Home / CEO / Istri Kecil Kesayangan Bos Arogan / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Istri Kecil Kesayangan Bos Arogan: Chapter 71 - Chapter 80

134 Chapters

71. Membujuk Leonel

“Erica,” panggil Leonel seraya menyentuh wajahnya.Leonel memangku Erica membawanya ke kamar, dia langsung menghubungi staf hotel untuk diminta disiapkan mobil menuju rumah sakit terdekat.“Dua menit, mobil harus sudah berada di depan villa,” kata Leonel dengan suara dingin mendesak.“Baik Pak.”“Satu lagi, pecat orang yang mengantarkan makanan ke kamarku, termasuk yang memasak makanan malam ini!” kata Leonel yang langsung mematikan panggilan.Sontak GM hotel itu terkejut, setelah perintah dari Leonel langsung diturunkan. Mereka baru tahu apa yang terjadi kepada Erica, setelah mengantarkan mobil.“Pak, apa yang terjadi?” tanya seorang GM.Leonel menatap dingin GM bernama Hans.“Istriku keracunan!” kata Leonel yang saat itu langsung masuk ke dalam mobil setelah menurunkan Erica di dalam mobil.Hans terkejut, hingga tidak bisa berkata-kata. Hanya satu yang bisa dia lakukan saat ini adalah investigasi yang terjadi. Leonel pergi bersama dengan seorang sopir menuju ke rumah sakit. Dia men
Read more

72. Kamar Kenzo

Leonel yang saat ini sedang menelepon memikirkan ucapan Erica. Selama ini dia tidak pernah memperdulikan perasaan karyawannya. Namun, mendengar Erica berbicara seperti itu, membuat hati Leonel sedikit tergugah.Namun, Leonel mengabaikan perasaan itu. Jadi, dia hanya menelepon dan meminta dibuatkan makanan yang bergizi untuk Erica. Ya, Leonel meminta dibuatkan bubur untuk istrinya. Menu sarapan pagi ini antara Leonel dan Erica akan berbeda.Saat Leonel kembali ke kamar, Erica tidak ada di dalam kamar. Dia pergi ke kamar mandi.“Erica, apa kamu baik-baik saja?” tanya Leonel.“Ya, aku baik-baik saja,” jawab Erica baru saja muntah.Erica menyentuh keningnya, dia memang masih kurang enak badan. Namun, dia tidak ingin menunjukkan itu kepada Leonel. Erica keluar dan terkejut Leonel berdiri di samping pintu.“Apa yang sedang kamu lakukan di sini?”“Menjaga kamu.”Erica tertegun dengan alis sebelah terangkat.“Tahu nggak, kamu sudah seperti penjaga toilet umum di pom bensin.”“Kamu pintar sek
Read more

73. Manis dan Menggoda

Mendengar suara Kenzo membuat Tiara terkejut. Kenzo langsung menarik bingkai foto itu dari tangan Tiara dengan tatapan dingin.“Jangan sentuh barang apapun yang ada di kamarku,” ucap Kenzo.Tiara menatap tunangannya itu yang kini menatapnya marah. Kenzo baru saja keluar dari dalam kamar mandi. Kenzo berdiri masih memakai handuk kimono.“Kenzo, aku … tadi aku sudah mengetuk pintu dan memanggil kamu. Tapi, kamu tidak ada suara. Jadinya aku langsung masuk saja. Lagi pula mamamu sudah mengizinkan masuk.”Kenzo menghela napas dan meletakan kembali foto itu di tempat yang sama.“Sekarang kamu tunggu di ruangan sebelah, aku mau berganti pakaian.”Tiara menyeret kakinya menuju ruangan sebelah.“Tutup pintunya,” kata Kenzo.Setelah pintu ditutup, Kenzo memutar tubuhnya membalik foto di depannya dan menatap bingkai foto itu dengan mata merah. Itu adalah potret dirinya dengan Erica di masa lalu, sejak mereka berpacaran di bangku SMA. Hingga masuk ke perguruan tinggi.‘Erica, aku ingin kembali ke
Read more

74. Kencan

Mata Erica melotot mendapatkan ciuman hangat dari suaminya.Setelah itu Leonel melepaskan ciumannya dan tersenyum manis.“Sekarang kamu tidak akan sakit lagi.”Erica tercengang dengan sikap suaminya. Sekaligus tidak percaya kalau Leonel bisa bersikap seperti itu. Erica berpikir kalau pria lebih dewasa tidak akan menggombal seperti ini. Melihat Leonel yang seperti ini tidak seperti yang Erica kenal.“Dasar memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.” Erica masuk ke dalam kamar membawa laptop dan buku-buku bersamanya.Melihat Erica kesal, Leonel tersenyum lalu menurunkan pandangannya.“Dia pikir pria dewasa tidak bisa bersikap romantis atau sedikit menggombal. Justru pria dewasa adalah panutan para kaum muda.”Erica duduk di sofa yang menghadap ke arah jendela kamar yang menghadap kolam. Dia menyentuh bibirnya, dia menyentuhnya dengan sangat lembut. Selama berpacaran dengan Kenzo, tidak pernah sampai bengkak seperti ini.Erica membuka laptopnya dan mencari informasi tentang pria. Dia mene
Read more

75. Percuma Saja Kabur!

“Menurutmu?” Erica bertanya balik.“Ini adalah kencan.”Mereka pun tiba di pusat kota. Erica dan Leonel berjalan di antara kerumunan orang, mereka juga pergi ke pantai untuk bersantai, dan mencoba camilan yang berada di area pantai.Leonel dan Erica juga selalu mengabadikan momen itu dengan berfoto bersama. Dan kini Leonel sudah mulai terbiasa.“Eh, ada kuda.”“Kamu ingin naik kuda?” tanya Leonel.“Aku tidak bisa. Selain itu aku pakai baju begini,” kata Erica.“Kalau kamu mau, kita bisa naik bersama.” Erica menggelengkan kepala.” Lain kali saja.”Keduanya bergandengan tangan. Erica ingin sekali makan air kelapa, membelinya untuk sang istri. “Segar sekali,” kata Erica yang kini duduk di sebuah kursi kayu seraya melihat orang-orang yang sibuk dengan aktivitasnya. Ada yang mandi di laut, ada yang naik papan seluncur. Dan semua itu beragam.Lalu manik matanya tertuju pada suaminya yang kini memperhatikannya dalam diam.“Kamu mau?” Erica menawari Leonel.Leonel menggelengkan kepala.“Ka
Read more

76. I Love You

Erica menoleh dengan sorot mata tajam.“Kamu yang kenapa? Tiba-tiba kamu ingin pulang. Jika ada masalah harusnya kamu memberitahu aku. Sejak kamu memegang ponsel di restoran, kamu tiba-tiba berubah. Jika ada masalah seharusnya kamu memberi tahu aku, jangan diam saja.”Leonel yang mendengar ucapan istrinya terdiam menatap mata yang menyala penuh semangat yang menyala.“Apa kau hanya menganggap seorang anak kecil? Oleh sebab itu, kamu tidak ingin berbagi beban denganku? Kamu bilang aku ini istrimu. Kita sudah membatalkan kontrak pernikahan, apa ini belum cukup? Kenapa kamu menyimpannya sendirian, jika kamu tidak memberitahuku, aku tidak akan tahu apa yang kamu rasakan … jadi, tolong beritahu apa yang terjadi?” ucap Erica seraya memegang sebelah dadanya.Saat itu juga Leonel menarik tubuh Erica berada dalam pelukannya. Leonel memejamkan mata, hembusan angin menyapu tubuh mereka. Tangan itu memegangi rambut sang istri.“Kamu memang bukan anak kecil lagi. Tapi, beban di hati saya, dan luka
Read more

77. Saya Mencintai Kamu Erica

Leonel terdiam sesaat.“Saya akan berusaha mencari Dokter baik, jika perlu kita berobat ke luar negeri lagi.”Archer menghela napas pelan. Lalu, menepuk pundak adik lelakinya.“Setidaknya kamu sudah melakukan yang terbaik di akhir sisa hidup Mama. Hanya satu yang kurang, anak!” Archer menatap Leonel yang masih terlihat tenang. Archer kembali berbicara.”Tapi, aku bisa memaklumi kalian. Mama juga tidak mempermasalahkannya. Yang paling penting kamu dan Erica bahagia, Mama sangat yakin kalau Erica adalah perempuan baik dan jodoh terbaik yang dikirim Tuhan untuk hidup bersamamu. Semoga kamu juga bisa memperlakukan Erica dengan baik, karena kita dilahirkan dari rahim seorang perempuan.”Leonel tertegun mendengar perkataan kakak pertama kalinya. Ini pertama kalinya, Leonel kembali mendengar nasihat sang kakak. Selama ini, Archer sosok pendiam dan jarang sekali ikut campur atau penasaran dengan urusan pribadi adiknya.“Terima kasih, Kak.”Archer tersenyum.“Kita adalah keluarga. Aku ini kakak
Read more

78. Kegelisahan

Loenel menatap mata teduh itu mencium lembut bibir istrinya.“Saya berjanji padamu, sayang.”“Aku pegang ucapanmu, Leonel. Jika kamu bohong, kamu akan aku hajar!”“Tidak akan terjadi.”Keduanya saling mencium satu sama lain. Dan akhirnya tubuh mereka menyatu menjadi satu, dalam cinta dan kasih. Dalam rindu dan kehangatan, keduanya sama-sama memadu kasih.Pagi itu mereka bercinta hingga Erica tertidur lelap. Namun, tidak dengan Leonel. Saat ini dia sedang berbaring di sebelah Erica, dengan tangan yang menyentuh rambut Erica.‘Maaf aku harus membuatmu melakukan yang aku inginkan. Aku berjanji akan memberikan yang terbaik untukmu, masa depanmu. Aku akan menjadi tongkat estafet yang selalu berada di sisimu. Erica, akan aku pastikan semua mimpi dan keinginanmu tercapai. Meskipun harus tertunda.’Leonel menatapnya selama beberapa saat, kemudian dia tertidur karena mengantuk.***Suasana malam di kota Paris. Perempuan itu masih belum tidur, dia menatap keluar jendela.“Sudah malam, kamu belu
Read more

79. Suami Tercinta

Leonel melepaskan ciuman itu dengan sangat lembut.“Emh, aku akan sarapan sekarang,” kata Erica yang langsung melompat dari lahunan suaminya dan berlari masuk ke dalam kamarnya.Saat ini Erica duduk di kursi dengan tangan yang menyentuh bibirnya, jantungnya berdegup kencang. Dan wajahnya terlukis sebuah senyuman yang sangat indah.“Ya ampun, wajahku sampai panas begini,” ucapnya pelan yang kini sudah menyentuh kedua wajahnya.Erica mengamati makanan di depannya. Dia merasa tidak rela untuk memakannya, jadi Erica memotretnya terlebih dahulu untuk dijadikan kenang-kenangan.Setelah itu Erica memakan masakan suaminya.“Masakan dia tidak pernah gagal, selalu enak.”Erica memposting di status pesannya. Dia juga menambahkan gambar hati, dia sangat senang dengan perlakukan sang suami.Rasiya yang melihat status Erica ikut mengomentari status pesannya itu.[Emh, sepertinya ada yang senang nih. Pasti dimasakin suami tercinta, ya?]Biasanya Erica tidak pernah mengunggah mengenai hubungan asmara
Read more

80. Ancaman Catalina

Siska terkejut dengan tamparan yang dia dapatkan dari Davina.“Ma, dia memukul aku!”Saat itu juga Catalina berbalik memukul Davina. Membuat Davina berteriak, hingga teriakannya terdengar oleh kedua anaknya yang semula sedang tidur. Kedua anaknya menyaksikan adegan yang tidak seharusnya dilihat oleh anak kecil seperti mereka.“Catalina, cukup. Aku akan memberikan kamu uang,” kata Juan.Davina langsung melotot dan tidak ikhlas kalau suaminya memberikan uang kepada orang lain.“Mas, awas saja kalau kamu memberi uang. Aku tidak terima.”Catalina mendorong tubuh Davina, hingga terjatuh.“Sebaiknya kamu urusi anakmu yang menangis,” kata Catalina.“Mama!” teriak keduanya menghampiri Davina menangis.“Berisik! Berhenti menangis,” kata Davina dengan nada cukup tinggi.Juan memberikan uang sebesar 10 juta kepada Catalina. Saat itu juga Catalina dan Siksa langsung menghitungnya.“Segini mana cukup. Hei, selama ini aku dan suamiku yang menyekolahkan Erica dan Lucio. Belum lagi hutangmu,” kata D
Read more
PREV
1
...
678910
...
14
DMCA.com Protection Status