Home / CEO / Perangkap Kencan Buta CEO / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Perangkap Kencan Buta CEO: Chapter 141 - Chapter 150

179 Chapters

Private Time

"Selamat untuk pernikahan kalian, Jonas dan Audrey. Aku ingin memberikan hadiah ini secara langsung!" Mister Austin Irving menyerahkan sebuah kotak persegi panjang berbalut kain beledru hitam berhias pita emas ke tangan Jonas.Karena yakin hadiah dari kolega dekatny itu pasti berharga, Jonas pun langsung membukanya di tempat sembari berkata, "Terima kasih banyak, Mister Irving." Setelah nampak isi di dalam kotak mewah itu ternyata sepasang jam Rollex untuk pria dan wanita berwarna emas bertatah berlian asli di tepi lingkaran kaca jam, Jonas pun berterima kasih."Anda sangat baik kepadaku, Sir. Mobil Bentley yang dulu dikirim ke Texas sering sekali aku gunakan keliling kota!" ujar Jonas tak enak hati.Mister Austin Irving pun menjawab, "Jangan sungkan, semoga kalian senang dengan jam tangan pasangan itu!" Maka demi menghargai pemberian koleganya tersebut, Jonas memasangkan jam versi wanita ke pergelangan tangan Audrey. Dan istrinya juga memasangkan jam pasangan satunya ke tangan Jonas
Read more

Ride Harley In Hawaii

"Hey, ke mana para wanita cantik kita? Hari semakin siang saja!" gerutu Jordan kekanakan seperti biasa.Calvin, ayahnya pun menenangkan Jordan, "Tadi Jessi bilang dia ingin membawa keranjang piknik berisi bekal untuk kita. Sabarlah sebentar, nampaknya mereka sedang merecoki chef hotel ini!"Sementara Jonas masih memanasi mesin sepeda motor Harley Davidson pinjaman dari hotel yang disewanya untuk tinggal selama di Hawaii. Para gadis cantik yang lewat menyapanya sembari terkikik malu-malu. "Nampaknya tampang Jonas laku keras di sini!" komentar Jordan dengan rasa iri tersirat. Terlebih karena dia kalah taruhan beberapa hari lalu dengan tema pria paling mempesona."Ohh yeahh, ternyata kadar ketampananku di atas rata-rata, Mister CEO!" sahut Jonas sembari menekan tuas gas sepeda motor besarnya. Ketiga wanita yang mereka tunggu-tunggu akhirnya muncul dan melambaikan tangan disertai tawa riang. Baik Calvin, Jordan, maupun Jonas sontak tersenyum melambaikan tangan otomatis membalas wanita-w
Read more

Unforgettable Memories

Melihat rekannya dipukul perutnya oleh Jordan, preman lainnya segera membalas meninju wajah Jordan dan membuatnya terhuyung ke belakang. Tanpa ingin perkelahian itu berlanjut, Calvin dan Jonas menghambur mendekati Jordan. "Apa kau baik-baik saja, Jordan?" tanya Jonas kuatir.  "Hey, dasar lelaki sok kuat. Maju kau!" teriak lantang Brent sambil memasang kuda-kuda serangan. Kedua tinjunya terkepal di depan wajahnya. "SHIT! CARI MATI KAU!" Jordan tersulut amarahnya ditantang berkelahi begitu. Dia pun menepis tangan Jonas dan ayahnya lalu melayani pertarungan tangan kosong itu bersama dua preman langsung. Calvin bertukar pandang dengan Jonas, dia bingung juga mau bagaimana. Putranya cukup keras memberikan perlawanan kepada kedua preman itu hingga membuat mereka babak belur.  Pemilik bar segera melewai bersama beberapa waiter. "Hey ... hey, sudah cukup kalian jangan berkelahi
Read more

Festival Balon Udara Di Cappadocia

"Ini bulan madu yang sangat menarik, Jonas. Terima kasih sudah setuju untuk berkunjung ke Turki bersamaku!" ujar Audrey di kabin pesawat yang terbang jauh dari Bandara Hawaii menuju ke Istanbul. "Dengan senang hati tentunya, Audrey. Ini bukan sesuatu yang sulit, aku juga tertarik karena memang foto-foto testimony turis begitu bagus. Sepertinya sayang untuk dilewatkan. Ohh ... leherku pegal karena penerbangannya lama sekali!" jawab Jonas sambil memijit-mijit sendiri lehernya.Audrey pun segera turun tangan dan memijat bagian leher hingga lekuk bahu suaminya. Itu sedikit melemaskan otot-otot kaku Jonas. Setelahnya pria itu tertidur lagi karena penerbangan masih jauh jarak tempuhnya. Pasangan Fremantle juga satu pesawat dengan mereka sekali lagi karena memang sepakat mengikuti festival balon udara di Cappadocia, Turki.Enam jam kemudian dari jendela pesawat dapat terlihat bentukan cerobong peri (fairy chimney). Itu adalah sebutan formasi bebatuan unik seperti cerobong asap yang terbent
Read more

Sweet As Turkish Delight

"Kami ingin mengambil trip singkat naik balon udara, Sir!" ujar Jonas kepada kru provider salah satu penyedia jasa naik balon udara di lapangan luas tempat benda-benda itu diparkir dengan diikat tali pancang ke patok yang ditanam dalam di tanah. Ahmed Kirzi, pria berusia awal 30 tahunan yang diajak bicara oleh Jonas itu menjawab, "Sekarang sudah pukul 15.00, mengapa tidak ambil long trip saja, Tuan? Biayanya tak berbeda jauh dan jangkauan lebih luas, pasti lebih menyenangkan bisa menikmati pemandangan dengan puas!" Maka Jonas pun berunding dengan teman-temannya. Setelah menimbang-nimbang maka mereka pun setuju mengambil long trip seharga 650 Euro. Ketiga pria itu membayar bersama-sama, Jonas yang menanggung 250 Euro, sisanya Calvin dan Jordan masing-masing 200 Euro. Keenam penumpang dari rombongan itu diizinkan naik ke balon udara. Ada sofa di dua sisi kotak yang diangkut balon udara tersebut. Mereka duduk di sana sambil
Read more

Banyak Uang Bersenang-Senang

"Selamat untukmu, Dicky!" ucap Pancho sembari memeluk sobatnya, pembalap Formula One yang berhasil menjuarai balapan di Sirkuit Riverside, California baru saja.Seringai bangga mewarnai wajah Dicky Bergins, dia telah mematahkan kepesimisan banyak pihak yang menyangka kemenangannya dulu saat kembali debut di sirkuit pasca koma lama di rumah sakit hanya sekadar keberuntungan. Dia memang jago dan layak diperhitungkan sebagai seorang racer masterpiece F1."Terima kasih, Kawan-kawan. Aku akan mentraktir kalian di bar untuk minum-minum bersamaku sekarang!" sahut Dicky sembari merangkul Woody dan Louis di kanan kirinya. Louis pun berkata, "Setelah bercerai dari Audrey, karirmu kembali melesat, Dicky. Bisa jadi dulu kau mengalami tekanan karena istrimu itu terus menerus menyuruhmu berhenti menjadi pembalap. Iya 'kan, Guys?" "Benar ... benar, aku setuju. Audrey memberi sugesti yang buruk kepadamu, Dicky!" timpal Woody. Dia juga tak menyukai mantan istri sobatnya itu."Hey, kalian ini sudahla
Read more

Malam Terakhir Di Istanbul

"Jadi kalian apa akan pulang ke rumah besok?" tanya Jonas yang masih dalam suasana bulan madu. Ketiga pasangan suami istri itu duduk mengelilingi meja makan salah satu restoran masakan khas Turki. Mereka sengaja makan malam usai seharian puas berkeliling kota Istanbul. Hari pertama dan kedua memang sengaja dihabiskan di Cappadocia dengan wisata festival balon udara. "Iya, kami sudah berlibur terlalu lama, Jonas. Kalian berdua silakan menikmati momen spesial tanpa gangguan dari kami. Apa besok jadi terbang langsung ke Swiss?" jawab Jordan sambil menikmati suapan köfte (daging cincang berbentuk bola dengan rasa rempah) dari sendok Chantal. Jonas pun menyahut, "Rencananya begitu, nanti setelah dari Swiss barulah kami pulang ke Texas. Terima kasih sudah menemani liburan bersama ke Turki ya, Guys!" Mereka mengobrol seru mengenai rencana untuk kapan-kapan lagi tur Eropa. Namun, Chantal menyeletuk, "He
Read more

Terpaksa Bertukar Pesawat Ke Swiss

"Hello, Mom. Ada apa?" jawab Jonas yang baru saja melakukan check in tiket pesawat di Bandara Istanbul. Nyonya Cecilia Benneton berkata dengan nada geram, "Hello, Jonas. Apa wanita itu terus menerus mengajak kau berlibur dan melupakan pekerjaanmu di kantor? Daddy sudah terlalu lama menghandle pekerjaanmu di sini. Apa kau masih lama pulang ke Texas?"Perkataan ibundanya membuat Jonas menjadi tidak enak hati. Dia dan Audrey berencana memperpanjang bulan madu ke Swiss. Tiket telah dibeli dan mereka siap berangkat sebentar lagi kurang dari satu jam jadwal penerbangan pesawatnya. "Mom, kami akan meneruskan bulan madu ke—""Jangan berangkat, kau pulang sekarang ke Texas. Mom sudah melarang dad untuk masuk kantor besok pagi!" potong Nyonya Cecilia Benneton tak mau tahu alasan putra sulungnya yang menjadi CEO perusahaan manufaktur makanan dan minuman kaleng terkemuka.Jordan dan Calvin yang mendengar suara merepet ibunda Jonas dari loud speaker ponsel sobat mereka pun saling berbisik. Tiket
Read more

Sweet Time In Alpen

"Ohh no, Calvin. Baru saja kita sampai di hotel sudah turun salju. Udaranya dingin sekali!" keluh Jessica Carrera dengan tubuh menggigil. Seusai membayar tarif taksi yang mahal karena perjalanan jauh dari Bandara Zürich hingga hotel tempat mereka menginap, Calvin membiarkan bell boy mengangkut koper mereka dan tas belanjaan Jessica tadi ke dalam lobi. "Tenanglah, ada penghangat di kamar pastinya dan aku juga akan membuatmu tak kedinginan lagi. Tunggu sebentar ya aku akan selesaikan proses check in kamarnya di resepsionis!" jawab Calvin sembari berjalan ke meja konter di lobi."Selamat datang di Hotel Villa Honeg. Apa sudah membuat reservasi kamar, Sir?" sambut wanita muda berambut sedagu pirang itu kepada tamunya."Hello, Miss. Saya mereservasi sebuah kamar atas nama Mister Jonas Benneton. Apa ada di daftar Anda?" jawab Calvin sesuai perubahan rencana sobatnya.Petugas resepsionis itu memeriksa di layar komputer kerjanya lalu menjawab, "Yes, Sir. Ada reservasi satu kamar di lantai t
Read more

Gangguan Di Pagi Hari

"Perjalanan pulang yang melelahkan, Audrey. Kuharap kau tidak jatuh sakit setelah liburan usai!" ujar Jonas setelah menurunkan koper Jessica dan Calvin di Bandara Miami, Florida. "Tidak, aku baik-baik saja, Hubby. Lantas apa koper mereka akan kita bawa sampai Texas?" balas Audrey sembari berjalan di sebelah Jonas menuju ke loket pembelian tiket pesawat dari Miami ke Dallas. Setelah selesai membeli tiket berdua, Jonas pun menjawab, "Ada karyawan Calvin yang akan membawa pulang koper-koper ini ke penthouse mereka. Sepertinya itu orang suruhan Calvin!" Dia menunjuk seorang pria awal dua puluh tahunan berkemeja lengan pendek mengangkat papan kertas bertuliskan nama Mr. Jonas Benneton."Hello, Sir. Saya Bobby, yang akan membawa pulang koper Mister Calvin dan istrinya," ujar pemuda itu berjabat tangan dengan Jonas. "Ini silakan diambil, ada dua koper saja. Baiklah, saya harus melanjutkan penerbangan ke Dallas, terima kasih atas bantuanmu, Bobby!" jawab Jonas seraya menyerahkan troli beri
Read more
PREV
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status