Semua Bab Antara Dendam dan Penyesalan: Bab 701 - Bab 710

1674 Bab

Bab 701

Saking nyerinya, Selena tidak sanggup berbicara lagi. Padahal, Ellia ingin duduk sambil menyaksikan adegan itu, tetapi tidak disangka ibu dan anak ini malah menyerangnya terlebih dahulu.Tampaknya mereka ingin menggunakan kesempatan ini dan mencari alasan agar Leo mengusir Selena dan lainnya keluar."Naufan, kamu suka sekali mengatakan kata-kata itu. Apa kamu mau kata-kata itu diukir di batu nisanmu saat kamu mati nanti?"Naufan memandang Ellia dengan tatapan tidak senang dan berkata, "Tutup mulutmu. Ini bukan urusanmu."Ellia berdiri di depan Selena, lalu membentak Naufan dengan marah, "Sialan! Beraninya kamu menyuruhku diam!"Naufan terkejut, begitu juga dengan Jesika. Semua orang yang hadir pun tak kalah terkejutnya.Leo berdeham beberapa kali dan memperlihatkan wajah tidak nyaman, "Menantuku, perhatikan sikapmu. Ibu menantumu sangat pelit. Hati-hati dia akan balas dendam kepadamu malam ini."Perlu diketahui, sebelumnya Ellia juga pernah memarahi Jesika. Bagaimanapun juga, dia seora
Baca selengkapnya

Bab 702

Jesika berkata sambil terisak, "Suamiku, aku pikir kalian sudah bercerai. Jadi, aku pun menjaga anak kita dan mengurus rumah tangga dengan baik. Dengan harapan, suatu hari Ayah bisa melihat ketulusan hatiku, tapi ternyata setelah bertahun-tahun, kami hanyalah orang luar. Sebaiknya kami pergi saja. Rumah ini nggak menerima kita lagi."Padahal, Ellia belum mengatakan apa-apa, tetapi Naufan telah termakan omongan Jesika. Kini wajahnya tampak marah. Pria itu segera memapah William berdiri sambil berkata, "Kalian mau ke mana? Seharusnya yang pergi itu mereka!"Setelah mengucapkan kalimat itu, Naufan tampak menyesal. Dia tahu selama ini hidup Ellia tidak baik. Naufan sama sekali tidak bermaksud untuk mengusirnya. Dia bahkan sempat berpikir kalau Ellia bersedia, dia akan membiarkannya tinggal di Keluarga Irwin.Namun, amarah tampak menguasai dirinya. Dia bahkan tidak menyadari dirinya mengucapkan kata-kata seperti itu.Kata-kata menyakitkan itu bagaikan sebilah pisau tajam yang menusuk hati.
Baca selengkapnya

Bab 703

Mendengar ucapan itu, bahkan Naufan, yang biasa merasa dirinya benar pun menoleh kepadanya, "Apa yang kamu katakan?""Ayah, Kakak terjebak dalam ledakan dan masih belum ditemukan hingga saat ini. Kemungkinan besar dia sudah meninggal dunia." William mengucapkan kata-kata paling kejam dengan nada lembut.Semua orang yang hadir tampak terkejut. Meskipun tuan muda telah lama berkembang di Negara Arama, statusnya tidak perlu diragukan lagi.Jika dia telah meninggal, bukankah semua harta dan hak waris akan menjadi milik William?Pantas saja Leo setuju membiarkan ibu dan anak kembali. Ternyata ini alasannya.Belakangan ini, Naufan juga mendengar kabar itu, tetapi dia menganggapnya sebagai gosip yang dibuat oleh orang berniat jahat. Bagaimana mungkin Harvey yang baik-baik saja bisa meninggal?Namun, saat ucapan itu keluar dari mulut William, Naufan mulai merasa gelisah, "Tanpa bukti yang pasti, kenapa kamu bilang dia sudah meninggal?""Ayah, kamu juga mendengar berita ledakan pabrik yang terj
Baca selengkapnya

Bab 704

"Ayah, ada banyak orang di sini. Jangan ribut lagi. Jangan sampai mereka mentertawakan kita."William segera berkata, "Kakek, karena kamu nggak menyukaiku, maka aku dan Ibu nggak akan mengganggu di sini lagi. Aku hanya berharap kamu nggak menyesal di kemudian hari. Ibu, ayo kita pergi."Ucapan ini jelas ancaman.Naufan menahan tangan mereka berdua, "Selama aku ada di sini, aku nggak akan membiarkan kalian pergi. Ayah, masalah ini terjadi karena dia. Apa begitu sulit baginya untuk minta maaf?"Sebuah suara lembut terdengar dari kerumunan. "Seharusnya yang minta maaf itu putramu, bukan dia."Selena merasa suara ini terdengar tidak asing. Dia menoleh dan melihat ke arah sumber suara itu. Ternyata dia adalah Lewis, pria yang sebelumnya pernah bertemu dengannya di bandara.Gadis kecil yang berdiri di sampingnya tampak menarik tangannya, seakan-akan tidak ingin dia ikut campur dalam urusan Keluarga Irwin.Lewis tidak takut pada kekuasaan. Pria itu pun berjalan dengan tenang. Dia seorang dokt
Baca selengkapnya

Bab 705

William tidak menyangka ada yang merekam adegan ini. Tanpa memikirkan reputasi Keluarga Irwin, dia langsung mempublikasikannya dan membuatnya malu.Dalam sekejap, William menghancurkan impian gadis-gadis yang memujanya. Di balik tampang suci pria itu tersimpan sosok binatang buas.Ellia tidak sanggup berdiam diri lagi. Saking marahnya, dia langsung mengambil sebotol sampanye untuk memukul kepala William.Belakangan ini, ibu dan anak itu berusaha keras untuk memprovokasi Ellia, tetapi pada akhirnya pertahanan mereka hancur gara-gara ucapan William."Berengsek! Aku pasti akan membunuhmu!"Ellia langsung memukul kepala William dan seketika darah segar mengucur dari dahi pria itu.Jesika juga tidak bisa menahan diri lagi. Wanita itu ingin menggunakan cara yang sama untuk menyerang Ellia, tetapi gerakannya dihentikan oleh pelayan rumah tepat waktu."Suamiku, putra kita hanya bercanda saja. Meskipun dia salah, Kak Ellia nggak boleh kejam seperti ini! Rumah ini nggak bisa menampung kita lagi.
Baca selengkapnya

Bab 706

Tiba-tiba muncul sekelompok orang berpakaian jas di luar pintu. Wajah Alex dan Chandra tampak terluka. Ekspresi mereka serius dan berdiri dengan hormat di belakang Harvey.Harvey berperawakan tinggi. Ada bekas luka di bagian alisnya, tetapi sikap dinginnya tidak berkurang sedikit pun, apalagi aura kuat yang menyelimuti dirinya.Seakan tidak percaya, mulut Wiliam sampai menganga, "Bagaimana bisa? Bukankah kamu ... "Harvey berjalan ke depan sambil mengangkat kepalanya tinggi-tinggi. Wajah tampannya tampak sedingin es. Dia mempercepat langkahnya dan hanya dalam dua atau tiga langkah, dia sudah tiba di depan William.Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Harvey langsung mengangkat tangannya dan mencekik leher William.Dibandingkan dengan Harvey, William lebih kurus dan lemah. Serangan Harvey membuatnya dirinya tampak seperti mangsa yang diterkam pemburunya.William refleks mundur ke belakang, tetapi langkah Harvey makin cepat. Melihat menara sampanye di belakangnya itu, Jesika langsung bert
Baca selengkapnya

Bab 707

Lambung Selena yang mulanya sakit itu bertambah parah karena dibuat kesal oleh William tadi. Namun, di saat Harvey memeluknya, Selena merasa dirinya seakan menemukan secercah harapan lagi.Dia mengulurkan tangannya dan membalas pelukan Harvey, "Akhirnya kamu kembali."Harvey membelai wajah wanita itu dengan lembut. Meskipun Selena memakai riasan, dia menyadari raut wajah wanita itu tidak terlihat baik."Apa kamu nggak enak badan?"Menghadapi tatapan semua orang, Selena merasa risih. Dia pun menahan rasa sakitnya sambil tersenyum, "Nggak apa-apa. Yang penting kamu sudah kembali."Harvey melihat sekilas keringat dingin di dahi Selena. Dia sempat mengira itu mungkin karena Jesika dan putranya yang membuat Selena merasa tidak nyaman, jadi dia harus segera menanganinya.Harvey menghiburnya dengan lembut, "Jangan takut. Aku sudah kembali, jadi nggak ada lagi yang bisa mengganggumu."Selesai menghibur Selena, pandangannya dialihkkan ke arah Jesika, "Aku sudah mendengar tentang apa yang terjad
Baca selengkapnya

Bab 708

Jesika terkejut dan menatap Harvey dengan mata terbelalak, seakan tidak percaya. Bagaimanapun juga, Jesika lebih tua darinya."Jesika!" Naufan segera menarik handuk dari mulutnya.Jesika hendak melanjutkan tangisannya, tetapi tatapan dingin Harvey membuatnya seketika berhenti. Dia menunjuk ke arah William yang terbaring di lantai itu dan berkata, "Selamatkan putra kita dulu."Naufan juga tahu ini bukanlah saat yang tepat untuk berdebat dengan Harvey. Yang paling penting adalah nyawa William."Sudahlah, jangan menangis lagi."Naufan melepaskan tangan Jesika dan berjalan mendekati Alex, "Lepaskan dia."Meskipun auranya begitu kuat, Alex juga bukan anak buahnya, mana mungkin dia akan menuruti perintahnya?Apalagi, setelah Alex tahu Naufan memperlakukan Harvey seperti itu dulu, dia sudah kesal setengah mati. Seharusnya Naufan bersyukur karena Alex tidak memukulnya saat ini. Jadi, dia pun mengabaikan perintah pria itu.Naufan kembali dipermalukan. Ekspresi wajahnya langsung menjadi dingin,
Baca selengkapnya

Bab 709

Naufan menoleh ke belakang dan melihat Jesika, "Bukankah kamu yang mau pergi?"Jesika menitikkan air matanya, "Kamu pikir aku ingin tinggal di sini? Aku hanya kasihan sama putra kita. Akibat kita sibuk merintis usaha beberapa tahun ini, dia telah menderita."Setelah mengatakan itu, Jesika langsung menjatuhkan kedua lututnya di hadapan Leo, "Ayah, apa kamu tahu bagaimana kami menjalani hidup selama ini? Aku tahu kamu memandang rendah diriku karena latar belakangku buruk, tapi apa kesalahan anakku? Dia juga darah daging Keluarga Irwin. Apalagi, wanita yang disukai oleh Naufan itu aku, tapi kamu memisahkan kami dan mengusirnya dari Keluarga Irwin. Meski kami telah menikah, kami masih dipandang rendah oleh orang luar.""Yang paling kasihan adalah William. Padahal, dia memiliki keluarga yang normal, tapi dia harus memikul predikat anak haram. Sejak kecil, dia selalu ditindas oleh teman sebayanya. Setiap dia pulang sekolah, tubuhnya penuh luka-luka. Tahukah kamu betapa sedihnya aku sebagai i
Baca selengkapnya

Bab 710

Naufan mengerutkan keningnya. Saat itu, dia sibuk setiap harinya, tetapi Jesika malah terus-terusan meminta uang kepadanya.Wanita itu membuat berbagai alasan mulai dari ayahnya sakit parah atau ibunya mengalami serangan jantung dan bahkan adiknya mengalami masalah.Jesika juga mengatakan ayahnya sedang dirawat ruang ICU, jadi dia membutuhkan banyak uang untuk biaya pengobatannya.Naufan pun memberinya uang miliaran, tetapi tidak lama kemudian, wanita itu kembali mencari alasan lainnya.Dalam hati Naufan, dia selalu menganggap Jesika sebagai wanita polos, sederhana dan bukan tipe materialistis, jadi dia sama sekali tidak mencurigainya.Lagi pula, mereka sudah menjadi suami istri, jadi uangnya juga termasuk milik istrinya.Hanya saja, Naufan juga tidak memiliki banyak uang saat itu. Untuk membuka perusahaan, modal sebanyak 200 miliar tidaklah cukup.Apalagi, setiap dana proyek masuk, Jesika selalu mencari alasan untuk meminta uang. Naufan memang sangat kesulitan, tetapi dia tidak pernah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
6970717273
...
168
DMCA.com Protection Status