Kaivan dan Hanung hanya tersenyum melihat Kaira menekuk wajahnya. Mereka gemas dengan tingkah Kaira yang lucu seperti anak kecil saat merajuk. Tidak lama kemudian, Hani kembali dengan Kaira."Bunda!" seru Kiara sambil berlari dan memeluk Kaira erat."Pelan-pelan, Sayang. Bunda masih sakit," ucap Hani mencoba mengingatkan Kiara."Iya, Eyang," ucap anak kecil itu sambil melepas pelukannya."Bunda, aku rindu sekali dengan Bunda," lanjut Kiara yang masih dalam pangkuan Kaira dengan wajah imutnya."Bunda juga rindu sekali dengan Kiara. Maaf, ya, Sayang. Bunda baru bisa datang ke sini menemuimu. Kau baik-baik saja, bukan? Tidak nakal dan membuat Eyang uti dan Eyang akung marah, kan?" ucap Kaira sambil menangkupkan wajah Kiara dengan kedua tangannya."Tidak dong, Bunda. Aku jadi anak yang baik. Iya, kan, Eyang?" ucap Kiara sambil menatap ke arah Hanung dan Hani bergantian."Tentu saja. Cucu Eyang kan pintar," puji Hani sambil tersenyum."Dari tadi Bunda terus yang di peluk. Kiara tidak rindu
Baca selengkapnya