tersenyum sedih. "Pak Brian lihat saja, apa aku yang mengungkit hal ini? Apa aku menyalahkan Yasmin? Apa Yasmin perlu bersikap seperti ini di depanku?"Raut wajah Brian tampak sangat suram."Kamu nggak menyalahkannya, tapi bukankah itu yang ada dalam pikiranmu?""Kamu nggak mengizinkanku untuk berpikir yang lainnya?"Brian meliriknya dan tidak berkata apa-apa lagi.Nova merasa tidak nyaman dan sedikit canggung.Sebenarnya sangat sulit baginya untuk berjalan dan kakinya selalu lemas, tapi dia tidak mau meminta bantuan Brian.Brian mengerutkan kening dan menatapnya, lalu akhirnya mengangkatnya."Aku bisa jalan sendiri, kamu temui saja Nona Yasmin. Lagi pula, dia juga terluka karena aku. Aku nggak bisa bertanggung jawab."Brian menatapnya dengan t
Baca selengkapnya

Bab 92

Namun, Nova benar-benar tidak bisa memakannya."Aku ingin makan makanan yang rasanya agak ringan.""Oke, aku akan memasaknya dulu."Pelayannya membawa keluar sup itu dan Brian mengerutkan kening."Dia nggak mau makan?""Nona Nova mau makan makanan yang rasanya agak ringan."Brian terdiam beberapa saat. "Masak sesuatu yang lebih ringan untuknya. Sebelum masak, tanya dulu apa maunya.""Baik," jawab pelayan dengan cepat lalu masuk ke dapur.Brian melirik ke pintu kamar tidur yang tertutup, akhirnya berbalik memasuki ruang kerja.Pelayan akhirnya memasak bubur sayur untuk Nova.Meski masih tidak nafsu makan, Nova akhirnya makan.Nova harus mengakui bahwa Brian benar.Yang diberi nutrisi sekarang adalah tubuhnya.Jika diri sendiri tidak menyayanginya, bagaimana bisa mengharapkan orang lain untuk merawatnya?Brian selalu bijaksana dan masuk akal.Mulut Nova terasa pahit.Pelayan memandang Nova sambil tersenyum."Pak Brian baik sekali padamu."Nova menatap pelayan itu lalu tersenyum pahit dan
Baca selengkapnya

Bab 93

Hati Nova terasa seperti diukir dengan pisau tajam.Nova tidak ingin memberi tahu pria ini bahwa dirinya mungkin tidak akan hamil lagi.Jika mengatakannya, seolah-olah Nova menyuruhnya untuk bertanggung jawab.Namun, perkataan Brian seperti pisau tajam.Begitu menusuk hatinya hingga terasa seperti sudah berlumuran darah.Sangat menyakitkan hingga Nova sulit bernapas.Nova menarik napas dalam-dalam dan tersenyum pada Brian."Ya, akan aku lakukan."Kerutan di dahi Brian langsung semakin dalam.Jelas dia sendiri yang mengatakan ini.Namun, saat Nova menyanggupinya, akhirnya membuat hatinya tidak nyaman.Apa Nova benar-benar berpikir untuk memiliki bayi dengan orang lain?Tatapan matanya yang tajam tertuju pada Nova."Tapi jangan terlalu banyak berpikir, Bu Nova. Kalau seorang pria mengizinkanmu punya anak, pria itu belum tentu mencintaimu. Nantinya kamu harus lebih berhati-hati memilih pria."Nova tertawa."Setidaknya pria itu mengizinkanku untuk melahirkan anak."Raut wajah Brian langsun
Baca selengkapnya

Bab 94

Nova melihat ke atas. "Lumayan, aku hanya merasa tubuhku nggak ada tenaga lagi.""Aneh kalau kamu masih ada kekuatan. Apa kamu tahu seberapa banyak darahmu hilang?"Nova tidak tahu, tapi tahu bahwa pendarahan seharusnya dimulai saat berada di dalam mobil."Apa Brian merawatmu dengan baik?"Nova menjawab, "Baik, bahkan menyewa pelayan untukku.""Wah!" Nabila terkejut. "Ternyata dia nggak sepenuhnya jahat."Nova tertawa.Jika hanya sekadar transaksi, Brian memang bisa dibilang sangat baik hati.Bukan hanya tidak menyalahkan karena Nova menyembunyikan kehamilannya, malah menyewa pelayan untuk merawatnya."Jaga dirimu baik-baik di rumah. Kalau ada waktu luang, aku akan mencarimu.""Ya."Keduanya mengobrol beberapa kata lagi. Sebelum menutup telepon, Nabila menyebutkan sesuatu."Ngomong-ngomong, kamu sudah sehat saat ada reuni SMA kita. Apa kamu mau ikut juga?"Nova samar-samar teringat bahwa grup WhatsApp memang sedang membicarakan reuni kelas beberapa waktu lalu.Dia kesal dengan Yasmin s
Baca selengkapnya

Bab 95

Nova mengira Brian tidak akan pulang hari ini.Bagaimanapun, ada Yasmin yang menunggunya.Tanpa diduga, malam harinya Brian pulang."Pak Simon pulang?"Pelayan bertanya, Brian mengangguk, terdiam beberapa saat dan bertanya lagi, "Bagaimana keadaannya? Apa dia sudah makan?""Sudah, Nona Nova makan banyak."Brian mengangguk lagi dan membuka pintu kamar.Di dalam kamar, Nova sedang bersandar di tempat tidur sambil memegang buku berbahasa asing di tangannya.Setelah mendengar gerakan itu, Nova mengangkat kepalanya dan menatap mata Brian.Brian berjalan ke tempat tidur dalam diam dan mengambil buku itu dari tangannya."Sekarang bukan saatnya membaca buku. Akhir-akhir ini jangan baca dulu."Nova terdiam beberapa saat dan menjawab, "Oke."Suaranya sangat tenang, masih menunjukkan rasa tidak peduli dan asing.Brian meliriknya.Namun, tidak berkata apa-apa lagi.Brian perlahan membuka kancing kemejanya dan memasuki kamar mandi dengan memakai piamanya.Setelah mandi, Brian pergi ke ruang kerja.
Baca selengkapnya

Bab 96

Brian akan bertanya, "Kenapa kamu masih membuat yang manis?"Nova masih menaruh harapan besar padanya saat itu.Saat Brian bertanya, Nova akan selalu berkata dengan sedikit harapan, "Karena aku suka makan yang manis-manis."Namun, Brian akan tetap bertanya begitu melihat hidangan manis di atas meja.Belakangan, Nova berhenti memasak hidangan manis dan semua hidangan baru yang dia pelajari didasarkan pada selera Brian.Kini, tiga tahun kemudian, Brian justru bertanya lagi.Brian meliriknya."Kalau suka ungkapkan saja, kalau nggak mana mungkin orang lain akan tahu."Nova tersenyum pahit.Mengekspresikan diri hanya berguna bagi orang yang dianggap serius, bahkan orang yang tidak dianggap serius pun tidak memenuhi syarat untuk berekspresi.Nova tidak berkata apa-apa lagi.Dia hanya berkonsentrasi untuk makan.Brian juga tidak mengatakan apa pun lagi.Sepertinya kalimat seperti itu hanya diucapkan dengan santai.Baru setelah Nova selesai makan, Brian berkata, "Aku akan menyuruh seseorang me
Baca selengkapnya

Bab 97

Tak perlu dikatakan betapa kuatnya tim hukum di balik Brian.Jika Brian menolak melepaskannya, mungkin tim hukum bisa mengunyahnya habis-habisan.Nova sangat kesal. "Brian, apa yang kamu lakukan?"Dia benar-benar tidak mengerti kenapa Brian ingin dirinya tetap disisinya.Brian sedang duduk di meja makan, ekspresinya suram dan tidak jelas."Aku nggak suka orang membangkang. Apa Bu Nova lupa?"Bibir Nova menegang.Tentu saja Nova tidak melupakannya.Brian adalah pria mendominasi yang tidak pernah peduli dengan perasaan orang lain.Brian tidak suka tidak ditaati, jadi selalu memaksanya untuk tetap tinggal saat Nova mengatakan ingin berpisah.Brian tidak suka tidak ditaati, jadi langsung menolak saat Nova ingin mengundurkan diri.Ternyata seperti itu, Nova tersenyum pahit."Ya, aku mengerti.""Baguslah kalau Bu Nova mengerti."Setelah selesai berbicara, Brian memandangnya lalu berkata lagi, "Kemarilah, ayo makan lagi."Nova benar-benar tidak nafsu makan, tapi juga tahu bahwa penolakan apa
Baca selengkapnya

Bab 98

Brian mengangkat alisnya sedikit.Brian melirik Nova.Sudut bibir Nova bergerak, tapi sebelum berbicara, suara Yasmin terdengar dari sana."Brian."Brian berjalan menuju pintu."Kenapa datang ke sini? Nggak takut difoto?" Suaranya begitu lembut hingga sulit dipercaya.Tidak peduli berapa kali mendengarnya, Nova tetap merasa tidak nyaman."Apa aku nggak boleh mengunjungi teman? Lagi pula, aku di sini bukan untuk menemuimu hari ini. Aku di sini khusus untuk menemui Bu Nova."Setelah mengatakan itu, dia pun masuk ke dalam."Bu Nova, apa kamu baik-baik saja? Kemarin aku sudah memikirkannya, aku merasa bahwa aku harus datang sendiri minta maaf padamu, jadi aku datang tanpa diundang, kamu nggak keberatan, 'kan?"Nova mencibir, benar-benar sedang tidak ingin berhubungan dengan Yasmin."Ucapkan saja permintaan maafmu secara langsung, nggak perlu dengan kata-kata yang terdengar muluk-muluk ini."Yasmin langsung merasa sedih.Namun, kali ini, Yasmin tidak berkata apa-apa dan langsung meminta maa
Baca selengkapnya

Bab 99

Stephen tidak menyangka Brian akan mengatakan hal seperti itu.Stephen mengangkat alisnya, menatap Brian dengan penuh minat, lalu menatap Nova."Brian, apa kamu nggak merasa kasihan pada wanita ini?"Lingkaran mata Yasmin sedikit merah lalu memandang Brian dengan sedih.Seluruh tubuh Brian seakan dipenuhi rasa sejuk."Pak Stephen terlalu banyak berpikir. Aku hanya menyatakan fakta."Setelah selesai berbicara, dia langsung mengakhiri topik dan melihat ke arah Yasmin."Bagaimana luka di tanganmu?"Air mata Yasmin langsung jatuh, sambil menyeka air matanya, Yasmin menatap Brian dengan marah."Kamu masih peduli padaku?"Suasana hati Brian sedang tidak bagus.Raut wajah pucat Nova membuatnya merasa sangat kasihan.Jadi melihat Yasmin seperti ini, Brian hanya menjawab dengan agak kesal."Apa aku nggak peduli padamu?"Yasmin tertegun sejenak, tidak menyangka Brian akan berbicara dengannya dengan nada seperti itu.Air mata jatuh dari matanya. "Aku hanya ingin kamu lebih peduli padaku, aku ngga
Baca selengkapnya

Bab 100

Kata-kata Yasmin sepertinya menyentuh titik paling menyakitkan di hati Nova.Anak itu memang belum bisa terselamatkan.Namun, Nova tidak dapat memungkiri, meskipun anak itu diselamatkan, Brian tidak akan mau merawatnya.Hatinya sakit seolah-olah sedang tercekik.Yasmin merasa itu tidak cukup, jadi bersandar ke telinga Nova."Nova, sekarang kamu masih belum mengerti? Kamu hanya pasangan ranjang, tapi kamu ingin menggunakan anakmu untuk mendapatkan kekuasaan?"Yasmin mencibir. "Coba tebak, apa yang akan terjadi pada Brian kalau aku yang hamil?"Apa yang akan terjadi jika yang hamil adalah Yasmin?Nova tahu tanpa berpikir bahwa Yasmin akan diperhatikan dengan segala cara yang mungkin.Nova mengepalkan tangannya erat-erat, ujung jari putihnya sedikit gemetar. Nova mengangkat kepalanya sambil menatap Yasmin.Ada senyuman di bibirnya, berusaha terdengar tenang dan lembut."Kalau begitu Nona Yasmin harus bersemangat. Kamu sudah lama pulang, Brian masih belum mau bersama denganmu, kamu juga ma
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
47
DMCA.com Protection Status