Share

Bab 292

Penulis: Anak Ketiga
Dari ucapan itu, dia jelas ingin menyeret Helen ke dalam masalah itu.

Hal ini langsung membuat ekspresi Widia berubah. Helen adalah partnernya yang paling kuat di dalam perusahaan.

Jika sesuatu terjadi pada Helen, itu pasti akan menjadi pukulan besar baginya.

Shinta dan yang lainnya juga terlihat gugup.

Tobi tersenyum geli dan berkata, "Pak Almer sangat hebat. Dalam sekejap, kamu bahkan memfitnah Bu Helen. Kenapa? Kamu begitu ingin menjatuhkan Bu Helen?"

"Jangan sembarangan. Bu Helen adalah pilar perusahaan kami. Dia juga telah memberikan banyak kontribusi kepada perusahaan. Bagaimana aku bisa memiliki pemikiran seperti itu?" kata Almer berusaha menyangkalnya.

"Oh, ternyata Bu Helen sangat berbakat. Kalau begitu, nggak peduli apa yang terjadi kepadaku nanti, kamu nggak akan melibatkan Bu Helen, 'kan?"

Almer tertegun sejenak. Dia baru menyadari dirinya terjebak lagi. Dia pun berkata dengan nada dingin, "Jangan omong kosong lagi. Cepat jelaskan masalahmu."

"Kalau tindakan Bu Helen benar-
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bripka Dedy Zazg
jebakan Tobi yang mantaaaap
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 293

    Setelah Almer menyadari semuanya, dia merasa sangat gusar. Dia tidak menyangka pecundang yang dia anggap remeh itu bisa menimbulkan masalah yang begitu besar untuknya.Sebaliknya, Helen makin kagum dengan Tobi.Menurutnya, ini pasti jebakan yang direncanakan oleh Tobi dari awal. Pemikiran seperti ini jelas bukan sesuatu yang bisa dilakukan orang biasa.Meski begitu, masih ada masalah mendasar, yaitu bagaimana Tobi bisa masuk ke perusahaan.Jika tidak ditangani dengan baik, maka krisis akan tetap ada.Benar saja. Almer tidak bisa menyembunyikan niat membunuh Tobi dan berkata dengan dingin, "Tobi, setelah bicara begitu banyak, kamu masih belum mengatakan pengalaman apa yang kamu miliki yang membuat Bu Helen merekrutmu ke dalam perusahaan?"Mendengar itu, Tobi menggelengkan kepalanya dan mengerutkan kening, "Pak Almer, apa pendengaranmu bermasalah? Barusan aku sudah bilang kalau pengalamanku sangat menakutkan, jadi aku nggak akan memberi tahu kalian."Almer tampak emosi dan berkata dengan

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 294

    Ternyata dugaan mereka benar!Widia hanya bisa menahan senyum pahit. Dia tidak menyangka Tobi akan mempersiapkan sertifikat penghargaan palsu. Hanya saja, hal seperti itu mudah terbongkar.Mereka hanya perlu memastikan hal itu kepada pihak universitas.Yang lain juga tampak terkejut. Tak disangka, Tobi akan melakukan hal bodoh seperti itu.Shinta tersenyum pahit. Menurutnya, Tobi pasti bisa melakukan hal seperti itu. Terlebih lagi, Bu Helen telah mengatakan Tobi tidak memiliki kualifikasi akademis.Helen hanya bisa menghela napas. Sepertinya, tidak ada yang bisa dia lakukan lagi.Namun, Tobi tersenyum tipis dan berkata, "Siapa bilang sertifikat penghargaanku palsu?""Aku!"Selesai berbicara, Almer tertawa keras dan berkata, "Kalau kamu mencari negara lain, contohnya Afrita, mungkin aku nggak bisa menyelidikinya.""Sayangnya, kamu bodoh dan malah membuat sertifikat kebanggaan profesor dari Universitas Harvor. Apa menurutmu, aku nggak bisa menyadarinya?"Apa!Sialan!Bocah ini pasti suda

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 295

    Almer memeriksa nama-nama di sana dan tidak menemukan nama Tobi di sana. Dia pun berkata dengan nada mengejek, "Tobi, mengapa nggak ada namamu di sini?""Kamu masih berani bilang kamu nggak memalsukan sertifikat itu?""Tentu saja nggak. Meski di sana nggak ada namaku, itu bukan berarti nggak ada. Sudahkah kamu bertanya kepada atasan sekolah atau kepala sekolah?" tanya Tobi."Omong kosong!"Almer tampak marah dan berkata, "Tobi, kamu yakin mau aku menyelidiki lebih lanjut? Kamu tahu ini ilegal, 'kan? Saat itu, kamu akan masuk penjara karena sudah memalsukan sertifikat.""Aku nggak memalsukannya. Silakan periksa sendiri," kata Tobi dengan acuh tak acuh."Oke. Kamu sendiri yang cari mati. Jangan salahkan aku nggak segan lagi," kata Almer dengan marah.Widia tidak berdaya. Awalnya, dia ingin menghentikan pria itu. Bagaimanapun juga, pria itu melakukan semua ini jelas untuk perusahaan."Tobi, kalau kamu bertemu orang lain, mungkin dia nggak bisa berbuat apa-apa, tapi sayangnya, kamu bertemu

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 296

    Tobi mengangkat bahu tak berdaya. Dia sangat rendah hati, tetapi semua orang mencurigainya. Pria itu tidak punya pilihan selain mengungkapkan kekuatannya yang luar biasa.Saat pertemuan berakhir nanti, pasti ada banyak wanita cantik yang akan mengerumuninya, bahkan Widia mungkin juga akan melemparkan dirinya ke dalam pelukannya.Setelah menutup telepon, wajah Almer terlihat suram. Dia menatap Tobi lekat-lekat, seolah ingin melihat sesuatu yang aneh pada dirinya."Bagaimana, Pak Almer? Apa kamu sudah memastikannya dengan jelas?"Tobi tersenyum tipis dan berkata, "Sudah kubilang sertifikat itu asli. Bukankah seharusnya kamu kembalikan kepadaku sekarang?""Tentu saja. Kembalikan sertifikat ini kepadanya."Almer menyuruh wanita cantik itu menyerahkan sertifikat kepada Tobi. Setelah itu, dia menatap Helen lagi dan berkata, "Dengan sertifikat seperti itu, kenapa kamu rela menjadi seorang karyawan penjualan biasa?""Kalau tebakanku benar, Bu Helen mungkin nggak tahu kamu punya sertifikat ini.

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 297

    Selain Helen, ide seperti itu juga sempat melintas di benak Widia. Apalagi, saat mendengar pendapat itu, dia langsung menyetujuinya.Dengan begitu, Tobi bisa belajar lebih banyak lagi dan hal ini juga akan membantu kelangsungan hidup pria itu kelak.Shinta juga sangat senang. Meskipun dia kehilangan anggota berbakat, bahkan menambah lawan yang menakutkan, dia tetap senang untuk Tobi.Namun, Tobi tampak kaget. Dia tidak pernah berpikir untuk menjadi ketua tim penjualan. Lagi pula, bukankah itu akan menambah masalah bagi dirinya sendiri?Apalagi, pekerjaan ketua tim tidak sesantai menjadi karyawan penjualan biasa.Wajah Almer terlihat kusut. Bocah yang berulang kali mengkritiknya dan bahkan menyebabkan masalah besar baginya bukan hanya berhasil lolos, tetapi malah naik pangkat?Namun, dalam situasi saat ini, Almer tidak bisa menyangkalnya. Jika tidak, dia pasti akan dikritik oleh semua orang dan akan membuat kehilangan kewibawaan.Lupakan saja. Biarlah Tobi menjadi ketua tim penjualan te

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 298

    "Oke. Setelah rapat selesai, aku akan menjabat," kata Tobi sambil tersenyum.Widia menghela napas lega dan berkata, "Kalau begitu, rapat hari ini telah selesai. Silakan bubar!"Dengan begitu, rapat hari itu pun berakhir.Namun, Widia berbisik pelan kepada Helen yang berada di sampingnya itu, "Nanti suruh Tobi ke ruanganku. Ada yang ingin aku tanyakan padanya.""Baik!" ucap Helen sambil mengangguk. Tampaknya Tobi ini tidak sederhana dan memiliki banyak rahasia.Jika tidak, Bu Widia tidak akan gugup seperti dirinya hari ini. Sepertinya Bu Widia juga tidak tahu tentang sertifikat itu.Setelah rapat berakhir, Shinta pun berjalan mendekati Tobi dan berkata sambil tersenyum, "Tobi, selamat. Mulai sekarang, kamu akan menjadi ketua tim satu.""Selamat apanya? Kerjaanku akan bertambah banyak, jadi jangan ucapkan selamat kepadaku," seru Tobi sambil mendengus dingin.Shinta ingin membantahnya, tetapi saat teringat rasa hormat Lintang kepada Tobi sebelumnya, dia langsung memikirkan identitas miste

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 299

    "Kak Shinta?""Bagaimana?""Lihat, betapa gugupnya kalian semua. Selama ada Tobi di sini, apa kalian masih khawatir nggak bisa menang?" kata Shinta sambil tersenyum."Maksudnya, kita menang?""Tentu saja!" seru Shinta dengan tegas.Semua orang langsung bersorak kegirangan.Walaupun mereka sudah menebak kemungkinan besar akan menang, tetapi kemenangan sebenarnya hanya ketika mereka benar-benar mendapatkan hasil kemenangan tersebut.Shinta kembali melanjutkan, "Kalian nggak tahu betapa mendebarkannya. Untung saja ada Tobi kali ini. Kalau nggak, kita pasti akan kalah."Salah satu anggota tiba-tiba berkata, "Mendebarkan? Bukankah kontrak penjualan 100 miliar sudah ditandatangani dan kita tinggal menunggu pembayarannya saja? Apa pembayarannya nggak tepat waktu?""Tentu saja bukan!"Shinta segera menjelaskan secara singkat situasi di ruang konferensi.Semua orang mendengarnya dengan saksama. Mereka tidak menyangka ada begitu banyak hal terjadi dalam waktu sesingkat itu, apalagi sangat menari

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 300

    "Bu Helen!""Bu Helen ...."Saat mendengar suara itu, semua orang terkejut. Mereka menyapanya dengan hormat, lalu bergegas kembali duduk di kursi masing-masing.Satu-satunya yang terlihat santai dan tenang hanyalah Tobi, seolah-olah yang datang bukanlah atasannya.Shinta buru-buru bertanya, "Bu Helen, apa yang bisa kubantu?""Nggak, kok. Aku cari dia!"Helen langsung berkata kepada pria itu, "Tobi, kemarilah."Tobi tertegun sejenak. 'Hais, kenapa nggak membiarkanku beristirahat sebentar?' gumamnya dalam hati. Namun, di depan semua orang, dia terpaksa memberi Helen muka, lalu bangkit dari tempat duduknya dan mengikuti Helen."Bu Helen, ada apa?""Kenapa? Apa aku nggak boleh mencarimu?" tanya Helen tak berdaya. Bagaimanapun juga, dia itu direktur penjualan, apalagi dia juga wanita paling cantik di perusahaan.Mengapa Tobi kelihatan tidak begitu senang bersamanya?Biasanya, semua karyawan pasti akan takut pada atasannya, tetapi hal ini tidak berlaku pada diri Tobi. Pria itu tidak terlihat

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status