Home / Romansa / Cinta Setelah Luka / Bab 25 Pulang ke Rumah

Share

Bab 25 Pulang ke Rumah

Author: Tri naya
last update Last Updated: 2024-02-06 08:57:45

Kaivan duduk di samping ranjang. Menatap lamat-lamat wajah Kaira. Kemudian, menggenggam tangan kanan yang kembali terbalut infus. Mencium mesra punggung tangannya dan mengusap-usap dengan lembut. Sesayang itu Kaivan pada Kaira.

Begitu lelahnya Kaivan hingga ia tertidur di tepi ranjang. Tidak lama kemudian, jari-jemari Kaira bergerak, kedua matanya terbuka perlahan. Menandakan wanita itu sudah mulai sadar.

Sentuhan lembut di rasakan ketika jemari Kiara menyentuh bibir Kaivan. Membuat pria itu terkejut dan membuka kedua matanya. Kaivan mendongak dan mendapati sang istri sudah sadarkan diri.

"Sa--Sayang. Kau sudah sadar?" tanya pria itu sambil kembali duduk dan menatap sang istri.

Kaira mengerenyitkan kedua matanya. Menatap ke arah sekitar, kemudian beralih ke Kaivan. Menghela napas lemah dan sedikit meringis merasakan sakit pada tubuh saat berusaha bergerak.

"Aww!"

Kaira berseru sambil meringis kesakitan.

"Jangan banyak bergerak dulu," ucap Kaivan sambil beralih ke pundak Kaira dan men
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Cinta Setelah Luka   Bab 26 Terapi

    Dua bulan berlalu pasca kecelakaan yang menimpa Kaira. Wanita itu sudah semakin membaik kondisinya. Dokter terbaik di datangkan dari luar negeri untuk membantu penyembuhan Kaira. Sebab, Kaira tidak mau di bawa ke Singapura seperti Kaivan dulu.Luka yang di alami pun tidak separah Kaivan. Jadi, ia berpikir tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk berobat ke luar negeri jika di dalam negeri saja Kaira bisa mendapatkan pengobatan terbaik. Namun, tidak Kaivan yang merasa bersalah dengan Kaira. Pria itu tetap mendatangkan dokter terbaik dari Singapura untuk membantu Kaira meski sang istri tidak mau.Harun di bantu dengan Dokter Jhon memberikan perawatan terbaik untuk Kaira. Berkat semangat dan kerja keras mereka juga Kaira. Akhirnya, Kaira bisa melewati masa tersulitnya dan kini tinggal menunggu pemulihan saja."Good, you've made a lot of progress. There's just a little more time left for you to recover," ucap Dokter Jhon sambil melihat hasil ronsen tangan dan kaki kiri Kaira."Thank you

    Last Updated : 2024-02-12
  • Cinta Setelah Luka   Bab 27 Berkunjung ke Rumah Hanung Part 1

    Tasya tampak mondar-mandir di balkon kamarnya. Pikirannya tak menentu. Hatinya begitu gelisah dan kesal. Ambisi untuk bisa mendapatkan Kaivan terus menggebu di dalam diri wanita seksi itu. Tasya menaruh jari telunjuk pada dagu dan mengetuk-ngetuk pelan sambil berpikir keras."Aku tidak akan pernah menyerah sebelum bisa mendapatkan Kaivan. Aku harus bisa memisahkan dokter sialan itu dengan Kaivan. Sial, padahal sedikit lagi aku bisa menyingkirkannya." Tasya bermonolog sambil terus berjalan mondar-mandir. Sebelah tangannya mengepal menahan kesal.Tasya berhenti melangkah dan duduk di kursi dekat pintu. Merogoh saku celananya dan mengambil benda pipih dari dalam sana. Kemudian, mencari di kontak dan menekan nomor seseorang.[Halo.][Halo, Tante Kanza.][Iya, Tasya. Ada apa?][Tante, kapan Tante datang ke sini? Katanya Tante mau bantu aku untuk membuat Kaivan kembali denganku?][Soal itu, nanti kita bicarakan setelah Tante tiba di sana, ya. Tante tidak lupa, kok. Pasti Tante akan membantu

    Last Updated : 2024-02-13
  • Cinta Setelah Luka   Bab 28 Berkunjung ke Rumah Hanung Part 2

    Kaivan dan Hanung hanya tersenyum melihat Kaira menekuk wajahnya. Mereka gemas dengan tingkah Kaira yang lucu seperti anak kecil saat merajuk. Tidak lama kemudian, Hani kembali dengan Kaira."Bunda!" seru Kiara sambil berlari dan memeluk Kaira erat."Pelan-pelan, Sayang. Bunda masih sakit," ucap Hani mencoba mengingatkan Kiara."Iya, Eyang," ucap anak kecil itu sambil melepas pelukannya."Bunda, aku rindu sekali dengan Bunda," lanjut Kiara yang masih dalam pangkuan Kaira dengan wajah imutnya."Bunda juga rindu sekali dengan Kiara. Maaf, ya, Sayang. Bunda baru bisa datang ke sini menemuimu. Kau baik-baik saja, bukan? Tidak nakal dan membuat Eyang uti dan Eyang akung marah, kan?" ucap Kaira sambil menangkupkan wajah Kiara dengan kedua tangannya."Tidak dong, Bunda. Aku jadi anak yang baik. Iya, kan, Eyang?" ucap Kiara sambil menatap ke arah Hanung dan Hani bergantian."Tentu saja. Cucu Eyang kan pintar," puji Hani sambil tersenyum."Dari tadi Bunda terus yang di peluk. Kiara tidak rindu

    Last Updated : 2024-02-20
  • Cinta Setelah Luka   Bab 29 Marah

    Kaivan memperhatikan Kaira dari kejauhan. Tatapannya begitu tajam penuh kekhawatiran. Pria itu ikut bernapas lega karena Kaira telah berhasil menyelamatkan pasiennya. Senyum kecil mengembang di sudut bibirnya."Kau melakukannya dengan baik, Sayang," ucap Kaivan lirih tanpa melepaskan pandangannya sambil melipat kedua tangan pada perut dan menyandarkan tubuh pada daun pintu."Siapkan ruang operasi. Kita lakukan operasi sebelum ada kerusakan lain pada organ pasien," ucap Kaira kepada Fikri."Dok, apa Anda yakin akan melakukan operasi ini?" tanya Fikri ragu.Sebenarnya, bukan pria itu tidak mau mendengarkan perkataan Kaira. Hanya saja, ia takut kalau sampai Harun tahu Kaira melakukan hal yang belom boleh di lakukan tanpa izinnya. Namun, ia juga tidak bisa melarang Kaira melakukannya. Sebab, Fikri paham betul sikap keras kepala Kaira."Kalau kau tak yakin. Tetaplah di sini. Apa kalian juga tidak yakin?" ucap Kaira menatap dingin Fikri. Kemudian, menatap satu persatu ke arah perawat di sam

    Last Updated : 2024-02-21
  • Cinta Setelah Luka   Bab 30 Dilema

    Kaivan mengejar Kaira yang melangkah cepat ke kamar dan langsung membanting pintu. Wanita itu menjatuhkan tubuhnya di ranjang sambil menangis. Air mata yang sejak tadi di bendung itu pun tumpah. Kaivan berusaha membuka pintu dan memanggil Kaira."Kaira, buka pintunya, Sayang. Aku mau masuk. Kaira, Kaira."Kaivan mengetuk-ngetuk pintu sambil memanggil Kaira. Berharap wanita itu membuka pintu. Namun, Kaira tidak menghiraukan, ia menutup kepalanya dengan bantal dan menangis terisak.Lelaki tampan itu tidak kehabisan akal, ia mencari kunci cadangan dan membuka pintu setelah berhasil menemukan. Kaivan masuk ke dalam dan mendapati sang istri yang tidur tengkurap sambil menutup wajahnya dengan bantal.Kaivan mendekat dan mengambil paksa bantal, membalikkan tubuh Kaira karena khawatir wanita itu akan sesak karena kehabisan napas. Kaira menutup mata dengan wajah basah penuh air mata. Tidak ada suara atau perlawanan. Hanya Isak tangis yang terdengar."Sayang," panggil Kaivan sambil membelai ram

    Last Updated : 2024-02-26
  • Cinta Setelah Luka   Bab 31 Kembali Bekerja

    Tiga bulan kemudian, kondisi Kaira sudah kembali pulih. Harun pun menepati janji untuk mempekerjakan Kaira kembali. Semua dokter dan perawat juga syaf dan direktur rumah sakit menyambut dengan sangat antusias dan gembira kehadiran Kaira kembali.Mereka rindu akan sosok Kiara yang tegas, berwibawa dan selalu cekatan dalam bekerja, meski Kiara jarang tersenyum. Namun, ia berhati baik dan mulia. Banyak para junior serta senior yang mengaguminya.Harun pun tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya, melihat sang adik kini sudah pulih dan bisa bekerja kembali. Senyum mengembang di sudut bibir seksinya. Kaira sangat terkesan dan terkejut dengan apresiasi yang diberikan oleh rekan-rekan kerjanya."Terima kasih saya ucapkan atas apresiasi yang di berikan. Saya sangat terkesan dan ini benar-benar kejutan sekali. Saya bahagia bisa kembali bekerja dan melihat kalian. Semoga kita bisa kompak selalu seperti dulu," ucap Kaira di tengah-tengah sambutannya. "Selamat datang kembali Dokter Kaira," ucap

    Last Updated : 2024-02-29
  • Cinta Setelah Luka   Bab 32 Teringat Kembali

    Kaivan tengah asyik berkutik dengan berkas-berkas di ruangannya. Jari-jemarinya begitu terampil dan cekatan mengetik huruf demi huruf sambil kedua matanya melirik ke arah berkas di tangannya dan layar laptop. Wajah Kaivan begitu serius. Namun, walau demikian, ia tetap terlihat tampan dan menawan.Sebuah ketukan pintu sedikit membuyarkan konsentrasinya. Pria itu pun menghentikan sejenak aktivitasnya dan menatap ke arah pintu."Masuk."Suara bariton yang terdengar seksi keluar dari mulut Kaivan. Pintu di buka perlahan. Tampaklah seorang pria berparas manis dengan tinggi yang tidak jauh dari dirinya. Sekitar seratus delapan puluh centimeter. Kaivan menghela napas kasar. Kemudian, kembali fokus pada pekerjaannya setelah tahu siapa yang mengetuk pintu."Sibuk sekali. Apa begitu banyak pekerjaanmu hingga tidak ada waktu luang untukku?" ucap pria itu yang ternyata Ferdinan. Asisten pribadi sekaligus sahabatnya tersebut."Aish, ini semua karena kau terlalu lama bercuti. Pekerjaan menjadi menu

    Last Updated : 2024-03-01
  • Cinta Setelah Luka   Bab 33 Trauma

    Kaivan yang tengah tertunduk di kursi tunggu mendongak. Pria itu terkejut akan kehadiran Harun yang sudah berdiri di hadapannya dengan wajah penasaran."Ka--Kak Harun," ucap Kaivan dengan sedikit gugup."Apa yang terjadi?" tanya pria berkumis tipis dengan paras manis tersebut kembali semakin penasaran."Ka--Kaira. Kaira pingsan, Kak," ucap Kaivan dengan sedikit tersendat."Apa? Ke--kenapa bisa pingsan? Apa yang terjadi padanya?" Harun terkejut. Kedua matanya membulat sempurna. Rasa ke penasarannya semakin menjadi."Tadi aku ... emm--""Apa?""Tadi kami mau tidur. Lalu, aku ... mau itu--dengan Kaira. Namun, belum sempat terjadi, Kaira sudah tidak sadarkan diri setelah sempat sesak napas dan kejang," ucap Kaivan menjelaskan dengan sedikit tersendat. Pria itu sedikit malu untuk menceritakan hal pribadi, meski dengan Harun yang notabene-nya kakak Kaira."Aish, kau tahu Kaira punya trauma akan hal itu. Kenapa kau tidak bersabar menunggunya?" omel Harun yang memahami kondisi Kaira."Aku ta

    Last Updated : 2024-03-04

Latest chapter

  • Cinta Setelah Luka   Bab 89 Kembali Melakukan Aktivitas Rutin

    Kaira mulai melakukan aktivitas seperti biasa, setelah hampir empat bulan beristirahat di rumah pasca melahirkan. Wanita berparas cantik itu melangkah dengan anggun di lorong Rumah Sakit Kusuma Pratama Hospital. Mengenakan dress berwarna biru langit, dipadukan dengan jas putih, seragam rumah sakit.Rambut sepinggangnya ia sanggul dan hells berwarna senada dengan pakaiannya, di tambah anting kecil menghiasi kedua telinga Kaira, menambah pesona perempuan tersebut. Meski sudah memiliki dua anak. Akan tetapi, Kaira masih terlihat cantik dan menawan. Wanita itu merawat tubuhnya dengan sangat baik. Mengatur pola makan yang baik pula demi kesehatan dirinya.Wanita berparas cantik itu memasuki ruang IGD. Semua mata tertuju padanya. Mereka tetap mengagumi Kaira yang memiliki postur tubuh bak model internasional. Senyum terukir di bibirnya. Membalas sapaan dari petugas yang berada di ruangan tersebut.Kaira terus melangkah ke dalam. Memasuki sebuah ruangan yang menjadi tempatnya untuk mengecek

  • Cinta Setelah Luka   Bab 88 Berkumpul

    Setelah mendapatkan perawatan selama satu Minggu, Kaira sudah diizinkan pulang ke rumah. Kaivan tampak sedang menimang-nimang putranya, sementara Kaira berbaring di ranjang karena merasakan nyeri pada perutnya.Harun tampak memeriksa obat-obatan Kaira dan memberikan beberapa butir pada adiknya tersebut agar di minum, untuk meredakan nyeri pada perutnya.Usai minum obat, Kaira tertidur di samping putranya. Kaivan dan Harun keluar kamar dan berbincang di ruang tamu sambil menikmati teh dan kudapan buatan Bi Inah."Kenapa Kaira tampak kesakitan sekali?" tanya Kaivan dengan penasaran.Harun menghela napas. "Itu biasa terjadi pasca operasi. Penyebabnya bisa karena terlalu banyak melakukan pergerakan sehingga ada bagian otot yang terluka ikut tertarik. Oleh karena itulah, rasa nyeri itu datang," jelas pemuda berkumis tipis itu dengan wajah serius."Sampai kapan itu terjadi?" tanya Kaivan kembali semakin penasaran."Sampai luka bekas operasi itu mengering. Bahkan terkadang sudah kering dan b

  • Cinta Setelah Luka   Bab 87 Kelahiran

    Kaira sedang merapikan mainan milik Kiara, tiba-tiba, perutnya terasa sakit. Wanita itu menghentikan aktivitasnya dan meringis sambil memegangi perutnya. Bi Inah yang baru saja hendak membantu Kaira terkejut melihat majikannya tampak kesakitan."Nyonya, Nyonya kenapa?" ucap Bi Inah dengan raut wajah panik."Pe--perut aku sakit, Bi. Aww!" ucap Senja sambil terus memegangi perutnya."Sebentar, Nyonya. Bibi telepon Tuan Kaivan dulu," ucap Bi Inah sambil merogoh saku bajunya dan mengambil benda pipih di dalamnya."Halo, Bi. Ada apa?""Tu--Tuan. Ny--Nyonya ....""Kaira kenapa, Bi? Pelan-pelan saja bicaranya.""Nyonya, Tuan. Nyonya kesakitan. Sepertinya mau melahirkan." "Apa? Ya sudah, Bibi jaga Kaira, saya telepon ambulans.""Baik, Tuan."Sambungan telepon pun terputus. Kaivan segera menelepon rumah sakit dan meminta mengirimkan ambulans untuk membawa istrinya. Pemuda itu langsung gegas menyusul sang istri bersama dengan Ferdinan yang menemani karena khawatir terjadi sesuatu pada Kaivan.

  • Cinta Setelah Luka   Bab 86 Pengiriman Barang

    Karin dan Tasya tampak melangkah menuju gagang pintu ruang tamu setelah mendengar deru mobil dan mengintip siapa yang datang. Begitu pintu terbuka, seorang pria mengenakan jaket hitam, celana panjang hitam, masker, serta topi, dan kacamata berwarna sama langsung masuk ke dalam."Kenapa lama sekali? Kita sudah hampir mati kelaparan di sini," omel Karin sambil mengambil kardus yang dibawa orang itu dan meletakkannya di meja."Kau pikir mudah untuk bisa sampai ke sini? Aku harus memastikan situasi aman. Lagipula, askes ke sini juga sulit, butuh waktu lama untuk bisa sampai," jelas orang itu sambil mengambil lagi kardus yang lain."Kau sudah pastikan aman selama perjalanan ke sini? Tidak ada yang mengikutimu?" tanya Tasya curiga."Aku pastikan aman. Sepertinya, Kaivan dan anak buahnya belum mencium keberadaan kalian di sini," jelas orang yang ternyata lelaki tersebut kembali."Syukurlah. Kapan kami bisa keluar dari sini? Kami sudah tidak betah tinggal di hutan belantara ini. Tidak ada sin

  • Cinta Setelah Luka   Bab 85 Mencoba Merenung

    Kaivan kembali memegang kedua pundak Kaira dan memijitnya lembut. Kaira menghela napas sambil sesekali memejamkan kedua matanya. Menikmati setiap pijitan Kaivan."Kasihan sekali istriku. Pasti kelelahan bekerja sampai seperti ini," ucap Kaivan sambil terus memijit."Tadi banyak pasien. Ruang IGD pun ramai. Jadi, memang agak sibuk hingga kurang beristirahat," jelas Kaira sambil menenglengkan kepalanya."Jangan terlalu capai, kau sedang hamil. Apalagi, kandunganmu sudah besar. Apa tidak sebaiknya mengambil cuti dan beristirahat saja di rumah," saran Kaivan."Waktu melahirkan masih lama. Kalau aku ambil cuti sekarang, akan lama di rumah. Aku pasti akan bosan," tolak Kaira."Sayang, kalau kau bosan kan bisa jalan-jalan. Ke mall, atau ke mana saja. Aku akan mengantarmu. Kalau terlalu lelah seperti ini, calon bayi kita pasti akan semakin aktif dan itu akan membahayakan kalian," jelas Kaivan yang masih berusaha membujuk Kaira."Tapi, Mas ....""Kau bisa sibuk mengantar jemput Kiara. Bisa ber

  • Cinta Setelah Luka   Bab 84 Kekesalan Kanza

    Seorang wanita paruh baya yang meski tidak muda lagi. Namun, masih tetap terlihat cantik tampak sedang mondar-mandir di dalam kamarnya. Kekhawatiran tampak di balik wajah setengah keriputnya. Sesekali, ia melirik ke arah ponsel yang di genggamnya. Sudah hampir satu jam perempuan tersebut seperti itu. Karan, sang suami tampak memasuki kamar tersebut. Pria tua itu mengerutkan kedua alisnya. Merasa heran dengan apa yang telah istrinya lakukan. Lelaki itu mendekati dan menepuk pelan pundak Kanza, nama wanita tersebut. "Mam, ada apa? Kau tampak gelisah sekali?" tanya Karan dengan curiga. Wanita itu terperanjat. Kemudian, menghela napas dan mengeluarkannya kasar. Menelan ludah dan menatap ke arah suaminya dengan raut wajah panik. "Pa--Papi, mengejutkan Mami saja," ucap Kanza dengan gugup. "Maaf, Mam. Dari tadi, Papi perhatikan Mami mondar-mandir sambil melirik ponsel. Ada apa? Siapa yang sedang Mami tunggu teleponnya?" tanya Karan semakin penasaran. "Tidak ada, Pap," bohong Kanza

  • Cinta Setelah Luka   Bab 83 Kembali Ceria

    Kaira tampak termenung di kamar. Wanita berparas cantik itu duduk di balkon sambil menatap ke arah langit. Napasnya terdengar berat. Terlintas dalam pikirannya akan bayangan masa lalunya. Ketika pertama kali ia mengenal Kaivan hingga kejadian malam itu terjadi yang membuat dirinya kehilangan keluarga kandungnya.Napas Kaira semakin bergemuruh, kedua tangannya mencengkeram kuat pinggiran kursi. Keringat dingin mengucur membasahi wajah cantiknya. Kaivan yang baru saja datang, terkejut dengan ekspresi dari istrinya dan langsung mendekatinya."Sayang, kau kenapa?" tanya pemuda itu sambil berjongkok di hadapan Kaira.Wanita itu memejamkan kedua mata dan menggeleng ketakutan. Napas Kaira semakin sesak. Ketakutan itu semakin menyiksanya. Kaivan langsung memeluknya."Tenanglah, Sayang. Ini aku, Kaivan, suamimu. Aku mohon tenanglah," ucap Kaivan sambil mengusap-usap punggung Kaira. Berusaha menenangkannya.Kaira berusaha melepaskan pelukan Kaivan. Namun, pria itu mempererat pelukannya, ia tahu

  • Cinta Setelah Luka   Bab 82 Kesembuhan Kiara

    Kaira dan Kaivan terdiam. Keduanya masih syok dengan apa yang menimpa Kiara. Harun yang masih penasaran pun kembali bertanya."Kaira, jawab!" seru Harun semakin penasaran.Kembali Kaira dan Kaivan saling beradu tatap, kemudian menatap ke arah Harun. Menatap pemuda berkumis tipis berparas manis tersebut."ki--Kiara yang ada di dalam," jawab Kaivan dengan gugup."Apa? Ki--Kiara? A--apa yang terjadi dengannya? Kenapa dia bisa ada di sini?" tanya Harun dengan terkejut dan penasaran."Kiara tadi diculik saat pulang sekolah oleh Karin dan Tasya. Kami berhasil menggagalkannya, tetapi Kiara terluka karena terkena pecahan beling yang ditodongkan ke arah leher Kiara oleh Tasya," jelas Kaivan, menceritakan kronologi kejadiannya."Apa? Ini semua ulah Tasya dan Karin?" tanya Harun kembali yang tidak menyangka."Iya.""Lalu, ke mana mereka? Apa berhasil ditangkap?""Mereka berhasil meloloskan diirketika kami fokus pada Kiara.""kurang ajar! Berani sekali mereka menyakiti keponakanku! Aku akan menca

  • Cinta Setelah Luka   Bab 81 Upaya Penyelamatan

    Kaivan menelan ludah. Menghela napas, mencoba menahan amarahnya. Bukan tidak berani mendekat ke arah Tasya dan Karin. Namun, ia tidak ingin gegabah dan membuat putrinya terluka. Karin tampak tersenyum melihat wajah menyedihkan Kaira."Lihatlah, Kaira. Kau akan kehilangan putrimu. Itu semua hukuman yang setimpal dari semua yang sudah kau lakukan padaku dan Tasya. Terutama, Kau, Kaivan! Kau sudah buat hidup kami menderita cukup lama di pulau terpencil. Kalian harus membayar mahal untuk itu," ucap Karin dengan tatapan menyeringai."Apa yang kalian inginkan? Lepaskan putriku! Jangan sakiti dia. Urusan kalian denganku, bukan dengannya," ucap Kaira berusaha untuk berbicara baik-baik."Aku ingin kau hancur, Kaira. Tanda tangani surat ini," ucap Karin sambil melemparkan map cokelat ke arah Kaira.'Rupanya mereka sudah menyiapkan dan merencanakan semuanya. Aku harus cari cara membuat Karin dan Tasya lengah hingga bisa menyelamatkan Kiara,' monolog Kaivan dalam hati.Kaivan mengambil map cokela

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status