Bruk! Zikra menubruk Mamanya cukup keras dan langsung memeluknya erat tanpa menyisakan celah sedikit pun. “Aduh, Nak. Pelan-pelan dong, nanti Mamanya bisa sakit, Sayang,” keluh Salwa.Tapi anak itu malah semakin menenggelamkan wajahnya di pangkuannya.“Salim dulu sama tante, Nak. Kenalan dulu, ya?” titahnya namun direspons dengan rengekan penolakan. Sepertinya Zikra sudah sangat mengantuk hari ini. Wajahnya terlihat tak bersahabat lagi. Sementara Jihan masih menatap kebingungan dengan penuh tanda tanya.“Plis Sal, kamu harus jelasin ini sama aku!” ujarnya terdengar menuntut.“Iya, sebentar ya, Ji. Aku mau nidurin dia dulu. Kayaknya udah ngantuk banget.” Salwa lantas membawa Zikra ke dalam kamar setelah mencuci kaki sebelumnya. “Makan dulu, ya. Mama suapin?” “Ngga mau,” rengeknya setengah menutup mata. Baterai tersisa lima watt, harus segera di cas maksimal pikirnya. Mendekatkan kipas angin, Salwa menjalankannya dengan nomor paling tengah. “Ya udah, Mama temenin Zikra bobo.
Last Updated : 2024-02-12 Read more