Home / Pernikahan / Antara Dendam dan Penyesalan / Chapter 681 - Chapter 690

All Chapters of Antara Dendam dan Penyesalan: Chapter 681 - Chapter 690

1674 Chapters

Bab 681

William menunjukkan sifat aslinya. Dia sama sekali tidak menyembunyikan sifat arogannya, sangat berbeda dengan Harvey yang begitu dewasa.Dia menghampiri Selena, mengulurkan tangannya ke Selena sambil berkata, "Kak Selena, mohon kerja samanya untuk ke depannya."Melihat tatapan William yang memiliki niat jahat itu, Selena mengabaikannya. Selena melewatinya dan membantu Leo, "Kakek, aku akan mengantar Kakek kembali ke kamar."Leo mengangguk perlahan dan bangkit perlahan dari kursi. Sambil menatap punggung tua itu berjalan pergi, Wandi merasa putus asa."Kek, apa Kakek benar-benar akan menyetujui syaratnya?" tanya Selena."Kita sekarang masih belum ada kabar mengenai Harvey. Kalau apa dia katakan benar, Kakek hanya bisa melakukan sesuai keinginannya. Jangan khawatir, beberapa tahun lalu Kakek sudah menyerahkan banyak aset dan saham penting kepada Harvey. Meskipun secara resmi mengumumkan identitasnya, aset-aset itu tetap milik Harvey, dia nggak bisa mengubahnya."Sorot mata Leo menunjukk
Read more

Bab 682

Kediaman Keluarga Irwin mengalami perubahan yang luar biasa. Ketika William keluar dari ruang baca, Wandi mengikutinya dan dia terlihat sangat bangga.Saat ini, Ellia terjebak dalam drama cinta segitiga dan tidak bisa keluar. Jesika terus berulah, sedangkan Naufan masih berperilaku patriarki, dia menarik tangan Ellia sampai membuat Ellia marah.Ellia dengan keras menampar Naufan. Naufan pun tercengang dan terheran-heran mengapa Ellia yang sudah lama tidak bertemu ini berani menamparnya.Tindakan itu membuat Jesika sangat marah. Jesika ingin melindungi Harvey dan menyerang Ellia seperti orang gila.Keadaan rumah sangat kacau. Dua wanita itu saling menjambak dan para pelayan tidak berani ikut campur.Hanya Eri yang dengan cepat menghampiri dan mendorong Jesika sampai jatuh ke lantai. Jesika langsung menangis karena kesakitan. Suasana pun menjadi semakin kacau.Kemudian William muncul dan berkata, "Bibi Ellia, minta maaf pada ibuku."Ellia mendengar kata-kata itu ketika dia sedang merapik
Read more

Bab 683

Ellia tidak tahu apa yang terjadi di ruang baca sebelumnya, tetapi Ellia bisa melihat sikap William yang sudah menganggap kediaman Keluarga Irwin sebagai miliknya."Bibi Ellia, kamu sudah lama bercerai dengan ayahku, seharusnya kamu bukan bagian Keluarga Irwin lagi. Keluarga Irwin sudah berbaik hati merawatmu selama bertahun-tahun, sekarang ibuku sudah kembali. Ibuku adalah Nyonya Irwin yang sah. Aku ingin kamu berinisiatif pergi dari sini, jangan membuat malu diri sendiri.""William, kenapa kamu bicara seperti itu dengan Bibi Ellia? Kak Ellia, anak ini sudah kumanjakan sejak kecil, jangan diambil hati perkataannya. Ini adalah rumahmu, kamu bisa tinggal selama yang kamu suka. Nggak ada yang akan mengusirmu."Kata-kata Jesika terdengar baik, tetapi secara tidak langsung sedang menunjukkan posisinya. Selama dia sudah berhasil masuk ke rumah ini, akan ada banyak kesempatan lain. Untuk sekarang, dia harus berpura-pura murah hati di hadapan Naufan.Ellia melipat tangannya di depan dada dan
Read more

Bab 684

Jesika sebenarnya tahu ini adalah kamar utama. Namun setelah mendengar perkataan Wandi, dia masih harus berpura-pura tidak bersalah."Maaf, aku nggak tahu ini kamarnya Kak Ellia. Aku hanya berpikir kamar ini menghadap ke arah yang bagus. Bisa melihat angsa-angsa di danau di seberang sana. Cahaya yang masuk juga bagus. Kupikir nggak ada yang menggunakan kamar ini.""Nggak masalah. Jika Ibu suka Ibu bisa tinggal di sini. Ke depannya Ibu adalah nyonya rumah di Keluarga Irwin. Benar, 'kan, Yah?"Saat mengatakan itu William mengangkat alisnya dan menatap Naufan. Namun Naufan tidak membalas ucapannya, dia malah melihat ke kamar yang masih sama seperti dulu.Ellia-lah yang mendekorasi kamar pernikahan ini sesuai dengan selera Naufan. Hal ini membuat beberapa kenangan masa lalu muncul di pikiran Naufan."Rumah ini sangat besar dan ada banyak kamar kosong. Kamu juga bisa melihat pemandangan danau dari kamar di lantai atas. Nggak baik menempati kamar yang sudah ditempati orang lain."Sikap Willi
Read more

Bab 685

Tidak ada yang lebih tahu dari Naufan betapa obsesinya Ellia kepada dirinya. Hingga sekarang, Naufan masih ingat ekspresi Ellia yang sedang membawa pulang lukisan dan porselen antik dari berbagai tempat lelang dan meletakkannya di depannya.Dengan sikap arogan yang melekat sejak lahir, Ellia berusaha keras menahan diri demi Naufan, tetapi sudut mulutnya masih tidak bisa berhenti terangkat."Naufan, lihatlah lukisan karya Pak Zodi ini. Aku menghabiskan banyak tenaga untuk mendapatkannya."Pada saat itu, mata Ellia masih berkedap-kedip seperti ada bintang di dalamnya dan bersinar seperti cahaya matahari."Kapan dia mulai berubah?" tanya Naufan dalam hatinya.Sikap Ellia yang dulu terasa seperti terik matahari itu kini berubah menjadi bulan terang yang dingin. Naufan menyadari di mata Ellia sekarang tidak ada jejak mencintainya sampai tergila-gila.Naufan juga tidak menyangka Ellia dengan santai mengatakan akan menjual barang-barang itu dengan harga murah."Ellia!" teriak Naufan dengan ma
Read more

Bab 686

Sikap rendah hati Ellia dan Selena sangat kontras dengan Jesika dan William. Jesika awalnya merasa sedikit gugup, tetapi begitu tidak ada orang lain di sekitarnya, dia pun diam-diam bertanya, "Nak, kamu sebenarnya menggunakan cara apa untuk memenangkan hati kakekmu?"Jesika tahu betul bahwa Leo sangat keras kepala dan bahkan bisa dengan mudah memutuskan hubungan dengan putra kandungnya.Namun, Leo berubah pikiran setelah berbicara dengan William. Bagaimana William melakukannya?"Ibu, aku punya cara sendiri. Ibu hanya perlu dengan tenang menjadi Nyonya Irwin. Mulai sekarang Ibu adalah nyonya rumah ini."Dengan jaminan dari William, Jesika menjadi lebih berani.Untuk memverifikasi kata-kata William, dia secara khusus memerintah Wandi karena Wandi adalah kepala pelayan yang mewakili keinginan Leo.Melihat Wandi begitu patuh pada perintahnya, Jesika merasa bisa dengan tenang berbuat jahat.Jesika sudah menganggap dirinya adalah nyonya rumah ini, jadi bisa mendapatkan apa yang dia inginkan.
Read more

Bab 687

Sepasang mata Harvey dingin menakutkan. "Akhirnya tertangkap juga," ujarnya.Pria itu secara naluriah ingin bunuh diri, tetapi Harvey dengan cepat memasukkan pistol ke dalam mulutnya. "Jangan bermimpi kamu bisa bunuh diri dengan racun di mulutmu!" seru Harvey dengan suara dingin dan tajam.Saat pria itu mengangkat tangannya, dia menyerang dada Harvey dengan sikunya. Namun Harvey yang sudah beberapa kali terjebak olehnya, kali ini sudah membuat banyak persiapan dan tidak akan memberikannya kesempatan.Jika pria itu kejam, Harvey akan lebih kejam. Di tengah kegelapan terdengar suara tulang bergeser. Harvey menghentikan gerakan pria itu dengan mematahkan pergelangan tangannya.Tidak lama kemudian, Harvey sudah membuat pria itu tidak dapat berkutik. Pria itu tidak tahu mengapa seorang direktur seperti Harvey bisa memiliki kemampuan yang jelas-jelas terlihat sepertinya pekerjaannya.Tidak heran kalau dia bisa melarikan dari situasi kacau itu!Pria itu mengambil kesempatan, mengeluarkan pons
Read more

Bab 688

Bagi orang-orang yang berprofesi sepertinya, tidak takut mati maupun sakit. Mereka hanya takut kehilangan kesadaran. Di bawah lampu besar di atas kepala, terlihat dahi Rubah Hitam penuh dengan keringat.Ketika jarum dingin menusuk ke kulitnya, dia hanya merasa seperti digigit semut, tetapi urat nadi di punggung tangannya terlihat jelas karena dia mengepal erat tangannya, berusaha untuk meronta.Harvey menatapnya dengan dingin, "Kamu bicara sekarang atau menunggu sampai nggak ada kesadaran diri? Selama ini kamu bekerja untuk siapa? Siapa yang memerintahkanmu untuk menyerang putraku dan Seli? Melihat kita seprofesi, aku bisa membiarkanmu mati dengan terhormat."Rubah Hitam menghardiknya, "Jangan mimpi! Aku nggak akan mengatakannya bahkan harus mati. Selain itu, aku nggak akan tertipu dengan trik murahan ini."Kewaspadaannya sangat tinggi dan mentalnya juga jauh lebih kuat daripada orang biasa."Baiklah. Aku punya banyak waktu untuk menunggu efek obat itu bekerja."Harvey kembali duduk di
Read more

Bab 689

"Jangan pergi!" teriak Rubah Hitam, tetapi remaja itu sama sekali tidak bisa mendengar suaranya.Harvey tersenyum ringan, "Dia sangat polos dan ceria. Meskipun kedua orang tuanya sudah meninggal dan nggak tahu kakaknya masih hidup, dia selalu menjalani kehidupannya dengan begitu positif setiap hari. Tapi, anak seperti ini harus menghilang karena dirimu, sungguh membuat orang nggak sampai hati."Kedua mata Rubah Hitam terlihat sangat merah, dia sudah tidak tenang seperti sebelumnya.Dia berteriak pada Harvey, "Kamu hanya perlu menyerangku, aku siap menerima hukuman mati, tapi dia sama sekali nggak tahu apa-apa soal ini!"Harvey menarik kerahnya, mendengkus dingin dan berkata, "Kalau begitu, kenapa kamu nggak menyerangku saja? Kenapa kamu malah menyerang seorang anak kecil? Apa anakku tahu semua ini? Sekarang kamu berada di posisiku sebelumnya dan baru tahu betapa menyakitkan hati? Kenapa kamu bisa menyerang anakku yang masih kecil? Bagaimana kalian memperlakukan Seli yang sedang hamil d
Read more

Bab 690

Suara Harvey bagaikan iblis yang mendesaknya. Ponsel itu berada di dekat telinga Rubah Hitam dan dia bisa mendengar suara langkah kaki remaja itu dengan jelas."Diva, jangan bertindak gegabah. Kamu ada di mana?""Berhenti! Nathan, jangan ke sana!" teriak Rubah Hitam dengan suara yang serak.Remaja itu tiba-tiba berhenti dan bertanya, "Kak, aku sepertinya mendengar sesuatu, apa kamu mendengarnya?""Sekarang bukan saatnya membicarakan ini, adikku masih belum ketemu.""Benar juga," ujar remaja itu sambil melompati pembatas. Dia mengira Diva ada di belakang pembatas tersebut. Namun setelah melompat, dia mendapati bahwa tidak ada orang sama sekali.Dia sekarang berdiri di pinggiran atap seluas 15 cm. Jika tidak berhati-hati, dia pasti akan jatuh dari gedung berlantai 50-an ini dan tubuhnya akan hancur.Remaja itu masih belum menyadari ada yang aneh. "Kak, nggak ada adikmu di sini. Apa kamu salah tempat?""Nggak salah," ujar pria itu yang ekspresinya mulai berubah dan terlihat seperti dewa k
Read more
PREV
1
...
6768697071
...
168
DMCA.com Protection Status