Home / Pernikahan / Antara Dendam dan Penyesalan / Chapter 711 - Chapter 720

All Chapters of Antara Dendam dan Penyesalan: Chapter 711 - Chapter 720

1674 Chapters

Bab 711

Jesika masih mencoba menjelaskan, tetapi di hadapan bukti kuat, ucapannya tidak berarti sama sekali. Dia hanya bisa berkali-kali memberi tahu Naufan betapa dia mencintainya.Naufan menarik tangannya. Untuk pertama kalinya, ekspresi jijik muncul dari sorot matanya, "Jangan bicara lagi. Ayo kita pergi."Tidak peduli Jesika seperti apa, tindakannya hari ini telah melampaui pemahaman Naufan kepada wanita ini dan membuat pria itu kehilangan muka. Naufan hanya ingin segera meninggalkan tempat ini.Jesika tampak memiliki ratusan bahkan ribuan keenganan di hatinya, tetapi dia hanya bisa menuruti ucapan Naufan. Sekalipun dia sudah memperoleh banyak keuntungan selama bertahun-tahun ini, tetapi dia tidak akan melepaskan pria kaya ini."Baiklah, aku menurutimu. Ayo bawa anak kita juga."Harvey melingkarkan kedua tangannya di dadanya sambil memandangnya dengan tatapan dingin, "Aku nggak bilang William boleh pergi."Jesika balas memandangnya dengan marah, "Kamu ingin dia berlutut sampai kapan?""Sam
Read more

Bab 712

Perhatian semua orang beralih dari tragedi pernikahan Naufan ke wanita di depan pintu itu. Wajah Leo dan Ellia tampak berubah drastis.Bagaimana Agatha bisa muncul di sini? Padahal, mereka telah menjebaknya dan tidak memberinya kesempatan untuk mendekati Selena.Siapa yang membantu Agatha?William yang kini berlumuran darah itu akhirnya bisa membalikkan situasi. Dia tersenyum puas, "Kak, sepertinya kamu juga nggak menang."Harvey mengerutkan keningnya. Dalam beberapa hari ini, dia sibuk menangani dalang di balik layar. Tidak disangka, mereka akan merencanakan hal seperti ini.Apalagi, Selena telah melihat Agatha. Sekalipun dia menjelaskan kepada Selena sekarang, juga tidak ada gunanya lagi.Ellia angkat suara terlebih dahulu, "Pelayan rumah, tolong antar tamu keluar."Pelayan Wandi sangat cekatan. Begitu mendengar perintah itu, dia langsung berkata, "Nona, maaf karena pelayanan kami kurang baik. Hari ini kami nggak menerima tamu."Agatha pasti tidak akan menurutinya. Dia mengaktifkan m
Read more

Bab 713

Dengan gesit, Harvey menopangnya agar tubuh wanita itu tidak terjatuh, tetapi darah segar mengalir keluar dari sudut mulutnya.Semua anggota Keluarga Irwin panik. Mereka menghampirinya dengan cemas, "Dokter! Mengapa dokter masih belum datang?"Harvey merangkul tubuh ramping Selena sambil mengulurkan tangannya untuk menghapus darah di sudut bibirnya, tetapi darah merah langsung menodai tangannya dan gaun panjang Selena yang berwarna putih itu.Harvey mulai menyadari ada yang tidak beres, "Seli, apa yang terjadi?"Mendengar pertanyaan itu, Lewis terkejut. Sudah hampir dua tahun sejak dia pergi."Jadi, sampai hari ini kamu nggak tahu penyakit yang dideritanya?"Pandangan Harvey iba-tiba beralih ke Lewis, "Penyakit? Apa penyakit yang dideritanya?"Lewis mengabaikan pertanyaan Harvey. Sebaliknya, dia menatap Selena dengan tak berdaya dan sedih, "Kamu pernah bilang kamu nggak menyesal memilih jalan ini. Jadi, inilah orang yang kamu cintai dengan sepenuh hati?"Selena tidak tahu apa yang terj
Read more

Bab 714

Harvey seketika membeku di tempat. Wajah Ellia memucat, bahkan Leo kesulitan mencerna jawaban itu."Omong kosong. Bukankah gadis ini sehat-sehat saja? Bagaimana dia bisa terkena kanker?"Lewis melepaskan tangan Harvey. Lalu, dengan ekspresi sedih dan marah, dia melanjutkan penjelasannya, "Dua tahun yang lalu, saat kalian bercerai, hasil pemeriksaan biopsi Selena menunjukkan stadium lanjut. Melihat kondisinya sekarang, mungkin sudah mencapai stadium akhir."Kata-kata "stadium akhir" berputar-putar di benak Harvey. Pikiran Harvey baru terbuka kembali.Tanpa peduli begitu banyak lagi, Harvey langsung menggendong Selena yang sedari tadi muntah sampai kehabisan tenaga itu dan berlari keluar."Seli, nggak apa-apa. Aku akan segera membawamu ke rumah sakit. Kamu akan baik-baik saja."Entah sejak kapan turun hujan. Tetesan air hujan jatuh mengenai wajah Selena.Dia mendongakkan kepalanya dengan lemah dan samar-samar melihat seberkas cahaya air yang jatuh mengenai wajahnya. Sebenarnya, itu air m
Read more

Bab 715

Selena langsung dibawa ke ruang gawat darurat. Ketika Hansen mendengar berita ini, dia sudah hampir runtuh.Firasat buruknya menjadi kenyataan. Dia langsung terbang dari Kota Arama dalam semalam.Harvey tampak berdiri di luar ruang gawat darurat. Kemeja yang dia kenakan kini penuh dengan darah Selena, tetapi dia tidak peduli dan hanya menutup matanya.Chandra mendekatinya dengan hati-hati. Setelah ragu-ragu sejenak, dia akhirnya berbicara, "Tuan Harvey, aku barusan menyuruh orang mengambil catatan medis Nyonya di rumah sakit tempat Lewis bekerja dulu."Harvey tengah berdiri dengan kedua tangan di belakang punggung. Wajahnya tampak sedingin es. Dia terus tenggelam dalam pikirannya sendiri dan baru tersadar saat Chandra berbicara dengannya.Chandra menyerahkan dua laporan patologi."Laporan pertama dilakukan ketika Nyonya pingsan kala merawat Tuan Arya. Lewis mencurigai mengidap kanker lambung dan melakukan endoskopi lambung serta biopsi. Hasilnya adalah kanker lambung stadium tiga.""La
Read more

Bab 716

Selena bahkan pernah menjalani kemoterapi!Harvey sama sekali tidak tahu soal itu. Tenggorokannya sontak terasa tercekat. Dia pun bertanya, "Apa kamu yang merawatnya waktu itu?""Iya, waktu itu setiap hari dia harus bolak-balik ke rumah sakit sambil melakukan beberapa pekerjaan sekaligus untuk menyokong ayahnya. Setelah dia divonis menderita kanker, dia menjalani kemoterapi tanpa ditemani seorang pun. Waktu jadwal kemoterapinya dinyatakan sudah rampung dan dia diperbolehkan keluar dari rumah sakit, dia bahkan berbohong padaku dengan mengatakan ada teman yang akan menjaganya. Padahal, waktu itu tubuhnya masih sangat lemah. Dia juga pusing, tidak bisa berdiri dan nggak punya napsu makan. Saat aku menemukannya, dia sedang terbaring di atas kasur sambil susah payah melewati efek samping kemoterapi yang parah. Itu sebabnya dia secepat mungkin bercerai darimu."Walaupun Lewis merupakan seorang pria dewasa, tetap saja kejadian ini membuatnya merasa sedih. "Obat bius nggak mempan terhadap Sele
Read more

Bab 717

Hasil biopsi Selena pun keluar malam itu juga. Ternyata, kanker usus yang dia derita sudah mencapai stadium akhir. Yang lebih mengerikannya lagi, sel kanker sudah menyebar ke otak Selena. Di sana ada tumor ganas stadium awal.Setelah berkumpul untuk berdiskusi, para dokter spesialis kanker pun memberikan jawaban yang sama seperti Lewis. Mereka tidak menyarankan pengobatan apa pun."Kalian bahkan belum mencoba apa-apa, kenapa sudah menyerah!" protes Harvey dengan dingin.Si kepala rumah sakit mengusap keringat yang membasahi dahinya dengan gugup sambil berkata, "Tuan Harvey, kanker ini bukan penyakit biasa. Seandainya terdeteksi dini, biasanya kami akan mengoperasi pasien untuk melakukan pengangkatan. Masalahnya, istri Tuan sudah berada di stadium akhir. Tuan juga sudah melihat sendiri seberapa besar ukuran tumornya, itu sudah nggak memenuhi syarat untuk diangkat melalui operasi. Kami juga menemukan adanya tumor di otak istri Tuan. Otak memiliki banyak saraf, jadi nggak bisa main dioper
Read more

Bab 718

Punggung Lewis sontak terasa dingin. Saat ini, Harvey sudah seperti seekor binatang liar yang semua rantainya nyaris putus.Selena adalah rantai terakhir yang bisa mengikat Harvey. Jika sesuatu terjadi pada Selena, entah Harvey akan berubah menjadi seperti apa."Apa kamu nggak merasa kamu ini terlalu memaksakan kehendak? Setidaknya, kamu harusnya nanya dulu ke Selena apakah dia mau menjalani pengobatan atau nggak!""Aku nggak peduli prosesnya bagaimana, yang penting dia nggak akan mati. Aku cuma ingin dia tetap hidup! Kamu ngerti nggak?" sahut Harvey dengan tegas.Lewis pun akhirnya berjalan pergi dengan kesal. Selena menatap punggungnya, hatinya ikut merasa sangat sedih.Ternyata Harvey tetap egois seperti biasa, dia tidak tahu bagaimana caranya mencintai orang lain.Hansen akhirnya datang setelah menerjang hujan badai. Begitu melihat Harvey, ekspresinya sontak terlihat bersalah. Hansen menampar pipinya sendiri dengan keras sambil berkata, "Ini semua salahku, Tuan Harvey! Aku lalai ak
Read more

Bab 719

"Tuan Harvey, kemoterapi itu seperti menggunakan racun untuk melawan racun. Nggak cuma sel kanker yang akan diserang, tapi juga semua sel sehat lainnya. Kondisi Nyonya saat ini sudah terlalu parah, ada kemungkinan besar sel kanker dan kemoterapi yang dijalani membuat Nyonya ...""Nggak, Seli nggak akan mati," sela Harvey dengan suara yang terdengar serak, kepalanya tertunduk.Hansen tidak tahu harus bagaimana menguatkan Harvey. Saat ini, mereka hanya bisa berdoa semoga ada keajaiban terjadi.Setelah dirawat selama semalam, untuk sementara nyawa Selena tidak dalam bahaya. Meskipun begitu, kondisinya masih sangat lemah. Dokter sangat menyarankan untuk tidak segera memulai kemoterapi karena kemungkinan besar Selena tidak akan sanggup bertahan melewatinya.Harvey menatap Selena yang tidak sadarkan diri dan akhirnya mengalah. Persoalan kemoterapi akan ditunda untuk sementara waktu.Tepat pada saat itu, Alex bergegas menghampiri dan melapor, "Gawat, Tuan Harvey, aku baru saja mendapat kabar
Read more

Bab 720

Mangkuk bubur yang Harvey pegang langsung nyaris terjatuh, dia segera menjelaskan, "Seli, masalahnya nggak seperti yang kamu pikirkan! Aku dan Agatha nggak ... ""Mau ngarang cerita apa lagi kamu?" sela Selena sambil menatap Harvey dengan dingin. "Coba jawab, waktu aku dan Agatha sama-sama tercebur ke dalam laut, siapa yang kamu tolong?"Kejadian ini adalah yang satu-satunya membekas dalam ingatan Selena. Bahkan jika sekarang mengingatnya lagi, hatinya masih terasa begitu sakit.Karena Selena sudah bertanya seperti ini, Harvey pun tahu dia tidak bisa menyembunyikannya lebih lama lagi."Seli, waktu itu ada alasan kuat kenapa aku bersikap begitu."Selena pun menyahut dengan dingin, "Oke, anggap saja kamu punya alasan kuat. Tapi, kenyataannya kamu lebih memilih menolong orang lain daripada istrimu sendiri. Jadi, maaf, aku nggak bisa bersimpati dengan apa pun alasanmu. Cuma rasanya ironis saja. Kamu benar, memang lebih baik aku lupakan saja soal itu karena aku cuma akan merasa kesakitan ka
Read more
PREV
1
...
7071727374
...
168
DMCA.com Protection Status