Share

Bab 286

Penulis: Anak Ketiga
"Lagi-lagi. Apa kamu punya bukti kalau itu bukan tindakanku? Kalau nggak ada, itu berarti kamu memfitnahku. Kamu harus minta maaf kepadaku," kata Tobi sambil mendengus dingin.

"Kamu!"

"Kamu paling jelas itu fitnah atau bukan! Tapi aku malas berdebat denganmu. Hari ini kita hanya akan membahas masalah taruhan," kata Mia sambil mencibir.

"Mau bahas soal taruhan? Boleh, tapi kamu harus minta maaf kepadaku dulu atau nggak, keluarkan bukti aku mengambil jasa orang lain," kata Tobi dengan dingin.

Mia sangat emosi, tetapi dia telah disuruh untuk tidak merusak situasi saat ini apalagi mengakui penyadapan. Dia pun terpaksa berkata, "Oke, aku minta maaf kepadamu atas ucapanku barusan."

"Permintaan maaf darimu nggak jelas dan nggak terdengar tulus sama sekali," ucap Tobi seraya tidak menerimanya.

"Kamu! Oke, aku ulang! Aku minta maaf karena barusan memfitnahmu, maafkan aku!" kata Mia dengan enggan.

"Bagus. Kalau begitu, aku akan memaafkanmu," seru Tobi seraya tersenyum tipis.

Mia tampak marah, la
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bripka Dedy Zazg
kontrak apakah itu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 287

    Mata Widia langsung bersinar. Wanita itu buru-buru meminta Tobi menyerahkan kontrak itu kepadanya.Beberapa eksekutif lainnya mengedarkan kontrak itu sambil membacanya sekilas. Ternyata isi kontrak itu mirip dengan milik Mia. Saat ini, mereka hanya perlu memeriksa apa transferan uang itu sudah diterima atau belum.Tobi tersenyum tipis dan berkata, "Bu Mia, bagaimanapun juga, kamu dan Bu Shinta termasuk karyawan hebat. Andai salah satu dari kalian mengundurkan diri, itu akan menjadi kerugian besar bagi perusahaan.""Apa yang ingin kamu katakan?" tanya Mia dengan nada dingin."Maksudku, bagaimana kalau kita buat seri saja? Dengan begitu, nggak ada seorang pun yang harus pergi dan kita semua akan tetap menjadi rekan kerja yang saling toleran," ucap Tobi sambil tersenyum.Semua orang tertegun sejenak. Tidak ada yang menyangka Tobi akan mengatakan hal seperti itu.Widia juga agak terkejut, tetapi dia diam-diam tersenyum pahit. Tobi pasti sedang menyembunyikan kelemahannya sendiri.Sepertiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 288

    Lagi pula, posisi Almer di perusahaan tidak tergoyahkan dan Widia juga tidak punya cara untuk menggantikannya.Beberapa di antara mereka pun mulai menanggapi ucapan Almer. "Benar, jangan habiskan waktu hanya dengan omong kosong. Tobi, kalau kamu punya bukti transfer, tunjukkan secepat mungkin. Kalau nggak ada, akui saja kekalahanmu."Melihat semua orang mendukungnya, Mia tampak bangga. Dia memandang Tobi dengan tatapan arogan, seolah-olah dialah pemenang taruhan itu.Arvin juga sangat bersemangat. Akhirnya, dia mengikuti orang yang tepat. Sesaat lagi, dia sudah bisa menggantikan Shinta dan menjadi ketua tim.Dibandingkan yang lainnya, Widia, Helen dan Shinta sudah hampir menyerah. Mereka sudah putus asa.Namun, di saat itu juga, Tobi pun berkata dengan nada datar, "Karena semua orang merasa pemenangnya harus ditentukan, nggak perlu mengutamakan perasaan dan harus ada orang yang dikeluarkan, kalau begitu, ayo kita putuskan pemenangnya.""Bu Nadia, tolong umumkan hasilnya kepada semua or

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 289

    Helen juga tidak kalah kagetnya.Dia tidak menyangka kalau pria yang dia anggap remeh selama ini ternyata memiliki keterampilan seperti itu.Ini semua berkat Tobi.Di saat ini juga, Helen baru memahami pengaturan yang dibuat Bu Widia.Jika dugaannya benar, Tobi mungkin adalah orang yang diutus oleh Bu Widia untuk menangani Keluarga Priyadi. Jika tidak, kejadian akhir-akhir ini akan sulit dijelaskan.Padahal, pemikiran Helen salah. Widia hanya ingin melatih Tobi agar dia bisa bertahan hidup setelah mereka bercerai nanti, tetapi Tobi memang memiliki tujuan itu.Jadi, bisa dikatakan yang dipikirkan Helen ada benarnya.Karena Mia adalah orang kepercayaan Almer, pria itu pasti tidak akan berdiam diri dan berniat untuk membelanya.Tobi yang memperhatikan gerak-geriknya itu pun langsung berkata, "Baiklah, sekarang hasilnya sudah jelas. Padahal, tadi aku terus-terusan ingin membatalkan kompetisi, tapi sepertinya Bu Mia nggak setuju.""Apalagi, para atasan juga nggak setuju dan bersikeras harus

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 290

    Mendengar itu, Almer mendengus dingin dan berkata, "Omong kosong apa yang kamu bicarakan? Ketua tim departemen penjualan juga termasuk atasan perusahaan. Bagaimana bisa karyawan penjualan sepertimu memilih ketua tim sesuka hatimu? Kalau benar seperti itu, bukankah akan menjadi kekacauan?""Tapi ini sudah disepakati sebelumnya, apalagi kedua belah pihak sudah sepakat," kata Tobi ringan."Sepakat apanya? Sekalipun kalian sudah sepakat, apa kami sudah setuju? Kamu nggak bisa sembarangan memutuskan posisi ketua tim begitu saja," balas Almer.Shinta pun ikut membantunya, "Tapi barusan Tobi sudah menyebutkan permintaan ini dan para atasan juga nggak keberatan.""Benarkah? Aku nggak dengar tadi. Kalau nggak, aku pasti akan langsung membantahnya. Posisi ketua tim bukan main-main dan hanya bisa diputuskan setelah diskusi antara bagian administrasi dan bagian penjualan."Almer mendengus dingin dan berkata, "Berbicara tentang posisi ketua tim, ada satu hal lagi yang harus kita diskusikan. Namamu

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 291

    Begitu kata-kata itu keluar, ekspresi Widia dan Helen langsung berubah.Apalagi, Widia tahu Tobi tidak memiliki kualifikasi akademis sama sekali. Dia hanyalah pria desa yang baru saja turun dari pegunungan. Bagaimana dia bisa memiliki kualifikasi akademis?Ketika Almer melihat ekspresi mereka berdua, dia langsung memperlihatkan tampang bangga. 'Beraninya kalian menyingkirkan orang kepercayaanku. Kalau begitu, aku juga nggak akan melepaskan Tobi,' pikirnya dalam hati.Pokoknya, dia akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menyeret Helen sekaligus.Jika dia bisa meraih posisi direktur penjualan, maka kehilangan Mia bukanlah apa-apa.Saat ini, Mia dan Arvin masih belum pergi. Saat mendengar kalimat itu, mereka yang awalnya tampak putus asa itu tiba-tiba bersemangat kembali. Asalkan bisa melihat Tobi tertimpa masalah, mereka akan merasa jauh lebih senang."Bu Helen, kenapa kamu diam saja? Jangan-jangan dia nggak kuliah?" tanya Almer dengan sengaja.Begitu kata-kata itu dilontarkan, terdengar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 292

    Dari ucapan itu, dia jelas ingin menyeret Helen ke dalam masalah itu.Hal ini langsung membuat ekspresi Widia berubah. Helen adalah partnernya yang paling kuat di dalam perusahaan.Jika sesuatu terjadi pada Helen, itu pasti akan menjadi pukulan besar baginya.Shinta dan yang lainnya juga terlihat gugup.Tobi tersenyum geli dan berkata, "Pak Almer sangat hebat. Dalam sekejap, kamu bahkan memfitnah Bu Helen. Kenapa? Kamu begitu ingin menjatuhkan Bu Helen?""Jangan sembarangan. Bu Helen adalah pilar perusahaan kami. Dia juga telah memberikan banyak kontribusi kepada perusahaan. Bagaimana aku bisa memiliki pemikiran seperti itu?" kata Almer berusaha menyangkalnya."Oh, ternyata Bu Helen sangat berbakat. Kalau begitu, nggak peduli apa yang terjadi kepadaku nanti, kamu nggak akan melibatkan Bu Helen, 'kan?"Almer tertegun sejenak. Dia baru menyadari dirinya terjebak lagi. Dia pun berkata dengan nada dingin, "Jangan omong kosong lagi. Cepat jelaskan masalahmu.""Kalau tindakan Bu Helen benar-

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 293

    Setelah Almer menyadari semuanya, dia merasa sangat gusar. Dia tidak menyangka pecundang yang dia anggap remeh itu bisa menimbulkan masalah yang begitu besar untuknya.Sebaliknya, Helen makin kagum dengan Tobi.Menurutnya, ini pasti jebakan yang direncanakan oleh Tobi dari awal. Pemikiran seperti ini jelas bukan sesuatu yang bisa dilakukan orang biasa.Meski begitu, masih ada masalah mendasar, yaitu bagaimana Tobi bisa masuk ke perusahaan.Jika tidak ditangani dengan baik, maka krisis akan tetap ada.Benar saja. Almer tidak bisa menyembunyikan niat membunuh Tobi dan berkata dengan dingin, "Tobi, setelah bicara begitu banyak, kamu masih belum mengatakan pengalaman apa yang kamu miliki yang membuat Bu Helen merekrutmu ke dalam perusahaan?"Mendengar itu, Tobi menggelengkan kepalanya dan mengerutkan kening, "Pak Almer, apa pendengaranmu bermasalah? Barusan aku sudah bilang kalau pengalamanku sangat menakutkan, jadi aku nggak akan memberi tahu kalian."Almer tampak emosi dan berkata dengan

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 294

    Ternyata dugaan mereka benar!Widia hanya bisa menahan senyum pahit. Dia tidak menyangka Tobi akan mempersiapkan sertifikat penghargaan palsu. Hanya saja, hal seperti itu mudah terbongkar.Mereka hanya perlu memastikan hal itu kepada pihak universitas.Yang lain juga tampak terkejut. Tak disangka, Tobi akan melakukan hal bodoh seperti itu.Shinta tersenyum pahit. Menurutnya, Tobi pasti bisa melakukan hal seperti itu. Terlebih lagi, Bu Helen telah mengatakan Tobi tidak memiliki kualifikasi akademis.Helen hanya bisa menghela napas. Sepertinya, tidak ada yang bisa dia lakukan lagi.Namun, Tobi tersenyum tipis dan berkata, "Siapa bilang sertifikat penghargaanku palsu?""Aku!"Selesai berbicara, Almer tertawa keras dan berkata, "Kalau kamu mencari negara lain, contohnya Afrita, mungkin aku nggak bisa menyelidikinya.""Sayangnya, kamu bodoh dan malah membuat sertifikat kebanggaan profesor dari Universitas Harvor. Apa menurutmu, aku nggak bisa menyadarinya?"Apa!Sialan!Bocah ini pasti suda

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status