Harvey menatap Lanny seperti monster. Namun, kenapa adiknya tidak berteriak dan terlihat sangat tenang?Lanny mengulurkan tangan lainnya dan mengelus wajah Harvey, bahkan tersenyum."Kakak lebih mencintaiku, 'kan?""Kenapa kamu, melakukan itu? Selena itu orang yang baik, kenapa kamu menyakitinya?""Nggak ada alasannya. Aku cuma membencinya, membencinya sampai ke ubun-ubun."Bisa dikatakan kalau kegilaan juga bisa diwariskan. Lanny dan Harvey sama gilanya dengan ibu mereka."Kamu masih nggak menyesal sampai sekarang!"Harvey segera mematahkan urat tangan kanan adiknya dan darah segar memercik di wajah Lanny.Namun, adiknya tetap tersenyum cerah. "Apa pun yang Kakak lakukan padaku, Selena nggak akan kembali lagi."Ellia tidak pernah menyangka putranya yang kurang ajar ini benar-benar berani bertindak. Putranya sudah melukai tangan adik perempuannya sampai seperti ini dalam waktu yang sangat singkat.Ellia mendorong Harvey dengan sekuat tenaga, tetapi dia malah melihat senyuman Lanny."Gi
"Hentikan!" teriak Ellia dengan keras.Satu kesalahan menyebabkan kesalahan lainnya. Obsesi cintanya di masa lalu pada akhirnya membuat keluarganya menjadi seperti ini.Kakak tidak seperti kakak dan adik tidak seperti adik.Harvey menepati apa yang dia katakan. Dia benar-benar mematahkan kedua tangan dan kaki Lanny, membuatnya menjadi cacat total.Ellia tetap berada di samping Lanny seolah untuk menggantikan kehilangan kasih sayang ibu.Dia memandikan, menyisir rambut, dan menyuapi Lanny dengan sabar setiap hari.Lanny mendapatkan semua kasih sayang ibu yang dia rindukan saat dia masih kecil. Sebenarnya, Lanny tidak berharap tinggi pada masa depannya.Baginya, tidak ada perbedaan antara hidup dan mati.Selama dia hidup, selain kehangatan yang tak terduga dari Sean, dia sudah terbiasa dengan kekejaman dan keburukan manusia.Tentu saja dia merasa tidak nyaman karena tiba-tiba diperlakukan seperti ini oleh Ellia.Dulu, dia membenci ibunya dan menyayangi kakaknya yang lembut.Saat ini, sit
Lewis diam-diam datang ke sebuah vila di pegunungan di tengah malam.Begitu malam tiba, lampu di ruangan lantai satu langsung menyala.Saat melihat Lewis masuk, Abel segera menyambutnya. "Nggak ada yang tahu, 'kan?""Nggak, gimana keadaannya?"Abel memanyunkan bibirnya dan berkata dengan kesal sambil melingkarkan kedua tangannya ke leher Lewis, "Kakak menyuruh pacarmu yang sekarang untuk merawat gadis pujaan hatimu, terus pertanyaan pertamamu juga ditujukan padanya, Kakak ini sangat keterlaluan, 'kan?""Maafkan aku, Abel, aku sudah membuatmu merasa nggak nyaman. Ini adalah situasi yang agak istimewa bagi Selena."Abel tertawa terbahak-bahak saat melihat Lewis menjelaskan dengan tergesa-gesa. Dua gurat senyum di sudut bibirnya sangat menggemaskan.“Iya, iya, aku cuma bercanda. Aku 'kan bukan wanita yang berhati sempit kayak gitu. Sebenarnya aku bisa mengerti, Kak Selena itu sangat brilian dan cantik. Bahkan aku yang sebagai wanita saja terpikat dengan wajahnya, apalagi Kakak.”Lewis mer
Selena beristirahat dengan baik selama beberapa hari, dan semua parameter kesehatannya perlahan-lahan membaik.Lewis bisa melihat dengan jelas kalau warna kulit Selena jauh lebih baik daripada beberapa hari yang lalu. Warna merah juga perlahan-lahan terlihat di kulitnya."Selena, apa kamu sudah terbiasa hidup di sini?" tanya Lewis."Ya, semuanya baik-baik saja. Abel sangat perhatian padaku, aku sangat bahagia di sini."Hal yang paling penting adalah dia tidak perlu hidup terkekang oleh Harvey setiap hari dan tidak perlu khawatir akan ada orang yang mencoba membunuhnya.Banyak penyakit manusia yang berasal dari penyakit mental. Selama beban mentalnya hilang, setengah penyakitnya akan sembuh dengan sendirinya."Syukurlah, Abel adalah gadis yang baik hati dan suka membantu orang. Kalau kamu butuh sesuatu, beri tahu dia saja.""Makasih, persahabatan ini akan selalu terukir di hatiku. Kalau aku punya masa depan, aku pasti akan membalas kebaikan kalian.""Kak Selena, jangan terlalu mempermas
Lewis merasa lega setelah melihat keadaan Selena sekarang. "Tadinya aku berpikir kalau kamu akan merasa kasihan padanya, takut kamu menyesali keputusanmu sendiri. Tapi setelah melihatmu benar-benar melepaskannya, aku juga merasa lega.""Dokter Lewis, Selena yang dulu sudah mati di laut itu. Jalan ini adalah pilihanku dan aku nggak akan menyesal."Lewis tiba-tiba teringat saat dia bertanya apa Selena menyesal menikah dengan Harvey. Selena juga menjawab dengan tenang dan bijaksana seperti sekarang.Dia tidak menyesal.Hanya saja Selena yang sekarang punya pandangan yang tegas seperti burung foniks yang terlahir kembali dari abu dengan membawa semangat yang tak tergoyahkan."Aku nggak akan pernah menyerah pada hiduku sebelum menyelesaikan apa yang harus aku lakukan."Selena berjuang mati-matian tidak hanya untuk melarikan diri dari Harvey, tetapi juga karena masih punya banyak hal yang belum selesai.Mencari tahu siapa yang terus mengendalikan orang lain untuk membunuhnya di belakang lay
Chandra mengeluarkan ponselnya. "Ini adalah foto yang diambil hari ini dengan kamera laba-laba."Selena duduk tenang di halaman sambil membaca buku. Meski kameranya hanya seukuran laba-laba, kualitas gambar yang diambil sangat jernih.Harvey mengulurkan tangannya dan menyentuh pipi Selena. Ternyata melepaskannya adalah pilihan yang tepat. Kondisi Selena jauh lebih baik dari sebelumnya."Barusan saya mendapat kabar kalau Lewis menyuruh seseorang untuk menyiapkan beberapa obat kemoterapi. Sepertinya nyonya akan mulai menjalani kemoterapi kedua.""Aku mengerti."Meski hanya melihat cahaya lampu di vila, Harvey merasa lebih tenang karena tahu Selena ada di dalamnya.Sayangnya, mereka tidak berani membuat kegaduhan. Mereka hanya bisa meletakkan kamera laba-laba di halaman dan menunggu Selena keluar untuk mengambil gambar."Tuan Harvey, lebih baik kita kembali saja. Tuan juga tidak bisa melihat nyonya di sini. Lagi pula Tuan sudah tahu kalau nyonya masih hidup, Tuan bisa tenang sekarang."Me
Harvey memahami pikirannya dan berkata, "Aku tahu.""Selena sudah pergi, apa rencana Tuan Harvey selanjutnya?"Harvey adalah orang yang sangat cerdas, jadi dia langsung mengerti maksud perkataan Lewis ini. Sepertinya kedatangannya untuk mengambil sesuatu itu palsu. Sebenarnya, dia datang untuk mencari tahu informasi demi Selena.Mungkin tindakan-tindakan yang dia lakukan terhadap Selena di masa lalu telah meninggalkan gangguan psikologis yang mendalam pada Selena. Selena pasti merasa takut setiap hari.Harvey berkata, "Awalnya aku mengirim Selena ke sini agar dia bisa memulai kehidupan barunya, tapi tanpa disangka, hari itu nggak akan tiba. Aku akan kembali ke dalam negeri dalam beberapa hari lagi."Selena takut padanya, jadi dia akan pergi.Lewis langsung bertanya, "Kapan Tuan Harvey akan pergi?"Lewis merasa kata-katanya barusan terlalu mendesak, jadi dia menjelaskan, "Berhubung kita saling kenal, saya ingin mengantar Tuan dan Selena pergi.""Besok, Dokter Lewis bisa datang kapan saj
Kediaman Bennett.Kondisi Sean akhirnya terbebas dari bahaya. Ini membuat Shane merasa lega."Kak, akhirnya Kakak bangun. Kakak nggak tahu seberapa khawatirnya aku kalau Kakak nggak bangun."Sean baru saja bangun, wajahnya masih terlihat pucat. Dia tersenyum untuk menghibur adiknya. "Mana mungkin aku rela meninggalkanmu? Coba lihat rambutmu yang hampir sama kayak singa emas."Shane adalah seorang desainer, jadi dia selalu berpakaian dengan gaya yang sangat modis. Shane telah tinggal bersama Sean selama beberapa hari ini untuk merawatnya, jadi dia tidak punya waktu untuk merawat dirinya sendiri. Rambut pirangnya juga berantakan dan kusut seperti anjing ras Siberian Husky."Kak, bisa-bisanya Kakak masih punya mood untuk bercanda denganku. Kakak ini sudah sangat sial, tahu.""Sial dari mananya? Aku masih hidup, adanya aku merasa sangat beruntung."Shane mendengkus. "Susah banget nemuin orang yang ginjalnya cocok dengan Kakak dan setuju untuk mendonorkannya. Siapa yang tahu kalau hal seper