Jesika berkata sambil terisak, "Suamiku, aku pikir kalian sudah bercerai. Jadi, aku pun menjaga anak kita dan mengurus rumah tangga dengan baik. Dengan harapan, suatu hari Ayah bisa melihat ketulusan hatiku, tapi ternyata setelah bertahun-tahun, kami hanyalah orang luar. Sebaiknya kami pergi saja. Rumah ini nggak menerima kita lagi."Padahal, Ellia belum mengatakan apa-apa, tetapi Naufan telah termakan omongan Jesika. Kini wajahnya tampak marah. Pria itu segera memapah William berdiri sambil berkata, "Kalian mau ke mana? Seharusnya yang pergi itu mereka!"Setelah mengucapkan kalimat itu, Naufan tampak menyesal. Dia tahu selama ini hidup Ellia tidak baik. Naufan sama sekali tidak bermaksud untuk mengusirnya. Dia bahkan sempat berpikir kalau Ellia bersedia, dia akan membiarkannya tinggal di Keluarga Irwin.Namun, amarah tampak menguasai dirinya. Dia bahkan tidak menyadari dirinya mengucapkan kata-kata seperti itu.Kata-kata menyakitkan itu bagaikan sebilah pisau tajam yang menusuk hati.
Mendengar ucapan itu, bahkan Naufan, yang biasa merasa dirinya benar pun menoleh kepadanya, "Apa yang kamu katakan?""Ayah, Kakak terjebak dalam ledakan dan masih belum ditemukan hingga saat ini. Kemungkinan besar dia sudah meninggal dunia." William mengucapkan kata-kata paling kejam dengan nada lembut.Semua orang yang hadir tampak terkejut. Meskipun tuan muda telah lama berkembang di Negara Arama, statusnya tidak perlu diragukan lagi.Jika dia telah meninggal, bukankah semua harta dan hak waris akan menjadi milik William?Pantas saja Leo setuju membiarkan ibu dan anak kembali. Ternyata ini alasannya.Belakangan ini, Naufan juga mendengar kabar itu, tetapi dia menganggapnya sebagai gosip yang dibuat oleh orang berniat jahat. Bagaimana mungkin Harvey yang baik-baik saja bisa meninggal?Namun, saat ucapan itu keluar dari mulut William, Naufan mulai merasa gelisah, "Tanpa bukti yang pasti, kenapa kamu bilang dia sudah meninggal?""Ayah, kamu juga mendengar berita ledakan pabrik yang terj
"Ayah, ada banyak orang di sini. Jangan ribut lagi. Jangan sampai mereka mentertawakan kita."William segera berkata, "Kakek, karena kamu nggak menyukaiku, maka aku dan Ibu nggak akan mengganggu di sini lagi. Aku hanya berharap kamu nggak menyesal di kemudian hari. Ibu, ayo kita pergi."Ucapan ini jelas ancaman.Naufan menahan tangan mereka berdua, "Selama aku ada di sini, aku nggak akan membiarkan kalian pergi. Ayah, masalah ini terjadi karena dia. Apa begitu sulit baginya untuk minta maaf?"Sebuah suara lembut terdengar dari kerumunan. "Seharusnya yang minta maaf itu putramu, bukan dia."Selena merasa suara ini terdengar tidak asing. Dia menoleh dan melihat ke arah sumber suara itu. Ternyata dia adalah Lewis, pria yang sebelumnya pernah bertemu dengannya di bandara.Gadis kecil yang berdiri di sampingnya tampak menarik tangannya, seakan-akan tidak ingin dia ikut campur dalam urusan Keluarga Irwin.Lewis tidak takut pada kekuasaan. Pria itu pun berjalan dengan tenang. Dia seorang dokt
William tidak menyangka ada yang merekam adegan ini. Tanpa memikirkan reputasi Keluarga Irwin, dia langsung mempublikasikannya dan membuatnya malu.Dalam sekejap, William menghancurkan impian gadis-gadis yang memujanya. Di balik tampang suci pria itu tersimpan sosok binatang buas.Ellia tidak sanggup berdiam diri lagi. Saking marahnya, dia langsung mengambil sebotol sampanye untuk memukul kepala William.Belakangan ini, ibu dan anak itu berusaha keras untuk memprovokasi Ellia, tetapi pada akhirnya pertahanan mereka hancur gara-gara ucapan William."Berengsek! Aku pasti akan membunuhmu!"Ellia langsung memukul kepala William dan seketika darah segar mengucur dari dahi pria itu.Jesika juga tidak bisa menahan diri lagi. Wanita itu ingin menggunakan cara yang sama untuk menyerang Ellia, tetapi gerakannya dihentikan oleh pelayan rumah tepat waktu."Suamiku, putra kita hanya bercanda saja. Meskipun dia salah, Kak Ellia nggak boleh kejam seperti ini! Rumah ini nggak bisa menampung kita lagi.
Tiba-tiba muncul sekelompok orang berpakaian jas di luar pintu. Wajah Alex dan Chandra tampak terluka. Ekspresi mereka serius dan berdiri dengan hormat di belakang Harvey.Harvey berperawakan tinggi. Ada bekas luka di bagian alisnya, tetapi sikap dinginnya tidak berkurang sedikit pun, apalagi aura kuat yang menyelimuti dirinya.Seakan tidak percaya, mulut Wiliam sampai menganga, "Bagaimana bisa? Bukankah kamu ... "Harvey berjalan ke depan sambil mengangkat kepalanya tinggi-tinggi. Wajah tampannya tampak sedingin es. Dia mempercepat langkahnya dan hanya dalam dua atau tiga langkah, dia sudah tiba di depan William.Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Harvey langsung mengangkat tangannya dan mencekik leher William.Dibandingkan dengan Harvey, William lebih kurus dan lemah. Serangan Harvey membuatnya dirinya tampak seperti mangsa yang diterkam pemburunya.William refleks mundur ke belakang, tetapi langkah Harvey makin cepat. Melihat menara sampanye di belakangnya itu, Jesika langsung bert
Lambung Selena yang mulanya sakit itu bertambah parah karena dibuat kesal oleh William tadi. Namun, di saat Harvey memeluknya, Selena merasa dirinya seakan menemukan secercah harapan lagi.Dia mengulurkan tangannya dan membalas pelukan Harvey, "Akhirnya kamu kembali."Harvey membelai wajah wanita itu dengan lembut. Meskipun Selena memakai riasan, dia menyadari raut wajah wanita itu tidak terlihat baik."Apa kamu nggak enak badan?"Menghadapi tatapan semua orang, Selena merasa risih. Dia pun menahan rasa sakitnya sambil tersenyum, "Nggak apa-apa. Yang penting kamu sudah kembali."Harvey melihat sekilas keringat dingin di dahi Selena. Dia sempat mengira itu mungkin karena Jesika dan putranya yang membuat Selena merasa tidak nyaman, jadi dia harus segera menanganinya.Harvey menghiburnya dengan lembut, "Jangan takut. Aku sudah kembali, jadi nggak ada lagi yang bisa mengganggumu."Selesai menghibur Selena, pandangannya dialihkkan ke arah Jesika, "Aku sudah mendengar tentang apa yang terjad
Jesika terkejut dan menatap Harvey dengan mata terbelalak, seakan tidak percaya. Bagaimanapun juga, Jesika lebih tua darinya."Jesika!" Naufan segera menarik handuk dari mulutnya.Jesika hendak melanjutkan tangisannya, tetapi tatapan dingin Harvey membuatnya seketika berhenti. Dia menunjuk ke arah William yang terbaring di lantai itu dan berkata, "Selamatkan putra kita dulu."Naufan juga tahu ini bukanlah saat yang tepat untuk berdebat dengan Harvey. Yang paling penting adalah nyawa William."Sudahlah, jangan menangis lagi."Naufan melepaskan tangan Jesika dan berjalan mendekati Alex, "Lepaskan dia."Meskipun auranya begitu kuat, Alex juga bukan anak buahnya, mana mungkin dia akan menuruti perintahnya?Apalagi, setelah Alex tahu Naufan memperlakukan Harvey seperti itu dulu, dia sudah kesal setengah mati. Seharusnya Naufan bersyukur karena Alex tidak memukulnya saat ini. Jadi, dia pun mengabaikan perintah pria itu.Naufan kembali dipermalukan. Ekspresi wajahnya langsung menjadi dingin,
Naufan menoleh ke belakang dan melihat Jesika, "Bukankah kamu yang mau pergi?"Jesika menitikkan air matanya, "Kamu pikir aku ingin tinggal di sini? Aku hanya kasihan sama putra kita. Akibat kita sibuk merintis usaha beberapa tahun ini, dia telah menderita."Setelah mengatakan itu, Jesika langsung menjatuhkan kedua lututnya di hadapan Leo, "Ayah, apa kamu tahu bagaimana kami menjalani hidup selama ini? Aku tahu kamu memandang rendah diriku karena latar belakangku buruk, tapi apa kesalahan anakku? Dia juga darah daging Keluarga Irwin. Apalagi, wanita yang disukai oleh Naufan itu aku, tapi kamu memisahkan kami dan mengusirnya dari Keluarga Irwin. Meski kami telah menikah, kami masih dipandang rendah oleh orang luar.""Yang paling kasihan adalah William. Padahal, dia memiliki keluarga yang normal, tapi dia harus memikul predikat anak haram. Sejak kecil, dia selalu ditindas oleh teman sebayanya. Setiap dia pulang sekolah, tubuhnya penuh luka-luka. Tahukah kamu betapa sedihnya aku sebagai i
Zane menatap Selena. Terlihat sedikit harapan di wajahnya yang pucat. "Selena, apa selama dua tahun lebih kita bersama, ada saat di mana kamu menyukaiku?"Selena menatapnya dengan dingin dan penuh kebencian."Nggak, aku selalu berharap kamu mati setiap saat."Zane tersenyum pahit. "Ternyata benar."Hukum alam berputar, segala sesuatu ada karmanya."Dor!"Burung-burung terbang melintasi langit dan darah segar tumpah ke tanah.Zane melihat foto dingin di atas batu nisan dan berkata dengan perlahan, "Lian, aku akan mengembalikan semua utangku padamu ... "Selena melihat orang-orang yang meninggal dengan hati yang terluka dan air matanya mengalir perlahan-lahan."Lian, aku sudah membalaskan dendam untukmu. Sekarang kamu bisa beristirahat dengan tenang."Dia sudah menunggu hari ini terlalu lama.Setelah benar-benar membalas dendam, Selena merasa hatinya kosong.Pada musim ini, bunga Canola mekar dengan indah. Dalam embusan angin sepoi-sepoi yang lembut, Winnie mengejar Ravi dan lonceng di t
Namun Zane yang dibutakan karena cinta sama sekali tidak tahu kalau semua ini adalah perangkap yang disusun oleh Selena selama dua tahun.Saat dia melihat Selena bersandar di pelukan Harvey, dia baru menyadari kalau rencananya sudah terbongkar sejak awal.Semua ini juga harus diakhiri ...Meski Keluarga Bennett menang, tetapi selama bertahun-tahun menghadapi Andrew, Theresa, dan Shira, ada banyak yang terluka dan tewas. Pada kenyataannya, mereka tetap kalah.Kak Freya akhirnya menjadi korban dan meninggal dunia di usia muda.Selena menyalakan sebatang dupa di atas makamnya. "Kak Freya, kakak harus lebih berhati-hati di reinkarnasi berikutnya. Jangan khawatir, aku akan menjaga keluarga dengan baik."Angin sepoi-sepoi menerbangkan sehelai daun yang jatuh di bahu Selena seolah memberikan tanggapan padanya.Petra kembali dengan penuh kekuatan bersama anggota Keluarga Bennett dan Fanny akhirnya dimakamkan dengan tenang.Dia tidak memberi tahu pemakaman Fanny kepada siapa pun, tetapi Rudy da
"Kak Sean, apa yang terjadi?" Selena tidak tahu situasinya. Sekarang dia masih tidak berani mendekati Louis dengan sembarangan.Dia hanya mengenal Sean dari antara orang-orang yang ada di sana."Selena, jangan datang ke sini. Tempat ini terlalu berbahaya." Sean terlihat khawatir.Louis juga menatap Selena. "Hei Tua Bangka, eksperimenku akan segera berhasil. Dia adalah keturunan Fanny, darah yang mengalir di tubuhnya sama seperti Fanny ... "Ekspresi Selena langsung berubah. Pantas saja dia selalu merasa kalau Louis sangat memperhatikannya.Pada saat itu, dia mengira kalau itu karena tubuh dan bakatnya sendiri. Dia tidak tahu kalau sejak awal Louis sudah mengetahui identitasnya.Program modifikasi manusia hidup ini adalah untuk menghidupkan kembali neneknya!Pria ini sangat menakutkan. Louis melakukan begitu banyak persiapan untuk menghidupkan kembali neneknya dan dia hampir saja ditipu karena percaya kalau Louis hanya melakukan program modifikasi saja.Meski Petra sudah berambut putih,
Selena tiba di pulau itu. Kali ini, dia merasakan ada sedikit perubahan dari suasana di pulau itu.Meski pemandangannya masih sama, robot di seluruh pulau menghilang.Seharusnya dia akan bertemu dengan beberapa mata-mata robot setelah tiba di pulau.Ada banyak kapal yang berjejer rapi di tepi pulau. Banyak di antaranya adalah milik lembaga militer swasta dan tentara bayaran asing.Ada sejumlah besar orang yang mendarat di pulau!Apa yang terjadi?Apa sesuatu terjadi pada guru?Meski Louis ingin memodifikasi tubuh Selena, dia tetap berharap kalau gurunya masih hidup.Kalau ilmuwan sehebat Louis yang sangat berbakat di berbagai bidang meninggal, itu akan menjadi kerugian yang sangat besar.Guru!"Seli, jangan terburu-buru. Meski ada orang yang datang ke pulau ini, sepertinya nggak ada masalah besar." Harvey segera mengingatkannya.Kapal sebanyak ini pasti membawa banyak senjata berat, tetapi bunga dan bangunan di pulau ini masih utuh."Nggak, penduduk pulau ini memang nggak banyak. Sebag
Hari itu, Rudy dan Richie berbicara berdua untuk waktu yang lama. Tidak ada yang tahu apa yang mereka bicarakan.Sebenarnya, hal ini juga tidak penting. Bagi Keluarga Bennett, itu hanya menambah satu anggota keluarga saja.Namun, Mira merasa agak gugup karena Keluarga Farrell tiba-tiba punya keturunan sebanyak ini. Kalau semuanya dimasukkan ke dalam Keluarga Farrell, harta milik putra dan putrinya akan berkurang banyak, 'kan?Setiap manusia itu adalah makhluk yang egois. Pada saat ini, siapa yang tidak memikirkan keuntungannya sendiri?Namun, hasil pembicaraan Richie dan Rudy justru mengejutkan.Meski Keluarga Bennett tidak mengakui identitasnya, Richie tidak berniat mengubah marganya menjadi Farrell.Ibunya menikah dengan Petra Bennett, jadi mereka adalah anggota Keluarga Bennett seumur hidup mereka. Namun, mereka bisa tetap menjaga hubungan keluarga dengan Keluarga Farrell.Meski merasa menyesal, Rudy memikirkan kalau Petra sangat baik pada keturunannya, jadi dia setuju dan memohon a
Selena dan rombongannya kembali ke Kediaman Bennett yang sudah beroperasi dengan normal di bawah pengawasan Sean. Kaki Steve juga sudah jauh lebih baik. Dia tidak perlu lagi berpura-pura lumpuh dan bisa berjalan dengan bebas seperti orang normal.Tubuh Shane tidak bisa sembuh dalam waktu yang singkat, tetapi dia sudah terlihat jauh lebih baik.Richie juga menunjukkan pemulihan yang signifikan dibandingkan sebelum Selena pergi.Shira hampir saja menghancurkan seluruh Keluarga Bennett.Saat melihat Selena kembali, wajah Richie terlihat sangat khawatir. "Selena, aku dengar dari Sean kalau kamu kena serangga sihir? Gimana keadaanmu sekarang?""Jangan khawatir, Ayah. Aku sudah sembuh. Hanya saja, Shira mungkin mati di dalam laut."Richie memeluk Selena dengan erat. "Nggak apa-apa, yang penting kalian baik-baik saja."Selena merasa sedih saat melihat Richie terlihat lebih tua beberapa tahun dalam waktu singkat."Apa sudah ada kabar tentang ibu?""Sean menemukan beberapa informasi dan masih m
Pasha berbicara dengan santai, tetapi membuat Melvin terkejut dan membayangkan bagaimana kehidupan putranya dulu.Lingkungan yang keras, dari berbagai latar belakang, tidak pernah mendapatkan apa-apa, jadi tidak takut kehilangan.Sejak istrinya meninggal, Melvin sebenarnya tidak terlalu memperhatikan Alan, tetapi dia selalu cukup dermawan dalam hal materi.Namun, saat dia menemukan anak kandungnya, dia langsung merasakan perasaan sayang.Kalau ini adalah satu-satunya keinginan anaknya, dia akan melakukan apa pun untuk membantu anaknya mencapainya.Selena berdiri di tepi laut sambil memandang matahari terbenam di cakrawala.Meski Shira seharusnya sudah mati di dasar laut, hatinya tidak merasa senang sedikit pun.Dalang utamanya sudah mati, tetapi Keluarga Bennett masih berantakan. Ibunya masih hilang hingga sekarang.Selena menghela napas pelan-pelan."Masih muda, tapi kenapa menghela napas?" Entah sejak kapan Markus sudah berjalan ke samping Selena.Dia duduk di sebelah Selena tanpa me
Melvin merasa lelah. Dosa apa yang telah dia buat?Daripada mengatakan dia mendapatkan seorang putra, lebih tepatnya dia justru mendapatkan seorang ayah.Mana ada anak di dunia ini yang sudah tidak bertemu dengan orang tuanya selama 30 tahun, tetapi saat bertemu bukannya peduli pada keluarga, malah berteriak ingin menikah?Kalau wanita yang ingin dinikahi putranya hanyalah seorang gadis biasa, itu tidak masalah. Namun, sayangnya putranya ingin menikahi seorang wanita yang sudah menikah dan punya empat anak.Itu semua juga tidak masalah. Hal yang paling penting adalah mantan suami Selena adalah anak kandung adik perempuannya dan keduanya masih terikat satu sama lain.Telapak tangan dan punggung tangan semuanya darah dagingnya, jadi apa yang bisa dia lakukan?Dia juga sangat putus asa!Markus tidak memedulikan kesulitan Melvin dan memberikan sebatang rokok kepadanya, tetapi Melvin mengibaskan tangannya. "Ayah sudah berhenti merokok."Kemudian Markus duduk sendiri dan merokok.Putranya in
Melvin yang selalu sakit-sakitan hingga hari ini tidak pernah membayangkan kalau suatu hari putra kandungnya yang hilang selama bertahun-tahun akan tumbuh menjadi pohon raksasa meski sudah mengalami banyak penderitaan.Dia memang pohon yang besar, hanya saja pohon ini sepertinya tumbuh agak miring?Bagaimanapun juga, sebagai ayah dan anak yang punya ikatan darah, saat kebenaran terungkap, bukannya mereka seharusnya saling berpelukan dan mengungkapkan perasaan mereka setelah bertahun-tahun tidak bertemu?Kenapa anak sulungnya ini sama sekali tidak merasa senang menemukan ayahnya dan malah tertarik dengan gelar Tuan Muda Keluarga Davira?Tidak, lebih tepatnya dia tertarik pada putri Keluarga Bennett."Tunggu Anakku. Sekarang situasinya agak rumit. Kita harus berpikir panjang dulu ... ""Apa aku benar-benar anakmu?" Markus adalah orang yang pemarah, sama persis seperti ibunya. Dia sama sekali tidak mendengarkan saran apa pun.Dia hanya punya satu pikiran di kepalanya. Untungnya dia sudah