Semua Bab Antara Dendam dan Penyesalan: Bab 531 - Bab 540

1674 Bab

Bab 531

Nolan meletakkan ponselnya, tak mengerti kenapa Selena tiba-tiba menanyakan hal ini. Apa dia menemukan sesuatu?Pria itu langsung pergi ke ruang monitor. Vila ini terletak di lereng gunung dengan kamera terpasang di sepanjang jalan.Apabila ada kendaraan lewat, itu akan terdeteksi di kaki gunung dan terpantau secara langsung.Tempat ini sangat terpencil, banyak rumah mewah dibangun di sini. Umumnya, jarang ada yang datang. Kalaupun ada, biasanya hanya beberapa pendaki dan mereka akan segera diusir.Selama ini, hanya kendaraan mereka sendiri yang digunakan untuk mengangkut berbagai perbekalan. Tidak ada orang luar yang terlihat.Dia memeriksa sebentar, tidak ditemukannya keanehan apa pun.Nolan akhirnya melihat ke bawah dan menemukan ada beberapa kamera bagian bawah yang gelap.Kamera-kamera itu dipasang di atas tebing. Tebingnya sudah curam, ditambah permukaan air yang naik dan hujan deras selama dua hari terakhir, mungkin kamera-kamera itu rusak akibat terjangan ombak.Memanjat tebing
Baca selengkapnya

Bab 532

Selena menutupi dirinya dengan selimut, agak kesal dengan suara guntur di luar sana. Dia menutup telinga erat-erat, berusaha untuk tertidur secepat mungkin.Makin kesal perasaannya, makin sulit pula dia untuk tertidur. Punggungnya juga terus menerus merasa merinding.Seolah-olah ada suara di kepalanya yang meperingatkan, "Lari, lari!"Lari? Ke mana? Kenapa harus lari?Jelas-jelas dia sudah menelepon Nolan, terlebih lagi ada banyak orang yang berpatroli di vila sepanjang waktu. Kalaupun ada masalah, pasti akan segera ketahuan.Selena menggeleng, merasa jengah dengan pikiran-pikirannya yang tak masuk akal, bahkan sampai membuatnya berhalusinasi.Setelah lama berusaha, dia tetap tidak bisa tidur. Dia kemudian mengeluarkan pistol pemberian George enam bulan lalu. Mungkin benda ini bisa melindungi dari kejahatan.Dua bayi di perutnya mungkin sudah lelah bergerak, mereka menjadi diam sekarang.Gemuruh guntur dan deburan ombak yang menghantam bebatuan terdengar silih berganti.Angin berembus
Baca selengkapnya

Bab 533

Seseorang sedang mengejarnya. Orang itu mengenakan pakaian tahan air dan kaca mata pelindung. Meski hanya rahangnya yang terlihat jelas, dia dapat dikenali seketika.Itu Lewis!Saat ini, Lian sangat ingin bertanya kenapa Lewis melakukan ini, siapa dia sebenarnya?Detik berikutnya, Lewis mengangkat pistol, lalu mengacungkan tepat ke arah Selena.Tanpa basa-basi, tanpa ada peringatan apa pun, dia datang mengincar Selena.Ini bukan Lewis yang Lian kenal. Pria ini tampak seperti malaikat maut yang keluar dari neraka.Seluruh tubuhnya basah kuyup, air hujan menetes dari pemukaan bajunya hingga membasahi karpet wol di koridor.Begitu pelatuk ditarik, tanpa pikir panjang, Lian langsung berdiri di depan Selena.Peluru meluncur menembus tubuh Lian, Selena pun mengerang ketakutan.Selena memandang cipratan darah dari tubuh Lian dengan mata membulat. Sedetik kemudian, tubuh yang melindunginya tersebut perlahan luruh ke lantai."Lian!"Penembak itu tak berhenti sama sekali. Dia mendekati Selena se
Baca selengkapnya

Bab 534

Suara tangisan sedih Selena terdengar hingga seluruh penjuru vila. Nolan baru saja membunuh pria yang kabur dari kamar Selena, dia terlambat datang.Jantungnya seakan berhenti berdetak untuk sesaat kala melihat cipratan darah dari dada Lian.Bagaimanapun, dia sudah terlatih secara profesional. Dia harus tetap melanjutkan tugas walau orang yang dia cintai tergeletak di depan matanya.Melihat Lewis yang bahkan tidak terluka karena memakai rompi anti peluru, Nolan bergegas maju untuk mulai pertarungan mereka.Selena meletakkan pistol di tangannya, kepalanya berdengung. Saat ini, pandangannya hanya dipenuhi genangan darah Lian.Sementara itu, tubuh Lian tergeletak tak berdaya. Perlahan, darahnya mulai membasahi gelang yang dipakainya.Liontin kepala tikus kesayangannya itu kini telah berlumuran darah dan bersama tubuhnya, akan terbaring di tanah selamanya.Selena masih duduk bersimpuh di tanah, air matanya mengalir deras. Dia berusaha menutup luka Lian menggunakan tangannya sendiri. Namun,
Baca selengkapnya

Bab 535

Selena tahu betul soal itu, tetapi bagaimana dia bisa tenang setelah mengalami kejadian seperti tadi?Dokter Mona menepuk-nepuk punggungnya untuk menenangkan, seraya berkata lembut, "Jangan khawatir, Tuan Arya sudah diamankan. Dia baik-baik saja, Anda juga. Kita sudah cukup beruntung."Beruntung?Dia baru saja kehilangan seorang teman baik.Mobil melaju kencang, mereka hanya butuh waktu sekitar sepuluh menit untuk menuruni gunung dan memasuki jalan raya.Hujan turun deras. Penyeka kaca mobil bergerak cepat, tetapi masih tidak mampu menyapu bersih tetesan air hujan yang terus berjatuhan.Kabut tebal menyelimuti gunung, ditambah hujan deras dan angin kencang, sulit untuk mengemudi dalam keadaan seperti ini.Jantung semua orang berdegap kencang, bayi dalam kandungan Selena sudah rewel sejak beberapa saat lalu.Selena mengusap perutnya berulang kali untuk menenangkan kedua anaknya, dia berujar dengan suara serak, "Anak-anak, tenanglah, jangan rewel. Ibu di sini, Ibu akan melindungi kalian.
Baca selengkapnya

Bab 536

Mendengar kata-kata ini, Dokter Mona yang berada di belakangnya pun panik. "Nyonya, jangan buat saya takut.""Aku juga pernah melahirkan prematur di laut sebelumnya, rasanya sama seperti dulu.""Nyonya, pegangan yang erat."Jonathan tidak berani lengah sama sekali dan buru-buru membawa Selena berenang ke tepi pantai.Dia membawa naik Selena ke atas dengan susah payah dan mengeluarkan lampu darurat.Seluruh tubuh Selena basah kuyup, tidak bisa dibedakan apakah itu air laut atau air ketuban. "Biar saya periksa dulu," kata Dokter Mona dengan suara serius.Selain air ketuban, darah juga ikut keluar. Ekspresi di wajah Dokter Mona langsung berubah. "Gawat, ketuban Nyonya beneran pecah. Ada pendarahan juga."Hanya pecah ketuban saja menunjukkan bayinya lahir prematur, tetapi karena dibarengi pendarahan, situasinya menjadi rumit.Dia tidak bisa memastikan apakah darah ini berasal dari tepi selaput ketuban yang pecah sehingga pembuluh darah kapiler ikut pecah atau bukan. Jika darah itu berasal
Baca selengkapnya

Bab 537

Setelah Selena mengucapkan kalimat itu, dia melempar ponselnya ke samping dan mengikuti arahan Dokter Mona."Nyonya, aku nggak mungkin melakukan operasi dalam kondisi seperti ini, jadi kamu harus melakukannya sendiri. Kamu harus segera melahirkan bayinya. Kalau nggak, mereka berdua bisa meninggal karena kurang oksigen. Dorong sekuat tenaga, mulut rahimnya sudah terbuka."Selena merasakan kepala bayinya turun. Mungkin karena kehilangan cairan ketuban yang membungkus tubuh mereka, kedua bayi itu bergerak tidak teratur dalam perutnya.Mereka bergerak bagai ikan terdampar di pantai dan meronta-ronta di ambang kematian, serupa dirinya."Sayang, kalian harus bertahan. Ayah akan segera datang menjemput kalian. Kalian baik-baik saja. Semua pasti baik-baik saja. Ada Ibu di sini, Ibu nggak akan menyerah. Kalian juga nggak boleh menyerah."Walaupun dia sudah pernah melalui hal ini, saat mengalaminya kembali, dia hanya ketakutan jika penderitaannya ini akan lebih besar dari sebelumnya.Seluruh tub
Baca selengkapnya

Bab 538

"A-apa?""Mungkin mereka kehabisan napas saat keluar. Nyonya, jangan terlalu sedih. Bayi yang baru enam bulan di kandungan akan sulit bertahan hidup meski lahir dengan selamat. Sekarang, yang terpenting tetap kesehatanmu. Kamu masih muda, masih punya kesempatan punya anak lagi," jelas Dokter Mona perlahan."Nggak. Aku nggak percaya anakku pergi begitu saja. Aku sudah susah payah mengandung mereka. Aku ...""Nyonya, pembunuhnya akan segera datang, kita harus segera pergi dari sini.""Nggak, nggak bisa! Aku nggak bisa meninggalkan anak-anakku begitu saja."Dokter Mona tidak bisa mengurus lebih jauh dari itu. Perintah yang diterimanya hanyalah melindungi Selena, kemudian anak-anaknya.Ketika Selena dan anaknya berada dalam bahaya pada saat yang bersamaan, prioritas pertamanya adalah Selena."Nyonya, maafkan aku."Dokter Mona segera menggendong Selena di punggungnya. Selena melihat dua orang bayi tanpa suara yang ditinggal di atas pakaian. Air mata bercampur air hujan pun mengalir deras di
Baca selengkapnya

Bab 539

"Nyonya, jangan berpikir macam-macam. Tuan Harvey akan segera tiba. Toh, semua ini sudah tugas kami. Entah apa pun yang terjadi, kami harus melindungimu!""Terima kasih, Dokter Mona. Aku sangat berterima kasih kamu telah merawatku beberapa bulan ini."Ucapan Selena yang terdengar di saat-saat seperti ini membuat Dokter Mona merasa sangat tidak tenang."Nyonya, jangan menyerah. Kita pasti bisa kabur, aku yakin.""Kabur? Mau kabur ke mana lagi?"Selena menatap ke arah langit yang gelap. Dinginnya air hujan memukuli wajahnya tanpa belas kasihan."Sebenarnya, aku tahu kalau hidup ayahku sudah nggak lama lagi. Dia bisa bertahan hidup hingga saat ini hanya berkat alat dan obat-obatan. Lagi pula, keinginannya supaya tetap hidup sudah hilang sejak lama," jelas Selena dengan perasaan putus asa."Nyonya ...""Dokter Mona, temanku pernah berkata, aku seperti mentari kecil yang terang sinarnya, tapi cahaya di tubuhku perlahan padam dan cuma kegelapan yang menyelimutiku. Aku pernah lama sekali berj
Baca selengkapnya

Bab 540

Selena berlari seorang diri, terjebak dalam kegelapan.Anak-anaknya, di mana anak-anaknya?Selena hanya meremat satu tujuan di kepalanya, segera temukan anaknya dan jangan biarkan mereka ketakutan sendirian.Selena terus berlari tanpa henti dalam waktu yang sangat lama, hingga secercah cahaya seketika hadir di depan matanya. Lantas, dia berdiri di atas padang rumput.Di ujung padang rumput, ada sebuah jembatan dari pelangi. Di seberangnya, kabut tengah menyelimuti.Mungkinkah anak-anaknya ada di sana?Perlahan, di seberang jembatan pelangi, sosok Lian pun hadir.Lian tampak cantik mengenakan gaun yang hari itu dipakai untuk pergi menjemputnya di bandara. Seperti biasa, dia melambaikan tangannya pada Selena."Lian!" panggil Selena.Rasa bahagia menyelimuti hati Selena. Tanpa ragu, dia berlari menuju jembatan pelangi. Ketika kakinya hampir menginjak jembatan itu, tiba-tiba terdengar dua suara anak kecil."Ibu!"Selena pun berbalik dan melihat dua bayi yang lucu. Seorang anak lelaki yang
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5253545556
...
168
DMCA.com Protection Status