Lewis diam-diam datang ke sebuah vila di pegunungan di tengah malam.Begitu malam tiba, lampu di ruangan lantai satu langsung menyala.Saat melihat Lewis masuk, Abel segera menyambutnya. "Nggak ada yang tahu, 'kan?""Nggak, gimana keadaannya?"Abel memanyunkan bibirnya dan berkata dengan kesal sambil melingkarkan kedua tangannya ke leher Lewis, "Kakak menyuruh pacarmu yang sekarang untuk merawat gadis pujaan hatimu, terus pertanyaan pertamamu juga ditujukan padanya, Kakak ini sangat keterlaluan, 'kan?""Maafkan aku, Abel, aku sudah membuatmu merasa nggak nyaman. Ini adalah situasi yang agak istimewa bagi Selena."Abel tertawa terbahak-bahak saat melihat Lewis menjelaskan dengan tergesa-gesa. Dua gurat senyum di sudut bibirnya sangat menggemaskan.“Iya, iya, aku cuma bercanda. Aku 'kan bukan wanita yang berhati sempit kayak gitu. Sebenarnya aku bisa mengerti, Kak Selena itu sangat brilian dan cantik. Bahkan aku yang sebagai wanita saja terpikat dengan wajahnya, apalagi Kakak.”Lewis mer
Read more