Harvey tidak tersinggung dengan ejekan Selena, dia malah merasa kasihan.Dahulu Selena adalah perempuan yang sangat ceria. Sekarang sifatnya jadi begini gara-gara Harvey."Kalau kamu bahagia, aku juga bahagia."Sebenarnya Selena berpikir perkataannya sudah kelewatan. Dia berharap Harvey akan membela Agatha, tetapi Harvey tetap tersenyum. Emosinya lebih tenang sekarang."Tentu saja aku bahagia. Tapi apa kamu ditakdirkan untuk selalu buat istrimu terluka? Mantan istrimu patah tangan, istri barumu patah kaki. Sama-sama nggak punya tangan dan kaki yang utuh."Harvey hanya diam.Melihat wajahnya merah padam, Selena bernapas lebih lega."Sudah, aku mau tidur. Kamu cepat pergi.""Kalau gitu, aku pergi dulu."Harvey perlahan keluar kamar. Sebelum pergi, dia minta pelayan memberikan makanan ringan untuk Selena.Awalnya, Selena tidak nafsu makan sama sekali. Namun, setelah teringat keberadaan nyawa lain dalam perutnya dan dengan teringat pengalaman sebelumnya, dia makin menghargai bayi dalam kan
Olga menepuk bahu Selena. "Selena, aku paham perasaanmu. Sama kayak dulu aku pernah menabung demi membelikan rumah pria bedebah. Semua orang pasti pernah mengalami masa-masa bodoh, kok. Lihat sekarang, aku sukses, 'kan?"Setelah mengenang masa muda, perasaannya menjadi lebih baik.Olga membasahi bibir dan berkata, "Selena, aku haus. Bisa kupaskan apel?"Dia melanjutkan dengan antusias. "Aku masih ingat waktu pertama kali kenal kamu. Kamu bahkan nggak tahu gimana cara kupas apel. Waktu kita menjenguk guru, kamu mengupas kulit apel sampai kelihatan bijinya. Semua orang sampai tertawa. Terus, karena Harvey kamu ..."Olga belum sempat menyelesaikan ucapannya ketika Selena hendak meraih apel dengan tangan kanannya yang langsung terkulai. Olga pun tiba-tiba terdiam."Maaf, Olga. Aku nggak bisa mengupas apel untukmu, biar kucarikan perawat."Olga cepat-cepat meraih tangan Selena. Matanya seketika merah. "Siapa yang membuatmu begini?""Ceritanya panjang ...""Ceritanya panjang? Jadi, intinya p
Olga tersedu sambil menatap Selena dengan bingung. "Kabar baik."Selena secara perlahan mengusap perut. Dia menunduk dengan ekspresi penuh kebahagiaan."Aku hamil.""Ah?"Olga hampir tersedak ludahnya. "Kabar buruknya?""Ayahnya adalah Harvey."Perlu waktu lama bagi Olga untuk mencerna kabar ini. Mulutnya melongo, tetapi tidak bisa berkata-kata.Setelah menenangkan diri sesaat, Olga akhirnya mengeluarkan suaranya. "Jadi, meski kamu sedang hamil, dia milih menikahi Agatha? Apa dia gila? Apa mereka memang harus menikah?"Selena menggelengkan kepala. "Dia nggak tahu aku hamil. Sebenarnya, dia nggak tahu kami pernah melakukannya.""Jadi, bayi tabung?" Mata Olga berkedip-kedip. "Meski penampilannya lumayan, bukan cuma dia pria tampan di dunia ini. Kenapa kamu nggak coba perluas jangkauan, cari pria berambut pirang dan mata biru biar punya anak blasteran?""Imajinasimu terlalu liar. Dia cuma lagi sakit waktu melakukannya, jadi nggak sadar.""Aku heran, bisa-bisanya pria bedebah ini nggak sad
Selena masuk ruangan USG dengan bantuan Olga.Dia berpura-pura menemani Olga untuk pemeriksaan, padahal orang yang diperiksa adalah dirinya.Dokter wanita paruh baya yang memeriksa berkata dengan lembut, "Jangan khawatir, saya pasti akan periksa semaksimal mungkin.""Aku berutang budi sama ketua kelas lagi," seloroh Olga sambil tersenyumPeralatan yang dingin meraba perut Selena, membuatnya gugup sekaligus cemas.Selama setengah tahun terakhir, tubuhnya sakit-sakitan. Dia juga menjalani kemoterapi setengah tahun lalu. Apa akan berdampak pada bayinya?"Dokter, gimana perkembangannya?"Dokter tertawa ringan. "Masih terlalu kecil, jadi belum jelas. Tapi saat ini kantung kehamilan terlihat normal tanpa tanda-tanda kehamilan di luar rahim. Semuanya normal, tenang saja.""Makasih, Bu Dokter.""Sama-sama. Ingat, suasana hati harus selalu dijaga. Makan banyak sayur dan buah serta konsumsi vitamin B9 setiap hari, apa sudah jelas?"Selena berulang kali berterima kasih dan dokter itu melambaikan
Jika perkataan itu terucap dari mulut Olga, mungkin bisa dianggap omong kosong.Namun, perkataan itu berasal dari mulut Selena.Selena terlihat anggun dan bermartabat seperti bangsawan, berbeda dari Olga yang hanya bermulut besar.Olga diam-diam mengangguk pada Selena, mengisyaratkan untuk memberikan kesan yang baik di hadapan bosnya."Nona Selena sungguh sopan, aku sudah dengar tentangmu dari Olga. Memang benar memastikan langsung lebih baik daripada dengar kabar angin. Nona Selena bersikap lembut, sulit dipercaya mau berteman sama wanita kasar seperti Olga."Olga terbelalak, kalau mau memuji tidak perlu merendahkan orang lain juga bukan?Bos Olga menghampiri Selena, lalu mengulurkan tangan. "Namaku Shane Harrison, senang bertemu denganmu."Selena sedikit tersipu sambil melihat tangan kanannya. "Maafkan tangan saya, Pak Shane."Shane menatap tangan kanan Selena dengan heran.Tak disangka wanita menawan ini memiliki masalah pada tangan kanannya. Dia segera mengulurkan tangan kiri dan b
Suara benda berat jatuh terdengar dari ujung telepon, diikuti dengan suara Harvey. "Hamil kamu bilang?""Kalau nggak hamil, buat apa dia minum asam folat yang dia bawa?"Harvey menggertakkan gigi. "Kamu nggak salah lihat?""Bro, walaupun aku besar di luar negeri, aku masih bisa baca, loh! Nggak mungkin aku salah baca, 'kan?"Panggilan langsung terputus.Yosef mengernyitkan dahi, heran dengan kelakuan Harvey. Belakangan ini, tingkahnya aneh.Olga berlari dengan cepat ke arah Selena dan memberikan asam folat ke tangannya. "Jangan lupa mencampurkan ini ke dalam vitamin.""Makasih, ya.""Nggak masalah, semoga bayimu sehat, ya." Olga menepuk-nepuk pundak Selena.Selena mengangguk dengan wajah penuh pikiran. "Nggak ada orang lain yang lihat, 'kan?""Nggak usah khawatir, aku mengambilnya dengan cepat, kok. Kotak obat ini juga warna-warni, pria maskulin sepertinya nggak akan paham."Selena tak curiga sama sekali dengan Yosef, setahu Selena, Yosef tak memiliki hubungan apa pun dengan Harvey. It
Selena memegang perutnya secara refleks, tetapi karena takut Harvey tahu, dia segera menarik tangannya kembali.Namun, gerakan tersebut malah justru membuat Harvey curiga.Harvey mendekati Selena selangkah demi selangkah. Jantung Selena berdetak kencang.Ketika Harvey menyentuh punggung Selena, sekujur tubuhnya bergidik dan bulu romanya berdiri. Rasa takut pun menjalar dari posisi jari Harvey menyentuhnya ke sekujur tubuh.Namun, Selena berusaha untuk tetap tenang."Apa yang kamu lakukan?""Seli, kamu seperti takut sama aku."Selena menelan ludah, lalu berkata dengan sinis, "Orang muak kamu bilang takut? Harvey, belum pernah ada orang yang bilang kamu sangat menyebalkan, ya? Kamu 'kan mau menikahi Agatha, jadi jangan ganggu aku lagi!"Harvey perlahan membungkukkan badannya, hingga posisinya hampir memeluk Selena.Dia berbisik ke telinga Selena, "Seli, kamu gugup sekali."Bukan pertanyaan, melainkan pernyataan.Keringat dingin mengalir dari dahi Selena. Bahkan, Selena sendiri tak menger
Hanya karena mendengar satu kata dari mulut Harvey, kaki Lian langsung lemas. Dia pun menghempaskan diri ke lantai. "Tuan Harvey, saya akan mengaku!"Harvey mengernyitkan dahi, cepat sekali orang ini mengaku, bahkan Harvey belum sempat menekannya sama sekali."Katakan.""Saya merasa sayang untuk membuang sisa mawar yang sudah dipangkas, jadi malamnya saya jual seharga 20 ribu pertangkainya. Saya nggak maksud buat serakah, tapi sekarang kondisi keuangan saya kritis dan nenek saya lagi sakit. Maaf, Tuan Harvey, saya janji nggak akan melakukannya lagi."Kerutan dahi Harvey makin dalam. "Cuma ini yang mau kamu bicarakan?"Lian meneteskan air mata. "Masih ... ada, saya akan menjelaskan semuanya. Pas saya lagi memangkas semak-semak, tangan saya agak bergetar, jadi saya nggak sengaja membentuk semak itu jadi pola apel padahal seharusnya pola hati. Tuan Harvey, tolong jangan ragukan profesionalitas saya. Hari itu saya lagi agak kurang sehat."Harvey memijat dahinya sendiri dengan ekspresi tak
Zane menatap Selena. Terlihat sedikit harapan di wajahnya yang pucat. "Selena, apa selama dua tahun lebih kita bersama, ada saat di mana kamu menyukaiku?"Selena menatapnya dengan dingin dan penuh kebencian."Nggak, aku selalu berharap kamu mati setiap saat."Zane tersenyum pahit. "Ternyata benar."Hukum alam berputar, segala sesuatu ada karmanya."Dor!"Burung-burung terbang melintasi langit dan darah segar tumpah ke tanah.Zane melihat foto dingin di atas batu nisan dan berkata dengan perlahan, "Lian, aku akan mengembalikan semua utangku padamu ... "Selena melihat orang-orang yang meninggal dengan hati yang terluka dan air matanya mengalir perlahan-lahan."Lian, aku sudah membalaskan dendam untukmu. Sekarang kamu bisa beristirahat dengan tenang."Dia sudah menunggu hari ini terlalu lama.Setelah benar-benar membalas dendam, Selena merasa hatinya kosong.Pada musim ini, bunga Canola mekar dengan indah. Dalam embusan angin sepoi-sepoi yang lembut, Winnie mengejar Ravi dan lonceng di t
Namun Zane yang dibutakan karena cinta sama sekali tidak tahu kalau semua ini adalah perangkap yang disusun oleh Selena selama dua tahun.Saat dia melihat Selena bersandar di pelukan Harvey, dia baru menyadari kalau rencananya sudah terbongkar sejak awal.Semua ini juga harus diakhiri ...Meski Keluarga Bennett menang, tetapi selama bertahun-tahun menghadapi Andrew, Theresa, dan Shira, ada banyak yang terluka dan tewas. Pada kenyataannya, mereka tetap kalah.Kak Freya akhirnya menjadi korban dan meninggal dunia di usia muda.Selena menyalakan sebatang dupa di atas makamnya. "Kak Freya, kakak harus lebih berhati-hati di reinkarnasi berikutnya. Jangan khawatir, aku akan menjaga keluarga dengan baik."Angin sepoi-sepoi menerbangkan sehelai daun yang jatuh di bahu Selena seolah memberikan tanggapan padanya.Petra kembali dengan penuh kekuatan bersama anggota Keluarga Bennett dan Fanny akhirnya dimakamkan dengan tenang.Dia tidak memberi tahu pemakaman Fanny kepada siapa pun, tetapi Rudy da
"Kak Sean, apa yang terjadi?" Selena tidak tahu situasinya. Sekarang dia masih tidak berani mendekati Louis dengan sembarangan.Dia hanya mengenal Sean dari antara orang-orang yang ada di sana."Selena, jangan datang ke sini. Tempat ini terlalu berbahaya." Sean terlihat khawatir.Louis juga menatap Selena. "Hei Tua Bangka, eksperimenku akan segera berhasil. Dia adalah keturunan Fanny, darah yang mengalir di tubuhnya sama seperti Fanny ... "Ekspresi Selena langsung berubah. Pantas saja dia selalu merasa kalau Louis sangat memperhatikannya.Pada saat itu, dia mengira kalau itu karena tubuh dan bakatnya sendiri. Dia tidak tahu kalau sejak awal Louis sudah mengetahui identitasnya.Program modifikasi manusia hidup ini adalah untuk menghidupkan kembali neneknya!Pria ini sangat menakutkan. Louis melakukan begitu banyak persiapan untuk menghidupkan kembali neneknya dan dia hampir saja ditipu karena percaya kalau Louis hanya melakukan program modifikasi saja.Meski Petra sudah berambut putih,
Selena tiba di pulau itu. Kali ini, dia merasakan ada sedikit perubahan dari suasana di pulau itu.Meski pemandangannya masih sama, robot di seluruh pulau menghilang.Seharusnya dia akan bertemu dengan beberapa mata-mata robot setelah tiba di pulau.Ada banyak kapal yang berjejer rapi di tepi pulau. Banyak di antaranya adalah milik lembaga militer swasta dan tentara bayaran asing.Ada sejumlah besar orang yang mendarat di pulau!Apa yang terjadi?Apa sesuatu terjadi pada guru?Meski Louis ingin memodifikasi tubuh Selena, dia tetap berharap kalau gurunya masih hidup.Kalau ilmuwan sehebat Louis yang sangat berbakat di berbagai bidang meninggal, itu akan menjadi kerugian yang sangat besar.Guru!"Seli, jangan terburu-buru. Meski ada orang yang datang ke pulau ini, sepertinya nggak ada masalah besar." Harvey segera mengingatkannya.Kapal sebanyak ini pasti membawa banyak senjata berat, tetapi bunga dan bangunan di pulau ini masih utuh."Nggak, penduduk pulau ini memang nggak banyak. Sebag
Hari itu, Rudy dan Richie berbicara berdua untuk waktu yang lama. Tidak ada yang tahu apa yang mereka bicarakan.Sebenarnya, hal ini juga tidak penting. Bagi Keluarga Bennett, itu hanya menambah satu anggota keluarga saja.Namun, Mira merasa agak gugup karena Keluarga Farrell tiba-tiba punya keturunan sebanyak ini. Kalau semuanya dimasukkan ke dalam Keluarga Farrell, harta milik putra dan putrinya akan berkurang banyak, 'kan?Setiap manusia itu adalah makhluk yang egois. Pada saat ini, siapa yang tidak memikirkan keuntungannya sendiri?Namun, hasil pembicaraan Richie dan Rudy justru mengejutkan.Meski Keluarga Bennett tidak mengakui identitasnya, Richie tidak berniat mengubah marganya menjadi Farrell.Ibunya menikah dengan Petra Bennett, jadi mereka adalah anggota Keluarga Bennett seumur hidup mereka. Namun, mereka bisa tetap menjaga hubungan keluarga dengan Keluarga Farrell.Meski merasa menyesal, Rudy memikirkan kalau Petra sangat baik pada keturunannya, jadi dia setuju dan memohon a
Selena dan rombongannya kembali ke Kediaman Bennett yang sudah beroperasi dengan normal di bawah pengawasan Sean. Kaki Steve juga sudah jauh lebih baik. Dia tidak perlu lagi berpura-pura lumpuh dan bisa berjalan dengan bebas seperti orang normal.Tubuh Shane tidak bisa sembuh dalam waktu yang singkat, tetapi dia sudah terlihat jauh lebih baik.Richie juga menunjukkan pemulihan yang signifikan dibandingkan sebelum Selena pergi.Shira hampir saja menghancurkan seluruh Keluarga Bennett.Saat melihat Selena kembali, wajah Richie terlihat sangat khawatir. "Selena, aku dengar dari Sean kalau kamu kena serangga sihir? Gimana keadaanmu sekarang?""Jangan khawatir, Ayah. Aku sudah sembuh. Hanya saja, Shira mungkin mati di dalam laut."Richie memeluk Selena dengan erat. "Nggak apa-apa, yang penting kalian baik-baik saja."Selena merasa sedih saat melihat Richie terlihat lebih tua beberapa tahun dalam waktu singkat."Apa sudah ada kabar tentang ibu?""Sean menemukan beberapa informasi dan masih m
Pasha berbicara dengan santai, tetapi membuat Melvin terkejut dan membayangkan bagaimana kehidupan putranya dulu.Lingkungan yang keras, dari berbagai latar belakang, tidak pernah mendapatkan apa-apa, jadi tidak takut kehilangan.Sejak istrinya meninggal, Melvin sebenarnya tidak terlalu memperhatikan Alan, tetapi dia selalu cukup dermawan dalam hal materi.Namun, saat dia menemukan anak kandungnya, dia langsung merasakan perasaan sayang.Kalau ini adalah satu-satunya keinginan anaknya, dia akan melakukan apa pun untuk membantu anaknya mencapainya.Selena berdiri di tepi laut sambil memandang matahari terbenam di cakrawala.Meski Shira seharusnya sudah mati di dasar laut, hatinya tidak merasa senang sedikit pun.Dalang utamanya sudah mati, tetapi Keluarga Bennett masih berantakan. Ibunya masih hilang hingga sekarang.Selena menghela napas pelan-pelan."Masih muda, tapi kenapa menghela napas?" Entah sejak kapan Markus sudah berjalan ke samping Selena.Dia duduk di sebelah Selena tanpa me
Melvin merasa lelah. Dosa apa yang telah dia buat?Daripada mengatakan dia mendapatkan seorang putra, lebih tepatnya dia justru mendapatkan seorang ayah.Mana ada anak di dunia ini yang sudah tidak bertemu dengan orang tuanya selama 30 tahun, tetapi saat bertemu bukannya peduli pada keluarga, malah berteriak ingin menikah?Kalau wanita yang ingin dinikahi putranya hanyalah seorang gadis biasa, itu tidak masalah. Namun, sayangnya putranya ingin menikahi seorang wanita yang sudah menikah dan punya empat anak.Itu semua juga tidak masalah. Hal yang paling penting adalah mantan suami Selena adalah anak kandung adik perempuannya dan keduanya masih terikat satu sama lain.Telapak tangan dan punggung tangan semuanya darah dagingnya, jadi apa yang bisa dia lakukan?Dia juga sangat putus asa!Markus tidak memedulikan kesulitan Melvin dan memberikan sebatang rokok kepadanya, tetapi Melvin mengibaskan tangannya. "Ayah sudah berhenti merokok."Kemudian Markus duduk sendiri dan merokok.Putranya in
Melvin yang selalu sakit-sakitan hingga hari ini tidak pernah membayangkan kalau suatu hari putra kandungnya yang hilang selama bertahun-tahun akan tumbuh menjadi pohon raksasa meski sudah mengalami banyak penderitaan.Dia memang pohon yang besar, hanya saja pohon ini sepertinya tumbuh agak miring?Bagaimanapun juga, sebagai ayah dan anak yang punya ikatan darah, saat kebenaran terungkap, bukannya mereka seharusnya saling berpelukan dan mengungkapkan perasaan mereka setelah bertahun-tahun tidak bertemu?Kenapa anak sulungnya ini sama sekali tidak merasa senang menemukan ayahnya dan malah tertarik dengan gelar Tuan Muda Keluarga Davira?Tidak, lebih tepatnya dia tertarik pada putri Keluarga Bennett."Tunggu Anakku. Sekarang situasinya agak rumit. Kita harus berpikir panjang dulu ... ""Apa aku benar-benar anakmu?" Markus adalah orang yang pemarah, sama persis seperti ibunya. Dia sama sekali tidak mendengarkan saran apa pun.Dia hanya punya satu pikiran di kepalanya. Untungnya dia sudah