Semua Bab Antara Dendam dan Penyesalan: Bab 471 - Bab 480

1674 Bab

Bab 471

Selena menatap Harvey dengan wajah putus asa sebelum kembali merapal pinta, "Harvey, aku nggak punya apa-apa lagi selain mereka. Kalau kamu nggak memercayai kata-kataku hari ini, kamu bisa tunggu sampai mereka lahir. Nggak, aku bisa lakukan prosedur amniosentesis dan tes DNA denganmu dalam empat sampai lima bulan lagi.""Seli, kamu berubah. Kamu nggak pernah membohongiku sebelumnya. Kalau masih harus menunggu, tubuh mereka pasti sudah terbentuk. Terlepas dari tega atau nggaknya, menggugurkan mereka hanya akan berdampak buruk pada tubuhmu. Aku sudah berkonsultasi. Katanya, kalau operasi saat ini akan berisiko paling minim bagi tubuh sang ibu."Harvey menenangkan dengan lembut, "Seli, kata siapa kamu nggak punya apa-apa? Keadaan Ayah makin membaik, bahkan dia akan pulih dalam satu atau dua tahun lagi. Dia bisa kembali mengelola bisnis keluarga Bennett. Kalau Agatha membuatmu merasa nggak nyaman, kutegaskan padamu kalau aku hanya bertanggung jawab padanya. Orang yang kucintai sedari awal
Baca selengkapnya

Bab 472

Selena dibawa ke meja operasi, sementara Harvey berdiri di sampingnya. Hatinya ikut sakit ketika menyaksikan kesedihan dan keputusasaan Selena."Seli, jangan menangis. Sudah kubilang kamu masih bisa punya anak lagi. Kamu masih bisa melahirkan banyak anak di masa depan. Aku dan anak-anak akan selalu menemanimu.""Harvey, aku sudah nggak punya masa depan lagi. Kedua anak ini adalah harapan terbesarku."Secercah harapan terakhir hadir di hatinya. "Harvey, tolong tunggu sebentar lagi. Kamu akan tahu kalau aku nggak bohong, setidaknya tunggu sampai tiga bulan," pinta Selena."Seli, aku nggak akan berubah pikiran. Menurut saja, operasinya akan cepat selesai."Harvey takut goyah bila terus berada di sini, sehingga dia memilih pergi.Melihat hal itu, Selena buru-buru memohon, "Harvey, jangan pergi. Percayalah padaku! Kenapa kamu nggak percaya sama omonganku?""Harvey, ini anakmu. Kamu pembunuh!""Harvey, kamu akan menyesal, kamu pasti akan menyesalinya!"Kemudian, terdengar suara pintu dibanti
Baca selengkapnya

Bab 473

Selena yang tadinya merasa gelisah dan takut, sontak murka usai mendengar perkataan Qiara. "Jadi, begini etikamu? Profesimu hanya kamu jadikan senjata untuk menyerang orang lain? Tahu apa kamu tentangku? Kamu tahu cerita yang sebenarnya? Apa hakmu untuk menghinaku?"Qiara melipat tangannya di dada. "Menghina? Kamu sebut fakta itu sebagai penghinaan? Yah, kalau begitu aku nggak bisa apa-apa. Siapa yang nggak tahu kalau Tuan Harvey akan segera menikah? Tapi, dia justru membawamu ke sini untuk melakukan aborsi. Lalu, siapa kamu kalau bukan simpanannya?"Qiara menilik Selena penuh penilaian sembari berkata, "Para wanita muda zaman sekarang memang nggak tahu aturan. Bukannya fokus bekerja atau belajar, malah sibuk merayu suami orang. Wanita sepertimu pantas untuk aborsi. Kamu nggak pantas untuk punya anak. Kelakuanmu sama seperti binatang. Akan lebih baik kalau kamu mandul dan hidup sebatang kara selamanya!""Plak!" Tiba-tiba, suara tamparan menggema di ruangan. Selena berhasil melepaskan d
Baca selengkapnya

Bab 474

Alex juga bingung. Bukankah ini pemeriksaan pra operasi, ya? Bagaimana bisa jadi seperti ini?"Kenapa kalian memukulnya?"Para perawat di sekitar langsung ketakutan. Hubungan antara dokter dan pasien sudah cukup riskan. Namun, Kak Qiara malah terlibat perkelahian hari ini!Meskipun lawannya adalah simpanan Harvey, tetapi dia masih bagian dari keluarga Irwin!Kalau benar-benar mau diusut, kata-kata Kak Qiara tadi sudah lebih dari cukup untuk mempersulit masalah ini meski tanpa melibatkan perkelahian.Qiara belum menyadari betapa seriusnya masalah ini. Pikirnya, tidak ada satu pun pria yang terima bila wanitanya berselingkuh. Mungkin Harvey sangat membenci Selena dan akan berbalik memujinya."Apa aku salah jika ingin memberi pelajaran pada wanita muda ini? Saat masih muda saja, dia sudah nggak bisa jaga diri. Entah hal memalukan apa lagi yang akan dia lakukan di masa depan. Bilang pada Tuan Harvey, nggak perlu khawatir. Aku akan memberinya pelajaran," jelas Qiara penuh percaya diri.Alex
Baca selengkapnya

Bab 475

Harvey merasa marah sekaligus sedih saat melihat Selena yang tampak tertekan.Melihat Selena yang menangis tersedu-sedu, mana mungkin dia diperiksa dalam keadaan seperti ini?Bahkan, dia sudah terluka sebelum operasi dimulai. Bagaimana bisa Harvey memercayakan Selena pada dokter ini?"Tuan Harvey, ini semua salah paham. Saya pikir wanita ini ... dia ..."Qiara berusaha menjelaskan dengan terbata-bata, terutama ketika melihat penampilan menyedihkan Selena yang sengaja ingin menjatuhkannya."Nggak, situasinya nggak seperti ini tadi. Tuan Harvey, dialah yang memukul saya lebih dulu. Dia yang salah," adu Selena.Selena terisak pelan sebelum melanjutkan, "Apa kamu masih belum mengerti kenapa aku melakukan itu? Kita nggak saling kenal, tapi kamu langsung menyebutku wanita murahan yang sudah disentuh banyak pria. Kamu bilang aku nggak tahu aturan karena hamil. Salahku di mana?"Ekspresi Harvey makin geram. Bisa dibilang, kata demi kata yang diucapkan Qiara sangat menusuk hatinya."Beraninya k
Baca selengkapnya

Bab 476

Selena tak terlihat senang sedikit pun. Dia justru menatap Harvey dengan sorot mata dingin. "Walaupun aku nggak mau mengakui, mereka memang anakmu."Ekspresi Harvey langsung berubah senang dalam sekejap. Dia bahagia sekaligus terkesiap.Selena menambahkan dengan nada datar, "Tapi, kamu hampir membunuh mereka tadi. Aku nggak akan membiarkan orang sepertimu menjadi ayah mereka.""Seli, maafkan aku."Saat ini, hanya kata maaf yang bisa Harvey lontarkan."Nggak semua permintaan maaf bisa diterima, Harvey. Lihat wajahku. Tamparan ini bukan dari orang lain, tapi darimu."Selena bersandar di kursi, mengistirahatkan seluruh tubuhnya yang lemas dan lelah.Semenjak hamil, beban tubuhnya makin bertambah. Masalah tadi sudah menguras banyak tenaganya, jadi dia sungguh lelah saat ini.Melihat ekspresi Harvey yang terlihat tak percaya, dia pun malas menjelaskan panjang lebar.Harvey membuka mulut, hendak mengatakan sesuatu. Namun, dia mengurungkannya kala melihat wajah lelah Selena. Kemudian, dia mem
Baca selengkapnya

Bab 477

Harvey sudah pergi, sementara Selena menjadi sangat murung.Lian menyadari binar mata Selena yang meredup. Wanita itu duduk diam di depan jendela. Meskipun semburat merah dan bengkak di wajahnya sudah memudar, wajahnya begitu pucat seperti tidak dialiri darah sama sekali.Selena menatap hujan di luar dengan pandangan kosong."Selena, kamu pasti lapar, 'kan? Koki sudah memasakkan sesuatu. Tadi kamu mau makan mi saus kacang goreng, ya? Coba cicipi, apa rasanya sudah sesuai dengan seleramu?""Taruh saja, aku nggak lapar.""Kamu harus makan sedikit walau nggak lapar, demi anak-anak."Hanya anak-anak yang bisa mengendalikan Selena. Melihat jarinya yang sedikit bergerak, Lian dengan sigap menyerahkan alat makan ke tangan Selena."Makanlah selagi panas. Aku sudah cicipi tadi, rasanya lumayan enak."Lian menjulurkan lidahnya, lalu berkata sungkan, "Maaf, ini permintaan Tuan Harvey. Mulai sekarang, apa pun yang akan kamu makan harus diperiksa dulu. Harus ada yang mencicipinya."Awalnya, Lian in
Baca selengkapnya

Bab 478

Meskipun berhasil mempertahankan sang anak, Harvey tetap merenggut satu-satunya cahaya dalam hidup Selena.Kini, Harvey mengetahui bayi dalam kandungan Selena adalah anaknya. Mulai sekarang, pria itu tak akan melepaskannya begitu saja.Hanya saja, Selena sudah muak dengan permainan ini.Selena merasa seperti terperangkap dalam jaring raksasa, tak bisa melarikan diri meski sudah berusaha sekuat tenaga.Dia tidak tahu caranya membalas dendam, pun tak bisa melihat harapan apa-apa.Dia tidak bisa berbuat banyak saat sedang hamil seperti sekarang. Dia hanya bisa mengelus perutnya berulang kali seraya berdoa dalam hati agar Tuhan mengizinkannya untuk melahirkan dengan selamat.Arya menyadari kesedihannya. Kondisi kaki Arya sudah jauh lebih baik, jadi dia dapat berjalan di sekitar rumah tanpa perlu dibantu.Ini sudah masuk musim kemarau, cuaca pun makin terasa panas. Selena tertidur di kursi malas yang ada di bawah naungan pohon.Ketika terbangun, dia menemukan selimut tipis yang sudah membal
Baca selengkapnya

Bab 479

Ekspresi bingung Arya langsung berubah kaget. Namun, dia lekas menunjukkan ekspresi bahagia."B-benarkah?"Arya langsung lega. Awalnya, dia pikir masalah Selena dan Harvey sudah di tahap puncak dan tidak bisa diselesaikan lagi. Namun, tampaknya dia berpikir terlalu jauh. Sekarang, mereka punya anak, tentu ini adalah hal baik."Apa aku bisa membohongimu? Usianya sudah sebulan lebih, mereka kembar."Arya terlonjak senang. "Wah, bagus sekali."Sebelumnya, Selena pernah keguguran saat dirawat di rumah sakit pasca kecelakaan. Meski selalu berusaha tersenyum setiap kali menemuinya, tubuh Selena makin kurus sejak kejadian itu. Bagaimana mungkin Arya tidak peduli?Kini, Arya bisa lega setelah tahu mereka akan punya anak sebagai pengikat hubungan."Lalu, apa yang sebenarnya terjadi di antara kamu dan Harvey? Kenapa dia nggak menemuimu setelah kalian punya anak?"Selena kembali menahan diri, tetap saja tidak bisa mengatakan yang sebenarnya.Bagaimanapun juga, keluarga Bennett sudah bangkrut dan
Baca selengkapnya

Bab 480

Arya menggoyang-goyangkan gelasnya sembari menatap langit. "Coba kutanya padamu, apa yang akan kudapatkan kalau aku nggak membiarkannya pergi?"Selena terdiam seribu bahasa, sementara Arya melanjutkan perkataannya, "Selama ini yang kudapatkan cuma kebencian dan sikap nggak peduli. Memang dia nggak marah-marah sama aku, tapi dia setiap hari membenciku, membenci dunia ini yang katanya tuh nggak adil sama dia. Nggak ada semangat di matanya, senyumnya juga hilang. Yah, aku memang bisa mendapatkan fisiknya, tapi aku nggak akan bisa mendapatkan hatinya. Kalau semua ini kupertahankan, aku cuma dapat keluarga yang pura-pura bahagia aja, padahal aslinya sudah hancur dari awal. Kamu sendiri juga bakal tumbuh dewasa dengan perasaan was-was.""Aku nggak akan pernah lupa gimana usaha kerasmu untuk bikin dia senang, padahal kamu masih kecil. Waktu teman-teman seumuranmu masih sibuk sama perkara sepele seperti makan dan minum, kamu sudah berusaha sekuat tenaga buat nyenengin hatinya. Tapi, semua usah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4647484950
...
168
DMCA.com Protection Status