Mendengar perkataan Bahtiar, Tobi hanya tersenyum tipis dan bertanya dengan nada datar, "Benarkah? Orang yang kamu bicarakan itu Sapta, 'kan?""Kalau benar, memangnya kenapa? Sekalipun kamu mengetahuinya sekarang, informasi yang dia sampaikan kepadaku nggak akan salah.""Nggak akan salah? Apa kamu begitu yakin dengan informasi yang dia sampaikan kepadamu? Siapa tahu aku sengaja membiarkannya berbuat demikian?" tanya Tobi dengan nada datar.Mendengar itu, ekspresi Bahtiar berubah muram. Dia langsung mengancam dengan dingin, "Sudahlah. Aku nggak tertarik dengar omong kosongmu di sini. Apa pun yang terjadi, kamu harus serahkan liontin giok dan jelaskan cara menggunakannya hari ini. Kalau nggak, seluruh Keluarga Yudistira akan dikuburkan bersamamu!""Selain itu, ibumu, wanitamu, juga akan berakhir menyedihkan. Kamu mungkin nggak peduli dengan nyawamu sendiri, tapi apa kamu juga nggak peduli dengan nyawa mereka?"Mendengar itu, ekspresi wajah Tobi seketika berubah. Ada niat membunuh dalam s
Read more