Home / Pernikahan / Antara Dendam dan Penyesalan / Chapter 431 - Chapter 440

All Chapters of Antara Dendam dan Penyesalan: Chapter 431 - Chapter 440

1674 Chapters

Bab 431

Harvey tersenyum lemah. "Ayah, aku berbuat salah, jadi Seli marah. Tapi jangan khawatir, aku pasti bakal berusaha agar dia memaafkanku.""Nak, aku tahu perasaanmu padanya nggak pernah berubah."Setelah memastikan perkataan Harvey, Arya merasa lega. "Dalam kehidupan, sulit menemukan orang yang sama-sama saling mencintai dan tetap bertahan melewati berbagai rintangan. Kamu dan Selena sudah jodoh, jangan sia-siakan.""Aku mengerti, Ayah, aku janji nggak bakal kecewain Seli."Arya tersenyum lembut. "Sudah kubilang kamu nggak usah melakukan perbuatan sepele sampai harus memijat kakiku. Kamu pemimpin perusahaan besar, orang-orang pasti bakal mentertawakanmu kalau melihatmu begini.""Berbakti pada orang tua adalah yang utama. Aku sedang merawat ayahku, siapa yang tega mentertawakan? Ayah istirahat yang tenang di sini. Urusan lain serahin padaku. Kalau nggak suka karena banyak mawar, biar kuminta ditanamkan anggrek berkualitas. Nanti aku temani Ayah berkeliling setelah kakimu sembuh.""Ya suda
Read more

Bab 432

Selena tidak mengambil pusing masalah mualnya sampai beberapa hari kemudian, saat dia melihat minyak di piring dan tidak bisa menahan rasa mualnya.Setelah rasa mualnya bertambah parah hingga benar-benar muntah, dia mulai gelisah.Sekembalinya dari pulau, dia tidak lagi mengonsumsi obat dan perutnya juga sudah lama tidak sakit.Awalnya Selena mengira penyakit lamanya kambuh, tetapi beberapa hari ini mualnya makin parah. Bukan seperti penyakit lambung, malah agak mirip dengan kondisi awal kehamilan.Menyadari hal ini, Selena merasa kepalanya diguyur air dingin.Saat mengalami pendarahan hebat setelah melahirkan bayi prematur, dokter mengatakan bahwa organ reproduksinya mengalami kerusakan sehingga kemungkinan untuk hamil selanjutnya cukup kecil.Selena juga tidak merawat tubuhnya selama dua tahun ini. Pada hari saat Harvey sakit dan dengan pikiran yang kurang jernih, mereka melakukannya sekali.Saat itu masa amannya, jadi dia tidak minum pil kontrasepsi karena teringat kata-kata dokter.
Read more

Bab 433

Selena cepat-cepat mengisyaratkan diam dan pelayan itu pun segera menutup mulut."Siapa namamu?""Lian Galendra, panggil saja Lian," jawab pelayan itu patuh."Apa pekerjaanmu?"Lian menjawab. "Saya kuliah jurusan budidaya tanaman. Setelah lulus, saya ke sini untuk mengurus taman mawar."Sorot matanya sangat jernih. Selena bisa menebak kepribadian pelayan taman mawar ini. Setidaknya saat pelayan lain bergosip, gadis ini tetap fokus pada pekerjaannya dan tidak ikut dalam obrolan kosong."Bisakah kamu membantuku?""Nona Selena nggak perlu tanya. Nona adalah pemilik taman mawar ini, apa pun permintaan Nona, saya nggak bakal menolak.""Jangan kasih tahu hal ini sama orang lain. Bisa, 'kan?" bisik Selena."Bisa, tapi ... saya boleh tahu kenapa? Tuan Muda Harvey kelihatannya sangat baik sama Nona. Kalau beneran hamil, bukannya kabar baik."Selena menjawab dengan tenang. "Kamu tahu, 'kan? Dia sebentar lagi menikah. Apa kamu mau anakku jadi seperti aku, tertutup dari dunia luar?"Lian menatap S
Read more

Bab 434

Dua garis merah terlihat jelas pada persegi panjang putih. Satu garis berwarna gelap dan satunya lebih terang.Melihat dua garis itu, napas Selena seakan terhenti. Pikirannya juga seakan mati rasa.Selena benar-benar sedang mengandung!Berbagai emosi campur aduk dalam hatinya, tetapi yang pertama kali dia rasakan adalah kegembiraan.Dia menengadah ke cermin, melihat wajahnya sudah berderai air mata.Selena butuh waktu satu setengah tahun untuk bangkit dari penderitaan kehilangan anak dan sekarang ternyata dia hamil lagi.Selena menangis bahagia.Namun, dia langsung menyadari kehamilannya saat ini mungkin bukan hal yang baik. Meskipun dia masih hidup selama setengah tahun.Selama tubuhnya masih memiliki sel kanker, tubuhnya juga masih menyimpan bom waktu. Jika bom itu meledak, bukan hanya Selena, melainkan bayinya juga mati.Kendati demikian, saat Selena memikirkan kehidupan kecil dalam perutnya, wajahnya samar-samar memancarkan cahaya keibuan.Dia meletakkan tangan kiri di perut keciln
Read more

Bab 435

Harvey bisa membayangkan ekspresi Selena jika dia menyarankan hal seperti itu. Dia membayangkan Selena menyilangkan tangan di depan dada, lalu tersenyum sinis. "Anak? Mudah aja, tapi kamu dan adikmu mati dulu."Sembilan dari sepuluh percakapannya dengan Selena akan berakhir seperti ini."Kamu masih belum mati juga?""Kalau belum mati, ngapain kamu ke sini?""Hari ini cuacanya bagus, kenapa nggak kamu manfaatin buat mati sekarang? Belum ketemu pemakaman yang cocok?""Harvey, aku lewat tempat yang sangat bagus hari ini. Cocok banget dijadikan pemakamanmu.""Kalau kamu nggak rela mati, gimana kalau aku temani? Mungkin kamu bisa lebih rela mati?"Pada wajah Selena hanya ada ejekan dan senyuman dingin, tanpa sedikit pun rasa cinta.Meski begitu, Harvey tetap merasa bahagia.Setidaknya dia masih bisa melihat Selena setiap saat.Setelah mengurus Arya, Harvey kembali ke kamar Selena. Begitu membuka pintu, dia melihat Selena memegangi perutnya dengan satu tangan. Seulas senyum tersungging pada
Read more

Bab 436

Harvey tidak tersinggung dengan ejekan Selena, dia malah merasa kasihan.Dahulu Selena adalah perempuan yang sangat ceria. Sekarang sifatnya jadi begini gara-gara Harvey."Kalau kamu bahagia, aku juga bahagia."Sebenarnya Selena berpikir perkataannya sudah kelewatan. Dia berharap Harvey akan membela Agatha, tetapi Harvey tetap tersenyum. Emosinya lebih tenang sekarang."Tentu saja aku bahagia. Tapi apa kamu ditakdirkan untuk selalu buat istrimu terluka? Mantan istrimu patah tangan, istri barumu patah kaki. Sama-sama nggak punya tangan dan kaki yang utuh."Harvey hanya diam.Melihat wajahnya merah padam, Selena bernapas lebih lega."Sudah, aku mau tidur. Kamu cepat pergi.""Kalau gitu, aku pergi dulu."Harvey perlahan keluar kamar. Sebelum pergi, dia minta pelayan memberikan makanan ringan untuk Selena.Awalnya, Selena tidak nafsu makan sama sekali. Namun, setelah teringat keberadaan nyawa lain dalam perutnya dan dengan teringat pengalaman sebelumnya, dia makin menghargai bayi dalam kan
Read more

Bab 437

Olga menepuk bahu Selena. "Selena, aku paham perasaanmu. Sama kayak dulu aku pernah menabung demi membelikan rumah pria bedebah. Semua orang pasti pernah mengalami masa-masa bodoh, kok. Lihat sekarang, aku sukses, 'kan?"Setelah mengenang masa muda, perasaannya menjadi lebih baik.Olga membasahi bibir dan berkata, "Selena, aku haus. Bisa kupaskan apel?"Dia melanjutkan dengan antusias. "Aku masih ingat waktu pertama kali kenal kamu. Kamu bahkan nggak tahu gimana cara kupas apel. Waktu kita menjenguk guru, kamu mengupas kulit apel sampai kelihatan bijinya. Semua orang sampai tertawa. Terus, karena Harvey kamu ..."Olga belum sempat menyelesaikan ucapannya ketika Selena hendak meraih apel dengan tangan kanannya yang langsung terkulai. Olga pun tiba-tiba terdiam."Maaf, Olga. Aku nggak bisa mengupas apel untukmu, biar kucarikan perawat."Olga cepat-cepat meraih tangan Selena. Matanya seketika merah. "Siapa yang membuatmu begini?""Ceritanya panjang ...""Ceritanya panjang? Jadi, intinya p
Read more

Bab 438

Olga tersedu sambil menatap Selena dengan bingung. "Kabar baik."Selena secara perlahan mengusap perut. Dia menunduk dengan ekspresi penuh kebahagiaan."Aku hamil.""Ah?"Olga hampir tersedak ludahnya. "Kabar buruknya?""Ayahnya adalah Harvey."Perlu waktu lama bagi Olga untuk mencerna kabar ini. Mulutnya melongo, tetapi tidak bisa berkata-kata.Setelah menenangkan diri sesaat, Olga akhirnya mengeluarkan suaranya. "Jadi, meski kamu sedang hamil, dia milih menikahi Agatha? Apa dia gila? Apa mereka memang harus menikah?"Selena menggelengkan kepala. "Dia nggak tahu aku hamil. Sebenarnya, dia nggak tahu kami pernah melakukannya.""Jadi, bayi tabung?" Mata Olga berkedip-kedip. "Meski penampilannya lumayan, bukan cuma dia pria tampan di dunia ini. Kenapa kamu nggak coba perluas jangkauan, cari pria berambut pirang dan mata biru biar punya anak blasteran?""Imajinasimu terlalu liar. Dia cuma lagi sakit waktu melakukannya, jadi nggak sadar.""Aku heran, bisa-bisanya pria bedebah ini nggak sad
Read more

Bab 439

Selena masuk ruangan USG dengan bantuan Olga.Dia berpura-pura menemani Olga untuk pemeriksaan, padahal orang yang diperiksa adalah dirinya.Dokter wanita paruh baya yang memeriksa berkata dengan lembut, "Jangan khawatir, saya pasti akan periksa semaksimal mungkin.""Aku berutang budi sama ketua kelas lagi," seloroh Olga sambil tersenyumPeralatan yang dingin meraba perut Selena, membuatnya gugup sekaligus cemas.Selama setengah tahun terakhir, tubuhnya sakit-sakitan. Dia juga menjalani kemoterapi setengah tahun lalu. Apa akan berdampak pada bayinya?"Dokter, gimana perkembangannya?"Dokter tertawa ringan. "Masih terlalu kecil, jadi belum jelas. Tapi saat ini kantung kehamilan terlihat normal tanpa tanda-tanda kehamilan di luar rahim. Semuanya normal, tenang saja.""Makasih, Bu Dokter.""Sama-sama. Ingat, suasana hati harus selalu dijaga. Makan banyak sayur dan buah serta konsumsi vitamin B9 setiap hari, apa sudah jelas?"Selena berulang kali berterima kasih dan dokter itu melambaikan
Read more

Bab 440

Jika perkataan itu terucap dari mulut Olga, mungkin bisa dianggap omong kosong.Namun, perkataan itu berasal dari mulut Selena.Selena terlihat anggun dan bermartabat seperti bangsawan, berbeda dari Olga yang hanya bermulut besar.Olga diam-diam mengangguk pada Selena, mengisyaratkan untuk memberikan kesan yang baik di hadapan bosnya."Nona Selena sungguh sopan, aku sudah dengar tentangmu dari Olga. Memang benar memastikan langsung lebih baik daripada dengar kabar angin. Nona Selena bersikap lembut, sulit dipercaya mau berteman sama wanita kasar seperti Olga."Olga terbelalak, kalau mau memuji tidak perlu merendahkan orang lain juga bukan?Bos Olga menghampiri Selena, lalu mengulurkan tangan. "Namaku Shane Harrison, senang bertemu denganmu."Selena sedikit tersipu sambil melihat tangan kanannya. "Maafkan tangan saya, Pak Shane."Shane menatap tangan kanan Selena dengan heran.Tak disangka wanita menawan ini memiliki masalah pada tangan kanannya. Dia segera mengulurkan tangan kiri dan b
Read more
PREV
1
...
4243444546
...
168
DMCA.com Protection Status