Mendengar ucapan itu, Harvest langsung menangis dan berteriak, "Ibu, aku mau Ibu!"Harvest adalah anak yang penurut, bahkan jarang sekali dirinya menangis. Namun, saat ada yang berkaitan dengan Selena, dia bisa menangis pilu.Harvey menghela napas dengan putus asa. "Ya, terakhir kalinya. Setelah bertemu dengan Ibu, kita harus pergi, oke?"Harvest tidak mengerti apa yang ayahnya katakan sebab dia hanya ingin bertemu dengan sang ibu. Diiringi air mata yang masih mengalir di pipinya, dia mengangguk patuh.Harvey mengulurkan tangan untuk menyeka air mata di sudut mata anak itu, sekaligus menyeka air liur yang mengalir dari mulutnya. "Ayo, kita pergi temui Ibu sekarang."Tenda itu dihiasi lampu kuning berkelap-kelip, bagai bintang kecil.Biasanya, Harvest sudah tidur pada jam segini. Namun, malam ini, mata besarnya berbinar. Dia belum tiba di tempat tujuan, tetapi sudah turun dulu dari pelukan Harvey dan berlari dengan kaki mungilnya menuju tenda.Selena tidak merasa mengantuk. Dia duduk di
Read more