Lagi pula, posisi Almer di perusahaan tidak tergoyahkan dan Widia juga tidak punya cara untuk menggantikannya.Beberapa di antara mereka pun mulai menanggapi ucapan Almer. "Benar, jangan habiskan waktu hanya dengan omong kosong. Tobi, kalau kamu punya bukti transfer, tunjukkan secepat mungkin. Kalau nggak ada, akui saja kekalahanmu."Melihat semua orang mendukungnya, Mia tampak bangga. Dia memandang Tobi dengan tatapan arogan, seolah-olah dialah pemenang taruhan itu.Arvin juga sangat bersemangat. Akhirnya, dia mengikuti orang yang tepat. Sesaat lagi, dia sudah bisa menggantikan Shinta dan menjadi ketua tim.Dibandingkan yang lainnya, Widia, Helen dan Shinta sudah hampir menyerah. Mereka sudah putus asa.Namun, di saat itu juga, Tobi pun berkata dengan nada datar, "Karena semua orang merasa pemenangnya harus ditentukan, nggak perlu mengutamakan perasaan dan harus ada orang yang dikeluarkan, kalau begitu, ayo kita putuskan pemenangnya.""Bu Nadia, tolong umumkan hasilnya kepada semua or
Read more