Tobi terkekeh. Dia memasang ekspresi polos di wajahnya sambil berkata dengan tenang, "Dia mau memukulku, apa aku nggak boleh membela diri?""Benar!"Faris tidak tahan lagi dan langsung menimpali, "Tuan Tobi sepenuhnya membela diri."Pak Janu juga mengangguk. Pertanda dia setuju dengan pendapat Faris.'Faris, bocah ini, lumayan juga. Asalkan bekerja keras, kelak dia juga bisa dipromosikan.'"Kenapa jadi pembelaan diri? Lagian, aku nggak memukulnya."Nyonya Tamara tampak kesal. Apa dirinya ditampar cuma-cuma seperti itu? Bukankah bocah ini sudah ditangkap polisi? Kenapa dia masih berani menamparnya?"Tapi kamu sudah bersiap memukulnya dan hampir saja melukainya, jadi tindakannya bisa dianggap sebagai pembelaan diri sepenuhnya. Kalau tadi dia yang lebih dulu menyerang dan memukulmu, itu baru dia yang salah," terang Faris.Saat mendengar itu, Nyonya Tamara langsung berkata dengan marah, "Omong kosong. Hei, siapa namamu? Beraninya kamu memutarbalikkan fakta? Percaya nggak, aku bisa membuatm
Read more