บททั้งหมดของ Kubalas Perbuatan Keluarga Suamiku : บทที่ 81 - บทที่ 90

113

sudah dewasa

**POV Ashraf "Ya nanti abang yang antar ke sana. Jadi saat ini nggak bisa ya?" tanya Bang Angga."Bisa, santai aja."Aku hanya memperhatikan Nina yang sedang dibantu oleh Cinta di ruang tamu untuk melakukan olahraga dan senam hamil. Keduanya nampak menikmati bahkan langsung akrab di awal pertemuan. Ibunya Nina dan Bang Angga pun merasa senang karena akhirnya Nina pun bisa tertawa lepas."Mbak, ini kalau bolanya sampai jatuh ke glundung bahaya, kan?" tanya Nina."Bahaya lagi kalau dilempar ke wajahnya si Asraf," kekeh Cinta. Aku tersenyum saat di nistakan oleh sepupuku sendiri dan Aku pun merasa senang karena cinta bisa membawa diri untuk berbaur dengan Nina.1 jam lamanya keduanya melakukan olahraga dan akhirnya semuanya selesai. Nina terlihat berkeringat dan siapa meminum air putih dengan begitu banyak."Emangnya capek dek?" Tanya bang Angga pada Nina."Nggak banget capeknya tapi bener-bener ringan sih nggak pegel-pegel punggungnya," ucap Nina."Nanti diimbangi sama jalan-jalan pa
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-04-01
อ่านเพิ่มเติม

tak ada tanda tanda

POV Ashraf"Ash, Hari ini aku ada pekerjaan sibuk di bengkel. Nina mengatakan kalau dia ingin pergi ke dokter hari ini. Apakah kamu bisa menemani dia?" Panggilan bang Angga pagi ini membuat aku yang sedang bersiap untuk pergi bekerja pun memilih untuk mengurungkan niat."Siap, sudah tahu mau berangkat jam berapa?" tanyaku yang memang sudah siap sejak tadi."Katanya sih jam 08.00, tapi apa harus pergi bekerja pukul jam 07.00. Apa kamu bisa menjemputnya? Abang benar-benar sibuk pagi ini dan tidak sempat sama sekali untuk mengantarnya ke rumah sakit.""Siap, Abang nggak usah khawatir. Ini Ashraf juga mau pergi ke rumah sakit.""Terima kasih atas bantuannya dan maaf Kalau merepotkan," ucap Bang Angga .Setelah mengetahui bahwa aku yang turut bertanggung jawab atas kesehatan Nina, keluarga Nina pun terlihat menyambutku dengan baik dan tidak pernah keberatan saat aku membantu kesehatan kehamilan Nina. Bang Angga sering menitipkan Nina untuk sekalian dibawa ke rumah sakit saat aku hendak per
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-04-15
อ่านเพิ่มเติม

tak aneh

"Cuman agak sedikit mules tapi nggak mules-mules banget. Merasa kepingin buang air kecil tapi begitu masuk ke kamar mandi udah Nggak kepengen buang air kecil. Memangnya itu tanda-tanda mau melahirkan ya Dok?" Tanya Nina dengan polosnya. Padahal di sini paniknya luar biasa tapi dia malah tersenyum seperti tidak merasakan sakit sama sekali."Ya. Tidak semua wanita hamil itu mengalami kontraksi yang hebat dan gejala-gejala menyakitkan seperti yang tadi saya tanyakan. Ada juga yang tidak mengalami apapun dan tahu-tahu sudah melahirkan dan ada juga yang melahirkan tanpa ada tanda-tanda kontraksi. Banyak pula yang mengalami mules sampai berhari-hari dan ada juga yang mengalami kontraksi palsu sebelum melahirkan. Tergantung dari kesiapan ibu hamil itu sendiri dan sepertinya Ibu Nina ini sudah siap untuk dilahirkan.""Insya Allah saya sudah siap untuk melahirkan kapanpun dan dimanapun karena saya yakin anak saya pasti paham kondisi ibu nya. Selama ini dia juga nggak pernah rewel meminta hal y
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-04-15
อ่านเพิ่มเติม

Makan malam

"Untuk apa kamu mencariku sampai ke sini?" Aku tidak ingin kembali terjebak dengan perasaan masa lalu yang membuatku tidak bisa fokus dengan masa depanku. Setelah wanita itu meninggalkanku cukup lama dan memberikan jeda waktu untuk aku bisa membuka hati pada wanita lain, dia kembali lagi seakan tidak pernah melakukan apapun terhadapku. Berbeda kasus dengan Nina, jika Mayang tinggalkanku dengan sengaja tetapi dengan Nina aku hanya tidak direstui oleh Mama. Berbeda, itulah yang membuatku lebih memilih untuk mempertahankan perasaanku dengan hina daripada dengan wanita yang sudah pernah menghayati itu."Tentu aku hanya rindu dan ingin tahu kabarmu. Ternyata Setelah lama tidak bertemu kamu masih sama deh, masih jadi laki-laki yang tampan dan gagah.""Terima kasih atas pujiannya tetapi aku sedang buru-buru dan harus bekerja. Permisi!"Aku meninggalkan dia yang malah justru kembali mengejarku tetapi kedatangan dari suster Anna membuatku terbebas dari wanita itu."Ada pasien yang mengharapka
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-04-17
อ่านเพิ่มเติม

bukan Dia, tidak sama sekali

Hanya sebuah pesan saja bisa membuat aku begitu sangat senang dan membayangkan hal yang indah-indah. Aku menjadi enggan turun ke bawah untuk menemani Mayang makan malam beserta dengan ibu dan keluargaku yang lain.Setelah mandi, aku langsung melakukan ibadah fardhu dengan sangat khusyuk dan sengaja diperlama agar tidak jadi makan malam bersama. Tapi sayangnya mama malah menyusul ke kamar bahkan membawa serta Mayang untuk ikut serta mengajak makan malam."Kenapa sih nyusulin ke kamar Ash?""Ajak kamu turun lah. Mama sampai capek nungguin kamu selesai mandi," ucap mama. "Mama pikir kamu ketiduran jadinya ajak Mayang sekalian ke atas. Kalau sudah selesai salatnya langsung turun ke bawah, ya?""Hm."Aku tidak langsung menyetujui karena Mayang juga seperti enggan untuk turun. Yang lebih menyebalkan adalah Mayang yang tetap berada di sana tanpa ikut dengan mama, jelas membuat aku merasa kesal kenapa Mayang tidak turun ke bawah."Tunggulah saya di meja makan, kita akan makan bersama-sama
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-04-21
อ่านเพิ่มเติม

Fildan aneh

"Ashraf, mama kecewa semalam dengan kamu yang tidak bisa bersikap baik terhadap Mayang. Dia datang jauh-jauh demi bisa makan malam dengan kamu dan mengajak kita mengobrol tetapi kamu malah diam saja dan tidak menanggapi semua ucapannya. Kesannya seperti, kamu tidak ingin menikah sampai tua."Ucapan Mama sudah membahas ini, itu artinya mama semalaman memikirkan tentang sikapku dan harus aku pikirkan bagaimana nanti kedepannya. Jika sudah begini aku harus berusaha untuk bersikap sebaik mungkin dan mengubah keputusan Mama untuk menjodohkan aku dengan Mayang."Bang Ashraf itu Lagi sariawan Mama makannya diem aja," kekeh Fildan."Iyakah?" Mama terlihat memperhatikan bibirku dan aku hanya menggeleng pelan lalu beranjak dari tempat makan."Ash, Mama belum selesai ngomong loh. Kok main Pergi saja," teriak mama."Ya sudah sih, Ma. Ashraf itu bukan anak kecil yang harus apa apa diatur, Ma. Kalau memang dia nggak suka sama Mayang ya biarin saja, pasti dia sudah punya pilihan sendiri," ucap Papa
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-04-22
อ่านเพิ่มเติม

Janji

Materi aku sampaikan sesuai dengan apa yang harus aku ajarkan. Namun suara dari luar kelas membuat kami semua terganggu dan akhirnya penasaran dengan suara apa itu. Aku keluar untuk melihatnya Begitu juga dengan mahasiswa yang lain hingga aksi Fildan membuat aku benar-benar kaget. Adikku itu … ah, ya ampun. Aku menengok ke arah Nina yang juga tidak kalah terkejutnya dengan ku. Dipandang oleh seluruh mahasiswa membuat aku jadi salah tingkah. "Seorang mahasiswi cantik bernama Nina Ramadhani, maukah engkau menjadi kakak iparku? Aku sedang membantu apa aku melamarmu jadi tolong terimalah biar aku bebas untuk memilih pacar," teriak Fildan yang menggunakan tuas sebagai media untuk menembak Nina.Terlihat di tangannya sebuah selebaran bertuliskan ajakan menikah denganku dan itu benar-benar membuatku malu karena banyak sekali mahasiswa. Mungkin Jika aku seorang mahasiswa juga tidak masalah tetapi aku adalah seorang dosen, gimana pasti hal semacam ini akan menjadi sorotan dan contoh.TerimaT
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-04-23
อ่านเพิ่มเติม

Menunggu

Pov NinaAku tidak menyangka kalau Bang Ashraf bakalan mengajakku menikah lagi. Dulu, saat dia melamarku, aku sedih bukan main karena sudah yakin akan ditentang keluarganya. Meskipun sekarang masih sama, tapi ada ayahnya dan Fildan yang katanya sudah merestui. Bahkan Fildan membuat kejutan di kampus hingga membuatku terpana dan tak menyangka.Setelah dari kampus, Bang Ashraf langsung menuju ke rumah Ibu. Dia serius dengan lamarannya dan menyatakan niat baiknya pada Bang Hadi. Aku pun lebih banyak diam dan menyimak bagaimana cara Bang Ashraf melamarku. Dia begitu berwibawa, bahkan mengatakan dengan lantang akan datang bersama keluarganya minggu besok.“Aku butuh waktu untuk mendiskusikan ini, tapi yang jelas aku serius melamar Nina untuk jadi istriku,” ucap Bang Ashraf.Ibu terlihat tersenyum, lalu mengangguk pelan. Bang Hadi pun memberikan jawaban yang cukup menggetarkan hatiku. “Sekiranya serius, datang saja. Pintu rumah ini terbuka untukmu yang sudah terlihat baik budinya. Yang pe
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-04-23
อ่านเพิ่มเติม

Nasehat

Pov AshrafAku akhirnya pulang dengan hati yang berbunga setelah mendapatkan restu dari kedua orangtua Nina. Tinggal aku katakan pada semua orang di rumah bahwa aku sudah akan menikahi Nina. Satu satunya orang yang harus aku temui dulu adalah Papa. Papa adalah orang yang mungkin bisa menjadi penengahku jika nanti Mama protes karena aku ingin menikahi wanita yang dulu ditentang Mama untuk aku nikahi.Aku langsung menuju ke kantor Papa. Aku menghubungi Fildan untuk memastikan Papa ada di kantor. Fildan cukup cerdas ternyata untuk jadi comblangku. Dengan kejadian di kampus tadi, Nina pasti tak ada keraguan lagi untuk menerimaku. Mungkin dia malu dengan status jandanya, tapi aku harus jadi orang yang menenangkan baginya. Bukankah cinta tak perlu alasan?Sesampainya di kantor, Papa baru aku hubungi. Papa terlihat kaget mendengarku sudah ada di kantor. Di sana sudah ada Fildan yang ternyata lebih dulu sampai.“Duluan aku nih, apa aku dulu nih yang nikah?” kekeh Fildan.Aku menoyor pundak
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-04-27
อ่านเพิ่มเติม

Tangisan mama

Pov AshrafSetelah mendapatkan dukungan dari ayah dan Fildan, tentu aku semakin yakin jika pernikahan ini pasti akan terjadi. Aku memutuskan untuk kembali ke rumah bersama dengan mereka dan kita akan membicarakannya bersama-sama saat makan malam nanti."Mama mau bicara sama kamu, Ashraf," ucap Mama saat Aku baru saja masuk ke dalam kamar.Padahal aku sudah hendak berbicara dengan mama saat nanti selesai makan malam tetapi Mama justru menghampiriku saat baru pulang. Ini benar-benar suatu hal yang mendebarkan dan aku berharap Mama tidak memintaku untuk aneh-aneh sebelum Aku mengatakan hal yang sebenarnya ingin aku sampaikan nanti."Ada apa, Ma? Ashraf begitu lelah dan ingin sekali mandi terlebih dahulu. Kita bicara nanti aja selepas makan malam.""Gak bisa, Mama harus bicara sekarang karena Mama cuman butuh ngomong sama kamu. Bukan sama papa atau adik kamu yang tidak bisa sepaham dengan Mama," tegas mama.Terpaksa aku pun harus duduk kembali dan harus bersiap mendengarkan semua ucapan m
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-05-09
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
789101112
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status