Semua Bab Istri Kecil Kesayangan Bos Arogan: Bab 61 - Bab 70

134 Bab

61. Pengakuan Cinta

Mereka berdua saling menatap penuh senyuman. Lalu mereka kembali menatap ke langit malam yang indah. Leonel menggerakkan tangannya, mendekat kepada Erica. Akhirnya mereka saling menggenggam satu sama lain. Erica tersenyum, hatinya terasa menghangat begitu juga dengan Leonel.‘Kenapa aku merasa dia sangat perhatian. Apa mungkin Leo menyukai aku seperti yang dikatakan Raisya.’Setelah dua jam berlalu, mereka kini sudah berada di tempat tidur dan berganti pakaian. Sedangkan Erica masih melihat ponsel, dia membuka obrolan grup restoran. Yang sekarang seperti tengah membicarakannya.[Sebenarnya kerjanya si Erica tuh apa, sih? Sekarang ini dia sibuk banget nggak pernah ke restoran lagi.][Gue curiga, dia ani-ani Bos arogan. Si customer killer. Lihat saja, sejak kita semua tahu kalau dia adalah Bos. Cuman dia yang biasa saja.][Sepertinya si Erica, memang sudah mengincar bos. Bos memang tampan sih. Tapi dari segi usia, mereka jauh berbeda.][Yang penting duit tiap bulan ngalir.]Erica tidak
Baca selengkapnya

62. Tidak Akan Pernah!

Seketika mata Erica melotot mendengarnya. “A— apa?”Jantung Erica berdegup kencang mendengarnya. Dia tidak percaya kalau Leonel akan mengatakan itu. Namun, yang membuat Erica cemas, apakah Leonel akan membatalkan semua yang telah ditandatangani oleh mereka berdua.Leonel memejamkan matanya. Jantung Erica berdegup sangat kencang membuat seluruh tubuhnya terasa panas. Dan menjadi gelisah. Erica melepaskan diri dari Leonel. Leonel membuka mata dan menatap lembut istri kecilnya.“Leo, ucapanmu barusan … apakah kamu ingin membatalkan semua kontrak yang telah kita tandatangani?” tanya Erica yang kini sudah terduduk menatap Leonel yang kini menopang wajahnya santai.Leonel dapat menangkap kegelisahan istri kecilnya. Namun, Leonel ingin melihat reaksi Erica sejauh mana.“Apa artinya kamu ingin kita bercerai?” Erica terus mengajukan pertanyaan kepada Leonel.Leonel menarik tangan Erica, membuat tubuhnya terjatuh di atas tubuh Leonel. Dan saat itu juga Leonel memeluk erat tubuh Erica.“Tidak
Baca selengkapnya

63. Pacaran Setelah Menikah

Mauren tersenyum lebar.“Nyonya Winson, saya jadi penasaran, bagaimana Anda bisa mengenal Leo?”Reaksi Erica berubah. Dia merasa kalau perempuan ini, sedang berusaha mencari tahu tentang dirinya.“Pertemuan kami sangat indah. Dia datang bagaikan malaikat di tengah kegelapan malam, bisa dikatakan tidak sengaja. Sejak hari itu, kami selalu dipertemukan. Dan yang membuat aku terkejut, dia langsung mengajak aku menikah tanpa basa-basi. Awalnya aku ingin menolak, tapi dipertemukan dengan pria sempurna sepertinya, siapa yang akan menolak. Suamiku, baik sekali dan sangat perhatian.” Erica tersenyum lebar membayangkan semua waktu yang telah mereka lewati bersama.Hanya karangan indah yang terucap dari mulutnya. Erica tidak mungkin memberitahu Mauren, kalau dia bekas karyawan di restoran, yang selalu berurusan dengan customer killer.Mendengar cerita Erica membuat Mauren tercekat. Dia hampir tidak bisa berkata-kata.“Leo, langsung melamarmu? Kalian tidak sempat berpacaran?” tanya Mauren.Erica
Baca selengkapnya

64. Pikiran Kotor!

Erica yang berdiri di tepat di depan matanya tertegun hingga tidak bisa berkata-kata. Hingga senyuman manis tercipta di wajahnya.“Terima kasih,” ucapnya dengan suara yang lembut.Leonel terdiam dan menurunkan pandangannya. Sementara Thomas pura-pura mendengarkan musik seraya melihat ponselnya, dengan alat yang sudah menempel di telinganya.Setelah itu lift terbuka, ketiganya keluar dari lift.“Jika kakimu masih sakit, kita batalkan saja.”Erica terkejut. Dia ingat sekali kalau Leonel ingin membawanya jalan-jalan di kota ini.“Kenapa?” tanya Erica.“Kakimu sakit. Akan sangat merepotkan kalau kamu tidak bisa berjalan,” kata Leonel.Erica menghentikan langkahnya dengan setengah alis terangkat.“Bilang saja kalau kamu tidak mau menggendongku.”“Tadi saya sudah menawari kamu. Tapi, kamu tidak mau. Jadi, jangan bilang saya tidak mau.”Erica cemberut dan langsung melangkah maju menjauh dari Leonel. Dengan santai, Leonel mengikutinya dari belakang. Hingga berakhir dengan meraih tubuhnya memb
Baca selengkapnya

65. Menjadi Sapi Perah Keluargamu?

Sebelum Leonel menyelesaikan kalimatnya, Erica sudah lebih dulu menutup mulut suaminya. Alih-alih menyingkirkan tangan Erica, Leonel malah meraih tangan itu dan mencium punggung tangan istrinya. Hal itu membuat Erica menjadi terkejut dan merasa geli dengan sikap Leonel yang sungguh tidak biasa.Leonel juga tidak tanggung-tanggung memasukkan jari Erica ke mulutnya, membuat wajah Erica merah seketika.“Hei, apa yang sedang kamu lakukan? Lepaskan, itu kotor!”“Hanya sebuah tangan istriku. Tidak ada yang kotor, semua yang ada pada dirimu aku su—” Erica sudah lebih dulu berdiri dan membungkam mulut suaminya dengan bibirnya.Dan ketika Erica hendak melepaskannya. Leonel menariknya dan mencium bibirnya dengan begitu brutal, menenggelamkan bibirnya membuat Erica kesulitan bernapas.‘Apa saat ini dia sedang nafsu?’Erica mencoba melepaskan ciuman itu, tapi akhirnya malah terhanyut dalam ciuman suaminya. Dia memejamkan matanya dan, dalam waktu singkat Leonel melepaskan ciuman itu.Awalnya Eric
Baca selengkapnya

66. Hanya Ingin Kamu!

Air mata jatuh dari pelupuk mata Erica. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa malu, dan kesedihannya. Namun, dia buru-buru menyeka air matanya.“Kenapa kamu menangis? Apa pertanyaan saya menyakiti perasaan kamu?”Erica menghela napas pelan.“Seperti yang pernah aku katakan, Bibiku menjualku kepadamu sebagai pelunas hutang. Mahar yang kamu berikan, semua miliknya aku tidak mendapatkan sepeserpun. Belum lama ini, anaknya menjadikan aku jaminan pinjaman uang. Mereka menagih hutang padaku sepanjang hari. Dan ayahku, dia meminta uang karena tahu aku menikahi pria kaya. Tapi, di balik semua itu aku bingung. Bagaimanapun dia ayahku,” kata Erica.Hutang budi adalah kalimat yang terus menyiksa hatinya. Bagaimana tidak, dia terus menerus ditekan dengan kalimat itu. Sebisa mungkin dia memberikan yang terbaik semampu dia, karena Erica tidak ingin terus mengandalkan suaminya.Leonel menghela napas dengan kedua tangan yang dikunci antara kedua paha yang terbuka lebar.“Saya akan memberikan uang yang m
Baca selengkapnya

67. Pernikahan Impian

Erica memejamkan matanya saat Leonel menyesap bibirnya dengan hangat dan lembut. Hatinya semakin terasa menghangat dan membuat dirinya merasakan kasih sayang yang tidak terhingga. Leonel melepaskan ciuman itu dan membuat wajah Erica berubah menjadi merah.“Terima kasih,” kata Leonel mengejutkan Erica.Selama ini dia belum pernah mendengar kalimat itu. Namun, mendengarnya mengatakan’terima kasih’ membuat Erica merasa senang. Meskipun dia tidak melakukan apapun.Erica melihat ke sekelilingnya, dan beruntungnya tidak ada yang melihat mereka. Ia pun menghela napas.“Ada apa?” tanya Leonel.“Hampir saja. Aku sangat bersyukur tidak ada yang melihat kita berciuman!” jawab Erica dengan wajah merona seraya menyelipkan rambutnya dengan wajah menunduk.Leonel tersenyum miring mendengar jawaban istrinya, seolah-olah dia sedang menertawakan perkataan istrinya.“Tidak peduli dengan apa yang mereka katakan.” Leonel meraih tangan Erica dan menggenggamnya.Saat ini Leonel yang berada di baris palin
Baca selengkapnya

68. Ingin Berpacaran

Leonel melemparkan bajunya kepada Erica. Dan saat akan melepaskan celananya, wajah Erica semakin memerah. Dan tidak membuang muka.“Leonel, apa kamu ini mesum?!” Leonel tersenyum lebar dan melemparkan celana hotpants berwarna putih ke arah Erica. Hingga celana dalam pendek yang berwarna abu sepahanya, terlihat. Erica memejamkan matanya.“Kenapa kamu masih malu melihat tubuh suamimu,” kata Leonel yang mendekat kepada Erica.“Bagaimana, kalau ada orang yang melihat,” kata Erica.“Di villa ini hanya ada kita. Siapa yang berani masuk ke dalam, jika tidak dipersilahkan?”Apa yang dikatakan Leonel memang benar. Namun, wajah Erica masih merah. Dia masih malu dengan situasi saat ini.Leonel menarik dagu Erica, membuat Erica menengadah menatapnya dengan tatapan lembut.“Apa yang sedang kamu pikirkan, Erica? Kamu ingin kita bercinta di sini?” tanya Leonel.“T— tidak! Itu hanya pikiranmu saja. Aku sama sekali tidak menginginkannya.”“Oh … jadi, itu mau saya, ya? Lalu, bagaimana kalau saya meman
Baca selengkapnya

69. Janji Leonel kepada Erica

Erica tercengang dengan apa yang dikatakan Leonel saat ini. Selama ini belum pernah ada orang yang mengatakan akan mewujudkan mimpinya. Selama ini hanya dia yang berkata akan mewujudkan semua itu seorang diri.Kini, pria yang dia anggap menyebalkan di masa lalu, adalah orang yang mengulurkan tangan dan membuatnya bergantung padanya. Memberinya kebahagiaan yang tidak pernah dia dapatkan sebelumnya dari Kenzo.“Lihat matamu merah. Jangan bilang kamu tersentuh oleh ucapan saya, kenapa, kamu baru pertama menemukan pria seperti saya?”“Kenapa pria sepertimu sangat narsis dan percaya diri.” Erica tersenyum kecil dan menaikkan pandangan ke langit-langit, dia tidak ingin menangis. Lebih tepatnya memang tidak boleh lemah.Erica menghela napas.“Om Leo, suamiku yang tampan dan narsis, arogan, killer, jangan memanjakan aku. Karena aku takut di saat aku nyaman bergantung padamu. Kamu malah mencampakkan aku seperti debu yang tidak berharga!”Leonel menyentil kening Erica.“Bodoh! Otakmu selalu dip
Baca selengkapnya

70. Muntahkan!

“Saya!” jawab Leonel.Erica membuka mata, setelah mendengar jawaban suaminya. Begitu juga dengan Leonel yang membuka mata menatap Erica dengan tatapan lembut.“Kamu? Apa kamu yakin!” Erica merasa ragu untuk itu.Leonel mengangguk pelan. “Harus saya akui, kalau saya memang arogan di perusahaan. Namun, di mata istri saya, saya ingin terlihat lembut.”Erica yang mendengar itu mengerutkan hidungnya.“Biar waktu yang membuktikan perkataanmu. Kita lihat, apakah ucapanmu masih sama.”Leonel menghela napas, dan mengetuk kening Erica.“Pria sejati selalu menepati janjinya,”jawab Leonel.“Benar, ya. Jangan sampai saat kita bertengkar, urusan pekerjaan terlibat. Bagaimanapun, sekarang aku asisten pribadi kamu. Tapi, aku juga tidak bisa berhenti secara tiba-tiba. Jadi, tolong beri aku waktu satu sampai dua bulan untuk menyelesaikan pekerjaanku di restoran.”“Kamu istri saya, jika kamu mau langsung berhenti saja,” kata Leonel.Erica menggelengkan kepala.”Saya memang istri kamu. Tapi, di perusahaa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
14
DMCA.com Protection Status