Home / CEO / Perangkap Kencan Buta CEO / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Perangkap Kencan Buta CEO: Chapter 131 - Chapter 140

179 Chapters

Tak Rela Bercerai?

"Besok pagi aku akan menemanimu ke Kantor Pengadilan Negara Bagian Texas, Darling!" ujar Jonas sembari memeluk Audrey yang menemaninya menonton pertandingan NBA di layar kaca. Audrey menoleh menatap wajah Jonas lalu tersenyum dan menjawab, "Terima kasih, Jonas. Kuharap tak ada insiden yang aneh-aneh. Seharusnya dengan karirnya yang melejit di sirkuit F1, Dicky bisa mendapatkan wanita penggantiku yang jauh lebih baik dan sesuai keinginannnya!" "Untuk apa kau pikirkan hal itu, Audrey. Biarkan saja Dicky mencari sendiri pendamping hidupnya yang baru. Lusa kita menikah, aku tak ingin menunda lagi dengan alasan apa pun!" sahut Jonas lalu mengecup bibir Audrey.  Sejujurnya dalam hati kecil Audrey, memang sudah tak ada lagi keraguan, dia memilih pria yang mencintainya siang dan malam tanpa henti. "Jonas ... Jonas Benneton, dengarkan aku bicara," ucap lirih Audrey dengan mata birunya yang berkaca-kaca, "percayalah bahwa mes
Read more

Disangka Wanita Murahan

"Wow, congrats, Audrey! Aku turut bahagia mendengar persidangan ceraimu sukses. Jadi kapan kau dan Jonas akan menikah?" Suara renyah Chantal terdengar dari loudspeaker HP yang dipegang di tangan Audrey. Mobil Jonas masih terjebak kemacetan lalu lintas siang kota Houston setelah mereka meninggalkan gedung Pengadilan Negara Bagian Texas. Mereka berencana kembali ke kantor karena masih jauh dari jam pulang kerja. "Kami akan mendaftarkan pernikahan secara legal besok pagi, Chant. Kalau untuk perayaannya sepertinya aku harus menanyakan langsung kepada Jonas!" Audrey tertawa menanggapi pertanyaan sobatnya. Rasanya awan mendung yang selama ini menutupi hatinya telah sirna tergantikan sejuta binar pelangi. Jonas pun menanggapi dengan meminta ponsel Audrey lalu berkata, "Weekend ini apa keluarga Fremantle bisa berlibur ke Hawaii? Kami akan rayakan pernikahan dengan tema beach side party, Chant!" "Whoa, amazin
Read more

Ohh Darling, I Am So Obsessed With You!

"Apa kamu baik-baik saja, Audrey?" tanya Jonas dengan wajah cemas memeriksa pipi kekasihnya yang ditampar tadi oleh Nicolas Carter. "Ckk ... akan kubatalkan kontrak kerja sama kami, menyebalkan sekali dia. Terlalu tamak hingga menyentuh wanita yang bahkan sudah kujauhkan darinya. Cari mati!!" gerutu Jonas yang duduk bersebelahan dengan Audrey di sofa ruangannya. "Aku baik-baik saja, nanti juga sembuh. Kita kembali bekerja saja, Baby!" jawab Audrey tanpa ingin membesar-besarkan masalah. Dia sudah pernah mendapat tamparan lain, dunia terkadang keras tanpa bisa dihindari seberapa hati-hati pun melangkah, pikirnya diam-diam. Jonas pun mengangguk dan membiarkan Audrey merasa nyaman dengan batas yang dimilikinya. Maka mereka pun duduk di meja kerja masing-masing dan menyibukkan diri dengan laptop. "TOK TOK TOK."  "Masuk!" sahut Jonas. Ternyata Trevor yang menghadap ke kantornya. "
Read more

Janji Sekali Untuk Selamanya

"Wow, cantik sekali Anda, Miss Audrey!" puji Make Up Artist yang menangani riasan wajah dan hairdo mempelai wanita pagi itu di Lucid Dreams Bridal.  Senyuman manis di wajah yang terpantul di cermin itu memang begitu sempurna secerah mentari pagi. Audrey pun menjawab, "Terima kasih sudah mendandani saya, Madam Laura. Anda sangat berbakat!"  "Sama-sama. Saya doakan pernikahan Anda dan suami langgeng. Mari kita keluar menemui mempelai prianya!" sahut Madam Laura Johnson seraya membantu Audrey bangkit dari kursi rias.  Ternyata sama halnya dengan Jonas, ketika pria itu menatap sosok Audrey yang cantik paripurna, dia nyaris kehilangan kata-katanya. Mempelai wanitanya berjalan dalam langkah anggun menghampiri dirinya dan menyapa, "Jonas Baby, aku sudah siap berangkat!" "Ohh ... tentu saja, Darling. You made me speechless!" jawab Jonas dengan suara parau nyaris menangis karena rasa bahagia ya
Read more

Perayaan Cinta Sejati

"Congratulation, Jonas, Audrey!" ucap Calvin Fremantle seraya memberikan peluk cium untuk pengantin baru tersebut. "Thank you, Cal. Lega rasanya karena kami bisa menjadi pasangan sah di mata negara!" jawab Jonas dengan senyum tipis. Kedua orang tuanya berdiri bersedekap dengan mimik wajah serius tak jauh dari mereka. Kedua sobat wanita Audrey pun memberi ucapan selamat yang tulus, mereka bersepakat menjauhkan Audrey dari keributan yang mungkin muncul seusai acara pernikahan barusan.  "Audrey, tolong tetaplah bersama kami dulu. Biarkan suamimu yang menghadapi keluarga Benneton!" ujar Chantal lirih sambil mengajak mempelai wanita cantik itu duduk bersebelahan dengan dia dan Jessica Carrera.  Tanpa membantah, Audrey duduk tenang dan menyaksikan apa yang akan terjadi berikutnya. Di ruang tunggu kantor kependudukan masih ada setidaknya selusin antrean dengan berbagai keperluan. &nbs
Read more

Malam Pengantin yang Tak Terlupakan

"Darling, mari kubantu melepas gaun pengantin yang cantik ini!" ujar Jonas dengan suara parau terbakar gairah dalam dirinya.  Audrey menggigit bibir bawahnya saat menatap pantulan bayangan dirinya dan Jonas di cermin wastafel. Suaminya memesan sebuah kamar presidential suite di hotel bintang 5 paling mahal di Texas. Memang ini adalah malam pengantin yang mendebarkan baginya, entah apa yang akan mereka lalui nanti.  Ratusan percintaan telah dia jalani bersama Jonas, apakah ada bedanya dengan malam ini? Audrey bertanya-tanya dalam hatinya. Gaun putih berbordir perak dengan aksen mutiara cantik itu luruh meninggalkan tubuhnya dan teronggok di lantai tergantikan sepasang lengan kekar berbulu gelap yang menangkup bulatan kembar penuh di dadanya. "Aakkhh, Hubby ... kau menginginkanku sekarang?" desah Audrey memejamkan mata dengan kepala terdongak ke langit-langit kamar mandi. Rambutnya terurai me
Read more

Pasangan Pengantin Baru Di Kyoto

Sepasang pria dan wanita berparas Kaukasoid berpakaian Yukata senada warna merah maroon itu berjalan menyusuri jalanan kota Kyoto yang di kanan kirinya ditumbuhi pohon bunga Sakura mekar. Angin sore meniupkan kelopak merah muda yang berguguran ke atas kepala mereka. "Ada kelopak bunga Sakura di rambut kepalamu, Gabe!" ucap Isabella MacConnor sambil terkikik. Dia mengambil benda kecil merah muda itu dan menghirup aroma segar manis bunga. "Aku suka aroma Sakura!"  "Ohh yeah, aku juga suka negeri Sakura ini. Begitu tenang dan menyatu dengan alam. Sayangnya kita harus mengakhiri bulan madu lebih cepat, Bella. Aku menerima undangan elektronik pernikahan Jonas dan Audrey melalui email tadi pagi. Mereka akan merayakannya di Hawaii. Sebaiknya kita hadir juga!" ujar Gabriel sembari memperhatikan wajah istrinya yang terbingkai rambut pirang keemasan yang disanggul ala wanita Jepang. "Baiklah, aku akan hadir bersamamu di Hawai
Read more

Berkunjung Ke Rumah Keluarga Newman Di Shelbyville

"Apa kau gugup menemui papa mamamu kembali, Darling?" tanya Jonas sambil menggenggam tangan Audrey yang berkeringat dingin. Mereka baru saja tiba di Bandara Internasional Cincinnati, Northern Kentucky.  Istrinya tersenyum tipis dan menjawab, "Sejujurnya iya. Aku selalu menjadi anak perempuan bengal yang melawan nasihat orang tua, Jonas!" Jonas pun segera memeluk Audrey, dia membelai punggung istrinya agar tenang. Bandara masih sepi pagi itu, tak banyak yang melakukan perjalanan ke Kentucky. Dia pun berkata, "Untuk apa takut? Aku yakin mereka akan menerima kepulanganmu bersama menantu baru mereka ini, Darling!" Isak tangis pelan terdengar oleh Jonas. Dia melepaskan pelukannya dan menatap sepasang mata biru yang berair itu sembari menghiburnya, "Jangan menangis, kita hadapi ini bersama ya?"  Audrey pun mengangguk, dia mempercayakan segalanya kepada Jonas. Mister CEO pandai mengambil hati oran
Read more

Hawaii, Taruhan Tiga Pria Tampan

"Apa Calvin dan Jordan bersama istri mereka sudah berangkat menuju Honolulu, Hubby?" tanya Audrey yang duduk bersebelahan dengan Jonas di kabin pesawat. Posisi mereka sedang berada di atas Samudera Pasifik dan beberapa jam lagi akan sampai di Bandara Internasional Honolulu. Langit di luar kaca jendela begitu biru cerah, demikian pula di bawah pesawat pemandangan samudera biru yang luas terasa menakjubkan. "Iya, tadi sebelum kita naik ke pesawat, mereka sedang menunggu panggilan boarding, Darling. Jangan kuatir ya, sobat-sobatmu pasti tak akan melewatkan pesta pernikahan kita!" ujar Jonas yang mengetahui kecemasan istrinya. Memang sebagian besar undangannya hanya dikenal Audrey dari email corporate secretary Benneton Prime Company. Mereka sangat jarang bertemu langsung di Houston.  Audrey pun bertanya lagi tentang tamu resepsi mereka nanti, "Apakah klien dari Inggris yang memberi mobil Bentley Mulsanne hitam kesayang
Read more

Lovely Wedding Blast In Beach Side Hawaii

Jonas menumpang di kamar Jordan pagi itu sembari menunggu pengantin cantiknya dirias oleh make up artist di kamar hotel tempat mereka menginap. Sedangkan, Chantal dan Jessica menemani sobat mereka di kamar Jonas. "Hey, tadi malam kau tidak meninggalkan kiss mark di leher dan dada Audrey 'kan?" tanya Jordan iseng sembari mengenakan kemeja tuxedo warna putih di seberang cermin rias. Sobat melemparkan bantal dari belakang punggung Jordan. "Kenapa kau menanyakan sesuatu yang explicit, Jordan? Tentu saja tidak, aku ingin kecantikan Audrey sempurna di perayaan pesta pernikahan kami. Plus, keluarga Newman juga semua hadir bersama sanak saudara Audrey!" jawab Jonas serius. Dia ingin menjadi menantu yang baik di mata keluarga istrinya.  "Apa kau mengundang artis terkenal di acaramu nanti, Jonas?" tanya Calvin yang duduk di sofa dekat balkon sambil mengisap vape. "Ada, surprise untuk Audrey dan para tamu.
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
18
DMCA.com Protection Status