Share

Bab 297

Penulis: Anak Ketiga
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-21 18:06:08
Selain Helen, ide seperti itu juga sempat melintas di benak Widia. Apalagi, saat mendengar pendapat itu, dia langsung menyetujuinya.

Dengan begitu, Tobi bisa belajar lebih banyak lagi dan hal ini juga akan membantu kelangsungan hidup pria itu kelak.

Shinta juga sangat senang. Meskipun dia kehilangan anggota berbakat, bahkan menambah lawan yang menakutkan, dia tetap senang untuk Tobi.

Namun, Tobi tampak kaget. Dia tidak pernah berpikir untuk menjadi ketua tim penjualan. Lagi pula, bukankah itu akan menambah masalah bagi dirinya sendiri?

Apalagi, pekerjaan ketua tim tidak sesantai menjadi karyawan penjualan biasa.

Wajah Almer terlihat kusut. Bocah yang berulang kali mengkritiknya dan bahkan menyebabkan masalah besar baginya bukan hanya berhasil lolos, tetapi malah naik pangkat?

Namun, dalam situasi saat ini, Almer tidak bisa menyangkalnya. Jika tidak, dia pasti akan dikritik oleh semua orang dan akan membuat kehilangan kewibawaan.

Lupakan saja. Biarlah Tobi menjadi ketua tim penjualan te
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bripka Dedy Zazg
Tobi menjadi ketua tim satu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 298

    "Oke. Setelah rapat selesai, aku akan menjabat," kata Tobi sambil tersenyum.Widia menghela napas lega dan berkata, "Kalau begitu, rapat hari ini telah selesai. Silakan bubar!"Dengan begitu, rapat hari itu pun berakhir.Namun, Widia berbisik pelan kepada Helen yang berada di sampingnya itu, "Nanti suruh Tobi ke ruanganku. Ada yang ingin aku tanyakan padanya.""Baik!" ucap Helen sambil mengangguk. Tampaknya Tobi ini tidak sederhana dan memiliki banyak rahasia.Jika tidak, Bu Widia tidak akan gugup seperti dirinya hari ini. Sepertinya Bu Widia juga tidak tahu tentang sertifikat itu.Setelah rapat berakhir, Shinta pun berjalan mendekati Tobi dan berkata sambil tersenyum, "Tobi, selamat. Mulai sekarang, kamu akan menjadi ketua tim satu.""Selamat apanya? Kerjaanku akan bertambah banyak, jadi jangan ucapkan selamat kepadaku," seru Tobi sambil mendengus dingin.Shinta ingin membantahnya, tetapi saat teringat rasa hormat Lintang kepada Tobi sebelumnya, dia langsung memikirkan identitas miste

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 299

    "Kak Shinta?""Bagaimana?""Lihat, betapa gugupnya kalian semua. Selama ada Tobi di sini, apa kalian masih khawatir nggak bisa menang?" kata Shinta sambil tersenyum."Maksudnya, kita menang?""Tentu saja!" seru Shinta dengan tegas.Semua orang langsung bersorak kegirangan.Walaupun mereka sudah menebak kemungkinan besar akan menang, tetapi kemenangan sebenarnya hanya ketika mereka benar-benar mendapatkan hasil kemenangan tersebut.Shinta kembali melanjutkan, "Kalian nggak tahu betapa mendebarkannya. Untung saja ada Tobi kali ini. Kalau nggak, kita pasti akan kalah."Salah satu anggota tiba-tiba berkata, "Mendebarkan? Bukankah kontrak penjualan 100 miliar sudah ditandatangani dan kita tinggal menunggu pembayarannya saja? Apa pembayarannya nggak tepat waktu?""Tentu saja bukan!"Shinta segera menjelaskan secara singkat situasi di ruang konferensi.Semua orang mendengarnya dengan saksama. Mereka tidak menyangka ada begitu banyak hal terjadi dalam waktu sesingkat itu, apalagi sangat menari

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 300

    "Bu Helen!""Bu Helen ...."Saat mendengar suara itu, semua orang terkejut. Mereka menyapanya dengan hormat, lalu bergegas kembali duduk di kursi masing-masing.Satu-satunya yang terlihat santai dan tenang hanyalah Tobi, seolah-olah yang datang bukanlah atasannya.Shinta buru-buru bertanya, "Bu Helen, apa yang bisa kubantu?""Nggak, kok. Aku cari dia!"Helen langsung berkata kepada pria itu, "Tobi, kemarilah."Tobi tertegun sejenak. 'Hais, kenapa nggak membiarkanku beristirahat sebentar?' gumamnya dalam hati. Namun, di depan semua orang, dia terpaksa memberi Helen muka, lalu bangkit dari tempat duduknya dan mengikuti Helen."Bu Helen, ada apa?""Kenapa? Apa aku nggak boleh mencarimu?" tanya Helen tak berdaya. Bagaimanapun juga, dia itu direktur penjualan, apalagi dia juga wanita paling cantik di perusahaan.Mengapa Tobi kelihatan tidak begitu senang bersamanya?Biasanya, semua karyawan pasti akan takut pada atasannya, tetapi hal ini tidak berlaku pada diri Tobi. Pria itu tidak terlihat

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 301

    Dalam benak Widia, Tobi hanyalah pria dari pegunungan yang belum pernah kuliah.Walaupun Tobi memiliki beberapa kemampuan, terutama seni bela dirinya yang hebat, dia juga memiliki banyak keterbatasan. Pria itu tidak memiliki literasi budaya yang mendalam dan lainnya.Namun, Widia tidak menyangka hal seperti itu bisa terjadi hari ini, jadi dia juga bingung. Meski dia yakin itu sertifikat palsu, dia juga harus menanyakan situasinya dengan jelas.Tobi terkekeh dan menjawab, "Masih ada banyak hal yang kamu nggak tahu."Mendengar itu, Widia langsung marah, "Apa maksudmu? Kamu pikir itu masuk akal?""Hmm, sedikit.""Sudahlah, jangan tersenyum kepadaku! Katakan, apa yang terjadi dengan sertifikat itu?" tanya Widia langsung ke inti permasalahan."Apa maksudmu?""Maksudku, dari mana kamu mendapatkan sertifikat itu? Bahkan, sertifikat itu diakui oleh wakil kepala sekolah Harvor dan kamu juga berhasil menipu Almer."Widia tetap beranggapan bahwa sertifikat itu palsu."Siapa bilang sertifikat itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 302

    "Benar, yang istriku katakan memang benar!""Siapa istrimu?"Dulu, saat Widia mendengar kata-kata seperti itu, dia akan merasa jijik dan ingin menghajar pria itu. Entah kenapa, Widia tidak begitu marah lagi sekarang.Ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan begitu saja."Tentu saja kamu." Tobi menyadari dirinya makin rileks akhir-akhir ini dan tidak seserius sebelumnya."Jangan lupa, kita ....""Aku tahu. Kamu nggak perlu mengungkitnya terus, bukankah waktunya belum tiba?" Tobi tersenyum dan bertanya, "Almer itu sangat sombong, apa kamu ingin menyingkirkannya?"Widia tertegun sejenak, kemudian menggelengkan kepalanya dan berkata, "Mau, tapi terlalu sulit! Fondasi Keluarga Priyadi di perusahaan berada di urutan kedua setelah Keluarga Lianto. Apalagi, Almer sangat hebat, jadi dia nggak mudah untuk ditangani.""Asalkan kamu mau saja. Serahkan sisanya kepadaku. Tidak lama lagi aku akan membuatnya keluar dari perusahaan atas inisiatifnya sendiri," ucap Tobi sambil tersenyum. Setelah itu, dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 303

    "Benar. Asal dia patuh saja. Kalau nggak, aku akan membuatnya dikeluarkan dari perusahaan."Mereka semuanya termasuk karyawan berbakat dan telah memberikan banyak kontribusi kepada perusahaan, jauh lebih hebat dari tim dua.Jika bukan karena kerja keras Shinta dan dukungan Helen dari belakang, kekuatan tim dua akan jauh tertinggal dari tim satu.Yuli tampak bangga, apalagi ada Kak Mia yang membimbingnya dari belakang.Ditambah dengan dukungan semua orang, Tobi tidak mungkin bisa mengamankan posisinya sebagai ketua tim.Selama Yuli angkat bicara, dia bisa membuat penjualan semua orang anjlok bulan ini. Dengan begitu, posisi Tobi pasti akan terancam.Begitu dibicarakan, Tobi pun muncul juga!Saat ini, Tobi datang bersama Leo.Di sebelahnya, ada seorang wanita cantik yaitu asistennya Helen.Awalnya, Helen berencana membawa Tobi ke sana sekaligus mendukungnya. Namun, karena Tobi tidak ingin melihatnya sama sekali, Helen pun mengurungkan niatnya.Lagi pula, mengutus seorang asisten untuk me

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 304

    Walaupun ruangan itu tidak begitu besar, tetapi jumlah mereka terlalu banyak. Akibatnya, ruangan itu kelihatan ramai."Oke. Apa semuanya sudah ada di sini?" tanya Tobi.Sayangnya, tidak ada yang menghiraukannya.Tobi tidak merasa canggung sama sekali. Pria itu berkata dengan tenang, "Karena nggak ada yang menyangkalnya, itu berarti kalian semua ada di sini. Selanjutnya, perkenalkan diri kalian masing-masing agar aku lebih mengenal kalian.""Kamu paling enak dipandang. Kalau begitu, dimulai dari kamu saja."Sembari berbicara, Tobi menunjuk ke arah Susan yang berada di samping kiri itu.Susan agak terkejut. Dia tidak senang dikatakan seperti itu. Sebaliknya, dia diam-diam mengutuknya dalam hati, 'Dasar mesum!' Setelah itu, dia pun menjawab, "Namaku Susan Lorensiah!""Selesai?""Ya!" jawab Susan dengan dingin.Tobi tidak begitu peduli dan berkata, "Selanjutnya!"Padahal, mereka semua kelihatan pintar, tetapi selain memperkenalkan nama, mereka sengaja tidak membeberkan informasi lainnya la

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 305

    "Haha!""Kamu tahu apa yang kamu bicarakan? Tahukah kamu berapa banyak omzet yang aku hasilkan untuk perusahaan setiap bulannya?"Daniel tertawa keras dan wajahnya penuh sarkasme.Jika dia melakukan kesalahan besar, perusahaan mungkin akan memecatnya. Namun, dia hanya membantah kalimat dari ketua tim.Mengapa dia akan dipecat?Jangan bilang pria itu punya dukungan, meski dia tidak punya dukungan, dia juga tidak boleh dipecat.Sekalipun Bu Widia datang, dia juga berani mendebatkan masalah ini.Namun, Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata dengan nada datar, "Aku nggak perlu tahu. Aku hanya tahu kalau kamu nggak mendengarkanku, keluarlah dari sini.""Aku nggak mau pergi. Memangnya kamu bisa apa?"Daniel tampak mencibir. Dia bahkan tidak perlu keluar dari belakang panggung."Oke. Kalau begitu, mari kita bicarakan beberapa pencapaian besarmu selama ini. Pada tanggal 15 Oktober tahun lalu, kamu menjual barang-barang perusahaan ke Sunter dengan harga paling rendah dan mendapat rabat sebesa

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1626

    Saat serangan pertama, Hirawan berdiri di belakang Luniver. Jika tidak, luka yang dia derita mungkin akan lebih serius.Orang yang paling tidak beruntung adalah Prabu. Dia baru saja keluar dari tempat persembunyian dan kebetulan berdiri di posisi paling depan. Meski Luniver berada di sampingnya, setidaknya posisinya masih sedikit ke belakang.Prabu tidak peduli begitu banyak. Dia terus mengerahkan kekuatannya. Seakan-akan tidak gentar menghadapi musuh, dia juga terus mengeluarkan serangan.Hanya dengan satu pukulan, area beberapa mil ditekan secara hebat. Pukulan kuat itu sepertinya melenyapkan segala sesuatu di sekitarnya dan memancarkan cahaya keemasan.Energi itu seakan-akan matahari dan terus melaju ke depan secara gila-gilaanKini, tubuh Luniver sepenuhnya diselimuti kegelapan. Kedua belas sayapnya berubah menjadi hitam. Dia mengangkat tangan kanannya dan seluruh ruang langsung bergetar.Kemudian, sebuah telapak tangan terangkat. Seketika, kegelapan memadat.Tiba-tiba, memberikan

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1625

    Luniver tidak percaya. Dia bahkan curiga Vamil sengaja mengalihkan perhatian mereka. Lagi pula, mereka tidak merasakan aura Prabu di sana.Berdasarkan kekuatannya, jika Prabu datang, mustahil akan luput dari perhatiannya.Awalnya, Vamil juga tidak menyadarinya. Bahkan, tidak merasakan ada yang aneh sedikit pun. Namun, lantaran Prabu memasuki jangkauan formasi, pergerakannya tidak mungkin lepas darinya.Walau Prabu bersembunyi di balik pepohonan, dia masih berada dalam formasi.Prabu tercengang. Ekspresi wajahnya seketika berubah. Bagaimana bisa ketahuan? Padahal dia telah mempraktikkan metode pernapasan kuno tersembunyi dari Harlanda. Mustahil ada orang yang bisa mendeteksi pernapasannya.Namun di saat mata Vamil tertuju padanya, dia juga tahu dia tidak bisa bersembunyi lagi. Jadi, dia terpaksa melangkah keluar dan menyapa sambil tersenyum, "Kalian semua ada di sini.""Prabu, taktikmu hebat kali!" Luniver tampak marah. Prabu sengaja bersembunyi. Jelas kali, pria itu tengah menunggu ked

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1624

    "Kamu kira bisa menghentikanku hanya dengan menggunakan formasi bobrok ini?"Luniver sudah terbawa emosi. Dia mengangkat tangan kanannya. Seketika, energi yang menakutkan terkumpul di telapak tangannya, jatuh dari langit dengan kegelapan yang mencengangkan.Kekuatan gelap itu membawa kekuatan yang sangat misterius. Bahkan, ada banyak retakan ruang yang muncul di sekitarnya, meluncur ke arah Vamil secara langsung."Bagus!"Sebuah pedang panjang muncul di tangan Vamil. Pedang itu memancarkan energi yang menakjubkan dan segera menyambut serangan itu dengan tekanan mendominasi yang mencengangkan.Buam ....Di bawah benturan keras kedua kekuatan tersebut, cahaya putih yang menakjubkan meledak, menyebar seperti riak, dan orang-orang di sekitar tidak bisa melihat apa yang terjadi di dalam.Setelah beberapa saat, gambaran di dalamnya menjadi jelas kembali. Saat ini, ekspresi Vamil tampak serius, seluruh tubuhnya berubah menjadi ribuan benda. Kemudian dia berkata dengan nada tegas, "Tobi, lihat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1623

    Mendengar kata-kata Luniver yang begitu arogan dan mendominasi, Vamil langsung tertawa. "Luniver, kamu kira kalian sudah bisa mengalahkanku?""Kenapa? Jangan-jangan kamu mau bilang kamu sengaja memancing kami ke sini agar kami menemanimu mati bersama?"Luniver tersenyum sinis. Dia tampak begitu percaya diri dan arogan."Lantaran kamu sudah menebaknya, untuk apa omong kosong lagi!""Ayo maju. Aku mau lihat seberapa besar peningkatan kekuatan kalian akhir-akhir ini. Beraninya kalian berdua memasuki wilayahku!"Begitu selesai berbicara, aura menakutkan muncul dari tubuh Vamil. Selain itu, juga memberikan kesan kuno yang mengerikan. Tubuhnya kini dipenuhi dengan pesona kuno layaknya orang suci.Namun, Luniver tidak takut dan hanya mendengus dingin. "Kalau tetap keras kepala seperti ini, kamu hanya akan cari mati sendiri!""Kalau begitu, hari ini aku akan perlihatkan kekuatanku yang sesungguhnya dan membuatmu merasakan apa itu namanya putus asa!"Selesai berbicara, momentum Luniver melonjak

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1622

    Namun, kekuatan bocah ini cukup bagus. Dia bahkan telah mencapai puncak Alam Tanah Abadi. Jika dia mewarisi kekuatan keturunan naga, mungkin akan menjadi ancaman bagi dirinya kelak.Hanya saja, lantaran dia muncul di sini, Luniver pasti akan menghabisinya langsung.Tobi juga memandang mereka berdua. Hatinya bergetar. Sama halnya seperti menghadapi Vamil, dia sama sekali tidak bisa memeriksa kekuatan keduanya. Ada perasaan tidak berdaya yang sulit dijelaskan muncul di hatinya.Awalnya, Tobi mengira kekuatannya telah mencapai puncak di dunia ini. Siapa sangka, masih ada orang yang jauh lebih kuat dibandingkan dirinya. Apalagi, kesenjangannya begitu besar. Sampai-sampai dia tidak dapat memeriksa kekuatan mereka sama sekali.Hal ini tentu membuat Tobi merasa tidak rela, terutama saat memandang tatapan menghina dari lawan.Namun, Tobi bukanlah orang yang bertindak ceroboh. Pria itu hanya melihat semuanya dengan ekspresi tenang.Lantaran kekuatannya tidak setinggi mereka, jadi tidak ada yang

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1621

    Hirawan terkejut. Apalagi, saat teringat akan penampilan Vamil yang begitu mengerikan sebelumnya. Lelaki tua itu bahkan bertekad mempertaruhkan nyawanya. Lantaran waktu yang dimiliki Vamil tidak banyak lagi, kemungkinan besar dia akan lebih berjuang mati-matian kali ini.Dia merasa sedikit panik."Jangan khawatir. Aku baru saja berhasil membuat terobosan. Aku telah berevolusi dari malaikat bersayap sepuluh menjadi malaikat bersayap dua belas. Kekuatanku kini meningkat dua kali lipat. Selain itu, lelaki tua itu nggak punya banyak waktu lagi. Energinya sudah pasti melemah dan kekuatannya nggak mungkin dalam kondisi puncak.""Sekalipun dia berjuang mati-matian, aku pun bisa melawannya sendirian. Apalagi, jika dibantu olehmu.""Nggak peduli taktik apa pun yang dia gunakan di Gunung Simeru sana, menghabisinya sangatlah mudah," kata Luniver dengan percaya diri.Mendengar itu, Hirawan tampak terkejut. Luniver sendiri jauh lebih kuat darinya. Sekarang kekuatannya berlipat ganda. Menghadapi Vam

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1620

    Tetua Sekte Kayana memandang Widia yang sedang berlatih dengan sorot mata keterkejutan dan ketidakpercayaan. Widia baru berlatih berapa lama saja.Hanya dalam waktu dua hari, kekuatan Widia meningkat drastis. Yang tadinya tingkat awal Guru Besar, kini telah mencapai tingkat puncak Guru Besar.Bagi Widia yang sekarang ini, kultivasi ibaratnya hal yang sangat mudah. Dia terus menerus membuat terobosan.Sekarang, tetua Sekte Kayana juga menyadari bahwa Widia memiliki energi yang menakutkan dan menakjubkan dalam tubuhnya. Apalagi, asalkan terus diserap, maka Widia bisa terus menerobos.Terlebih lagi, tubuh Widia juga membuatnya tercengang. Wanita itu bahkan bisa dengan mudah menyerap kekuatan api yang luar biasa itu.Selain itu, keduanya juga telah berkali-kali bertarung.Awalnya, Widia masih tidak tahu apa-apa, tetapi lambat laun, Widia mulai memberi tekanan pada Arum. Sampai hari ini, kekuatan Widia bahkan menimbulkan ancaman bagi dirinya.Bisa-biasanya orang awam yang belum pernah berla

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1619

    Mendengar semua itu, Tobi langsung tertegun.Akhirnya, dia mengerti mengapa Vamil begitu terburu-buru membawanya ke sini. Ternyata ini semua demi menciptakan kondisi urgensi pada lawan.Agar mereka khawatir kekuatan Vamil akan bangkit kembali. Mereka pasti akan datang untuk menghancurkan segalanya lebih dulu daripada menunggu ajal menjemput Vamil.Mengenai tempat latihan Vamil, Gunung Simeru, mereka pasti sudah mengetahuinya.Demi memberi Tobi untuk meningkatkan kekuatannya, Vamil bahkan bersedia melawan mereka dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri.Lelaki tua ini berjuang untuk Negara Harlanda sepanjang hidupnya. Bahkan di saat ajal mendekatinya, dia juga masih tidak melupakan tekad awalnya.Dibandingkan dengan Vamil, Tobi merasa dirinya bukanlah apa-apa."Bagaimana? Apa kamu takut sekarang?" tanya Vamil."Mana mungkin? Anda telah berjuang untuk Negara Harlanda sepanjang hidup Anda dan sekarang bahkan mempertaruhkan nyawa demi saya. Bagaimana saya bisa mundur?" kata Tobi dengan tegas

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1618

    "Nggak perlu. Dia hanya seorang gadis kecil. Dia juga nggak akan bisa membuat masalah besar. Tapi minta Pandu memperingatkan Paviliun Seroya bahwa mereka harus menceritakan semua yang dilakukan Master Melani pada Yaldora.""Kalau nggak, Yaldora pasti akan terus membalas dendam padaku. Jika demikian, aku pasti akan mengambil tindakan dan langsung menghancurkan Paviliun Seroya.""Oh ya, biarkan Pandu memperlihatkan sedikit kekuatannya agar mereka paham. Bagiku, menghancurkan sekte mereka sangatlah mudah!"Tobi langsung memperingatkan. Yaldora adalah gadis yang baik hati. Sayang sekali jika membunuhnya. Biarlah gadis itu mengetahui semua kebenarannya lebih dulu. Setelah itu, terserah dia mau mengambil keputusan seperti apa."Baik!"Arum juga tidak membantah.Widia menyaksikan semua adegan ini dengan tatapan kosong. Meski dari wajah Yaldora, Widia bisa merasakan penderitaannya dan juga merasa sedikit bersimpati pada wanita itu.Hanya saja, wanita ini berniat membunuh Tobi barusan. Jadi, Wi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status