Share

Bab 299

Penulis: Anak Ketiga
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-21 18:06:08
"Kak Shinta?"

"Bagaimana?"

"Lihat, betapa gugupnya kalian semua. Selama ada Tobi di sini, apa kalian masih khawatir nggak bisa menang?" kata Shinta sambil tersenyum.

"Maksudnya, kita menang?"

"Tentu saja!" seru Shinta dengan tegas.

Semua orang langsung bersorak kegirangan.

Walaupun mereka sudah menebak kemungkinan besar akan menang, tetapi kemenangan sebenarnya hanya ketika mereka benar-benar mendapatkan hasil kemenangan tersebut.

Shinta kembali melanjutkan, "Kalian nggak tahu betapa mendebarkannya. Untung saja ada Tobi kali ini. Kalau nggak, kita pasti akan kalah."

Salah satu anggota tiba-tiba berkata, "Mendebarkan? Bukankah kontrak penjualan 100 miliar sudah ditandatangani dan kita tinggal menunggu pembayarannya saja? Apa pembayarannya nggak tepat waktu?"

"Tentu saja bukan!"

Shinta segera menjelaskan secara singkat situasi di ruang konferensi.

Semua orang mendengarnya dengan saksama. Mereka tidak menyangka ada begitu banyak hal terjadi dalam waktu sesingkat itu, apalagi sangat menari
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 300

    "Bu Helen!""Bu Helen ...."Saat mendengar suara itu, semua orang terkejut. Mereka menyapanya dengan hormat, lalu bergegas kembali duduk di kursi masing-masing.Satu-satunya yang terlihat santai dan tenang hanyalah Tobi, seolah-olah yang datang bukanlah atasannya.Shinta buru-buru bertanya, "Bu Helen, apa yang bisa kubantu?""Nggak, kok. Aku cari dia!"Helen langsung berkata kepada pria itu, "Tobi, kemarilah."Tobi tertegun sejenak. 'Hais, kenapa nggak membiarkanku beristirahat sebentar?' gumamnya dalam hati. Namun, di depan semua orang, dia terpaksa memberi Helen muka, lalu bangkit dari tempat duduknya dan mengikuti Helen."Bu Helen, ada apa?""Kenapa? Apa aku nggak boleh mencarimu?" tanya Helen tak berdaya. Bagaimanapun juga, dia itu direktur penjualan, apalagi dia juga wanita paling cantik di perusahaan.Mengapa Tobi kelihatan tidak begitu senang bersamanya?Biasanya, semua karyawan pasti akan takut pada atasannya, tetapi hal ini tidak berlaku pada diri Tobi. Pria itu tidak terlihat

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 301

    Dalam benak Widia, Tobi hanyalah pria dari pegunungan yang belum pernah kuliah.Walaupun Tobi memiliki beberapa kemampuan, terutama seni bela dirinya yang hebat, dia juga memiliki banyak keterbatasan. Pria itu tidak memiliki literasi budaya yang mendalam dan lainnya.Namun, Widia tidak menyangka hal seperti itu bisa terjadi hari ini, jadi dia juga bingung. Meski dia yakin itu sertifikat palsu, dia juga harus menanyakan situasinya dengan jelas.Tobi terkekeh dan menjawab, "Masih ada banyak hal yang kamu nggak tahu."Mendengar itu, Widia langsung marah, "Apa maksudmu? Kamu pikir itu masuk akal?""Hmm, sedikit.""Sudahlah, jangan tersenyum kepadaku! Katakan, apa yang terjadi dengan sertifikat itu?" tanya Widia langsung ke inti permasalahan."Apa maksudmu?""Maksudku, dari mana kamu mendapatkan sertifikat itu? Bahkan, sertifikat itu diakui oleh wakil kepala sekolah Harvor dan kamu juga berhasil menipu Almer."Widia tetap beranggapan bahwa sertifikat itu palsu."Siapa bilang sertifikat itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 302

    "Benar, yang istriku katakan memang benar!""Siapa istrimu?"Dulu, saat Widia mendengar kata-kata seperti itu, dia akan merasa jijik dan ingin menghajar pria itu. Entah kenapa, Widia tidak begitu marah lagi sekarang.Ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan begitu saja."Tentu saja kamu." Tobi menyadari dirinya makin rileks akhir-akhir ini dan tidak seserius sebelumnya."Jangan lupa, kita ....""Aku tahu. Kamu nggak perlu mengungkitnya terus, bukankah waktunya belum tiba?" Tobi tersenyum dan bertanya, "Almer itu sangat sombong, apa kamu ingin menyingkirkannya?"Widia tertegun sejenak, kemudian menggelengkan kepalanya dan berkata, "Mau, tapi terlalu sulit! Fondasi Keluarga Priyadi di perusahaan berada di urutan kedua setelah Keluarga Lianto. Apalagi, Almer sangat hebat, jadi dia nggak mudah untuk ditangani.""Asalkan kamu mau saja. Serahkan sisanya kepadaku. Tidak lama lagi aku akan membuatnya keluar dari perusahaan atas inisiatifnya sendiri," ucap Tobi sambil tersenyum. Setelah itu, dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 303

    "Benar. Asal dia patuh saja. Kalau nggak, aku akan membuatnya dikeluarkan dari perusahaan."Mereka semuanya termasuk karyawan berbakat dan telah memberikan banyak kontribusi kepada perusahaan, jauh lebih hebat dari tim dua.Jika bukan karena kerja keras Shinta dan dukungan Helen dari belakang, kekuatan tim dua akan jauh tertinggal dari tim satu.Yuli tampak bangga, apalagi ada Kak Mia yang membimbingnya dari belakang.Ditambah dengan dukungan semua orang, Tobi tidak mungkin bisa mengamankan posisinya sebagai ketua tim.Selama Yuli angkat bicara, dia bisa membuat penjualan semua orang anjlok bulan ini. Dengan begitu, posisi Tobi pasti akan terancam.Begitu dibicarakan, Tobi pun muncul juga!Saat ini, Tobi datang bersama Leo.Di sebelahnya, ada seorang wanita cantik yaitu asistennya Helen.Awalnya, Helen berencana membawa Tobi ke sana sekaligus mendukungnya. Namun, karena Tobi tidak ingin melihatnya sama sekali, Helen pun mengurungkan niatnya.Lagi pula, mengutus seorang asisten untuk me

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 304

    Walaupun ruangan itu tidak begitu besar, tetapi jumlah mereka terlalu banyak. Akibatnya, ruangan itu kelihatan ramai."Oke. Apa semuanya sudah ada di sini?" tanya Tobi.Sayangnya, tidak ada yang menghiraukannya.Tobi tidak merasa canggung sama sekali. Pria itu berkata dengan tenang, "Karena nggak ada yang menyangkalnya, itu berarti kalian semua ada di sini. Selanjutnya, perkenalkan diri kalian masing-masing agar aku lebih mengenal kalian.""Kamu paling enak dipandang. Kalau begitu, dimulai dari kamu saja."Sembari berbicara, Tobi menunjuk ke arah Susan yang berada di samping kiri itu.Susan agak terkejut. Dia tidak senang dikatakan seperti itu. Sebaliknya, dia diam-diam mengutuknya dalam hati, 'Dasar mesum!' Setelah itu, dia pun menjawab, "Namaku Susan Lorensiah!""Selesai?""Ya!" jawab Susan dengan dingin.Tobi tidak begitu peduli dan berkata, "Selanjutnya!"Padahal, mereka semua kelihatan pintar, tetapi selain memperkenalkan nama, mereka sengaja tidak membeberkan informasi lainnya la

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 305

    "Haha!""Kamu tahu apa yang kamu bicarakan? Tahukah kamu berapa banyak omzet yang aku hasilkan untuk perusahaan setiap bulannya?"Daniel tertawa keras dan wajahnya penuh sarkasme.Jika dia melakukan kesalahan besar, perusahaan mungkin akan memecatnya. Namun, dia hanya membantah kalimat dari ketua tim.Mengapa dia akan dipecat?Jangan bilang pria itu punya dukungan, meski dia tidak punya dukungan, dia juga tidak boleh dipecat.Sekalipun Bu Widia datang, dia juga berani mendebatkan masalah ini.Namun, Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata dengan nada datar, "Aku nggak perlu tahu. Aku hanya tahu kalau kamu nggak mendengarkanku, keluarlah dari sini.""Aku nggak mau pergi. Memangnya kamu bisa apa?"Daniel tampak mencibir. Dia bahkan tidak perlu keluar dari belakang panggung."Oke. Kalau begitu, mari kita bicarakan beberapa pencapaian besarmu selama ini. Pada tanggal 15 Oktober tahun lalu, kamu menjual barang-barang perusahaan ke Sunter dengan harga paling rendah dan mendapat rabat sebesa

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 306

    Susan tidak berani mengucapkan sepatah kata pun. Sepertinya dia juga ketakutan."Baguslah. Kalau begitu, aku akan mengumumkan peraturannya.""Pertama, meskipun aku itu ketua tim kalian, tapi aku nggak punya waktu untuk mengatur kalian. Oleh karena itu, mulai sekarang, Leo akan mewakiliku untuk mengatur kalian.""Kata-katanya adalah kata-kataku, apa kalian mengerti?" kata Tobi dengan nada datar.Ketika Leo mendengar itu, dia langsung tertegun. Tanpa sadar, mulutnya terbuka sedikit, seperti ingin mengatakan sesuatu.Namun, Tobi langsung menghentikannya dan berkata, "Lagian kamu lebih paham segala urusan yang berhubungan dengan penjualan, jadi lakukan dengan santai saja. Kalau ada masalah, aku yang akan bertanggung jawab.""Baik, Pak Tobi. Aku pasti berusaha melakukan yang terbaik," kata Leo dengan sorot mata tegas. Dia juga lulusan universitas terkenal. Hanya saja, pengalaman kerjanya terlalu sedikit, ditambah lagi kepribadian yang agak pemalu, itu sebabnya dia belum bisa memperlihatkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 307

    Apa? Begitu mendengar kata-kata itu, semua orang tampak kaget, seolah-olah tidak memercayai pendengaran mereka."Pak Tobi, kamu nggak bercanda, 'kan?" tanya Yuli.Semua orang juga menatap Tobi lekat-lekat, seakan tidak begitu memercayai pria itu.Lagi pula, sebagai ketua tim, komisi penjualan yang diperoleh pasti lebih banyak, apalagi tanggung jawab manajer sepenuhnya dipegang oleh ketua tim.Tujuan mereka dibagi menjadi dua tim adalah untuk berkompetisi.Kalau tidak mengambil komisi sebanyak itu, dia makan apa? Apa hanya berdasarkan gaji pokok?"Menurutmu?""Karena aku sudah mengatakannya, itu berarti aku akan melakukannya!" ucap Tobi dengan nada datar."Kalau begitu, gajimu?""Aku nggak tertarik dengan jumlah sekecil itu!""Tapi bonus ini akan dibagikan secara merata kepada semua orang!""Merata?"Yuli tercengang. Bukankah ini artinya sebaik apa pun kinerjamu, hasil yang kamu dapatkan akan sama? Tidak masuk akal. Bukankah seharusnya ini menjadi kompetisi peringkat agar semua orang be

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1630

    Yang paling malang adalah orang yang mengadang Tobi barusan. Pria yang mengkhianati Vamil itu bahkan tidak punya waktu untuk menghindar sama sekali. Dia menjerit dan langsung bergerak mundur.Jika tidak mundur dengan cepat, mungkin dia sudah kehilangan separuh nyawanya.Sialan! Kekuatan sekelompok orang ini sangat menakutkan. Terutama Tobi. Sepertinya kekuatan bocah ini lebih kuat dari dirinya sekarang.Menghadapi kedua kekuatan ini, Prabu juga merasakan teror. Dia mengerang beberapa kali dan mundur terus menerus. Tubuhnya jelas terluka parah.Sialan!Tak disangka, begitu kedua orang ini bergabung, kekuatan mereka akan begitu mengerikan. Bahkan, membuat lukanya bertambah parah. Jika bukan karena dia punya pil penyembuh, setidaknya dia butuh beberapa bulan untuk memulihkan dirinya.Sebenarnya Luniver bisa membantu Prabu, tetapi dia sengaja mundur. Saat melihat luka yang dialami Prabu makin parah, ada niat membunuh yang muncul di matanya.Jika memungkinkan, dia pasti akan menyingkirkan P

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1629

    Mendengar itu, Tobi mengangguk. Pria itu langsung memeluk Widia sambil bergumam, "Baiklah. Hari ini, kita sebagai suami istri berjanji akan menjadi pasangan sehidup semati di sini!"Widia sangat senang mendengar perkataan itu. Sejak mereka bercerai, kata 'suami istri' baru pertama kalinya keluar dari mulut Tobi.Apalagi, mereka masih belum menikah kembali."Sungguh pasangan yang mesra. Sayangnya, kalian ditakdirkan mati hari ini," ucap Luniver dengan nada mengejek.Amderika, yang dipimpin oleh Barat, telah menggunakan segala cara untuk menekan Negara Harlanda dalam segala aspek teknologi militer. Sebagai pelindung Amderika tentu saja tidak mengizinkan seni bela diri Negara Harlanda terus menghasilkan kultivator yang menakutkan dan berkuasa.Jadi, kedua orang ini harus mati hari ini."Benar. Apa pun yang terjadi, kalian akan mati hari ini. Sekarang, biarlah aku mengakhiri nyawa kalian." Prabu tampak penuh emosiBagaimana dia bisa melepaskan dua bocah ini begitu saja?"Kalau begitu, bert

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1628

    Jangankan Tobi baru saja mendapat pencerahan, sekalipun dia telah memahami hukum langit dan bumi, tanpa berlatih selama beberapa tahun, bagaimana kekuatannya bisa dibandingkan dengan para senior lainnya?Lantaran barusan tidak punya kesempatan, jadi Hirawan langsung pamer sekarang. Dia berkata dengan dingin, "Bocah, karena kamu begitu ingin mati, aku akan mengabulkan keinginanmu!"Meski tidak bisa mengalahkan Vamil, mana mungkin dia tidak bisa mengalahkan bocah kecil ini?Sekalipun kekuatannya kini hanya tersisa 20 persen, menyingkirkan seorang bocah adalah hal yang mudah baginya. Dia langsung meluncur ke depan dan Pedang Kekuatan Iblis di tangannya langsung menghantam dengan keras.Ekspresi Tobi berubah gelap. Dia mengumpulkan kekuatan besar dalam tubuhnya. Kemudian, mengeluarkan Pedang Diraya dari Cincin Spasial, lalu mengayunkannya dengan keras.Energi pedang itu bagaikan aliran sungai yang mengalir deras. Apalagi, serangan itu seakan-akan lautan yang marah dan ombak yang bergejolak

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1627

    Begitu selesai berbicara, kekuatan menakjubkan langsung melanda dirinya.Wajah Tobi berubah. Dia segera mengayunkan pedangnya dengan kuat. Energi sejati yang kuat di tubuhnya mengalir ke pedangnya. Dalam sekejap, cahaya pedang bersinar terang.Benturan kedua kekuatan itu menghasilkan energi yang luar biasa.Bam ....Dua kekuatan yang berbenturan itu membuat cahaya pedang menyebar ke segala arah. Tobi tidak tahan lagi dan langsung mengerang. Dia juga mundur beberapa langkah. Meski orang ini tidak sekuat Vamil dan tiga lainnya, dia masih lebih unggul dari Tobi.Yang paling penting lagi, orang ini mencegah Vamil dan Tobi meninggalkan tempat itu.Wajah Vamil berubah muram. Dia tidak menyangka pengkhianat ini akan muncul. Terlebih lagi, orang ini menyembunyikan auranya dengan sempurna. Bahkan, Vamil sendiri pun tidak menyadarinya sama sekali.Kemungkinan besar, orang ini satu komplotan dengan Prabu. Keduanya menyembunyikan aura dengan metode yang sama.Dalam waktu singkat itu, Luniver, Hira

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1626

    Saat serangan pertama, Hirawan berdiri di belakang Luniver. Jika tidak, luka yang dia derita mungkin akan lebih serius.Orang yang paling tidak beruntung adalah Prabu. Dia baru saja keluar dari tempat persembunyian dan kebetulan berdiri di posisi paling depan. Meski Luniver berada di sampingnya, setidaknya posisinya masih sedikit ke belakang.Prabu tidak peduli begitu banyak. Dia terus mengerahkan kekuatannya. Seakan-akan tidak gentar menghadapi musuh, dia juga terus mengeluarkan serangan.Hanya dengan satu pukulan, area beberapa mil ditekan secara hebat. Pukulan kuat itu sepertinya melenyapkan segala sesuatu di sekitarnya dan memancarkan cahaya keemasan.Energi itu seakan-akan matahari dan terus melaju ke depan secara gila-gilaanKini, tubuh Luniver sepenuhnya diselimuti kegelapan. Kedua belas sayapnya berubah menjadi hitam. Dia mengangkat tangan kanannya dan seluruh ruang langsung bergetar.Kemudian, sebuah telapak tangan terangkat. Seketika, kegelapan memadat.Tiba-tiba, memberikan

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1625

    Luniver tidak percaya. Dia bahkan curiga Vamil sengaja mengalihkan perhatian mereka. Lagi pula, mereka tidak merasakan aura Prabu di sana.Berdasarkan kekuatannya, jika Prabu datang, mustahil akan luput dari perhatiannya.Awalnya, Vamil juga tidak menyadarinya. Bahkan, tidak merasakan ada yang aneh sedikit pun. Namun, lantaran Prabu memasuki jangkauan formasi, pergerakannya tidak mungkin lepas darinya.Walau Prabu bersembunyi di balik pepohonan, dia masih berada dalam formasi.Prabu tercengang. Ekspresi wajahnya seketika berubah. Bagaimana bisa ketahuan? Padahal dia telah mempraktikkan metode pernapasan kuno tersembunyi dari Harlanda. Mustahil ada orang yang bisa mendeteksi pernapasannya.Namun di saat mata Vamil tertuju padanya, dia juga tahu dia tidak bisa bersembunyi lagi. Jadi, dia terpaksa melangkah keluar dan menyapa sambil tersenyum, "Kalian semua ada di sini.""Prabu, taktikmu hebat kali!" Luniver tampak marah. Prabu sengaja bersembunyi. Jelas kali, pria itu tengah menunggu ked

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1624

    "Kamu kira bisa menghentikanku hanya dengan menggunakan formasi bobrok ini?"Luniver sudah terbawa emosi. Dia mengangkat tangan kanannya. Seketika, energi yang menakutkan terkumpul di telapak tangannya, jatuh dari langit dengan kegelapan yang mencengangkan.Kekuatan gelap itu membawa kekuatan yang sangat misterius. Bahkan, ada banyak retakan ruang yang muncul di sekitarnya, meluncur ke arah Vamil secara langsung."Bagus!"Sebuah pedang panjang muncul di tangan Vamil. Pedang itu memancarkan energi yang menakjubkan dan segera menyambut serangan itu dengan tekanan mendominasi yang mencengangkan.Buam ....Di bawah benturan keras kedua kekuatan tersebut, cahaya putih yang menakjubkan meledak, menyebar seperti riak, dan orang-orang di sekitar tidak bisa melihat apa yang terjadi di dalam.Setelah beberapa saat, gambaran di dalamnya menjadi jelas kembali. Saat ini, ekspresi Vamil tampak serius, seluruh tubuhnya berubah menjadi ribuan benda. Kemudian dia berkata dengan nada tegas, "Tobi, lihat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1623

    Mendengar kata-kata Luniver yang begitu arogan dan mendominasi, Vamil langsung tertawa. "Luniver, kamu kira kalian sudah bisa mengalahkanku?""Kenapa? Jangan-jangan kamu mau bilang kamu sengaja memancing kami ke sini agar kami menemanimu mati bersama?"Luniver tersenyum sinis. Dia tampak begitu percaya diri dan arogan."Lantaran kamu sudah menebaknya, untuk apa omong kosong lagi!""Ayo maju. Aku mau lihat seberapa besar peningkatan kekuatan kalian akhir-akhir ini. Beraninya kalian berdua memasuki wilayahku!"Begitu selesai berbicara, aura menakutkan muncul dari tubuh Vamil. Selain itu, juga memberikan kesan kuno yang mengerikan. Tubuhnya kini dipenuhi dengan pesona kuno layaknya orang suci.Namun, Luniver tidak takut dan hanya mendengus dingin. "Kalau tetap keras kepala seperti ini, kamu hanya akan cari mati sendiri!""Kalau begitu, hari ini aku akan perlihatkan kekuatanku yang sesungguhnya dan membuatmu merasakan apa itu namanya putus asa!"Selesai berbicara, momentum Luniver melonjak

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1622

    Namun, kekuatan bocah ini cukup bagus. Dia bahkan telah mencapai puncak Alam Tanah Abadi. Jika dia mewarisi kekuatan keturunan naga, mungkin akan menjadi ancaman bagi dirinya kelak.Hanya saja, lantaran dia muncul di sini, Luniver pasti akan menghabisinya langsung.Tobi juga memandang mereka berdua. Hatinya bergetar. Sama halnya seperti menghadapi Vamil, dia sama sekali tidak bisa memeriksa kekuatan keduanya. Ada perasaan tidak berdaya yang sulit dijelaskan muncul di hatinya.Awalnya, Tobi mengira kekuatannya telah mencapai puncak di dunia ini. Siapa sangka, masih ada orang yang jauh lebih kuat dibandingkan dirinya. Apalagi, kesenjangannya begitu besar. Sampai-sampai dia tidak dapat memeriksa kekuatan mereka sama sekali.Hal ini tentu membuat Tobi merasa tidak rela, terutama saat memandang tatapan menghina dari lawan.Namun, Tobi bukanlah orang yang bertindak ceroboh. Pria itu hanya melihat semuanya dengan ekspresi tenang.Lantaran kekuatannya tidak setinggi mereka, jadi tidak ada yang

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status