Home / Urban / Raja Naga Meninggalkan Gunung / Chapter 1541 - Chapter 1550

All Chapters of Raja Naga Meninggalkan Gunung: Chapter 1541 - Chapter 1550

1670 Chapters

Bab 1541

"Bagus! Begini baru benar."Tobi mengangguk dan memuji mereka. Namun, dia juga menggelengkan kepalanya sambil menghela napas. "Sayang sekali. Alangkah bagusnya kalau kalian minta maaf langsung dari awal.""Bahkan, ada banyak di antara kalian yang nggak perlu membayar kompensasi apa pun. Sekalipun harus memberikan kompensasi, jumlahnya juga akan sangat kecil."Semua orang terdiam. Di saat seperti ini, apa gunanya Tobi mengatakan semua itu? Apa dia tidak tahu betapa menyesal, sedih, dan juga sakitnya hati mereka saat ini?"Tapi bisa dikatakan respons kalian tanggap juga. Kalian sadar untuk mengakui kesalahan kalian secepatnya. Setidaknya, nyawa kalian masih tertolong. Beda halnya dengan seseorang."Sembari berbicara, Tobi memandang Gharam.Wajah Gharam memucat. Tubuhnya gemetar. Dia langsung bersujud. "Mohon Tuan Tobi bermurah hati dan lepaskan nyawaku kali ini. Aku rela melayani Keluarga Yudistira mulai dari sekarang."Begitu melihat penampilan Gharam saat ini, yang lainnya diam-diam me
Read more

Bab 1542

"Kamu ragu-ragu. Itu berarti kamu nggak yakin. Tapi nggak masalah. Aku tetap bersedia memberimu kesempatan ini.""Asalkan Keluarga Maheswara hidup harmonis dengan Keluarga Yudistira ke depannya, aku akan anggap semua masalah sebelumnya berlalu. Bagaimana?" kata Tobi dengan datar.Ruber tertegun. Tak disangka, Tobi akan begitu menghargainya seperti itu. Apalagi, persyaratan sama sekali tidak sulit. Dia segera berkata, "Nggak masalah. Terima kasih Tuan Tobi atas kemurahan hatimu.""Nggak perlu sungkan. Kita juga termasuk empat keluarga besar di Jatra, pilar Harlanda. Kita boleh bersaing, tapi jangan sampai saling membunuh. Kita harus bekerja keras untuk membuat Harlanda makin kuat," ucap Tobi dengan datar.Inilah akhir yang paling Tobi inginkan. Alasan sikapnya begitu mendominasi dari awal, bahkan melakukan aksi membunuh, itu semua hanya untuk membuka jalan bagi hal yang akan terjadi selanjutnya.Jika dia tidak memperlihatkan kekuatannya, siapa yang akan peduli dengan perkataannya?Denga
Read more

Bab 1543

Tobi awalnya masih tenang, tetapi setelah melihat adegan ini, dia menjadi sedikit tidak berdaya. Dia tersenyum pahit dan berkata, "Hanya sebuah identitas saja. Semuanya nggak perlu sungkan seperti itu. Duduklah."Setelah semua orang bangkit, dia pun pergi mengobrol dengan sekretaris.Tak lama kemudian, sekretaris itu pun berlalu. Dia datang ke sini hanya untuk mengumumkan masalah pengangkatan.Apalagi, mengumumkan masalah pengangkatan di saat seperti ini sebenarnya juga termasuk sebuah pernyataan.Bisa dikatakan, dia ingin menyampaikan kepada semua orang bahwa Radiya mendukung Keluarga Yudistira. Jadi, dia berharap yang lainnya tidak berani macam-macam lagi.Ini juga salah satu alasan Ruber merasa sangat bersyukur. Kebetulan sekali. Dia juga tidak perlu repot-repot meyakinkan tetua Keluarga Maheswara lagi saat kembali nanti.Mungkin mereka semua akan merasa bahwa keputusan Ruber sangat bijaksana.Saat ini, kebanyakan tamu yang hadir sudah bisa bernapas lega. Namun, beda halnya dengan J
Read more

Bab 1544

"Sudahlah. Semuanya, berdirilah."Tobi juga tidak ingin bertele-tele lagi. Dia hanya menggelengkan kepalanya dan berkata dengan tenang, "Meski perilaku mereka memang keterlaluan, mereka hanyalah junior yang bodoh dan nggak tahu apa-apa. Aku sama sekali nggak menganggap serius tindakan mereka.""Tapi mungkin hanya aku yang bisa begitu. Kalau itu orang lain, mereka pasti sudah celaka.""Jadi, meski kali ini aku nggak minta pertanggungjawaban mereka, kalian harus mendidik mereka dengan baik. Ingatkan anggota keluarga yang lain agar nggak berbuat jahat dengan mengandalkan kekuatan keluarga.""Kalau nggak, meski mereka nggak bertemu denganku, akan ada orang lain yang membereskan mereka. Kebaikan akan dibalas dengan kebaikan dan kejahatan pasti akan dibalas dengan kejahatan. Bukan berarti nggak ada yang namanya pembalasan, hanya saja waktunya belum tiba. Apa kalian mengerti?""Kami mengerti. Yang dikatakan Tuan Tobi benar!""Kenapa kalian masih berdiri di sana? Cepat berlutut dan berterima k
Read more

Bab 1545

"Oh ya, apa kamu tahu mengenai masalah Bahtiar?" tanya Raja Naga tua dengan ragu-ragu."Maksudmu, dia diam-diam mendirikan Pasukan Naga Terkubur dan bahkan berkolusi dengan Takhta Suci Barat?" tanya Tobi."Sepertinya Radiya sudah memberitahumu segalanya. Situasi nggak begitu menguntungkan akhir-akhir ini. Kuharap kamu bisa melindungi Harlanda.""Aku pasti akan melakukannya.""Tak peduli siapa pun itu, berani menyinggung Harlanda kami, pasti harus menanggung konsekuensinya!"Walau Tobi tidak suka tindakannya dibatasi, tetapi siapa yang berani mencelakai Harlanda mereka, dia pasti akan membuat mereka membayar harga mahal."Bagus. Ada perkataanmu itu, aku sudah tenang.""Tapi ada satu hal yang ingin aku ingatkan. Kalau dia mendatangimu, kamu nggak boleh bertarung dengannya. Terlepas kamu sudah menemukan rahasia liontin giok atau belum, berikan saja padanya dan katakan yang sesungguhnya.""Percayalah pada Guru. Semua yang kami lakukan juga demi dunia ini."Pada akhirnya, Raja Naga Tua kemb
Read more

Bab 1546

Reaksi Tobi membuatnya tidak puas. Tidak masalah jika orang itu tidak memperhatikannya, tetapi dia tidak terima diperlakukan dingin seperti itu.Namun, mungkin karena pesonanya sulit untuk disembunyikan. Tak lama kemudian, seorang pria paruh baya menghampirinya dan berkata sambil tersenyum, "Halo Nona, namaku Jonatan, CEO Grup Haeron. Bolehkah aku minta nomormu dan berkenalan denganmu?"Elsa tertegun sejenak. Grup Haeron?Bukankah itu salah satu perusahaan yang menduduki posisi teratas dalam industri yang dia geluti? Kebetulan sekali. Jonatan? Sepertinya dia pernah mendengar nama ini. Dia adalah bos besar industri hiburan dan juga salah satu pemegang saham Grup Haeron.Namun permasalahannya, dia pernah dengar kalau Jonatan sangat menyukai wanita cantik. Apalagi, sudah banyak wanita yang jatuh di tangannya.Terutama saat melihat mata Jonatan yang memandangnya lekat-lekat. Elsa buru-buru berkata dengan gugup, "Maaf, aku nggak sembarangan kasih nomor telepon sama orang asing.""Haha. Sebe
Read more

Bab 1547

Namun, ekspresi Jonatan berubah. Dia menatap mereka berdua dengan dingin. Keduanya tidak terlihat seperti sepasang kekasih. Dia mendengus dingin. "Kamu yakin? Bukankah hanya minta nomor telepon saja? Apa perlu seperti ini?""Benar. Pacarku ada di sini, mana mungkin aku sembarangan memberikan nomorku pada orang asing?" Elsa tidak berani menyinggung Jonatan. Jadi, dia hanya bisa menggunakan metode ini. Dia bahkan sengaja menggamit lengan Tobi dengan kedua tangan dan bersandar di bahu pria itu."Huh!"Menyadari tatapan semua orang mulai tertuju padanya, Jonatan pun meninggalkan mereka dengan kesal. Namun, dia jelas masih sangat tertarik pada Elsa.Makin sulit wanita itu dikejar, keinginan untuk mendapatkannya makin tinggi.Begitu Jonatan pergi, Elsa buru-buru berdiri dan melepaskan pegangan tangannya pada Tobi. Dia ragu-ragu sejenak, lalu berkata, "Terima kasih sudah membantuku.""Hanya masalah sepele. Nggak perlu sungkan," kata Tobi dengan santai. Ekspresinya terlihat cuek. Bahkan, dia t
Read more

Bab 1548

Begitu mendengar nama hotel, kebetulan Tobi juga akan melewati sana. Jadi, dia pun mengangguk dan berkata, "Oke, aku akan antar kamu ke sana.""Baguslah, terima kasih!" ucap Elsa dengan gembira. Bukan hanya memudahkan, tetapi dia juga aman sekarang.Sembari berjalan keluar, Elsa pun bertanya dengan penasaran, "Oh ya, aku masih belum tahu siapa namamu?""Tobi Yudistira. Kalau kamu?""Aku? Setelah aku melepas kacamata hitamku nanti, kamu pasti mengenaliku," kata Elsa dengan percaya diri. Meskipun dia baru debut selama tiga tahun, dia sudah sangat populer dan dikenal sebagai artis wanita yang naik daun.'Huh! Bukannya aku sombong, tapi begitu mengungkapkan penampilan cantikku nanti, mari kita lihat apa kamu masih akan berpura-pura nggak?'Jika bukan karena berurusan dengan Jonatan barusan, mungkin sudah ada yang mengenalinya.Tobi tidak berbicara lagi. Setelah meninggalkan bandara, dia segera mencari orang yang datang menjemputnya.Lantaran ada wanita yang mengikuti Tobi, apalagi teringat
Read more

Bab 1549

Bisa-bisanya Elsa ditolak begitu saja!Elsa langsung tercengang. Pria ini benar-benar tidak ingin berhubungan dengannya?Hingga saat ini, dia baru menyadari Tobi mungkin benar-benar tidak tertarik padanya. Namun makin tertantang, Elsa makin tertarik pada pria ini.Jangan-jangan bajingan itu menyukai pria?Dilihat dari sikap dinginnya terhadapnya, kemungkinan besar tebakannya benar.Tidak peduli apa pun itu, bajingan ini cukup menarik.Hanya saja, entah mereka masih punya kesempatan untuk bertemu atau tidak.Tanpa sadar, ada senyuman penuh arti yang muncul di wajah Elsa. Sayangnya, orang lain tidak bisa melihatnya. Kalau tidak, mereka pasti akan terpikat.Setelah meninggalkan hotel, tak lama kemudian, Tobi pun sampai di depan Kantor Polisi Kota Tawuna.Bagi Tobi, Kota Tawuna bisa dianggap sebagai wilayah kekuasaannya. Jadi, semua yang ada di sini sangat nyaman baginyaHanya satu panggilan telepon darinya, begitu tiba di depan pintu kantor polisi, sudah akan ada orang yang datang menyamb
Read more

Bab 1550

"Aku tahu kamu adalah menantu paling baik. Kamu pasti nggak akan mengabaikanku begitu saja.""Aku masih ingat sejak kamu pertama kali datang ke kediaman Lianto, aku sudah tahu kamu nggak biasa. Kamu adalah menantuku yang paling baik dan hebat.""Hanya saja, yang aku lakukan selanjutnya nggak terlalu benar. Aku nggak membiarkanmu memahami niat baikku, yang berakhir membuatmu salah paham dan mengira aku membencimu.""Terima kasih sudah memaafkanku dan juga terima kasih sudah menyelamatkanku!""Jangan khawatir. Mulai sekarang, hanya kamulah menantuku satu-satunya.""Nanti saat kalian menikah, ayahmu dan aku pasti akan menjadi saksi pernikahan kalian!"Saking gembiranya, Yesa kebanyakan mengoceh. Semua kata-kata yang dia ucapkan mengungkapkan perasaan dan penyesalannya selama ini.Jika menantu laki-lakinya kembali, bukankah dia bisa menikmati kekaguman dari banyak orang? Apalagi, saat memikirkan begitu banyak orang yang datang memberikan hadiah terakhir kali, itu pasti akan menjadi pemanda
Read more
PREV
1
...
153154155156157
...
167
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status