Home / Pernikahan / Antara Dendam dan Penyesalan / Chapter 731 - Chapter 740

All Chapters of Antara Dendam dan Penyesalan: Chapter 731 - Chapter 740

1674 Chapters

Bab 731

Harvey belum lama terlelap saat dia terbangun oleh sebuah suara. Begitu membuka mata, dia melihat Selena jatuh di lantai dan buru-buru memeluknya."Kamu nggak apa-apa?" Meski Selena sudah berada dalam pelukannya, Harvey masih merasa punggungnya berkeringat dingin.Selena tidak bisa diperlakukan seperti orang biasa. Saat ini tubuhnya sangat rentan, tergores sedikit saja bisa membuatnya cidera seumur hidup.Wajah Selena pucat pasi seputih kertas, dia menjawab, "Aku ..."Jangan harap dia bisa marah pada Harvey, mengucapkan sepatah kata saja sangat sulit bagi Selena.“Kenapa? Kamu haus atau lapar? Kamu perlu apa, kasih tahu aku aja."Selena menjawab dengan susah payah, "Tolong panggil suster."Harvey langsung mengerti dan mengantar Selena ke toilet. Selena yang malu pun langsung mengusirnya keluar.Harvey tetap berdiri di dekat pintu, lalu meminta Bibi Eri untuk datang, kemudian menyiapkan sarapan.Dengan tenaga yang tersisa, Selena pun akhirnya selesai mandi. Setelah itu, Harvey membantun
Read more

Bab 732

Ketika melihat Harvey berhenti sejenak, Selena pun spontan bertanya, "Ada apa?""Nggak." Harvey menyisir dengan sangat lembut, bahkan hampir tidak menggunakan tenaga.Meski begitu, rambut Selena tetap rontok.Harvey akhirnya tahu mengapa Selena memotong rambutnya dua tahun yang lalu.Dulu dia tidak bisa menemani Selena di saat terlemah, kali ini Harvey bertekad untuk selalu disampingnya.Harvey merapihkan rambut Selena, lalu memakaikannya jaket. Setelah itu dia menggendongnya ke kursi roda dan menyuruh seseorang untuk mengganti seprai kasur.Setiap gadis pasti ingin tampil cantik, Harvey ingat ketika hubungan mereka berdua masih baik-baik saja, Selena sangat menyukai rambut panjangnya.Waktu itu Selena mengenakan gaun sederhana yang elegan dan rambutnya panjangnya diikat dengan manik-manik.Harvey masih ingat jelas saat Selena membanggakan diri karena dia bisa mengucir rambut dengan satu tangan.Selena dulu suka bicara, tapi sekarang dia tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia hanya men
Read more

Bab 733

Bibi Eri kebetulan tidak berada jauh dari mereka. Begitu melihat situasi ini, dia langsung datang dan mendorong Selena pergi.Sebelum pergi, dia menatap Harvey dengan penuh kekecewaan. Permainan apalagi yang dimainkan pria bajingan ini.Sudah bagus hubungan mereka berdua akhirnya sedikit membaik, sekarang Harvey malah kembali berbuat ulah dan membuat suasana jadi tegang.Chandra mendekati dan berkata, "Tuan Harvey, jangan gegabah. Nanti malah Tuan sendiri yang rugi."Harvey menghela napas, "Aku khawatir Seli kehilangan tekad untuk bertahan hidup. Aku cuma berharap dia punya alasan untuk bertahan. Kupikir dengan bertemu Harvest akan membangkitkan naluri keibuannya yang terpendam. Ternyata aku salah.""Tuan Harvey, sebaiknya urusan ini kita tunda dulu. Kondisi Nyonya sudah sangat parah, dia tidak bisa lagi menerima pukulan apapun. Urusan Tuan Muda Harvest kita bicarakan nanti aja.""Mau bagaimana lagi."Harvey membungkuk dan menggendong Shearly. Meski sangat membenci Agatha, Shearly adal
Read more

Bab 734

Bibi Eri membuka mulutnya untuk membujuk Selena, tetapi Selena malah melambaikan tangan dan berkata, "Aku mau tidur dulu. Dia nggak boleh sampai masuk, aku nggak mau lihat orang itu.""Baik."Bibi Eri menyelimuti Selena, lalu keluar kamar. Di sana dia melihat Harvey sedang memeluk Harvest yang masih menangis. Wajah anak kecil itu terlihat sangat lucu."Ayah, aku mau ketemu Ibu." Harvey menggenggam kerah Harvey dengan tatapan memelas.Harvest yang sudah berusia tiga tahun sudah bisa mengungkapkan pikirannya dengan baik.Dia sudah lama tidak bertemu dengan ibu dan tidak mengerti kenapa ibu yang dulu mau memeluknya sekarang bersikap dingin. Padahal dia hanya ingin dipeluk.Harvey menggendongnya dengan satu tangan dan ikut terlihat pilu. "Ibu sedang sakit, nanti aja ya.""Sakit?" Harvest memutar bola matanya, "Ibu sakit?"Sambil bicara, Harvest pura-pura batuk sedangkan Harvey mengusap ujung hidungnya. "Ibu lagi sakit parah.""Ibu harus minum obat dan disuntik.""Iya, ayo beri obat pada ib
Read more

Bab 735

Selena menjawab dengan acuh tak acuh, "Mungkin memang dia nggak punya pilihan lain selain mencuri bunga di rumah sakit.""Orang aneh semakin banyak, bahkan nggak punya tata krama. Ya sudah, Nona Selena istirahat ya."Setelah suster kepala pergi, Selena mulai merasa mengantuk dan tidak lama pintu kamarnya kembali terbuka.Karena mengantuk, Selena tidak begitu peduli.Namun, bukannya mendengar suara langkah kaki, dia malah mendengar decitan seperti suara tikus kecil mengendap-endap.Eh? Ada sesuatu di atas kepalanya? Yang masuk bukan dokter?Selena membuka matanya dan bertatap muka dengan sepasang mata besar yang bulat.Wajah mungil seorang anak terlihat di hadapannya dan anak kecil itu terlihat malu-malu."Ibu, mahkota bunga."Harvest berusaha keras untuk merapikan mahkota bunga itu."Ternyata kamu." Selena berbisik, matanya terpaku pada mahkota bunga di tangan si kecil, Selena terdiam sejenak.Jadi ... pencuri bunga yang tadi diceritakan suster kepala itu adalah Harvey dan anaknya?Sel
Read more

Bab 736

Begitu tersadar dari keterkejutannya, reaksi pertama Harvest bukanlah menangis. Dia justru terlihat kebingungan.Kenapa Agatha menamparnya? Apa salahnya?Bekas tamparan pun langsung tercetak di wajah Harvest yang mungil, membuat pipi kanannya memerah dan membengkak.Agatha yang sontak merasa bersalah karena terbawa emosi pun langsung memeluk anaknya. "Maaf, Nak, nggak sakit 'kan ya? Ibu nggak bermaksud begitu."Agatha sangat membenci Selena, tetapi begitu teringat bahwa Selena sebentar lagi akan mati, suasana hati Agatha pun membaik."Syukurlah, orang jahat itu akan segera mati! Kamu yang nurut ya, sekarang Ayah jadi bersama kita lagi. Kamu 'kan mirip banget dengan Ayah, jadi kamu harus selalu menyenangkan hati Ayah supaya Ayah juga memperlakukan kita dengan baik," kata Agatha dengan sorot mata yang tampak berbinar-binar.Tekanan mental yang selama ini Agatha alami membuat kondisi psikisnya benar-benar tidak stabil. Kadang tertawa, kadang menangis dan kadang seperti orang kesetanan. Ha
Read more

Bab 737

Jena sudah sekian tahun bersama Agatha, tetapi belum pernah melihat Agatha semenyedihkan ini."Aku sudah nggak punya orangtua ataupun rumah! Hidupku benar-benar sudah berada di titik terendah! Aku cuma punya kedua anak ini ... Kalau kamu mengadukanku pada Harvey, dia pasti akan melarangku bertemu anak-anakku lagi!" tangis Agatha dengan pilu.Agatha pun bergerak menghampiri Jena dengan susah payah, lalu menarik celana Jena dan memohon dengan nada yang terdengar sangat memelas, "Aku janji nggak akan mengulanginya lagi ..."Setelah berujar begitu, Agatha pun menggendong Harvest dan membawanya pergi. Rasanya mencengangkan sekali melihat Agatha mengusap-usap pipi Harvest dengan telur ayam agar tidak begitu bengkak lagi. Di dunia ini, mana ada ibu yang tega menyiksa anaknya sendiri?"Sakit, nggak?"Harvest balas menggelengkan kepala tanpa mengatakan apa-apa. Ekspresinya yang terlihat tanpa emosi itu justru membuat orang menjadi makin kasihan.Jena menghela napas dengan putus asa. Situasi ini
Read more

Bab 738

Lama sekali Harvey mencoba mengorek informasi dari kakeknya, tetapi usahanya gagal. Namun, berdasarkan informasi dari berbagai sumber, orang bernama Nona Fanny itu kabur ke Negara Arama untuk berlindung. Di sana dia menggunakan nama palsu, lalu kabar tentangnya hilang begitu saja.Harvey juga tidak bisa berbuat apa-apa. Dia juga masih belum mendapatkan kabar lebih lanjut tentang Isaac. Jika terus seperti ini, bisa-bisa hanya ada kata mati bagi Selena. Entah mati lebih cepat atau lebih lambat.Namun, tidak berarti tidak ada hasil apa-apa selama beberapa hari ini. Begitu Harvey tiba di kamar yang gelap itu, William tampak sekarat dengan tubuh yang berlumuran darah. Sepertinya, Alex menginterogasi William tanpa belas kasihan sedikit pun."Tuan Harvey, William akhirnya mengaku bahwa dia sudah mengenal Datura selama dua tiga tahun terakhir. Mereka belum pernah bertemu, tapi Datura sudah berulang kali membantunya untuk mendapatkan saham Grup Irwin.""Pantas saja saham William jadi sebanyak i
Read more

Bab 739

Setelah dirawat selama satu minggu di rumah sakit, Selena akhirnya diperbolehkan untuk pulang. Selama seminggu ini, Selena sudah bisa bangun dan berjalan sendiri. Akan tetapi, jumlah sel darah merah dan darah putihnya menurun dengan drastis sehingga Selena masih sangat lemah. Setiap hari, kepalanya bahkan terasa berputar.Meskipun begitu, Selena merasa senang bisa keluar dari rumah sakit.Selena pun kembali ke kediaman Keluarga Irwin. Sambil mendorong kursi roda Selena, seseorang dari Keluarga Irwin pun berkata, "Nyonya Muda, Tuan Muda Harvey sudah menyiapkan kamar untuk Nyonya Muda di lantai satu. Ada halaman kecil di bagian luar kamar. Silakan Nyonya Muda memulihkan diri dengan tenang, Nyonya Muda pasti akan sembuh.""Iya."Sudah beberapa hari ini Harvey tidak menampakkan batang hidungnya di depan Selena, mungkin Harvey takut akan mengganggu Selena.Namun, Selena tahu bahwa pria itu sering sekali diam-diam masuk untuk menjaganya saat dia sedang tidur, lalu diam-diam pergi sebelum Sel
Read more

Bab 740

Bibi Eri menyadari Selena yang sedang bersedih, jadi dia langsung berujar menghibur, "Nyonya Muda akhir-akhir ini cuma makan sedikit, napsu makan Nyonya Muda pasti menurun. Jadi, Nyonya sengaja masak buat Nyonya Muda."Selena balas mengangguk, lalu berjalan perlahan-lahan menuju ruang tamu. Dia tidak mau menggunakan kursi roda."Ayo duduk, sebentar lagi makanannya siap," kata Ellia yang mengenakan celemek.Sebuah vas keramik berwarna putih dipajang di atas meja. Di dalamnya ada bunga yang baru dipetik hari ini, setiap helai kelopaknya tampak segar dan cantik.Selena, sontak teringat hari itu hujan deras. Di saat dia sedang merangkai bunga di dalam ruangan yang hangat, perutnya mulai membuncit dan seulas senyuman tersungging di bibirnya.Tepat pada saat itu, pintu pun terbuka. Harvey berjalan masuk dengan marah, lalu menginterogasi Selena kenapa Selena mencari masalah dengan Agatha yang sedang hamil.Sayangnya, sepertinya waktu itu Harvey lupa bahwa Selena juga sedang hamil.Di tengah c
Read more
PREV
1
...
7273747576
...
168
DMCA.com Protection Status