Dua tahun berlalu~“Papa!” teriakan gemas Syifa ketika melihat Papanya pulang. Anak itu berlari sekonyong-konyong berhambur ke pelukan Raffa. Membuat jantung Raffa terpacu melihat jalan Syifa yang mengerikan.Bruk!“Aduh, duh, Sayang. Ada apa, Nak? Kangen ya, sama Papa?”Syifa mengangguk dan semakin menenggelamkan wajahnya kepada Papanya.“Papa kok nda pulang-pulang?”Sudah dua hari ini Raffa menginap di daerah Bogor untuk melakukan beberapa kajian di berbagai tempat di sana.“Papa ‘kan habis kajian.”“Tapi besyok-besyok, kalau Papa pelgi lagi aku ikut, ya.”“Insya allah nanti Papa ajak Syifa, ya ...” jawab Raffa seraya mengelus kepala putrinya. “Lho, kok datang-datang langsung peluk Ade, Nak?” sergah Ummi yang baru saja keluar dari dalam rumah, “minimal kamu cuci tangan dulu ...”“Nggak tahan, Mi. Kangen sama si gembul ini.”“Yaudah, turunin dulu anaknya. Kan mau Ummi suapin dia belum makan dari pagi. Pusing Ummi , Nak. Anaknya nanyain kamu terus.”“Lain kali kalau aku ke mana-mana,
Baca selengkapnya