Hai readres maaf sudah membuat kalian menunggu lama. Terima kasih, selalu menantikan dan merindukan Erica dan Leonel. Maaf juga, akhir-akhir ini otor jarang update. Dikarena karenakan sempat sakit, jadi istirahat dulu.
Akhirnya malam ini bisa memberikan bab terbaru untuk kalian. Terima kasih, jika kalian masih mau menunggu bab-bar terbaru. Semoga suka dengan bab terbarunya.
Dimana pun kalian berada, tolong jaga kesehatan dan pola makan. Istirahat secukupnya, jangan lupa makan yang bergizi. Jangan makan sembarangan, dan semoga para kesayangan dimana pun berada selalu diberikan kesehatan aamin. Dan otor juga selalu sehat terus aamiin.
Love you ... đâ¤ď¸đ
âAku juga mencintaimu Erica.âLeonel semakin cepat menggoyangkan pinggulnya. Malam itu adalah malam yang sangat panjang. Dimana keduanya saling melepaskan kerinduan, setelah tidak bertemu untuk waktu yang sangat lama.Hujan menemani malam itu, bukan dingin melainkan hangat tubuh Leonel yang membuat Erica tertidur dengan nyenyak. Setelah melakukan kegiatan suami-istri Erica tidur dalam dekapan Leonel yang kini tidak berpakaian sama sepertinya. Dalam selimut yang hangat.Leonel membelai rambut Erica, seraya menunduk menatap wajah cantik istrinya. Dia tersenyum, entah apa yang dipikirkannya. Namun, raut wajahnya menunjukkan kalau dia sangat bahagia memiliki Erica di dalam hidupnya.âTerima kasih sudah hadir dalam hidupku. Mau menemaniku, dan aku harap kamu akan selalu bersama denganku. Sampai rambutku memutih, ah sebentar lagi rambutku akan banyak beruban. Meskipun suamimu ini tampan dan masih terlihat gagah, tetapi usianya tidak bisa disembunyikan. Jadi, aku ingin memiliki dua anak dari
Leonel melirik ke arah istri kecilnya yang masih tidur. Dengan tenang dia mengecek melalui ponselnya untuk meyakinkan kalau sang istri memang sedang hamil. Setelah menemukan apa yang dicarinya, mata Leonel semakin berbinar dan berkaca-kaca. Akhirnya setelah menunggu cukup lama, di usianya yang hampir memasuki 40 tahun, dia akan segera mendapatkan anak pertamanya. Air mata yang tidak bisa terbendung menetes bersama dengan senyumannya. Erica membuka matanya dan kemudian terduduk menatap Leonel.âKamu sudah bangun?âLeonel menoleh seraya memegangi hasil testpack dan spontans memeluk Erica penuh rasa haru dan sangat senang.âTerima kasih Erica, akhirnya aku akan segera menjadi seorang ayah.âMata Erica berbenar. Ada rasa bahagia yang tidak pernah terpikir sebelumnya, Erica membalas pelukan suaminya. Setelah beberapa saat keduanya saling menatap, Leonel menggenggam kedua tangan istri kecilnya.âSaya akan segera menjadi ayah, Erica.ââAku akan segera menjadi seorang Ibu, Leo ⌠aku masih t
Matanya berbinar setelah mendengar perkataan manis suaminya. Erica mengukir sebuah senyuman, Leonel balas tersenyum.âPernikahan kita memang baru seumur jagung. Jika suatu hari nanti aku tidak peka, dan membuat kamu kesal, tolong dimaklumi. Sebisa mungkin aku akan menjadi suami yang sempurna, menjadi suami yang pernah kamu mimpikan. Dan tolong beri saya waktu untuk mempelajari semua itu.âErica menggelengkan kepala.âKamu lebih dari apa yang aku pikirkan Leonel. Hanya satu yang aku inginkan setia, itu saja.âLeonel mengangguk dan mengecup punggung tangan Erica.âSaya akan mencintai kamu hingga akhir napas saya, Erica. Sekarang kamu makan, jaga kesehatan. Tidak boleh kecapean, jika kamu butuh sesuatu beritahu saya. Ini pasti tidak mudah, Erica ⌠saya tahu, kamu harus tetap mengejar cita-cita kamu, di lain sisi kamu harus berperan menjadi istri saya dan mengandung anak saya.ââKamu berhutang banyak padaku, Leonel.â Erica tersenyum dengan mata berkaca-kaca.Leonel menganggukkan kepalanya
âKata-katamu terlalu manis di pagi hari. Aku harap semua ini tidak hanya sekedar pelangi.âLeonel menatap mata Erica yang cerah. Dia cukup mengerti apa yang dimaksudkan oleh istri kecilnya.Setelah berjemur untuk waktu yang cukup lama, Leonel mengajak Erica kembali ke dalam.âKamu ingin aku gendong?ââTidak, aku bisa jalan sendiri. Jangan terlalu memanjakan aku,â jawab Erica.âOke. Saya tahu kalau istri saya ini kuat,â kata Leonel tersenyum.Setelah itu Erica kembali ke kamarnya. Sedangkan Leonel pergi ke dapur, dia sedang menyiapkan beberapa buah yang dia cuci dan berniat membawanya masuk ke dalam kamar untuk sang istri.Saat kembali ke kamar, dilihatnya Erica sudah naik ke atas tempat tidur.âKamu mengantuk?ââYa, sedikit mengantuk. Hanya ingin tiduran saja seharian, anggap saja aku sedang bersantai.ââOke, tidak masalah. Istirahat saja, lagipula kamu memang perlu istirahat. Tapi, sayang bagaimana menurutmu tentang pesta resepsi?âErica terdiam selama beberapa saat dan menatap mata
Erica tersenyum, hanya itu yang jawabannya saat ini. Setelah tahu istrinya hamil, Leonel selalu menaruh perhatian lebih kepada sang istri. Dia juga selalu pulang tepat waktu dan ingin lebih dekat dengan Erica.Dan yang paling membuat Leonel lega, Lucio berada di rumah. Sehingga bisa lebih memperhatikan kakaknya.âKak ini baksonya. Toge sayur seperti yang kakak inginkan.ââKamu bilang pedes, kan?ââYa, Kak. Kakak tenang saja, pokoknya ini sesuai yang biasa Kakak beli.ââCio, terima kasih.âSaat itu juga Erica memakan bakso yang dibeli oleh Lucio. Dia merasa segar memakan bakso itu. Sehingga rasa peningnya perlahan hilang dan tidak terasa.âSiang-siang gini memang enak makan bakso,â kata Erica tersenyum.âKak, nanti sore Cio boleh main sama teman SMP enggak?ââBoleh dong. Asal pulangnya jangan terlalu malam saja, oke? Terus jaga diri baik-baik. Jauhi hal yang Kakak larang, apa kamu masih ingat apa saja?â tanya Erica.âYang pertama, tidak boleh minum-minuman keras sebelum usia legal. Yan
âBerhenti menggodaku seperti ini.ââErica, mengenai pesta resepsi, ayo kita wujudkan sebelum perutmu semakin membesar. Bagaimanapun, kamu harus tampil cantik di pesta resepsi. Namun, jika kamu ingin menunggu melahirkan juga tidak apa-apa.âErica menatap mata suaminya terdiam selama beberapa saat.âBaik. Kita wujudkan,â jawab Erica dengan wajah tersenyum.âKamu yakin? Kita temui dokter dulu untuk konsultasi sekaligus USG, bagaimana?âErica mengangguk pelan.âSaya sudah membicarakannya dengan Mama dan Papa, mereka sudah setuju. Menurutku hari baik memberitahu kehamilanmu adalah hari itu,â kata Leonel.Erica meneguk segelas air putih.âTapi, Leo, jika resepsi diadakan, artinya orang tuaku juga harus hadir di sana? Aku cemas keluarga dari pihak orang tuaku hanya akan membuat malu kamu.ââSaya lebih mencemaskan kamu. Mungkin alangkah baiknya kita memang tidak mengundang mereka, jika kamu tidak keberatan. Namun, jika kamu ingin tetap mengundang mereka, saya tidak keberatan.âSebenarnya anak
Mereka nyaris tidak percaya dengan apa yang mereka dengar saat ini. Terutama Erica sudah menikah dengan Leonel cukup lama, ini membuat para pegawai terkejut.âHoney, ayo kita makan di luar,â ajak Leonel.Erica mangut seraya tersenyum, setelah itu menatap semua karyawan.âSekali lagi terima kasih, senang sekali bisa mengenal kalian semua.â Erica membungkuk, setelah itu pergi.Leonel memegang tangan Erica, mereka yang selama ini mencibir tidak bisa berkata-kata. Namun, seseorang dari mereka merasa masih tidak percaya dan berpikir mungkin Erica yang lebih dulu menggoda Leonel.Keduanya sekarang sudah berada di mobil, Leonel sendiri yang menyetir mobil.âApa kamu begitu mencemaskan aku?â tanya Erica.âTeman-temanmu kurang menyukaimu. Itu wajar dalam bekerja, kita tidak bisa membuat semua orang menyukai kita. Namun, saya tidak ingin istri saya diremehkan dan dianggap perempuan open bo. Bagaimanapun, saya ingin diluruskan. Honey, apa saya pecat saja mereka?âErica meraih tangan Leonel seray
Panggilan itu berakhir dan Leonel sama sekali tidak menerima panggilan itu.âKenapa kamu tidak terima panggilannya?â tanya Erica.âTidak apa-apa, sepertinya ini pihak bank,â jawab Leonel tersenyum.Erica hanya menatap suamiya, saat itu Erica memeluk suaminya dan memejamkan matanya.âAku sudah membuat list undangan, aku akan mengundang teman sekelasku dan juga beberapa teman SMA yang cukup dekat denganku. Bagaimana?âLeonel memeluk seraya menepuk-nepuk tubuh istrinya.âKamu mau undang mantan sekalipun saya tidak keberatan.âErica mencubit perut Leonel.âJangan bercanda, ah.ââSaya mengatakan serius sayang. Apabila ada orang di masa lalu pernah kamu sukai, kamu bisa mengundangnya saya sama sekali tidak keberatan.âErica menghela napas dan mendongak menatap suaminya.âBilang saja kalau kamu mau undang mantanmu. Tapi, aku juga tidak keberatan kalau kamu mengundang mereka.âLeonel mencolek hidung Erica dan mengecup bibirnya.âSekarang kamu tidur, bumil harus istirahat.ââKamu juga.âLeonel me
Mendengar jawaban Leonel, Erica cukup mengerti apa yang diinginkan Leonel saat ini. Setelah itu mereka kembali ke rumah, Leonel memangkunya menuju ke kamar. Perlahan Leonel menurunkan tubuh Erica di atas tempat tidur, Erica duduk dan melepaskan sandal rumahnya.âKamu tidak perlu repot-repot memangku aku, aku bisa jalan sendiri.ââAku tahu, tetapi selagi bisa aku ingin memangkumu. Mungkin saja dua tahun lagi aku tidak sanggup memangkumu. Aku sudah cukup tua, walaupun aku masih terlihat tampan dari luar.âEntah kenapa Erica tidak senang mendengarnya. Dia menarik tangan Leonel untuk duduk di sisinya, perlahan tangannya membelai wajah Leonel menatapnya lembut. Mata keduanya saling menatap begitu lekat, ada kehangatan dari kedua mata yang saling menatap.âDi mataku kamu masih muda. Jika suatu hari nanti kamu tidak sanggup bekerja lagi, jangan dipaksakan. Aku yang akan merawatmu, biar aku yang bekerja. Kamu hanya perlu berada di rumah bersama anak kita,â kata Erica.Leonel tersenyum. âJadi
Leonel membelai rambut Erica. âKarena saya sayang kamu, dan janin di dalam perut kamu. Sekarang kamu memiliki tanggung jawab lebih, yaitu calon anak kita.âErica diam menatap suaminya, lalu dia tersenyum. Leonel kini sudah memegangi pipi Erica yang semakin hari semakin berisi. âTerima kasih, karena sudah sayang sama aku.ââItulah tanggung jawab seorang suami. Kamu lapar tidak, ingin makan sesuatu?â tanya Leonel.Erica mengangkat kepala, dia seperti sedang memikirkannya. Lalu, dia teringat sesuatu.âAku ingin makan mie ayam di pinggir jalan. Mie ayam Pak Joko.ââDi mana? Biar saya belikan,â kata Leonel.âEmh, sebenarnya aku ingin makan di tempatnya. Kalau di rumah kadang rasanya agak beda gitu, boleh tidak?â tanya Erica dengan mata berbinar.Leonel yang melihat ekspresi sang istri tidak berdaya. Akhirnya dia menganggukkan kepalanya. âBaiklah kita pergi sekarang,â kata Leonel.Erica mengangguk, Leonel mengambil sebuah jaket untuk Erica kenakan.âDi luar habis hujan, cuaca pasti dingin.
Tiara terbelalak mendengarnya. Dia tidak menyangka kalau Leonel akan bersikap keras terhadapnya. Hingga membentaknya di hadapan Kenzo, saat itu juga Tiara tidak bisa menyembunyikan air matanya. Dia menangis di hadapan Kenzo.âSejak menikahi Erica, Paman sudah banyak berubah. Bahkan sekarang membentakku hanya untuk orang asing seperti dia. Jangan-jangan anak yang dikandung Erica bukan anak Paman, tapi anak dia!â tuduh Tiara kepada Kenzo.Kenzo terkejut mendengarnya.âKau! ⌠Tiara, aku memang masih mencintai Erica, tetapi tuduhanmu terhadapku sangat keterlaluan.âLeonel mengepal tangannya. Darahnya mendidih, jika saja bukan keponakannya. Mungkin Tiara sudah mendapatkan tamparan dari Leonel.âTiara, saya peringatkan padamu sekali lagi. Jangan membuat masalah dengan Erica, kedua jangan membuat ulah yang merugikan Erica, ketiga Erica bukan orang asing, dia istri saya. Keluarga saya, ibu anak saya. Saya lebih tahu anak siapa yang dikandung Erica, karena saya yang menghamilinya!â dengus Leon
Leonel terkejut mendengarnya. Melihat reaksi suaminya Erica tertawa, perlahan kedua tangannya menyentuh kedua pipi Leonel.âLeonel, aku bercanda. Aku mencintaimu!â ucap Erica dengan wajah tersenyum.Tanpa sebuah kalimat Leonel langsung mencium bibir Erica dengan sangat lembut dan penuh kehangatan. Tidak ada sebuah kalimat yang bisa menggambarkan kebahagiaan Leonel saat ini. Kalimat pun tidak cukup, kalimat yang begitu sederhana, tetapi membuatnya sangat bahagia.Lalu kecupan hangat itu terlepas dan keduanya sama-sama mengukir sebuah senyuman yang hangat.âErica, saya sangat-sangat mencintaimu dan juga anak kita. Akhirnya aku akan menjadi seorang ayah, kamu harus sehat. Mulai sekarang jangan pikirkan apapun lagi, apapun yang kamu inginkan, kamu hanya perlu memberitahu saya. Anak kita dan kamu tidak boleh kekurangan apapun.ââAku tahu. Sejak kecil aku hidup penuh dengan kekurangan, sekarang aku tidak akan lagi seperti itu. Terutama anakku dan Lucio, masa depan mereka harus cerah. Dan ti
Erica meraih tangan Leonel sembari mengukir sebuah senyuman.âTidak apa-apa,â sahutnya yang kemudian meraih tubuh Leonel dan memeluknya.Erica menepuk-nepuk pundak Leonel. Dan keduanya saling memeluk satu sama lain.âKamu tidak ingin bertanya siapa perempuan tadi?âErica menghela napas secara perlahan dan menghembuskannya.âMasa lalu tidak perlu diungkit. Semua orang memiliki masa lalu, termasuk aku. Kisah kita memang terlalu pelik, tetapi kita berdua berjalan untuk masa depan. Dan aku tidak mau sedih terus menerus, aku tidak ingin kehamilanku juga terganggu.ââAku sudah melupakannya. Apa kamu percaya?ââKamu sudah dengar tadi, kalau aku percaya padamu. Jadi, aku juga berharap kamu juga percaya dengan masa laluku. Saat ini yang aku cintai hanyalah kamu, Leonel.âPelukan itu melonggar, mata-mata yang sayu menyapu kesedihan. Tatapan hangat pada malam penuh ujian. Keduanya berusaha bersikap kuat, Leonel mengelus rambut Erica lalu mengecup keningnya.âCaca, saya berjanji. Saya tidak akan
Tiara menggelengkan kepala seraya menyeka air matanya.âTidak Ma, Tiara sedikit sedih saja melihat Paman terlihat bahagia. Aku harap Erica perempuan baik, dan bukan perempuan matre yang hanya menginginkan uang dari Paman!âNatalie terkejut mendengarnya. Biasanya Tiara tidak akan memanggil Erica dengan sebutan nama langsung. Natalie merasa ada yang aneh, di sisi lain dia tidak melihat keberadaan Kenzo dan Dahlia.Saat ini Dahlia sedang menarik Kenzo yang sudah mabuk. Dia berada di balkon.âBisa-bisanya kamu mabuk di saat seperti ini. Ayo pulang dengan Mama, jangan sampai kamu berkata yang tidak-tidak.âSaat itu juga Dahlia menyuruh ajudannya untuk membawa paksa Kenzo yang sudah mulai melantur. Sementara Erica dan Leonel menikmati pesta resepsi mereka, berbagai acara terus berlangsung.Teman-teman yang bekerja di restoran juga datang ke pesta, mereka masih tidak percaya karena Erica memang menikahi Leonel. Bahkan saat ini sedang mengandung putra dari Leonel.Pesta resepsi pun selesai. K
Erica yang sama sekali tidak mengenali Jasmine tersenyum dengan begitu ramah. Mauren langsung berjalan menarik gaunnya dan buru-buru mengarah ke arah pelaminan. Namun, semua itu terlambat. Karena Jasmine sudah lebih dulu mengulurkan tangannya kepada Leonel dengan wajah tersenyum.âLeo, selamat atas pernikahan dan kehamilan istrimu!â kata Jasmine yang perlahan tatapan matanya berubah menjadi sorot kesedihan, kerinduan.Leonel meraih tangan Jasmine, keduanya berjabat tangan. Tatapan Leonel datar, lalu Jasmine mendekatkan tubuhnya ke wajah Leonel.âBiarkan aku memelukmu untuk terakhir kalinya,â bisik Jasmine memeluk Leonel tanpa ragu. Dia juga mencium pipi Leonel di hadapan Erica, setelah itu dia langsung memutar tubuhnya dan turun dari pelaminan.Erica yang melihat semua itu tertegun. Dia tidak bisa berkata-kata, beberapa tamu yang melihatnya juga tercengang.âErica, nanti aku akan menjelaskan padamu.âErica mengangguk pelan.âAku percaya padamu!âJawaban Erica mengejutkan Leonel, karena
Mendengar kabar bahagia itu membuat Eleanor dan Philip terkejut dalam kebahagiaan. Karena pada akhirnya yang diinginkan mereka terkabul. Tiara juga tampak bahagia, begitu juga dengan sang ayah Archer, Sarah dan Henry benar-benar terkejut dalam kebahagiaan.âTernyata benar Erica sedang hamil, sejak awal Mama curiga kalau Erica hamil,â kata Eleanor seraya memegang tangan suaminya.âBaguslah. Keinginanmu sekarang sudah tercapai,â kata Philip dengan wajah tersenyum.Namun, tidak dengan Natalie yang terdiam bersama dengan Dahlia dan juga Kenzo. Sedangkan Jasmine yang mendengar kabar itu benar-benar syok, sampai gelas di tangannya terjatuh ke lantai, saat itu juga dia langsung membalikkan badan meneteskan air mata.âKita pulang saja, yuk.â Mauren mengelus punggungnya.Jasmine menggelengkan kepalanya.âAku masih ingin melihatnya di sini. Aku ingin melihat kebahagiaan mereka,âjawab Jasmine yang saat itu pergi ke toilet.Mauren menghela napas, dia tahu tidak akan mudah membujuk Jasmine Mauren
Jasmine mengulas senyum kepada Leonel, dia juga tidak segan-segan mengangkat gelasnya mengajak Leonel bersulang. Di waktu yang sama manik mata Erica dan Jasmine bertemu.âPerempuan itu sangat cantik.âErica sama sekali tidak mengenali Jasmine, dan beberapa tamu Leonel. Natalie dan Archer menyadari kehadiran Jasmine bersama dengan Mauren.âSekarang kamu sudah melihat wanita yang dinikahi Leonel, apa kamu sudah puas?â kata Mauren.âCantik dan masih muda. Tapi, tetap saja aku yang lebih mengenal Leo dari dia, aku juga yang pertama kali bertemu dengannya. Dia hanyalah gadis kecil yang beruntung dinikahi pria yang aku cintai.âMauren menghela napas.âJangan berulah di pernikahan mereka.ââAku tidak sebodoh itu. Meskipun hatiku tidak rela, apa yang bisa aku perbuat saat ini. Menghancurkan pesta pernikahan mereka tidak akan membuat Leonel kembali kepadaku, bukan?âMauren mengelus punggung Jasmine dengan wajah tersenyum.Kini Leonel dan Erica berada di kursi pernikahan mereka tersenyum kepada