Suara tangisan sedih Selena terdengar hingga seluruh penjuru vila. Nolan baru saja membunuh pria yang kabur dari kamar Selena, dia terlambat datang.Jantungnya seakan berhenti berdetak untuk sesaat kala melihat cipratan darah dari dada Lian.Bagaimanapun, dia sudah terlatih secara profesional. Dia harus tetap melanjutkan tugas walau orang yang dia cintai tergeletak di depan matanya.Melihat Lewis yang bahkan tidak terluka karena memakai rompi anti peluru, Nolan bergegas maju untuk mulai pertarungan mereka.Selena meletakkan pistol di tangannya, kepalanya berdengung. Saat ini, pandangannya hanya dipenuhi genangan darah Lian.Sementara itu, tubuh Lian tergeletak tak berdaya. Perlahan, darahnya mulai membasahi gelang yang dipakainya.Liontin kepala tikus kesayangannya itu kini telah berlumuran darah dan bersama tubuhnya, akan terbaring di tanah selamanya.Selena masih duduk bersimpuh di tanah, air matanya mengalir deras. Dia berusaha menutup luka Lian menggunakan tangannya sendiri. Namun,
Selena tahu betul soal itu, tetapi bagaimana dia bisa tenang setelah mengalami kejadian seperti tadi?Dokter Mona menepuk-nepuk punggungnya untuk menenangkan, seraya berkata lembut, "Jangan khawatir, Tuan Arya sudah diamankan. Dia baik-baik saja, Anda juga. Kita sudah cukup beruntung."Beruntung?Dia baru saja kehilangan seorang teman baik.Mobil melaju kencang, mereka hanya butuh waktu sekitar sepuluh menit untuk menuruni gunung dan memasuki jalan raya.Hujan turun deras. Penyeka kaca mobil bergerak cepat, tetapi masih tidak mampu menyapu bersih tetesan air hujan yang terus berjatuhan.Kabut tebal menyelimuti gunung, ditambah hujan deras dan angin kencang, sulit untuk mengemudi dalam keadaan seperti ini.Jantung semua orang berdegap kencang, bayi dalam kandungan Selena sudah rewel sejak beberapa saat lalu.Selena mengusap perutnya berulang kali untuk menenangkan kedua anaknya, dia berujar dengan suara serak, "Anak-anak, tenanglah, jangan rewel. Ibu di sini, Ibu akan melindungi kalian.
Mendengar kata-kata ini, Dokter Mona yang berada di belakangnya pun panik. "Nyonya, jangan buat saya takut.""Aku juga pernah melahirkan prematur di laut sebelumnya, rasanya sama seperti dulu.""Nyonya, pegangan yang erat."Jonathan tidak berani lengah sama sekali dan buru-buru membawa Selena berenang ke tepi pantai.Dia membawa naik Selena ke atas dengan susah payah dan mengeluarkan lampu darurat.Seluruh tubuh Selena basah kuyup, tidak bisa dibedakan apakah itu air laut atau air ketuban. "Biar saya periksa dulu," kata Dokter Mona dengan suara serius.Selain air ketuban, darah juga ikut keluar. Ekspresi di wajah Dokter Mona langsung berubah. "Gawat, ketuban Nyonya beneran pecah. Ada pendarahan juga."Hanya pecah ketuban saja menunjukkan bayinya lahir prematur, tetapi karena dibarengi pendarahan, situasinya menjadi rumit.Dia tidak bisa memastikan apakah darah ini berasal dari tepi selaput ketuban yang pecah sehingga pembuluh darah kapiler ikut pecah atau bukan. Jika darah itu berasal
Setelah Selena mengucapkan kalimat itu, dia melempar ponselnya ke samping dan mengikuti arahan Dokter Mona."Nyonya, aku nggak mungkin melakukan operasi dalam kondisi seperti ini, jadi kamu harus melakukannya sendiri. Kamu harus segera melahirkan bayinya. Kalau nggak, mereka berdua bisa meninggal karena kurang oksigen. Dorong sekuat tenaga, mulut rahimnya sudah terbuka."Selena merasakan kepala bayinya turun. Mungkin karena kehilangan cairan ketuban yang membungkus tubuh mereka, kedua bayi itu bergerak tidak teratur dalam perutnya.Mereka bergerak bagai ikan terdampar di pantai dan meronta-ronta di ambang kematian, serupa dirinya."Sayang, kalian harus bertahan. Ayah akan segera datang menjemput kalian. Kalian baik-baik saja. Semua pasti baik-baik saja. Ada Ibu di sini, Ibu nggak akan menyerah. Kalian juga nggak boleh menyerah."Walaupun dia sudah pernah melalui hal ini, saat mengalaminya kembali, dia hanya ketakutan jika penderitaannya ini akan lebih besar dari sebelumnya.Seluruh tub
"A-apa?""Mungkin mereka kehabisan napas saat keluar. Nyonya, jangan terlalu sedih. Bayi yang baru enam bulan di kandungan akan sulit bertahan hidup meski lahir dengan selamat. Sekarang, yang terpenting tetap kesehatanmu. Kamu masih muda, masih punya kesempatan punya anak lagi," jelas Dokter Mona perlahan."Nggak. Aku nggak percaya anakku pergi begitu saja. Aku sudah susah payah mengandung mereka. Aku ...""Nyonya, pembunuhnya akan segera datang, kita harus segera pergi dari sini.""Nggak, nggak bisa! Aku nggak bisa meninggalkan anak-anakku begitu saja."Dokter Mona tidak bisa mengurus lebih jauh dari itu. Perintah yang diterimanya hanyalah melindungi Selena, kemudian anak-anaknya.Ketika Selena dan anaknya berada dalam bahaya pada saat yang bersamaan, prioritas pertamanya adalah Selena."Nyonya, maafkan aku."Dokter Mona segera menggendong Selena di punggungnya. Selena melihat dua orang bayi tanpa suara yang ditinggal di atas pakaian. Air mata bercampur air hujan pun mengalir deras di
"Nyonya, jangan berpikir macam-macam. Tuan Harvey akan segera tiba. Toh, semua ini sudah tugas kami. Entah apa pun yang terjadi, kami harus melindungimu!""Terima kasih, Dokter Mona. Aku sangat berterima kasih kamu telah merawatku beberapa bulan ini."Ucapan Selena yang terdengar di saat-saat seperti ini membuat Dokter Mona merasa sangat tidak tenang."Nyonya, jangan menyerah. Kita pasti bisa kabur, aku yakin.""Kabur? Mau kabur ke mana lagi?"Selena menatap ke arah langit yang gelap. Dinginnya air hujan memukuli wajahnya tanpa belas kasihan."Sebenarnya, aku tahu kalau hidup ayahku sudah nggak lama lagi. Dia bisa bertahan hidup hingga saat ini hanya berkat alat dan obat-obatan. Lagi pula, keinginannya supaya tetap hidup sudah hilang sejak lama," jelas Selena dengan perasaan putus asa."Nyonya ...""Dokter Mona, temanku pernah berkata, aku seperti mentari kecil yang terang sinarnya, tapi cahaya di tubuhku perlahan padam dan cuma kegelapan yang menyelimutiku. Aku pernah lama sekali berj
Selena berlari seorang diri, terjebak dalam kegelapan.Anak-anaknya, di mana anak-anaknya?Selena hanya meremat satu tujuan di kepalanya, segera temukan anaknya dan jangan biarkan mereka ketakutan sendirian.Selena terus berlari tanpa henti dalam waktu yang sangat lama, hingga secercah cahaya seketika hadir di depan matanya. Lantas, dia berdiri di atas padang rumput.Di ujung padang rumput, ada sebuah jembatan dari pelangi. Di seberangnya, kabut tengah menyelimuti.Mungkinkah anak-anaknya ada di sana?Perlahan, di seberang jembatan pelangi, sosok Lian pun hadir.Lian tampak cantik mengenakan gaun yang hari itu dipakai untuk pergi menjemputnya di bandara. Seperti biasa, dia melambaikan tangannya pada Selena."Lian!" panggil Selena.Rasa bahagia menyelimuti hati Selena. Tanpa ragu, dia berlari menuju jembatan pelangi. Ketika kakinya hampir menginjak jembatan itu, tiba-tiba terdengar dua suara anak kecil."Ibu!"Selena pun berbalik dan melihat dua bayi yang lucu. Seorang anak lelaki yang
Jiwa Selena telah runtuh total. Anak-anaknya menjadi pukulan terakhir yang merobohkan batinnya.Betapa Selena sangat menanti-nantikan kelahiran sang anak, sebesar itulah rasa sedih dan putus asanya sekarang.Air mata dan darah pun jatuh bersamaan. Selena berlutut di atas tempat tidur, mencengkeram rambutnya keras-keras. "Harvey, kamu harusnya biarkan aku mati saja. Hidup ini terlalu pahit!" teriaknya.Selena tidak bisa berpikir. Dia kehabisan alasan untuk hidup.Selena merasa, dirinya adalah pembawa sial. Dia hanya menyeret kesialan untuk orang-orang di sekitarnya.Sekali lagi, Harvey memeluk tubuh Selena. "Mau tahu alasanku menyelamatkanmu? Baiklah, sekarang akan kuberi tahu kenapa."Sambil berbicara, Harvey berlutut, memasangkan sepatu dan kaus kaki untuk Selena, kemudian dia mendekap dan menggendong tubuhnya."Kamu mau membawaku ke mana?" tanya Selena keheranan."Sebentar lagi kamu tahu," jawab Harvey singkat.Harvey membawanya ke salah satu ruang rawat inap, diperuntukkan sebagai k
Zane menatap Selena. Terlihat sedikit harapan di wajahnya yang pucat. "Selena, apa selama dua tahun lebih kita bersama, ada saat di mana kamu menyukaiku?"Selena menatapnya dengan dingin dan penuh kebencian."Nggak, aku selalu berharap kamu mati setiap saat."Zane tersenyum pahit. "Ternyata benar."Hukum alam berputar, segala sesuatu ada karmanya."Dor!"Burung-burung terbang melintasi langit dan darah segar tumpah ke tanah.Zane melihat foto dingin di atas batu nisan dan berkata dengan perlahan, "Lian, aku akan mengembalikan semua utangku padamu ... "Selena melihat orang-orang yang meninggal dengan hati yang terluka dan air matanya mengalir perlahan-lahan."Lian, aku sudah membalaskan dendam untukmu. Sekarang kamu bisa beristirahat dengan tenang."Dia sudah menunggu hari ini terlalu lama.Setelah benar-benar membalas dendam, Selena merasa hatinya kosong.Pada musim ini, bunga Canola mekar dengan indah. Dalam embusan angin sepoi-sepoi yang lembut, Winnie mengejar Ravi dan lonceng di t
Namun Zane yang dibutakan karena cinta sama sekali tidak tahu kalau semua ini adalah perangkap yang disusun oleh Selena selama dua tahun.Saat dia melihat Selena bersandar di pelukan Harvey, dia baru menyadari kalau rencananya sudah terbongkar sejak awal.Semua ini juga harus diakhiri ...Meski Keluarga Bennett menang, tetapi selama bertahun-tahun menghadapi Andrew, Theresa, dan Shira, ada banyak yang terluka dan tewas. Pada kenyataannya, mereka tetap kalah.Kak Freya akhirnya menjadi korban dan meninggal dunia di usia muda.Selena menyalakan sebatang dupa di atas makamnya. "Kak Freya, kakak harus lebih berhati-hati di reinkarnasi berikutnya. Jangan khawatir, aku akan menjaga keluarga dengan baik."Angin sepoi-sepoi menerbangkan sehelai daun yang jatuh di bahu Selena seolah memberikan tanggapan padanya.Petra kembali dengan penuh kekuatan bersama anggota Keluarga Bennett dan Fanny akhirnya dimakamkan dengan tenang.Dia tidak memberi tahu pemakaman Fanny kepada siapa pun, tetapi Rudy da
"Kak Sean, apa yang terjadi?" Selena tidak tahu situasinya. Sekarang dia masih tidak berani mendekati Louis dengan sembarangan.Dia hanya mengenal Sean dari antara orang-orang yang ada di sana."Selena, jangan datang ke sini. Tempat ini terlalu berbahaya." Sean terlihat khawatir.Louis juga menatap Selena. "Hei Tua Bangka, eksperimenku akan segera berhasil. Dia adalah keturunan Fanny, darah yang mengalir di tubuhnya sama seperti Fanny ... "Ekspresi Selena langsung berubah. Pantas saja dia selalu merasa kalau Louis sangat memperhatikannya.Pada saat itu, dia mengira kalau itu karena tubuh dan bakatnya sendiri. Dia tidak tahu kalau sejak awal Louis sudah mengetahui identitasnya.Program modifikasi manusia hidup ini adalah untuk menghidupkan kembali neneknya!Pria ini sangat menakutkan. Louis melakukan begitu banyak persiapan untuk menghidupkan kembali neneknya dan dia hampir saja ditipu karena percaya kalau Louis hanya melakukan program modifikasi saja.Meski Petra sudah berambut putih,
Selena tiba di pulau itu. Kali ini, dia merasakan ada sedikit perubahan dari suasana di pulau itu.Meski pemandangannya masih sama, robot di seluruh pulau menghilang.Seharusnya dia akan bertemu dengan beberapa mata-mata robot setelah tiba di pulau.Ada banyak kapal yang berjejer rapi di tepi pulau. Banyak di antaranya adalah milik lembaga militer swasta dan tentara bayaran asing.Ada sejumlah besar orang yang mendarat di pulau!Apa yang terjadi?Apa sesuatu terjadi pada guru?Meski Louis ingin memodifikasi tubuh Selena, dia tetap berharap kalau gurunya masih hidup.Kalau ilmuwan sehebat Louis yang sangat berbakat di berbagai bidang meninggal, itu akan menjadi kerugian yang sangat besar.Guru!"Seli, jangan terburu-buru. Meski ada orang yang datang ke pulau ini, sepertinya nggak ada masalah besar." Harvey segera mengingatkannya.Kapal sebanyak ini pasti membawa banyak senjata berat, tetapi bunga dan bangunan di pulau ini masih utuh."Nggak, penduduk pulau ini memang nggak banyak. Sebag
Hari itu, Rudy dan Richie berbicara berdua untuk waktu yang lama. Tidak ada yang tahu apa yang mereka bicarakan.Sebenarnya, hal ini juga tidak penting. Bagi Keluarga Bennett, itu hanya menambah satu anggota keluarga saja.Namun, Mira merasa agak gugup karena Keluarga Farrell tiba-tiba punya keturunan sebanyak ini. Kalau semuanya dimasukkan ke dalam Keluarga Farrell, harta milik putra dan putrinya akan berkurang banyak, 'kan?Setiap manusia itu adalah makhluk yang egois. Pada saat ini, siapa yang tidak memikirkan keuntungannya sendiri?Namun, hasil pembicaraan Richie dan Rudy justru mengejutkan.Meski Keluarga Bennett tidak mengakui identitasnya, Richie tidak berniat mengubah marganya menjadi Farrell.Ibunya menikah dengan Petra Bennett, jadi mereka adalah anggota Keluarga Bennett seumur hidup mereka. Namun, mereka bisa tetap menjaga hubungan keluarga dengan Keluarga Farrell.Meski merasa menyesal, Rudy memikirkan kalau Petra sangat baik pada keturunannya, jadi dia setuju dan memohon a
Selena dan rombongannya kembali ke Kediaman Bennett yang sudah beroperasi dengan normal di bawah pengawasan Sean. Kaki Steve juga sudah jauh lebih baik. Dia tidak perlu lagi berpura-pura lumpuh dan bisa berjalan dengan bebas seperti orang normal.Tubuh Shane tidak bisa sembuh dalam waktu yang singkat, tetapi dia sudah terlihat jauh lebih baik.Richie juga menunjukkan pemulihan yang signifikan dibandingkan sebelum Selena pergi.Shira hampir saja menghancurkan seluruh Keluarga Bennett.Saat melihat Selena kembali, wajah Richie terlihat sangat khawatir. "Selena, aku dengar dari Sean kalau kamu kena serangga sihir? Gimana keadaanmu sekarang?""Jangan khawatir, Ayah. Aku sudah sembuh. Hanya saja, Shira mungkin mati di dalam laut."Richie memeluk Selena dengan erat. "Nggak apa-apa, yang penting kalian baik-baik saja."Selena merasa sedih saat melihat Richie terlihat lebih tua beberapa tahun dalam waktu singkat."Apa sudah ada kabar tentang ibu?""Sean menemukan beberapa informasi dan masih m
Pasha berbicara dengan santai, tetapi membuat Melvin terkejut dan membayangkan bagaimana kehidupan putranya dulu.Lingkungan yang keras, dari berbagai latar belakang, tidak pernah mendapatkan apa-apa, jadi tidak takut kehilangan.Sejak istrinya meninggal, Melvin sebenarnya tidak terlalu memperhatikan Alan, tetapi dia selalu cukup dermawan dalam hal materi.Namun, saat dia menemukan anak kandungnya, dia langsung merasakan perasaan sayang.Kalau ini adalah satu-satunya keinginan anaknya, dia akan melakukan apa pun untuk membantu anaknya mencapainya.Selena berdiri di tepi laut sambil memandang matahari terbenam di cakrawala.Meski Shira seharusnya sudah mati di dasar laut, hatinya tidak merasa senang sedikit pun.Dalang utamanya sudah mati, tetapi Keluarga Bennett masih berantakan. Ibunya masih hilang hingga sekarang.Selena menghela napas pelan-pelan."Masih muda, tapi kenapa menghela napas?" Entah sejak kapan Markus sudah berjalan ke samping Selena.Dia duduk di sebelah Selena tanpa me
Melvin merasa lelah. Dosa apa yang telah dia buat?Daripada mengatakan dia mendapatkan seorang putra, lebih tepatnya dia justru mendapatkan seorang ayah.Mana ada anak di dunia ini yang sudah tidak bertemu dengan orang tuanya selama 30 tahun, tetapi saat bertemu bukannya peduli pada keluarga, malah berteriak ingin menikah?Kalau wanita yang ingin dinikahi putranya hanyalah seorang gadis biasa, itu tidak masalah. Namun, sayangnya putranya ingin menikahi seorang wanita yang sudah menikah dan punya empat anak.Itu semua juga tidak masalah. Hal yang paling penting adalah mantan suami Selena adalah anak kandung adik perempuannya dan keduanya masih terikat satu sama lain.Telapak tangan dan punggung tangan semuanya darah dagingnya, jadi apa yang bisa dia lakukan?Dia juga sangat putus asa!Markus tidak memedulikan kesulitan Melvin dan memberikan sebatang rokok kepadanya, tetapi Melvin mengibaskan tangannya. "Ayah sudah berhenti merokok."Kemudian Markus duduk sendiri dan merokok.Putranya in
Melvin yang selalu sakit-sakitan hingga hari ini tidak pernah membayangkan kalau suatu hari putra kandungnya yang hilang selama bertahun-tahun akan tumbuh menjadi pohon raksasa meski sudah mengalami banyak penderitaan.Dia memang pohon yang besar, hanya saja pohon ini sepertinya tumbuh agak miring?Bagaimanapun juga, sebagai ayah dan anak yang punya ikatan darah, saat kebenaran terungkap, bukannya mereka seharusnya saling berpelukan dan mengungkapkan perasaan mereka setelah bertahun-tahun tidak bertemu?Kenapa anak sulungnya ini sama sekali tidak merasa senang menemukan ayahnya dan malah tertarik dengan gelar Tuan Muda Keluarga Davira?Tidak, lebih tepatnya dia tertarik pada putri Keluarga Bennett."Tunggu Anakku. Sekarang situasinya agak rumit. Kita harus berpikir panjang dulu ... ""Apa aku benar-benar anakmu?" Markus adalah orang yang pemarah, sama persis seperti ibunya. Dia sama sekali tidak mendengarkan saran apa pun.Dia hanya punya satu pikiran di kepalanya. Untungnya dia sudah