Home / CEO / Istri Kecil Kesayangan Bos Arogan / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Istri Kecil Kesayangan Bos Arogan: Chapter 111 - Chapter 120

134 Chapters

PENGUMUMAN

Hai readres maaf sudah membuat kalian menunggu lama. Terima kasih, selalu menantikan dan merindukan Erica dan Leonel. Maaf juga, akhir-akhir ini otor jarang update. Dikarena karenakan sempat sakit, jadi istirahat dulu.Akhirnya malam ini bisa memberikan bab terbaru untuk kalian. Terima kasih, jika kalian masih mau menunggu bab-bar terbaru. Semoga suka dengan bab terbarunya. Dimana pun kalian berada, tolong jaga kesehatan dan pola makan. Istirahat secukupnya, jangan lupa makan yang bergizi. Jangan makan sembarangan, dan semoga para kesayangan dimana pun berada selalu diberikan kesehatan aamin. Dan otor juga selalu sehat terus aamiin.Love you ... 😍❤️💕
Read more

Garis Dua

“Aku juga mencintaimu Erica.”Leonel semakin cepat menggoyangkan pinggulnya. Malam itu adalah malam yang sangat panjang. Dimana keduanya saling melepaskan kerinduan, setelah tidak bertemu untuk waktu yang sangat lama.Hujan menemani malam itu, bukan dingin melainkan hangat tubuh Leonel yang membuat Erica tertidur dengan nyenyak. Setelah melakukan kegiatan suami-istri Erica tidur dalam dekapan Leonel yang kini tidak berpakaian sama sepertinya. Dalam selimut yang hangat.Leonel membelai rambut Erica, seraya menunduk menatap wajah cantik istrinya. Dia tersenyum, entah apa yang dipikirkannya. Namun, raut wajahnya menunjukkan kalau dia sangat bahagia memiliki Erica di dalam hidupnya.‘Terima kasih sudah hadir dalam hidupku. Mau menemaniku, dan aku harap kamu akan selalu bersama denganku. Sampai rambutku memutih, ah sebentar lagi rambutku akan banyak beruban. Meskipun suamimu ini tampan dan masih terlihat gagah, tetapi usianya tidak bisa disembunyikan. Jadi, aku ingin memiliki dua anak dari
Read more

Anugerah Terindah

Leonel melirik ke arah istri kecilnya yang masih tidur. Dengan tenang dia mengecek melalui ponselnya untuk meyakinkan kalau sang istri memang sedang hamil. Setelah menemukan apa yang dicarinya, mata Leonel semakin berbinar dan berkaca-kaca. Akhirnya setelah menunggu cukup lama, di usianya yang hampir memasuki 40 tahun, dia akan segera mendapatkan anak pertamanya. Air mata yang tidak bisa terbendung menetes bersama dengan senyumannya. Erica membuka matanya dan kemudian terduduk menatap Leonel.“Kamu sudah bangun?”Leonel menoleh seraya memegangi hasil testpack dan spontans memeluk Erica penuh rasa haru dan sangat senang.“Terima kasih Erica, akhirnya aku akan segera menjadi seorang ayah.”Mata Erica berbenar. Ada rasa bahagia yang tidak pernah terpikir sebelumnya, Erica membalas pelukan suaminya. Setelah beberapa saat keduanya saling menatap, Leonel menggenggam kedua tangan istri kecilnya.“Saya akan segera menjadi ayah, Erica.”“Aku akan segera menjadi seorang Ibu, Leo … aku masih t
Read more

Puber Kedua

Matanya berbinar setelah mendengar perkataan manis suaminya. Erica mengukir sebuah senyuman, Leonel balas tersenyum.“Pernikahan kita memang baru seumur jagung. Jika suatu hari nanti aku tidak peka, dan membuat kamu kesal, tolong dimaklumi. Sebisa mungkin aku akan menjadi suami yang sempurna, menjadi suami yang pernah kamu mimpikan. Dan tolong beri saya waktu untuk mempelajari semua itu.”Erica menggelengkan kepala.“Kamu lebih dari apa yang aku pikirkan Leonel. Hanya satu yang aku inginkan setia, itu saja.”Leonel mengangguk dan mengecup punggung tangan Erica.“Saya akan mencintai kamu hingga akhir napas saya, Erica. Sekarang kamu makan, jaga kesehatan. Tidak boleh kecapean, jika kamu butuh sesuatu beritahu saya. Ini pasti tidak mudah, Erica … saya tahu, kamu harus tetap mengejar cita-cita kamu, di lain sisi kamu harus berperan menjadi istri saya dan mengandung anak saya.”“Kamu berhutang banyak padaku, Leonel.” Erica tersenyum dengan mata berkaca-kaca.Leonel menganggukkan kepalanya
Read more

Tidak Akan Berjodoh

“Kata-katamu terlalu manis di pagi hari. Aku harap semua ini tidak hanya sekedar pelangi.”Leonel menatap mata Erica yang cerah. Dia cukup mengerti apa yang dimaksudkan oleh istri kecilnya.Setelah berjemur untuk waktu yang cukup lama, Leonel mengajak Erica kembali ke dalam.“Kamu ingin aku gendong?”“Tidak, aku bisa jalan sendiri. Jangan terlalu memanjakan aku,” jawab Erica.“Oke. Saya tahu kalau istri saya ini kuat,” kata Leonel tersenyum.Setelah itu Erica kembali ke kamarnya. Sedangkan Leonel pergi ke dapur, dia sedang menyiapkan beberapa buah yang dia cuci dan berniat membawanya masuk ke dalam kamar untuk sang istri.Saat kembali ke kamar, dilihatnya Erica sudah naik ke atas tempat tidur.“Kamu mengantuk?”“Ya, sedikit mengantuk. Hanya ingin tiduran saja seharian, anggap saja aku sedang bersantai.”“Oke, tidak masalah. Istirahat saja, lagipula kamu memang perlu istirahat. Tapi, sayang bagaimana menurutmu tentang pesta resepsi?”Erica terdiam selama beberapa saat dan menatap mata
Read more

Dicium Sungguhan

Erica tersenyum, hanya itu yang jawabannya saat ini. Setelah tahu istrinya hamil, Leonel selalu menaruh perhatian lebih kepada sang istri. Dia juga selalu pulang tepat waktu dan ingin lebih dekat dengan Erica.Dan yang paling membuat Leonel lega, Lucio berada di rumah. Sehingga bisa lebih memperhatikan kakaknya.“Kak ini baksonya. Toge sayur seperti yang kakak inginkan.”“Kamu bilang pedes, kan?”“Ya, Kak. Kakak tenang saja, pokoknya ini sesuai yang biasa Kakak beli.”“Cio, terima kasih.”Saat itu juga Erica memakan bakso yang dibeli oleh Lucio. Dia merasa segar memakan bakso itu. Sehingga rasa peningnya perlahan hilang dan tidak terasa.“Siang-siang gini memang enak makan bakso,” kata Erica tersenyum.“Kak, nanti sore Cio boleh main sama teman SMP enggak?”“Boleh dong. Asal pulangnya jangan terlalu malam saja, oke? Terus jaga diri baik-baik. Jauhi hal yang Kakak larang, apa kamu masih ingat apa saja?” tanya Erica.“Yang pertama, tidak boleh minum-minuman keras sebelum usia legal. Yan
Read more

Undangan Pernikahan

“Berhenti menggodaku seperti ini.”“Erica, mengenai pesta resepsi, ayo kita wujudkan sebelum perutmu semakin membesar. Bagaimanapun, kamu harus tampil cantik di pesta resepsi. Namun, jika kamu ingin menunggu melahirkan juga tidak apa-apa.”Erica menatap mata suaminya terdiam selama beberapa saat.“Baik. Kita wujudkan,” jawab Erica dengan wajah tersenyum.“Kamu yakin? Kita temui dokter dulu untuk konsultasi sekaligus USG, bagaimana?”Erica mengangguk pelan.“Saya sudah membicarakannya dengan Mama dan Papa, mereka sudah setuju. Menurutku hari baik memberitahu kehamilanmu adalah hari itu,” kata Leonel.Erica meneguk segelas air putih.“Tapi, Leo, jika resepsi diadakan, artinya orang tuaku juga harus hadir di sana? Aku cemas keluarga dari pihak orang tuaku hanya akan membuat malu kamu.”“Saya lebih mencemaskan kamu. Mungkin alangkah baiknya kita memang tidak mengundang mereka, jika kamu tidak keberatan. Namun, jika kamu ingin tetap mengundang mereka, saya tidak keberatan.”Sebenarnya anak
Read more

Nomor Asing

Mereka nyaris tidak percaya dengan apa yang mereka dengar saat ini. Terutama Erica sudah menikah dengan Leonel cukup lama, ini membuat para pegawai terkejut.“Honey, ayo kita makan di luar,” ajak Leonel.Erica mangut seraya tersenyum, setelah itu menatap semua karyawan.“Sekali lagi terima kasih, senang sekali bisa mengenal kalian semua.” Erica membungkuk, setelah itu pergi.Leonel memegang tangan Erica, mereka yang selama ini mencibir tidak bisa berkata-kata. Namun, seseorang dari mereka merasa masih tidak percaya dan berpikir mungkin Erica yang lebih dulu menggoda Leonel.Keduanya sekarang sudah berada di mobil, Leonel sendiri yang menyetir mobil.“Apa kamu begitu mencemaskan aku?” tanya Erica.“Teman-temanmu kurang menyukaimu. Itu wajar dalam bekerja, kita tidak bisa membuat semua orang menyukai kita. Namun, saya tidak ingin istri saya diremehkan dan dianggap perempuan open bo. Bagaimanapun, saya ingin diluruskan. Honey, apa saya pecat saja mereka?”Erica meraih tangan Leonel seray
Read more

Memulai Hidup Baru

Panggilan itu berakhir dan Leonel sama sekali tidak menerima panggilan itu.“Kenapa kamu tidak terima panggilannya?” tanya Erica.“Tidak apa-apa, sepertinya ini pihak bank,” jawab Leonel tersenyum.Erica hanya menatap suamiya, saat itu Erica memeluk suaminya dan memejamkan matanya.“Aku sudah membuat list undangan, aku akan mengundang teman sekelasku dan juga beberapa teman SMA yang cukup dekat denganku. Bagaimana?”Leonel memeluk seraya menepuk-nepuk tubuh istrinya.“Kamu mau undang mantan sekalipun saya tidak keberatan.”Erica mencubit perut Leonel.”Jangan bercanda, ah.”“Saya mengatakan serius sayang. Apabila ada orang di masa lalu pernah kamu sukai, kamu bisa mengundangnya saya sama sekali tidak keberatan.”Erica menghela napas dan mendongak menatap suaminya.”Bilang saja kalau kamu mau undang mantanmu. Tapi, aku juga tidak keberatan kalau kamu mengundang mereka.”Leonel mencolek hidung Erica dan mengecup bibirnya.”Sekarang kamu tidur, bumil harus istirahat.”“Kamu juga.”Leonel me
Read more

Aku Dijebak

Erica tersipu malu, wajahnya merona. Setelah itu Erica akhirnya sarapan ditemani suaminya. Hari-hari yang mereka lalui cukup harmonis.Waktu semakin berlalu begitu cepat. Erica dan Leonel pergi melihat gaun yang nantinya akan dipakai mereka di acara resepsi pernikahan.“Sayang bagaimana, apa gaun ini kekecilan. Masih ada waktu beberapa hari lagi sampai acara,” kata Leonel.“Tidak. Ini sudah cukup,” jawab Erica.Erica melihat gaun-gaun pesta sudah disiapkan untuk keluarga besarnya.“Tiara, apa dia sudah datang?” tanya Erica.“Sudah.”Erica hanya mengangguk, lalu keduanya saling berpegangan tangan. Ponsel Leonel kembali berdering, dia menerima pesan dari nomor asing yang sebelumnya menghubunginya.[Mari kita bertemu di tempat biasa. Aku menunggumu.]Leonel yang melihat pesan itu terdiam, keduanya masuk ke dalam mobil yang dikendarai langsung oleh Leonel.Ponselnya berdering, Leonel yang saat ini sedang menyetir sama sekali tidak ingin menerima panggilan itu, jadi dia mengabaikannya.“Ka
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status