“Saya!” jawab Leonel.Erica membuka mata, setelah mendengar jawaban suaminya. Begitu juga dengan Leonel yang membuka mata menatap Erica dengan tatapan lembut.“Kamu? Apa kamu yakin!” Erica merasa ragu untuk itu.Leonel mengangguk pelan. “Harus saya akui, kalau saya memang arogan di perusahaan. Namun, di mata istri saya, saya ingin terlihat lembut.”Erica yang mendengar itu mengerutkan hidungnya.“Biar waktu yang membuktikan perkataanmu. Kita lihat, apakah ucapanmu masih sama.”Leonel menghela napas, dan mengetuk kening Erica.“Pria sejati selalu menepati janjinya,”jawab Leonel.“Benar, ya. Jangan sampai saat kita bertengkar, urusan pekerjaan terlibat. Bagaimanapun, sekarang aku asisten pribadi kamu. Tapi, aku juga tidak bisa berhenti secara tiba-tiba. Jadi, tolong beri aku waktu satu sampai dua bulan untuk menyelesaikan pekerjaanku di restoran.”“Kamu istri saya, jika kamu mau langsung berhenti saja,” kata Leonel.Erica menggelengkan kepala.”Saya memang istri kamu. Tapi, di perusahaa
Baca selengkapnya